Saturday, January 31, 2009

Indah Pada Waktunya


Yesaya 55 : 8 “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan.”





“Aku ingin jadi perawat” di sebuah iklan tayangan TV menunjukkan seorang anak wanita kecil dengan pakaian perawat sambil tersenyum. Waktu kecil, aku juga bercita-cita ingin jadi perawat. Terinspirasi oleh kisah Florence Nightingale yang menjadi perawat bagi prajurit-prajurit korban peperangan. Ingin rasanya bisa meringankan penderitaan orang-orang yang sakit, dengan sentuhan kasih, perhatian, dan kelemah lembutan yang tulus. Pokoknya mau jadi perawat yang menjadi sahabat bagi yang menderita. Tetapi, karena adanya persyaratan non-akademis yang tidak bisa kupenuhi membuat impianku tinggal impian. Meskipun aku sempat merasa diperlakukan tidak adil, aku tetap percaya Tuhan mempunyai maksud lain dalam hidupku. Setelah sekian tahun berlalu, aku begitu bersyukur, Tuhan memberikan yang jauh lebih indah dari yang kuimpikan. Niatku untuk menjadi perawat tidak kesampaian, tetapi kepadaku Ia berikan kesempatan untuk merawat dan membesarkan kedua anakku, yang bila Tuhan kehendaki, mereka juga boleh menjadi dokter-dokter, sahabat bagi yang menderita.

Mungkin ada dari antara kita yang mempunyai pengalaman seperti kisah di atas, apa yang kita impikan kadang tidak menjadi kenyataan. Seandainya saja kita sudah tahu lebih awal maksud Tuhan yang sebenarnya dalam hidup yang kita jalani, maka rasanya jauh lebih mudah menghadapi semuanya. Sayangnya, karena keterbatasan pandangan kita, mata kita hanya bisa melihat sepotong-sepotong dari gambar kehidupan itu. Kadang-kadang membutuhkan waktu yang cukup lama baru kita bisa menyelami rencana Tuhan selengkapnya. Jalan Tuhan bukan jalan kita, tapi Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihiNya indah pada waktunya.

Ayat renungan kita pagi ini mengatakan, rancangan Tuhan bukanlah rancangan kita, siapakah yang dapat menyelami rancangan Tuhan? Sebuah gelas yang berisi tentunya harus dikosongkan terlebih dahulu ketika akan diisi sari jeruk. Begitupun dengan kita, ketika Dia akan memberikan rahmat yang lebih besar dan lebih indah, maka Dia akan mengosongkan hidup kita. Berpikirlah positif terhadap Tuhan, Dia selalu merancang yang terbaik untuk kita dan caranya selalu ajaib.

May God richly bless each of us today !

Friday, January 30, 2009

Adakah Yang Kau Lupa ?


Ulangan 8 : 11a “ Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang teguh pada pada perintah-perintahNya.”


Beberapa tahun yang lalu saya mengadakan perjalanan untuk mengantar anak melanjutkan sekolah ke kota lain. Suatu hari dalam perjalanan itu, ketika kami berada toko buku untuk membeli perlengkapan sekolah, anak saya datang menghampiri sambil menangis, “Mama, kita lupa ulang tahun papa!”. Saya terhenyak waktu mendengar kalimat itu dan tanpa disadari air mata sayapun mengalir. “Ya Tuhan, ulang tahun suamiku jatuh pada hari Minggu, 4 hari yang lalu. Mengapa aku sampai bisa lupa sama sekali?. Sebenarnya, tiap hari sang ayah selalu menelepon menanyakan keadaan kami, tetapi karena perhatian kami begitu terkuras oleh urusan sekolah, kami jadi lupa hari ulang tahunnya. Sangat sulit dilukiskan perasaan kami saat itu, ada rasa bersalah… malu… kebangetan…sampai hati... pokoknya macam-macam, semuanya bercampur aduk menjadi satu. Seorang yang begitu mengasihi, yang begitu memperhatikan, yang selalu membuat surprise manis di hari ulang tahun kami, justru kami lupakan pada hari ulang tahunnya. Pasti dia sedih sekali, dan memang dia sedih sekali…

Tidak ada seorangpun yang tidak senang menerima ucapan selamat ulang tahun, walau yang tidak terbiasa sekalipun, karena ucapan yang sederhana ini bisa mengandung arti yang sangat dalam: “Engkau selalu ada dalam pikiranku, engkau seorang yang istimewa, aku mengharapkan yang terbaik untukmu”. Sebaliknya, ucapan ulang tahun yang terlewatkan seperti kisah di atas, bisa berarti “Aku mempunyai seribu satu hal yang harus kulakukan, maaf ulang tahunmu tidak dalam daftarku, engkau terlupakan”. Di tengah kesibukan kita sehari-hari. mudah sekali bagi kita untuk melupakan orang-orang yang kita kasihi dan menempatkan mereka sebagai yang kalah penting dibanding perkara-perkara lainnya yang harus kita kerjakan.

Hari ini, sebelum kita memulai berbagai aktivitas dengan serangkaian daftar hal-hal yang perlu dilaksanakan, pastikan orang yang kita kasihi masuk dalam daftar itu. Katakan dan lakukan sesuatu yang menunjukkan bahwa mereka ada dalam pikiran kita. Urutan apa yang ada dalam daftar kita menunjukkan skala prioritas kita. Ayat renungan kita hari ini mengingatkan kepada kita agar berhati-hati, dan jangan melupakan TUHAN, dengan tidak berpegang teguh pada perintah-perintahNya. Jangan biarkan Tuhan bersedih, karena Dia tidak ada dalam daftar kita.

God bless us !

Krrriiiiinnnggg...!!!

Gereja Kemang Pratama yang berlokasi di Kemang Pratama 5, suatu area perumahan yang relatif baru, sudah 3 tahun diresmikan. Dan selama itu gereja belum mendapat sambungan telepon. Rumah untuk gembala pun belum kunjung mendapat sambungan dari Telkom. Hal ini dikarenakan belum adanya sambungan telepon masuk ke area pemukiman baru tersebut. Selama ini semua hubungan komunikasi dengan gembala dan kostur gereja dilakukan melalui telepon seluler. Satu minggu yang lalu, akhirnya, sambungan telepon bisa diperoleh untuk gereja dan rumah gembala. Pendeta RY Hutauruk berharap dengan hadirnya kedua nomor telepon ini akan membantu kelancaran di dalam tugas-tugas gereja. Puji Tuhan !

Allah Baik Senantiasa !

Allah itu baik senantiasa. Di masa lalu Dia telah memeliharakan kita. Hari ini Dia berjalan bersama kita. Di masa yang akan datang Dia akan memimpin kita.

Berikut di bawah ini adalah beberapa foto jemaat Kemang Pratama di masa lalu.




All the time God is good !

Thursday, January 29, 2009

Berat Sama Dipikul Ringan Sama Dijinjing


Amsal 17 : 17 “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran”




Suatu hari, ketika saya baru sampai di kantor, saya mendengar seorang teman begitu serius menelepon ke rumahnya. Ketika saya tanyakan ada apa, dia katakan air mulai naik di perumahan tempat dia tinggal. Dia baru saja memerintahkan pembantu di rumah untuk segera mengamankan barang-barang yang berharga dari terjangan air. Hujan memang turun begitu lebat. Tak lama kemudian, kami mendapat berita bahwa salah seorang teman kami, rumahnya juga sudah kemasukkan air. Heran, belum pernah kami dengar teman kami yang satu ini rumahnya kebanjiran. Tiba-tiba ada teman yang nyeletuk sambil ketawa :” Biarlah, biar ngerasain semua, masa cuma rumah gue aja yang kebagian banjir melulu, sekali-sekali yang lain juga dong, biar semua kebagian berkat” Teman-teman yang lainpun tertawa dan mengangguk-angguk sepertinya setuju-setuju saja.

Ungkapan di atas mungkin tidak ditujukan untuk maksud yang serius. Seringnya tayangan dalam media tv maupun koran-koran, mengenai tempat-tempat yang menjadi langganan banjir, menjadikan banjir sebagai pemandangan yang biasa. Kesibukan dan persoalan hidup sendiri yang juga tidak kalah beratnya membuat orang tidak peka lagi terhadap berita sejenis. Sehingga, ketika banjir datang, bahkan yang menerjang rumah sahabat sekalipun, rasa keprihatinan mulai terkikis, solidaritas menjadi dangkal, kepekaan menipis. Ketulusan untuk saling menolong dan menanggung beban mulai pudar. Suatu hari salah seorang finalis Putri Indonesia ditanya arti persahabatan. Jawabnya adalah sebagai berikut: “Persahabatan bagi saya adalah bagaikan bayangan yang muncul pada waktu gelap. Ia akan selalu mengikuti saya di mana saya berada.”

Ayat kita hari ini mengingatkan arti sahabat yang sebenarnya yang Tuhan harapkan kita praktekkan dalam hidup ini. Sahabat bukan hanya dalam suka tetapi juga dalam duka. Yang berbahagia bukan saja pada waktu sahabatnya berhasil, tetapi bersuka-suka ketika sahabat lainnya luput dari bencana. Ia adalah seorang yang juga muncul bagaikan bayangan di malam gelap ketika kesukaran datang menimpa.

Mari kita menjadi sahabat yang sejati !

Serah Terima Inventaris Departemen RT

Departemen Rumah Tangga berkumpul pada Sabat 24 Januari sore. Bapak Ramlan Sormin yang memimpin Departemen Rumah Tangga di tahun 2007-2008 mengajak Bapak Ronny Kountur pemimpin Rumah Tangga 2009 untuk serah terima beberapa inventaris Rumah Tangga. Acara ini disaksikan oleh Bapak Sontani Purnama, sebagai salah satu ketua jemaat, Pdt RY Hutauruk, Ibu Meiske Tampubolon, mantan salah satu pengurus Rumah Tangga dan Ibu Elly Kountur. Dalam acara serah terima ini Bapak Ramlan menjelaskan kepada Bapak Ronny bahwa ada beberapa inventaris gereja berupa beberapa sisa hadiah di acara khusus seperti Hari Ibu dan Tahun Baru. Karena itu Bapak Ramlan menyerahkan kepada Bapak Ronny sebagai pemimpin yang baru untuk menerima dan selanjutnya menyimpan inventaris tersebut untuk dapat digunakan kemudian.

Bapak Ramlan sudah menyiapkan daftar inventaris barang yang diserahterimakan beserta dengan jumlahnya. Bapak Ronny kemudian menandatangani surat serah terima inventaris, sekaligus juga menerima barang-barang yang diserahterimakan. Disaksikan oleh pendeta dan Bapak Sontani, barang-barang tersebut kemudian diserahkan kepada salah satu pengurus Rumah Tangga yaitu Ibu Elly Kountur untuk kemudian dicatat dan disimpan. Setelah itu mereka semua bersalaman. Di akhir acara, Bapak Sontani menyampaikan bahwa acara serah terima inventaris yang dijalankan oleh Departemen Rumah Tangga ini adalah hal yang bagus. Bapak Sontani dan Pendeta Hutauruk juga berharap agar hal ini boleh ditiru dan dijalankan dalam waktu dekat ini oleh departemen-departemen lain yang berganti pemimpinnya di tahun 2009 ini.

Sudah Rubuh ! Sudah Rubuh !

Kebaktian Rabu malam 28 Januari, seperti biasa dimulai jam 19:30 di gereja Kemang Pratama. Bapak Aswin Sugiarto memimpin acara kebaktian tadi malam. Sebelum renungan dimulai, vocal group anak-anak dan remaja telah mengumandangkan puji-pujian yang merdu yang mengangkat sukacita kepada Tuhan. Renungan semestinya dibawakan oleh Bapak Sontani Purnama. Namun kita mendengar bahwa Bapak Sontani tidak bisa datang, dikarenakan kurang sehat di rumah. Oleh karena itu Pdt RY Hutauruk menggantikan beliau menyampaikan renungan tadi malam.

Pendeta Hutauruk mengajak kita untuk membuka buku Kemenangan Akhir pasal 38. "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu...!!", demikian kutipan ayat yang berasal dari Wahyu pasal 18 yang menjadi inti dari pembahasan malam itu. Satu saat di depan kita akan ada satu masa dimana banyak orang akan menolak kebenaran Tuhan. Pikiran orang menjadi lebih gelap, hati mereka semakin keras, dan menentang amaran yang diberikan oleh Allah. Lebih parah lagi, mereka melanggar salah satu dari 10 hukum Allah, yaitu hukum ke-4, tentang kesetiaan pemeliharaan hari Sabat. Lebih lanjut Pendeta Hutauruk mengatakan mereka yang setia kepada firman Allah akan diuji kesetiaannya melalui penganiayaan oleh mereka yang menentang. Kesetiaan pada hari Sabat menjadi satu tanda yang membedakan antara yang setia pada Allah dengan mereka yang mengeraskan hatinya. Namun sesungguhnya banyak orang yang bisa terhindar dari kekerasan hati itu dan menjadi setia kepada Tuhan bila mulai sekarang mereka berlatih untuk membaca firman Allah dan menjadi penurut firman, serta menjadi pelaku firman. Untuk itu kita diminta utuk bertekun dalam menyelidiki firman Allah setiap hari dan menghidupkannya. Lebih dari itu, kita juga diharapkan untuk memberikan kabar baik kepada orang-orang, agar merekapun bisa belajar kebenaran dan menjadi bagian umat Tuhan yang setia menanti kedatangan Yesus. Puji Tuhan untuk renungan yang baik ! Setelah beberapa kesaksian disampaikan, maka doa bertelut dilayangkan untuk mendoakan firman yang telah didengarkan, mendoakan yang kurang sehat, yang dalam pemulihan, yang dalam pergumulan, dan juga mendoakan segenap jemaat Kemang Pratama. Dan di akhir acara, doa tutup dilayangkan oleh Pendeta Hutauruk. Puji Tuhan untuk persekutuan yang indah !

Wednesday, January 28, 2009

Tuhanku Gagah Perkasa

Mazmur 146:5-6 “Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada Tuhan, Allahnya. Dia yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya.”


Beberapa tahun yang lalu seorang kakak sepupu wanita tinggal di rumah kami sementara ia menjalani pengobatan sakit kanker stadium lanjut yang dideritanya. Kami berpikir akan ada banyak keluhan dan rintihan yang terdengar dari bibirnya dan kami harus berhati-hati untuk menjaga perasaannya yang mungkin menjadi lebih sensitif. Namun apa yang kami bayangkan sama sekali berbeda dengan kenyataan. Tidak ada keluhan, tidak ada rintihan dan tidak ada kemurungan di wajahnya, padahal dalam waktu singkat operasi demi operasi dijalani serta berbagai rangkaian pengobatan yang tidak nyaman harus dia lalui. Secara medis, dokter pun sudah memperkirakan berapa lama dia akan bertahan hidup. Karena penasaran akan ketegarannya, saya bertanya apa rahasia yang membuat ia begitu tabah. Sambil melontarkan senyumnya yang manis ia menjawab, “Saya mempunyai motto : Jangan katakan kepada Tuhan bahwa engkau mempunyai masalah yang besar, tapi katakan pada masalahmu bahwa engkau mempunyai Tuhan yang besar yang sanggup memecahkan masalahmu.”

Dalam hidup ini, tidak seorangpun yang luput dari berbagai masalah hidup. Berakhirnya satu masalah, sering disusul dengan munculnya masalah yang lain. Baik itu masalah dalam rumah tangga, ekonomi, pekerjaan, sekolah dan lain lain. Penyakit hanyalah salah satu masalah yang bisa hadir dalam hidup kita. Suatu hari seorang ayah sedang menatap kepada awan gelap yang menyelimuti langit, dia berkata kepada anak lelaki kecilnya yang berdiri tepat di sisinya, “Petugas Badan Meteorologi dan Geofisika menginformasikan bahwa akan ada badai besar yang terjadi, apakah itu membuatmu takut, John?”, tanya sang Ayah. Si anak mendongakkan kepalanya ke atas dan memandang kepada ayahnya seraya bertanya,” Apakah badai itu lebih besar dari Ayah?”

Ayat renungan kita hari ini mengatakan berbahagialah orang yang mempunyai Allah sebagai penolong dan harapannya pada Tuhan. Apabila badai kehidupan datang menerpa, mari kita tanyakan : ”Apakah badai itu lebih besar dari Bapa kita di surga?” Hari ini, mari kita serahkan hidup kita kepada Tuhan serta menaruh harap kepadaNya karena dari Dialah akan datang pertolongan kita.

May our Lord help us every day !

Koor Anak-Anak Kemang Pratama

Belasan anak-anak dan remaja berkumpul di sudut depan gereja. Sesekali mereka tertawa renyah, kemudian kembali serius. Mereka sedang berlatih koor yang dilatih oleh Bapak Joy Silaban. Sudah dua sabat mereka berlatih setiap habis potluck. Mereka mengambil posisi di dekat piano. Koor selalu dimulai dengan latihan olah suara sebagai pemanasan. “Sebelum pemanasan kalian harus minum dulu dan jangan biasakan berteriak-teriak. Nanti pita suara kalian terganggu. “, kata Bapak Joy mengingatkan di awal latihan. Anak-anak menyimak dengan serius arahan dari pelatih. Felicia Tambunan memainkan piano. Sementara anak-anak dan para remaja memegang selembar kertas berisi not dan lirik lagu yang dilatih. “Duduk yang tegap ya…tarik nafas dari perut, jangan dari tenggorokan ..!”, sesekali Bapak Joy mengkoreksi mereka yang sedang berlatih. Yang dikoreksi segera membetulkan posisi dan cara mereka menarik nafas.

Sabat siang ini mereka berlatih sebuah lagu “Hampirlah Malam”. Dalam satu jam berlatih berulang-ulang, kedengaran mereka sudah bisa menguasai lagu dengan baik yang diselingi dengan sahut-menyahut antara pria dan wanita. Mereka nampak gembira dan tersenyum bangga atas hasil yang mereka dapatkan. Dan para orang tua yang sempat mengawasi latihan dari tempat duduk di belakang pun senyum senang mendengar merdunya suara anak-anak mereka. Terus giat berlatih ! Kalian pasti akan menjadi paduan suara yang baik untuk mengumandangkan pujian bagi Tuhan.

Berbagi Pengalaman Sukses

Sabat 24 Januari, acara PA dimulai Jam 16:30 sore dan diawali dengan song service oleh Sari Silalahi. David Chandra yang memimpin acara PA menyampaikan sambutan dan mengundang vocal group anak remaja untuk membawakan lagu pujian. Usai lagu pujian dinyanyikan Bapak Ronny Kountur membawakan acara inti. Kali ini Bapak Ronny membawa acara bertema pengalaman dari para orangtua untuk semua orang muda dan remaja mengenai pergaulan dan kesuksesan dalam pekerjaan. Yang pertama kali diundang ke depan adalah Bapak Mulana Simanjuntak yang membagikan pengalamannya agar orang muda dapat bersabar dan menahan emosi dalam bekerja. Setelah itu Bapak Mulana menunjuk orang tua yang lain untuk maju ke depan. Ibu Yulia Silalahi mendapat giliran membagikan pengalamannya dan berpesan kepada orang muda untuk berpacaran dan mencari pasangan hidup yang seiman. Dalam hal pekerjaan, Ibu Yulia juga berpesan agar orang muda bekerja dengan baik dan buatlah atasan anda merasa bahwa gaji yang diberikan oleh atasan kita itu kurang . Setelah itu vocal group Bapak-bapak diundang untuk menyanyikan lagu pujian sebagai selingan. Kemudian giliran Bapak Willy Wuisan. Bapak Willy menganjurkan agar orang-orang muda berteman sebanyak –banyaknya dan bersekolah di sekolah Advent. Begitu bersemangatnya para orang tua yang secara estafet dapat menunjuk orangtua yang lainnya untuk membagi pengalaman bagi orang muda. Satu persatu orangtua mengenang masa-masa mudanya mereka dalam bergaul, berteman, berpacaran hingga menemukan pasangan hidup. Banyak tips –tips yang disampaikan oleh para orangtua .

Bapak Sontani mengajarkan agar orang muda selalu bersabar dalam melakukan semua aktifitas dan mencoba untuk selalu belajar dalam apa yang dilakukan karena itu yang membawa kesuksesan. Ibu Gladys Maringka juga membagikan pengalamnya dalam menemukan pasangan hidup yang seiman. Kemudian Ibu Dahlia Hutauruk berpesan agar orang-orang muda menyerahkan semua rencana mencari pasangan dalam doa. Ada banyak tips-tips dalam pergaulan dan pekerjaan yang sangat bermanfaat bagi orang muda sore itu. Bapak Ronny menutup dengan berharap anak-anak muda dapat mengambil manfaat dari semua pengalaman orang tua agar mereka pun sukses di masa mendatang. Terima kasih kepada semua orang tua yang telah memberikan pengalaman berharga kepada semua pemuda. Tidak terasa matahari sudah mulai tenggelam di ufuk barat. Renungan tutup Sabat dibawakan oleh Jamesson Silitonga.

Setelah selesai tutup sabat, pemimpin PA Robert Rihi Hina dan semua stafnya mengadakan pertemuan dengan Bapak Ramlan Sormin dan Gomgom Tampubolon dari Departemen Komunikasi. Dalam pertemuan itu, Bapak Ramlan menganjurkan agar staf PA secara rutin merekam setiap kegiatan PA dalam bentuk tulisan dan gambar untuk kemudian dimasukkan ke dalam website gereja Kemang Pratama. Menyambut anjuran ini, Robert dan staf PA telah memilih Octavira Chandra dan David Chandra sebagai reporter dan fotografer untuk kegiatan-kegiatan PA. Vira dan David menyambut penunjukan ini dengan baik dan telah mulai menyampaikan berita kegiatan PA secara rutin mulai Sabat kemarin. Para pemuda bersyukur atas website gereja ini dan berharap agar bisa memberikan kontribusi yang terbaik bagi kemuliaan nama Tuhan melalui sarana website ini.
Usai pertemuan ini, semua pemuda melanjutkan dengan berlatih Koor Pemuda yang dipimpin oleh Joy Silaban. Kiranya Koor Pemuda boleh terus berlatih dan mengumandangkan puji-pujian dengan baik untuk hormat dan kemuliaan bagi nama Tuhan. Sampai jumpa pada acara PA mendatang !

Tuesday, January 27, 2009

Tuhan Akan Sediakan


2 Korintus 9 : 8 “Lagi pula, Allah sanggup melimpahkan segala anugerah kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan dalam berbagai perbuatan baik.”


Pada suatu sore, ketika saya naik metro mini dengan teman saya, ada seorang pengamen dengan membawa sebuah gitar kecil naik ke bis yang kami tumpangi. Mendengar pengamen bernyanyi dalam kendaraan umum di kota Jakarta adalah hal yang lazim, namun ada hal yang berbeda dengan pengamen yang satu ini. Ia begitu sopan, salam pembukanya tersusun rapi. Ketika suaranya yang merdu mulai melantunkan baris demi baris syair sebuah lagu, saya jadi lebih tertarik lagi. Percakapan dengan teman seketika saya hentikan, saya coba menyimak syair lagu yang dibawakan. Segera setelah pengamen itu turun, cepat-cepat saya keluarkan kertas dan mencatat syairnya sebelum lupa. Inilah kalimat-kalimat yang sempat saya ingat. "Bekerja dan terus bekerja, tak kenal lelah dan tak kenal waktu. Gema adzan subuh, kami masih terlelap. Gema adzan dhuhur, kami sibuk bekerja. Gema adzan ashar, kami geluti dunia. Gema adzan mahgrib kami di perjalanan. Gema adzan isya, lelah tubuhku Tuhan. Tak pernah lagi kubaca firmanMu. Pantaskah surga untukku?".

Mendengar syair lagu di atas, saya jadi teringat sebuah singkatan yang pernah diungkapkan oleh seorang Pembawa Firman yaitu P 8 : "Pergi Pagi Pagi, Pulang Petang-Petang, Pendapatan Pas-pasan". Sebuah ungkapan yang kedengarannya lucu, tapi dimaksudkan untuk menggambarkan bagaimana sebagian besar dari kita mengisi jam-jam yang kita miliki dalam menjalani kehidupan ini. Alkisah adalah anak-anak burung yang sedang bertengger di atas sebuah cabang pohon yang tinggi. Di sampingnya ada induk burung. Mereka bernyanyi dan bersiul-siul sambil memandang ke bawah, melihat lalu lintas yang ramai dan orang-orang yang sibuk lalu lalang. Merasa heran dengan apa yang dilihatnya, anak burung bertanya kepada induknya : “Ibu, mengapa orang-orang di bawah sana begitu sibuk, dari pagi sampai sore, mereka berjalan hilir mudik, tak henti-hentinya?”. Lalu kata induk burung kepada anaknya, “Oh…. itu karena mereka tidak punya Bapa di surga seperti kita!”.

Ayat renungan hari ini mengingatkan kepada kita, bahwa Allah sanggup melimpahkan segala anugerah kepada kita, supaya kita senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam berbagai perbuatan baik. Kalau burung pipit saja Tuhan peliharakan, apalagi kita? Tidak ada hari yang tak dapat kita lalui, apabila ketika bangun pagi hari, pikiran kita yang pertama adalah bersyukur atas berkat-berkat pemeliharaanNya. Hari ini, mari kita percayakan hidup dan rejeki kita ke dalam tanganNya, Sumber kehidupan itu.

God is good all the time !

Ayo Potluck Yuuk !!

“Kepada semua tamu-tamu yang hadir sabat ini, jangan langsung pulang setelah khotbah usai. Kami mengundang anda semua untuk potluck bersama dengan kami. Ibu-ibu telah mempersiapkan makanan untuk kita semua.” Demikian bunyi pengumuman yang senantiasa disampaikan setiap hari sabat kepada yang hadir di jemaat Kemang Pratama.
Potluck atau makan bersama memang penting. Setelah kita menikmati santapan rohani, maka jasmani kita pun meminta untuk diisi agar energi tubuh terisi lagi, kita jadi segar, dan siap untuk pelayanan lainnya di sisa hari sabat seperti melawat, kegiatan Pathfinder & Adventurer, PA hingga tutup Sabat. Untuk memenuhi pelayanan potluck ini, semua keluarga yang tergabung dalam beberapa kelompok-kelompok telah diatur untuk secara bergiliran menyediakan makanan setiap sabat. Dan giliran ini akan kembali lagi di kelompok yang sama satu bulan kemudian.

Tanggung jawab ibu-ibu dalam kelompok tidaklah ringan. Mereka mulai dengan mempersiapkan makanan di rumah masing-masing untuk memenuhi kebutuhan yang hadir. Setelah tiba di gereja, makanan itu disusun di atas meja di samping gereja. Menjelang khotbah usai, ibu-ibu kembali menata piring-piring dan sendok di atas meja. Setelah itu makanan itu akan dibagi-bagi ke atas dua meja, sehingga antrian saat makan siang akan lebih lancar dan teratur. Di samping itu, kadang-kadang apa yang telah dipersiapkan mungkin perlu di tambah. Kalau itu terjadi, tidak perlu khawatir. Rice cooker yang ada siap untuk dinyalakan untuk kebutuhan yang mendadak. Ibu-ibu selalu melayani dengan gembira dan sukacita, sehingga semua menjadi berkat. Luar biasa ibu-ibu di jemaat kita ! Puji Tuhan untuk semua talenta dan pelayanan yang dicurahkan setiap Sabat secara bergilir.

Happy Birthday ! Happy Birthday !

Usai khotbah di Sabat 24 Januari, seperti biasa setelah bersalam-salaman semua menuju ke samping gereja. Makanan yang telah disiapkan ibu-ibu telah terhidang. Namun kali ini ada yang istimewa. Sebuah kue ulang tahun tampak ada di atas meja. Wah… pasti ada yang berulang tahun kali ini. Melihat kue coklat di atas meja, terlihat jelas kalimat ucapan selamat kepada yang berulang tahun. Siapa yang berulang tahun ya ? Wah…ternyata Ibu Dahlia Hutauruk, istri gembala jemaat kita, kali ini tersenyum didampingi oleh bapak pendeta. Hari ulang tahun ibu Dahlia tepat jatuh di hari Sabat ini.

“Happy birthday to you….happy birthday to you…happy birthday..happy birthday …happy birthday to you …!”, serentak dinyanyikan oleh semua yang hadir. Tampak bapak dan ibu pendeta tersenyum bahagia. Setelah itu Ibu Dahlia mengucapkan beberapa kalimat diantaranya terima kasih kepada semua atas ucapan ulang tahunnya. Setelah itu Bapak Wilson Tobing diminta untuk melayangkan doa untuk ibu pendeta dan juga untuk semua yang berulang tahun di minggu lalu. Setelah itu …?? Semua satu persatu menyalami ibu pendeta dan bapak pendeta yang dengan sukacita menyambut uluran tangan satu persatu. Setelah itu…?? Ya semua serentak ambil piring dan sendok lalu antri untuk mengambil makanan serta menikmati santapan vegetarian di hari sabat yang penuh berkat. Dan setelah itu...?? Ah..sudah pastilah kita menikmati kue ulang tahun yang enak dan lezat ! Puji Tuhan !

Monday, January 26, 2009

Tuhan Tidak Pernah Meninggalkanku

Mazmur 34 : 15 “Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telingaNya kepada teriak mereka minta tolong.”






Dalam satu kesempatan kami pergi mengantar anak kami menghadiri acara ulang tahun yang diadakan di sebuah mal dekat tempat tinggal kami. Waktu itu ia berusia sekitar 5 tahun. Mula-mula kami berada bersama dia di ruang pesta anak itu. Namun ketika semakin banyak anak yang hadir, ruang itu semakin padat, sehingga kami putuskan untuk keluar, dan menunggu di ruang sebelahnya, yang hanya dibatasi kaca. Awalnya kami mendengar lagu-lagu gembira dinyanyikan dan memperhatikan dari balik dinding kaca, anak kami juga turut bernyanyi dengan gembiranya. Namun, tak berapa lama kemudian, kami dikejutkan dengan tangisan histeris dari seorang anak yang suaranya sudah tidak asing lagi bagi kami. Ya ampun, anak kami menangis begitu kencangnya sambil berteriak : “Mama ! Mama !”. Apa yang terjadi kepadanya? Ketakutan jelas tercermin di wajahnya. Saya segera berlari menghampiri dan merangkul dia. Ketika ditanyakan mengapa dia menangis, ” Mama, papa enggak ada, takut, takut…….”, jawabnya terbata-bata sambil terus menangis tersedu-sedu. Oh sungguh kasihan, rupanya dia pikir kami telah meninggalkannya sendirian!

Kadang dalam mengarungi kehidupan ini, sering kita merasa seperti seorang anak yang ditinggal oleh orang tuanya. Kita merasa takut, kita merasa sendiri apalagi di tempat yang asing, kita merasa tidak ada yang menemani kita. Kita lupa, layaknya orang tua yang mengasihi anaknya, kita tidak akan pernah luput dari pandangan Bapa kita di sorga. Kita tidak pernah akan luput dari perhatianNya, tidak sedetikpun, bahkan ketika kita tertidur lelap, Ia berjaga mengawasi kita !

Ayat renungan kita pada hari ini mengingatkan kepada kita bahwa mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telingaNya kepada teriak mereka minta tolong. Meskipun Tuhan tidak terlihat, Dia ada. Dia tidak akan pernah meninggalkan kita. Dia senantiasa menanti dengan tangan terbuka. Penolong dan Pemberi yang senantiasa siap untuk membantu di masa-masa kesukaran.

Have a nice holiday !

Tersesatkah Kita ?

Cuaca cerah mengiringi jam khotbah pada Sabat
24 Januari. Bapak Sontani Purnama, salah satu ketua jemaat Kemang Pratama, membawakan khotbah “Tersesatkah Kita ?”. Diawali oleh Bapak Z. Sijabat yang menyanyikan lagu spesial pertama “Without Him” yang menceritakan tanpa Tuhan kita tidak sanggup melakukan apapun bahkan binasa, namun puji Tuhan kita telah diselamatkan. Setelah itu, Dave Purnama membawakan cerita anak-anak yang berjudul “Nuh dan bahteranya”. Cerita dibawakan dengan gambar-gambar yang menarik di layar LCD yang diperhatikan dengan seksama oleh semua anak-anak. Lagu spesial kedua dibawakan oleh Natalia Tampubolon, Robert Rihi Hina, Robert Papudi, Sari Silalahi, Donna Manurung dan Joy Silaban. Lagu berjudul “May We Never Forget” berisikan agar kita jangan pernah melupakan Yesus yang tersalib, darah-Nya yang tercurah, besarnya harga yang harus dibayar untuk dosa manusia. Allah tidak pernah meninggalkan kita atau melupakan kita. Anugrah kasih Allah yang tercurah luar biasa besarnya. Kita jangan sampai melupakan itu. Puji Tuhan untuk lagu yang baik.

Mengawali Khotbah, Bapak Sontani menyebutkan beberapa hal yang menyebabkan orang sesat di perjalanan. Diantaranya adalah : kita tidak tahu kemana tujuan kita, kita tidak mengenal jalan, kita tidak fokus atau konsentrasi atas tujuan kita, tidak punya petunjuk, tidak mau bertanya/malu belajar, terlalu percaya diri, dan mengikuti orang yang salah. Ketujuh hal ini membuat banyak orang sesat di dalam satu perjalanan. Agar rohani kita tidak sesat, dan kita boleh tiba di tujuan yaitu kerajaan surga, maka kita harus : tahu kemana tujuan hidup kita, kita harus tahu jalan yang kita akan tempuh – Yesus adalah Jalan Kebenaran dan Hidup (Yohanes 14:6), kita harus fokus atas tujuan kita – memelihara hukum Allah (Ulangan 27:8), mau bertanya dan belajar apa yang mesti kita buat (Lukas 3:10), mempunyai peta/petunjuk arah mana yang kita tempuh dalam hidup – firman Allah sebagai petunjuk kekal (1 Petrus 1:25), merendahkan diri kita (Efesus 5:21), dan mengikuti orang-orang yang benar. Pada akhirnya, bila kita mengikuti semua nasehat tadi, maka kita akan senantiasa berada di jalan yang benar untuk mencapai tujuan kita yaitu kerajaan surga. Kita bersyukur untuk firman yang indah yang telah kita dengarkan pada sabat itu. Amin !

Cuplikan video khotbah dan lagu istimewa bisa kita lihat dalam video di kolom sebelah.

Peristiwa Setelah Pintu Kasihan Ditutup

Jam sudah menunjukkan pukul 19:30. Bapak Pdt RY Hutauruk menyambut keluarga-keluarga yang datang di depan pintu masuk gereja. Beberapa saat kemudian acara vesper pada Jumat 23 Januari dimulai. Di awal acara, Veber Sormin, Junior Tampubolon dan Verel Sormin membawakan lagu spesial yang berjudul “Side By Side”. Nampak Veber mengiringi dengan gitar dan sementara duet Junior dan Verel dengan semangat menyanyikan lagu yang menyapa dan berharap agar kita satu saat semua berjumpa di surga mulia dan bergandengan tangan satu dengan yang lain di hadapan Yesus penebus kita.

Pendeta Hutauruk kemudian menyampaikan renungan tentang “Peristiwa-peristiwa Yang Terjadi Setelah Pintu Kasihan Ditutup”. Setelah pintu kasihan ditutup, tidak akan ada lagi pertobatan. Dan saat itu yang jahat berusaha untuk menganiaya umat Tuhan yang setia. Namun kita tidak perlu khawatir. Umat yang setia akan dimeteraikan, diberi tanda oleh Tuhan. Sehingga Tuhan akan memberikan perlindungan pada umatNya di masa itu. Jadi kita tidak perlu khawatir. Lalu apa yang mesti kita buat saat ini ? Kita harus berjaga-jaga senantiasa. Kita tidak pernah tahu kapan Tuhan akan datang, bisa malam, pagi, atau petang. Kita harus senantiasa bersiap sedia dan terus bertekun memelihara kerohanian kita. Kita juga perlu berjaga dan tidak boleh lengah karena setan senantiasa siap mengancam kita. Saat kita merasa diri kita sudah aman, kita harus berhati-hati. Di situlah kita sering menjadi lengah dan setan siap untuk merenggut kita. Di samping berjaga-jaga, kita juga perlu setiap hari mengusahakan hidup tanpa noda. Apa itu hidup tanpa noda ? Kehidupan tanpa noda adalah kehidupan yang senantiasa bertumbuh terus menuju kepada kesempurnaan. Sementara setan berusaha keras menipu dan menggoda, kita dapat terus bertumbuh menuju kepada kesempurnaan bila kita memusatkan pandangan kita pada Yesus senantiasa. Puji Tuhan kita sudah dikuatkan oleh firman yang menolong kita menghadapi masa kepicikan menjelang Yesus datang kedua kali !

Sunday, January 25, 2009

Hidup Rukun



Mazmur 133 : 1 “Sungguh alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!”







Tiga belas tahun yang lalu, suasana di area perumahan kami memang masih terasa sepi karena sebagian pemilik rumah belum mau menempati rumah yang sudah mereka beli. Makanya ketika saya melihat ada mobil yang datang dan mereka melakukan aktifitas pengangkutan barang kami merasa gembira, karena berarti sebentar lagi kami mempunyai tetangga yang baru tepat di depan rumah kami. Setelah kami pertimbangkan kami memberanikan diri mengambil waktu berkunjung ke rumah tetangga kami yang baru itu untuk berkenalan. “Permisi…”, kata kami sambil memanggil dan mengetuk pintu. Tidak lama kemudian seorang bapak berjalan menghampiri pintu dan membalas panggilan kami “Ehh… ada tamu….mangga…mangga… ayo silahkan masuk…”, katanya dengan ramah. “Ini kami yang tinggal di depan rumah bapak datang kesini untuk berkenalan”, kata saya menjelaskan. Menyusul setelah itu keluar istrinya dan kelihatan senyumnya yang begitu memikat dengan suaranya yang lembut. “Waduh… jadi malu nih… orang baru malahan didatangin orang lama…”,ujarnya. Pembicaraan pun mengalir dengan santai dan menyenangkan malam itu. Kami berbagi cerita tentang hal-hal yang sederhana hingga tanpa terasa sudah makin malam dan kami pun pamit untuk pulang.

Keesokan harinya di hari Minggu saya coba-coba untuk mengirimkan sedikit masakan yaitu spaghetti vegetarian, menu andalan saya, barangkali enak untuk mereka santap di hari libur. Ibunya menerima dengan senang hati. “Waduh… jangan repot-repot atuh…”, katanya dengan dialek sunda yang kental. Besok paginya giliran ibu itu yang datang ke rumah saya. “Wah….itu tehh spagehetti-nya model baru yaa? Dagingnya diganti dengan telur dan tahu. Ajarin ibu dong cara masaknya karena bapak doyan sekali…”,ujarnya menjelaskan sambil menyalam saya. “Ooh… itu spaghetti vegetarian bu. Saya coba-coba untuk mengurangi makanan daging , belajar untuk mencoba makanan sehat…”, jawab saya sambil tersenyum. Demikianlah persahabatan kami pun dimulai. Sejak hari itu kami terasa semakin dekat satu dengan yang lain. Banyak hal positif yang saya dapati tentang kesehatan dan cara merawat anak yang saya terima dari ibu itu karena kebetulan mereka jauh lebih senior dari kami dan kebetulan mereka suami istri berlatar belakang dari dunia kesehatan. Yah… rasanya menyenangkan sekali bisa memiliki tetangga yang cocok dengan kita. Walaupun kami berlatar belakang yang berbeda, tetapi kami merasa cocok untuk berteman. Bahkan hingga hari ini persahabatan kami sudah menjelma menjadi seperti orang tua sendiri. Mereka sering memperhatikan dan membantu kami. Demikian juga sebaliknya.

Pagi ini ayat kita mengatakan alangkah baiknya jika kita hidup rukun. Dalam kondisi kehidupan yang semakin sulit terkadang kita tidak sempat memikirkan apa yang layak dan tidak untuk dilakukan. Terkadang kita lupa untuk mengucapkan kata-kata yang manis dan bersikap menyenangkan kepada mereka yang kita kasihi, entah itu anak, istri, suami, orang-tua, teman atau bahkan tetangga kita. Kita sering larut dalam kesibukan kita. Padahal, kata-kata sederhana yang manis dan sikap yang menyenangkan adalah salah satu resep untuk hidup rukun. Mari kita berusaha untuk mengucap kata manis dan bersikap bersahabat. Yesus telah memberikan teladan kepada kita untuk berkata-kata dan bersikap baik kepada semua orang. Bila teladan itu kita terapkan, maka kerukunan akan tercapai dan itu adalah hal yang sangat indah dan baik.

Have a wonderful week end !

Saturday, January 24, 2009

Lemah Lembut


Amsal 15:1 “Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan amarah.”



Menikmati masa liburan adalah saat yang sangat dinantikan oleh setiap orang, apalagi oleh anak-anak. Setelah melakukan persiapan yang dirasa cukup kamipun siap menikmati liburan kali ini. Saat kami sedang pulas tertidur tiba-tiba kami mendengar pemberitahuan yang meminta para penumpang untuk meninggalkan pesawat. Udara yang ditiupkan oleh angin malam dengan suhu udara yang begitu dingin saat kami keluar dari pesawat. Mata rasanya berkunang-kunang karena tak kuasa menahan kantuk. Saya lirik jam pukul 1 malam ! “Silahkan semua penumpang jalan lurus, dan nanti setelah itu anda menuruni tangga…!”, perintah seorang petugas bandara dengan lantang. Karena mengantuk anak-anak sedikit agak rewel. Apalagi ketika kami harus berjalan kaki lumayan jauh, harus naik turun tangga dan berdiri mengantri selama 1 jam untuk pemeriksaan yang sangat ketat. Setelah kami diperbolehkan kembali masuk ke dalam pesawat… “Karena cuaca buruk, kita belum mendapat ijin untuk take off! Sedang ada badai …”, kata pramugari yang cantik melalui pesawat halo-halonya. Maka pesawat hanya berputar-putar dilandasan selama kurang lebih 30 menit. Wow! Perjalanan ini terasa membosankan.

Sepanjang perjalanan kami merasa kurang tenang karena cuaca yang buruk. Tapi akhirnya kamipun tiba di negara tujuan dengan Selamat. “Terimakasih Tuhan untuk Perlindungan yang Engkau berikan”, doa saya dalam hati. Baru saja kami merasa tenang dan melangkah menuju imigrasi, alangkah terkejutnya melihat suasana yang kurang bersahabat. Untuk pertama kalinya saya melihat secara nyata, bukan seperti yang ada di filem-filem televisi, polisi-polisi yang membawa senapan laras panjang bahkan sebagian lagi membawa anjing pelacak berjalan lalu lalang menyambut kedatangan kami! Suasana terasa mencekam. Kembali kami diminta untuk mengantri melalui proses pemeriksaan yang sangat panjang dan melelahkan. Ketika satu persatu nama kami dipanggil, kami pun sekeluarga berkumpul menghadap. Petugas imigrasi kelihatan sangat tidak ramah. Sambil memegang semua dokumen kami, suaranya terdengar berat bertanya “Why did you give your three children with the name that start with the same letter ?” Haah..!! Kami terperangah. Dalam hati saya berpikir, aneh sekali pertanyaan ini. Memangnya kenapa kalau nama-nama anak saya dimulai dengan huruf yang sama ?? Apa ada yang aneh dengan itu ?? Di tengah kelelahan yang sangat suami saya mencoba untuk tetap tenang dan menjawab dengan baik. “Lalu kenapa dua dari anak kalian bisa lahir di bulan yang sama ?”, katanya kembali bernada menyelidik dengan kumisnya yang tebal dan wajahnya yang tidak ramah. “Astaga !! Pertanyaan apa lagi ini ??”, kata saya dalam hati seraya tidak habis pikir. Saya melirik suami saya yang sudah lelah. “Ah, itu hanya kebetulan saja. Kami tidak pernah merencanakan mereka untuk lahir di bulan yang sama.”, jawabnya dengan tenang dan polos. Petugas itu tiba-tiba tersenyum dan berkata ,”Welcome to our country !” Waduh leganya bukan alang kepalang, akhirnya selesai juga !!

Ayat kita pagi ini mengajak kita untuk menjawab dengan lemah lembut. Hal ini memang tidak mudah untuk dilakukan. Ketika seseorang berteriak kepada kita, maka sulit untuk menahan diri untuk tidak membalas teriakannya. Tetapi lebih jauh ayat itu mengatakan jawaban lemah lembut akan dapat meredakan kegeraman. Jawaban lembut bisa meredam amarah. Bahkan jawaban yang lembut bisa mencegah terjadinya konflik-konflik. Kita sendiri tidak sanggup melakukan itu. Itu sebabnya kita perlu bantuan Roh Kudus. Roh Kudus akan menolong kita. Dia akan menolong kita mengikis sisi yang kasar menjadi halus. Jawaban kasar akan diubah menjadi lemah lembut. Kita undang Roh Kudus setiap hari untuk menolong kita !

May God give His abundant blessing to us today !

Friday, January 23, 2009

Melalui Kegelapan


Daniel 2:22 “Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya.”








Angin yang berhembus lembut terasa mengusik tulang. Suara petir yang bergemuruh bersamaan dengan turunnya rintik hujan menyisakan kenangan yang teramat dalam di benak saya. Sayup-sayup seakan masih terngiang di telinga saya suaranya: “…aku paling suka deh suasana seperti ini…, bisa mencium bau debu yang basah…rasanya hati ini jadi tentram…”, kata teman saya dengan suara yang sendu. “Kok bisa sih bau debu dibilang bikin jadi tentram. Yang ada alergiku jadi kambuh deh !”, jawab saya waktu itu. Empat hari setelah percakapan kami waktu itu, teman saya masuk rumah sakit untuk di rawat dengan diagnosa terserang tifus. Kami pun rombongan pergi menjenguk karena kebetulan rumah sakitnya tidak terlalu jauh dari kantor dimana kami bekerja. Sewaktu membesuk, kami melihat kondisi tubuhnya tidak begitu lemah karena kelihatan hanya membutuhkan waktu untuk istirahat yang cukup dan makan makanan yang lunak. Setiap hari ada saja dari kami yang menyempatkan diri untuk menjenguknya di rumah sakit. Hingga siang itu, ketika kami semua sedang sibuk bekerja tiba-tiba kami terperangah saat telpon berdering dan suara di seberang sana mengatakan bahwa dia sudah pergi meninggalkan kami sahabat-sahabatnya. “Virusnya sudah menyerang ke otak kami tidak bisa membantu lagi. Virus ini biasanya terdapat di dalam buah-buah import yang tidak dicuci bersih sebelum dikonsumsi.”, kata dokter menjelaskan penyebab datangnya penyakit tersebut.

Semua di kantor merasakan duka yang mendalam seakan tidak percaya terhadap kenyataan yang ada. Kejadian ini terasa begitu cepat rasanya. Belum genap satu bulan dia menikah, masih terbayang dengan jelas suasana bahagia di acara pernikahannya. Kebahagiaan terlihat jelas di wajahnya karena impiannya untuk membangun rumah tangga sudah menjadi kenyataan. Maklumlah dia berpacaran cukup lama yaitu 13 tahun. Bagaimana mungkin kebahagiaan itu begitu cepat berlalu dari dirinya? Apapun alasan penyebab penyakitnya, kejadian itu seperti angin yang datang dan pergi sesuka hati, dimana kita diminta untuk selalu siap menyambut kedatangannya. Memang kenyataannya hidup selalu berputar tanpa harus diputar. Kita tidak pernah bisa tahu di putaran mana kita berada nanti. Kita hanya bisa melihat dari sisi kehidupan hari ini, karena kita tidak bisa mencegah apapun yang terjadi nanti. Entah itu suka atau duka, kita tidak mampu menyingkapkannya terlebih dahulu.

Pagi ini ayat renungan kita mengatakan bahwa hanya Allah saja yang mampu menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi. Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya. Ada banyak hal tak terduga yang harus kita lalui di dalam kesibukan kita, baik itu di kantor, di rumah atau dimanapun kita berada. Hal-hal tak terduga itu terkadang membawa kita kepada kesulitan, kekecewaan, kekhawatiran, kesedihan, kesakitan. Boleh jadi kita merasa lemah saat kita terjatuh di dalam menghadapi masalah-masalah yang ada dalam kehidupan. Boleh jadi kekecewaan, kekhawatiran, kesedihan datang melemahkan iman kita. Namun jika kita mau datang bertemu dengan Tuhan setiap hari, Dia akan memberikan kita kesanggupan untuk memahami kenapa hal-hal tak terduga itu terjadi. Dan Allah akan memberi kita kekuatan untuk menghadapi itu dan menuntun kita melalui semua hal-hal yang tak terduga.

Have a good day !

Thursday, January 22, 2009

Bete Ahh..!

Yeremia 15:16 “Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku dan menjadi kesukaan hatiku…”


Di satu sore, saya sedang berbelanja di mini market dalam area kompleks perumahan. Tidak jauh dari pintu masuk, tampak beberapa gadis remaja baru pulang sekolah dan tengah asyik mengobrol melepas lelah. “Eh…loe jangan mau temenan sama si anu dari kelas depan kita deh...soalnya dia orangnya enggak asyik !! Ngomongnya ngebetein..!! Tingkahnya juga bikin gue bete berat..!!”, kata salah seorang remaja dengan nada agak tinggi kepada teman-temannya. “Ah…memangnya loe sudah banyak tahu tentang dia.. ?? Setahu gue, loe baru ngobrolan sama dia dua hari yang lalu. Jangan cepat ambil kesimpulan gitu dong…!!” jawab temannya yang lain mengingatkan. “Emang sih…gue baru kenal sama dia...”, jawabnya mulai menurunkan nada bicaranya. “Ya sudah…, kalau menurut gue sih, mendingan loe lihat dulu lagi… ajak dia ngobrolan lagi. Jangan-jangan loe aja kali yang nggak asyik…!! Haha..!!”, teman yang lainnya mencoba memberi nasehat sambil menggoda dia.

Sering kali jika saya ada diantara anak-anak yang lain, baik itu remaja atau yang sudah lebih dewasa, terdengar penggunaan kata ‘enggak asyik’. Biasanya kata ini dilontarkan dengan mimik wajah yang tidak menyenangkan atau istilah anak sekarang ‘bete’. Dan biasanya itu dilontarkan di saat mereka tidak nyaman dengan keadaannya, atau atas satu pembicaraan. Atau bahkan saat bertemu dengan orang yang dianggap tidak seperti yang diharapkan. Dan itu terjadi secara spontan. Padahal boleh jadi mereka belum menyimak pembicaraan dengan baik. Bisa jadi mereka belum menyelidiki kenapa lawan bicara mengatakan hal tadi. Dan belum banyak waktu yang digunakan untuk mengerti lebih lanjut teman bicaranya itu. Cepat tidak puas dan bosan, sebelum memahami terlebih dahulu.

Dalam ayat renungan pagi ini disebutkan bahwa Yeremia menikmati setiap perkataan Tuhan. Hatinya penuh dengan kegirangan, penuh dengan sukacita pada saat ia mendengar Tuhan bersabda kepadanya. Hal ini diucapkan oleh Yeremia bukan tanpa alasan yang pasti. Dia telah banyak menggunakan waktu mengenal Tuhan dan mendengar Tuhan berbicara padanya. Dengan berjalannya waktu, Yeremia telah mengenal Tuhan dengan baik. Sehingga mendengar pembicaraan Tuhan menjadi sukacita dan kegembiraan bagi hatinya. Kadang-kadang kita sudah merasa bosan saat membaca firman Tuhan. Padahal belum banyak waktu kita gunakan untuk menyelidiki dan mencoba untuk memahaminya. Jika kita mau mencoba untuk mendengar firman Tuhan setiap hari, kita akan menemukan banyak hal yang dapat menyenangkan hati kita dan membuat kita riang gembira. Sudahkah kita membiarkan Allah berbicara setiap hari? Bila kita membiasakan mendengar Tuhan berfirman setiap hari, maka hal itu akan menjadi kegirangan dan kesukaan bagi hati kita.

Let’s Follow the Bible every day !

Alkitab Suatu Perlindungan

Di kebaktian Rabu malam kemarin, Bapak Mulana Simanjuntak mengupas Pasal 37 buku Kemenangan Akhir. Beberapa hal diingatkan kepada kita semua. Kita perlu untuk meluangkan waktu untuk membaca alkitab dan roh nubuat. Banyak peristiwa di akhir jaman yang perlu kita pahami. Bila tidak, setan akan senang karena lebih mudah bagi dia untuk menaruh perangkap kepada umat manusia yang lalai menyelidiki firman Tuhan. Kita mesti berusaha untuk memiliki roh suka belajar Alkitab, agar hati kita dilembutkan. Sebaliknya bila tidak, roh jahat akan mempengaruhi dan mengeraskan hati, sehingga kita tidak mau lagi mendengarkan yang benar. Tuhan mengamarkan melalui pelajaran ini agar kita jangan tertidur. Rohani kita perlu senantiasa terjaga. Belajar Alkitab setiap hari akan memberikan kita perlidungan dari berbagai tipu muslihat roh jahat.

Di akhir renungan beberapa kesaksian disampaikan oleh Pdt RY Hutauruk dan Bapak David Tampubolon. Dalam doa bertelut, kita mendoakan firman yang kita dengarkan, juga mereka yang sedang belajar kebenaran Tuhan, anggota-anggota yang sakit, serta yang dalam pemulihan kesehatan.

Selamat Bergabung Di Kelas Toddler !

Kita memiliki dua anggota baru kelas Sekolah Sabat Anak di kelas Toddler. Untuk itu kita mengucapkan selamat bergabung kepada kedua anggota baru kelas Toddler di jemaat Kemang Pratama. Mereka adalah Keenan Jeremy Alden (atas) dan Kenneth Jonathan Anthony. Mereka berdua adalah anak-anak kembar dari keluarga Darlan dan Ester Zakaria. Selamat bergabung Keenan dan Kenneth di kelas Toddler Kemang Pratama ! Tuhan memberkati kalian senantiasa !

Wednesday, January 21, 2009

Jangan Gentar !

Yohanes 14:27 "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu."


“Jalan pagi ya neng…?”, sapa ramah nenek tua pemulung yang sudah bungkuk kepada saya, sambil sesekali membenahi karung berisi barang-barang bekas yang diambilnya dari tempat sampah di depan rumah. Hampir setiap pagi kami bertemu, dan pertemuan itu dimulai ketika kami masih berjalan pagi berdua hingga kami melakukannya bersama dengan ketiga anak kami. Karena seringnya kami bertemu saya pun jadi ingin mengetahui lebih jauh tentang kehidupan keluarga nenek ini. ”Nenek suaminya dimana ?”, tanya saya. “Suami nenek sudah meninggal neng… Sebetulnya nenek punya anak satu tapi enggak tau sekarang dia ada dimana…perginya enggak ngomong-ngomong. Kalau kakek masih ada, nenek pasti enggak kerja begini neng..”, jawabnya tenang. Tiba-tiba si sulung yang masih kecil saat itu menimpali pembicaraan kami, “Nenek enggak capek kerja gini?” “Ya... enggak boleh cape dong. Kalau nenek capek, nanti bisa kelaparan cu...”, jawabnya sembari tertawa kecil.

Ucapan nenek tadi sungguh menggugah hati saya. Saya terharu mendengarnya. Nenek ini sangat tabah menerima keadaan hidupnya. Dia sudah kehilangan suami sejak lama. Anak yang seharusnya bisa menjadi teman baginya sudah pergi meninggalkan dia dan tidak memperdulikannya lagi. Setiap pagi saya melatih anak-anak untuk memberikan sesuatu untuk nenek tadi, yang selalu dia sambut dengan senyuman tulus terima kasih. Akhirnya tiba saat dimana anak-anak mulai masuk sekolah di Taman Kanak-kanak. Aktifitas pun menjadi berubah. Karena harus berangkat pagi ke sekolah, maka kegiatan jalan pagipun menjadi tidak rutin lagi. Kami hanya melakukannya jika hari libur. Disitulah kami mulai menyadari bahwa nenek itu sudah mulai jarang kelihatan sampai akhirnya dia sudah tidak terlihat sama sekali. Belakangan saya coba untuk mencari tahu keberadaannya kepada sesama pemulung yang lewat tetapi tidak seorangpun yang mengenalnya. Yaahh…kalaupun kami sudah tidak pernah bertemu lagi, ada satu hal yang bisa saya teladani dari nenek itu, yaitu ketegaran di dalam ketidakberdayaannya menghadapi kesesakan hidup.

Ayat kita pagi ini mengatakan agar kita jangan gelisah dan gentar, karena Yesus telah memberikan damai sejahtera. Damai sejahtera yang diberikanNya adalah sesuatu yang nyata. Tidak ada yang dapat merubahnya. Damai sejahtera Yesus adalah untuk selamanya. Tidak ada satupun manusia yang dapat merengutnya dari kita. Kedamaian ini tidak membuat kita jadi terlepas dari kesusahan dan problema hidup sehari-hari. Kedamaian itu juga tidak membuat kita jadi lepas dari kesulitan-kesulitan yang selalu hadir dalam kehidupan manusia. Namun, damai sejahtera itu akan menyertai kita saat kita menghadapi masalah. Damai sejahtera itu akan mendampingi kita, bersama dengan kita, saat kita melalui saat-saat sulit dalam kehidupan kita. Damai sejahtera itu akan memberikan kita kekuatan dan penghiburan, agar kita selalu bersukacita dalam kehidupan ini. Kita tidak perlu gentar !

May the peace of our Lord be with us today !

Drama Instan "Yusuf" di Acara PA

Bapak Ramlan Sormin membawakan acara PA di Sabat sore 17 Januari, dengan tema “Membangkitkan Semangat Membaca Alkitab”. Merujuk kepada program Follow The Bible yang diluncurkan oleh General Conference, di sabat kemarin kita sudah memasuki hari ke 17 di tahun ini. Untuk menjaga momentum semangat anak-anak dalam membaca alkitab harian, maka Bapak Ramlan mengadakan acara Drama Instan. Tujuan Drama Instan adalah agar semua terdorong untuk terus melanjutkan membaca Alkitab setiap hari, karena di dalam alkitab ada banyak cerita menarik yang mengandung pelajaran-pelajaran yang baik. Dengan demikian diharapkan rasa ingin tahu terus berlanjut hingga mereka menuntaskan bacaan alkitab harian seperti yang dicantumkan dalam Follow The Bible. Karena diperkirakan anak-anak sudah masuk ke dalam cerita Yusuf dalam buku Kejadian, maka, beberapa babak dalam cerita Yusuf pun dijadikan sandaran.

Tiga kelompok dibentuk yang terdiri dari orang tua, pemuda, remaja dan anak-anak. Kepada mereka diberikan tiga topik drama yaitu : Yusuf saat dia kecil hingga dia dibuang oleh saudaranya, Yusuf ketika digoda oleh istri Potifar hingga dia mengartikan mimpi teman-teman di penjara dan mimpi raja, dan yang ketiga tentang Yusuf saat dia dipertemukan kembali dengan saudara-saudaranya di Mesir. Masing-masing kelompok dengan bersemangat segera mempersiapkan jalannya cerita, menulis dialog-dialog berdasarkan alkitab, menunjuk sutradara yang secara kilat melatih adegan-adegan, dan memilih tim kreatif untuk menambah daya tariknya drama instan. Nampak ada yang kreatif menggantikan kereta kuda dengan kereta bayi ! Ada yang mematut-matut dirinya dengan jubah koor, membentuk mahkota raja, mencari tongkat kayu pengganti tongkat kerajaan. Wah…pokoknya semua berusaha menampilkan drama dengan sebaik-baiknya berdasarkan apa yang mereka telah pelajari di Alkitab.

Kelompok pertama dipimpin oleh Dodi Manurung maju pertama kali. Di sana ada Ibu Ully Tambunan, Ibu Nursia Manurung, Ibu Evelyn Sormin, Ibu Meiske Tampubolon, Ibu Shally Tambunan tampak sibuk mengatur skenario yang akan dimainkan bersama Dodi, Gomgom, Vira, dan Bapak Rizal Maringka. Dodi berperan sebagai Yusuf dengan jubah baru pemberian ayahnya, tampak gembira diminta oleh ayahnya mengantar makanan untuk abang-abangnya. Dengan kreatifitas luar biasa, beberapa anak-anak seperti Sandy, Elsa, Chloudya, Kimberly berperan sebagai kambing dan domba, dan terus menerus mengembik ”embeekkk…beeekk…embeekkk..!!!”. Sementara Asto berperan sebagai salah satu saudara Yusuf tampak sibuk mengarahkan domba dan kambingnya. Suasana seketika berubah seperti kita berada di padang belantara !! Salut untuk kreatifitasnya grup ini ! Dan tak lama setelah Yusuf dimasukkan ke lobang sumur, beberapa rombongan pedagang dalam perjalanan ke Mesir yang diperankan oleh Gomgom Tampubolon, Vira dan Bapak Rizal Maringka melewati tempat itu dengan kereta kuda (Hebat sekali, kereta bayi bisa disulap jadi kereta kuda ya !). Sambil berusaha mengecek berapa nilai seorang hamba untuk melakukan penawaran (wah…canggih ya bisa on-line loh pengecekan nya !! luar biasa kreatifitasnya !). Setelah itu Yusuf-pun dilepas oleh saudara-saudaranya.

Kelompok kedua dipimpin oleh Natalia Tampubolon maju setelah itu. Ibu Yunita Wuisan, Bapak Agustinus Silalahi, Bapak Mulana Simanjuntak, Bapak Ricky Tambunan, Ibu Melani Nayoan, tampak semangat sekali mengatur jalannya drama. Sesekali mereka menengok ke Alkitab untuk memastikan dialog-dialog sesuai dengan cerita sesungguhnya. Dengan Bapak Agustinus berperan sebagai Potifar, yang nampak puas dengan hasil kerja Yusuf (yang diperankan Bapak Mulana). Istri Potifar (Melani Nayoan) berusaha menggoda Yusuf. Wah…Ibu Melani bisa memerankan istri Potifar dengan baik dan mengundang kagum dari yang hadir. Namun Yusuf tidak tergoda, hingga akhirnya di penjara. Di penjara dia bertemu dengan juru masak raja (Veber Sormin) dan juru minum raja yang diperankan Yosua Simanjuntak. Singkat cerita Yusuf dipanggil oleh raja (Bapak Ricky Tambunan) dan akhirnya diangkat menjadi pegawai istana raja.

Kelompok ketiga dipimpin oleh Robert Rihi Hina. Kelompok ini diperkuat oleh Pdt RY Hutauruk, Bapak Munas Tambunan, Bapak Willy Wuisan, Ibu Janeth Siboro, Ibu Lies Purnama beserta beberapa anak muda dan Dave Purnama. Bapak Willy yang berperan sebagai Yakub begitu menjiwai perannya. Nampak Yakub sudah tua dan gemetar. (Tapi kok sakit asam urat dan asam lambungnya bisa sama ya pak Willy ? haha.. ). Nampak bagaimana Yakub penuh dengan haru melepas anak-anaknya untuk berangkat ke Mesir. Yusuf yang diperankan oleh David Chandra kaget melihat saudara-saudaranya dan berusaha untuk menyembunyikan identitas diri hingga akhirnya dia pun memberitahu kepada saudara-saudaranya siapa dirinya sebenarnya. Akhirnya Yakub diajak datang bersama bertemu kembali dengan Yusuf. Suatu akhir yang mengharukan !! Semua anak-anak, remaja, pemuda dan orang tua, tampak larut asyik dengan kisah Yusuf yang dimainkan dengan penuh kreatifitas.

Di akhir acara Drama Instan, Bapak Ramlan melontarkan pertanyaan kepada Dave Purnama, Junior Tampubolon, Joshua Simanjuntak, diantaranya apakah cerita tadi membuat mereka jadi tertarik untuk ingin tahu lebih lanjut cerita-cerita lain dalam alkitab, mereka dengan semangat mengatakan YA ! Selanjutnya Bapak Ramlan berharap acara sederhana ini bisa mengangkat semangat anak-anak untuk terus membaca alkitab sesuai program Follow The Bible. Semua orang tua juga diajak untuk memikirkan cara-cara lainnya yang bisa mengangkat motivasi anak-anak untuk meneruskan bacaan alkitab hingga tuntas. Puji Tuhan ! Jam 18:30, Ibu Dahlia Hutauruk membawakan renungan tutup sabat. Kembali Ibu Hutauruk mengingatkan anak-anak untuk terus rajin membaca alkitab, karena ada banyak pelajaran-pelajaran yang indah dan baik buat anak-anak semua.

Dua Bayi Kembar Keluarga Darlan

Nada sms masuk yang khas berbunyi di handphone kami. "Puji Tuhan Ester sudah melahirkan jam 7:30 pagi. Kembar laki-laki." Demikian bunyi sms yang kami terima pada hari Sabat pagi 17 Januari, ketika kami sedang bersiap-siap untuk pergi ke gereja. Turut dalam sukacita keluarga Darlan, kami langsung telpon saudara Darlan yang suaranya terdengar di ujung sana penuh dengan rasa bahagia. "Selamat ya pak Darlan !", ujar kami saat itu. "Terima kasih. Ibu dan anak-anak dalam keadaan sehat !", sambut saudara Darlan. "Siapa nama kedua kembar ini ? Dan berapa berat masing-masing mereka ?", beberapa pertanyaan meluncur lebih lanjut kepada bapak yang berbahagia ini. "Waduh..berapa ya tadi beratnya..saya lupa ..hehe..", sahutnya. "Kalau nama, kita belum membuatnya...", katanya lagi. Keluarga Darlan dan Ester Zakaria, beserta Kevin anak mereka, penuh dengan sukacita dan syukur ketika kedua anggota keluarga baru telah lahir dengan selamat dan sehat di RS Omni International, Alam Sutera, Tangerang. Kehadiran kedua bayi ini telah lama mereka nantikan. Puji Tuhan ! Keluarga ini diberkati dengan 2 bayi kembar laki-laki yang sehat dan ganteng. Tuhan kiranya memberkati keluarga Darlan dan Ester !

Tuesday, January 20, 2009

Kapok Lombok !

Amsal 2 : 6 “Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.”




Mengalami masa kehamilan adalah suatu hal yang sangat berharga karena banyak perubahan yang terjadi dalam diri. Ada hal rutin yang perlu dilakukan seperti memeriksakan diri ke dokter kandungan secara teratur. Beberapa tahun yang lalu saya pun mengalami hal tersebut. Bertemu dan berbagi cerita dengan sesama ibu hamil, mendengar pengalaman dari ibu yang baru melahirkan sungguh suatu hal yang sangat berarti. Malam itu di sebelah saya ada seorang ibu muda yang tampak sibuk sekali menenangkan diri karena dia kelihatan bermasalah dengan kehamilannya. “Satu cukup deh...enggak akan mau nambah lagi..”, jawabnya bernada getir ketika saya tanyakan rencananya untuk memiliki berapa anak. Seorang ibu yang sudah sepuh dengan tangkas menyela ” Ha..ha..haa.., itu namanya kapok lombok..! ”,katanya dengan mimik wajah penuh arti. “Maksudnya apa ya tante? ”, tanya saya mencoba meminta penjelasan. “Nanti kalian tahu sendiri deh, kalau sudah mengalami..” jawabnya diplomatis.

Waktu berjalan dengan cepat dan anak-anak pun bertumbuh besar. Kini kehamilan sudah berlalu, kesibukan di sana sini sehubungan dengan kehamilanpun sudah lewat. Di saat itulah saya menjadi mengerti apa yang dimaksud tante itu. Istilah kapok lombok yang ia maksud adalah kalau kita makan makanan yang pedas kita pasti merasa kapok atau jera. Tapi setelah rasa pedas itu hilang, kita ingin mencobanya lagi. Kalau saat mengalami kehamilan kita rasanya kapok karena capek dan sibuk. Namun ketika kita mengingat-ingat masa-masa kehamilan itu kembali, ingin rasanya kita merasakan kebahagiaannya lagi, ingin mengulanginya kembali. Sesulit-sulitnya masa kehamilan, kini kerinduan itu kembali timbul. Kembali ingin merasakan kehamilan, kembali ingin merasakan sibuknya merawat bayi. Istilah kapok lombok itu pun menjadi tepat artinya.

Pagi ini ayat renungan kita mengingatkan bahwa pengetahuan, hikmat dan pengertian berasal dari Tuhan. Allah kita Maha Tahu. Dia tahu yang terbaik untuk kita. Kadang-kadang Allah meminta kita untuk melakukan sesuatu yang kita tidak pahami. Kadang-kadang Allah meminta kita melalui suatu pengalaman yang kita tidak mengerti mengapa. Kita tidak dapat mengerti, karena kita berpikir seperti seorang manusia, yang tidak dapat memahami lebih jauh. Namun Allah bisa melihat lebih dari kita. Allah kita sanggup melihat bagaimana segala sesuatu berjalan dan memberikan hasil pada akhirnya. Jadi saat Allah meminta kita melakukan sesuatu atau melewati satu pengalaman tertentu, Allah punya maksud yang baik, walaupun kita tidak memahaminya. Itu sebabnya kita perlu iman. Saat kita memiliki iman, kita tahu bahwa Allah tahu yang terbaik untuk kita. Dan saat kita menoleh kembali ke masa lalu, dan melihat bagaimana Allah menuntun kita dengan hasil yang baik yang kita dapatkan, maka kita akan mulai mengerti bahwa Tuhan senantiasa menginginkan yang baik bagi kita. Dan kita akan rindu agar kita boleh mengalami hal-hal itu kembali dan dituntun oleh Allah. Semakin sering kita mengikuti rencana Allah bagi kita, semakin kita mengerti kenapa Allah menghendaki rencana itu bagi kita.

Have a nice day !

Doa Pagi dan Acara Rumah Tangga

Pada Minggu 18 Januari, jam 6:00 pagi diadakan acara Doa Pagi yang diselenggarakan sebulan sekali di gereja oleh Departemen BWA. Usai Doa Pagi, selanjutnya adalah Acara Rumah Tangga. Saudari Diana Sibarani mau bersyukur atas berkat Tuhan yang telah tercurah padanya dan rindu untuk mengadakan acara ini seraya memohon doa agar berkat Tuhan selalu menyertai dia dalam pekerjaan, pelayanan dan mencari pasangan hidup. Bapak Sontani Purnama, salah satu ketua jemaat Kemang Pratama menyampaikan sebuah renungan. Di dalam renungan disampaikan agar kita senantiasa mengucap syukur dalam hidup kita. Sebagai manusia kita suka memohon kepada Tuhan namun kadang-kadang lupa bersyukur atas berkat yang Tuhan telah berikan pada kita. Tuhan senantiasa siap memberikan berkat kepada kita. Jadi, dalam segala sesuatu kita patut mengucap syukur. Di akhir renungan Bapak Sontani menyampaikan sebuah kutipan : "Dalam masa-masa yang menyenangkan, pujilah Tuhan. Dalam masa-masa sulit carilah Tuhan. Dalam masa-masa yang tenang, sembahlah Tuhan. Dalam masa-masa yang menyakitkan percayalah Tuhan. Dan setiap saat, bersyukurlah kepada Tuhan !"

Setelah itu Pendeta RY Hutauruk melayangkan doa berkat bagi Diana agar Tuhan menyertai dia dalam setiap rencana kehidupannya, dalam pekerjaannya, dalam mendapatkan pasangan hidup yang baik bagi dia. Usai acara, Diana mengucap terima kasih dan mempersilahkan yang hadir untuk menyantap hidangan kue-kue yang telah dipersiapkan olehnya. Tuhan memberkati Diana senantiasa dalam setiap langkah kehidupan !

Pengurapan Diakon

Pada hari Sabat 17 Januari 2009, telah diadakan pengurapan bagi seorang diakon yang terpilih untuk melayani di tahun 2009 ini.
Sebelum khotbah dimulai, Pdt RY Hutauruk memanggil Bapak Agustinus Silalahi untuk maju ke depan. Kemudian Pendeta Hutauruk menyampaikan beberapa kutipan tentang hal-hal yang mesti dimiliki oleh diakon dan keluarga dalam menjalankan tugas pelayanan. Kemudian Pendeta Hutauruk memanggil semua ketua dan Pendeta Silitonga untuk ikut menumpangkan tangan sementara doa berkat dilayangkan. Tuhan memberkati Bapak Silalahi dalam pelayanan ini !

Monday, January 19, 2009

Mendengar dan Menurut


Yakobus 1:22 “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja…”



Di hari Minggu kami membawa anak-anak berjalan-jalan ke salah satu mal yang relatif baru di Jakarta. Saya sudah menjanjikan kepada anak-anak untuk membawa mereka ke tempat dimana anak-anak bisa bermain sambil belajar tentang berbagai aktifitas kehidupan sehari-hari, seperti menjadi pemadam kebakaran, bekerja di bank, menjadi ahli bedah di rumah sakit, membuat roti, membuat mie, dan lain sebagainya. Setelah mereka masuk ke dalam arena, kami pergi ke sebuah café dan duduk mengobrol. Tepat duduk di depan kami ada 2 orang bocah wanita yang cantik sekali, si kakak kira-kira berusia 4 tahun dan adiknya mungkin hampir berusia 1 tahun. Ditemani oleh pengasuhnya mereka duduk manis sekali sambil menikmati hidangan yang telah dipesan di meja mereka. Terdengar celoteh riang mereka dalam bahasa Inggris yang lancar. Tidak lama kemudian datanglah seorang perempuan muda. “Mommy…!! Mommy…!!!”, teriak mereka kegirangan sambil berlalu berhamburan memeluk ibunya.

Di kota metropolitan seperti ini sudah menjadi suatu hal yang lazim jika di hari Minggu orang-orang masuk untuk bekerja, termasuk wanita muda yang tengah sibuk menyambut pelukan dan ciuman anak-anaknya ini. Fasilitas kerja yang sudah semakin baik memungkinkan untuk seorang wanita karir membawa anak ke kantor, karena di dalam gedung kantor ada juga mal yang lengkap dengan fasilitas hiburan untuk anak. Setelah bergabung makan siang bersama anaknya saya lihat mereka asyik sekali bercakap-cakap. Tidak lama kemudian ibu ini kelihatan harus segera kembali ke pekerjaannya. "Ok, mommy’s got to go back to work now. What did mommy say to you just now?", kata si ibu dengan lemah lembut dan senyumnya yang lebar. "Yes mom..!! I hear and I obey..!!! ", jawabnya dengan lincah dan segera mendaratkan ciuman perpisahan kepada ibunya. “Jangan nakal dan jangan kemana-mana nanti mami jemput di sini ya. Bye !!”, balas ibunya dengan pelukan yang hangat.

Pagi ini ayat renungan mengajak kita untuk mendengar apa yang Tuhan katakan dalam Alkitab. Namun lebih lanjut disebutkan agar kita tidak hanya mendengar, tetapi juga harus percaya dan melakukan firmanNya. Mendengar saja tidak cukup. Kita harus menjadikan firman Tuhan sebagai bagian hidup kita, mencoba untuk menghidupkan dalam perilaku kita. Kita ingat kisah si pintar dan si bodoh dalam mendirikan rumah, dimana si bodoh hanya mendengar tapi tidak menurut ? Akibatnya, rumahnya hancur karena tidak kuat melawan angin dan ombak. Firman Allah akan memelihara kita agar tetap aman dan selamat, asal kita mendengar dan menurutnya. Tuhan menolong kita untuk menjadi pelaku firmanNya !

Have a great Monday !

Saudara Dalam Kristus

Setelah beberapa hari hujan mengguyur Bekasi, cuaca Sabat 17 Januari cukup cerah dan segar. Jemaat siap untuk menerima berkat firman Tuhan yang akan disampaikan oleh Bapak Christian Siboro, salah satu ketua jemaat Kemang Pratama. Di awali dengan cerita anak-anak yang baik dibawakan oleh Ibu Janeth Siboro. Anak-anak mendengar dengan seksama cerita yang menarik ini. Setelah itu lagu istimewa dibawakan oleh Jessica Wuisan, Farissa Suhardjo, Niniek Simanjuntak, Natalia Tampubolon, Robert Rihi Hina, dan Joy Silaban. Lagu “I surrender All” tersebut dinyanyikan dengan merdu dan mempersiapkan hati untuk mendengarkan firman Tuhan.

Di awal Khotbah yang berjudul “Saudara Dalam Kristus”, Bapak Christian menyampaikan beberapa definisi saudara. Ada saudara kandung, saudara semarga, saudara sedaerah, saudara sebangsa. Dan kita yang ada di jemaat Kemang Pratama adalah saudara seiman. Merujuk kepada ayat inti Yohanes 13: 34-35, saudara Christian mengingatkan agar kita senantiasa memelihara kasih terhadap satu dengan yang lain. Kasih persaudaraan dalam Kristus inilah yang akan menyanggupkan kita untuk terus bertumbuh dalam kerohanian. Kasih ini pula yang akan menolong kita dalam merencanakan dan menyelesaikan pekerjaan Tuhan di dalam jemaat. Kita juga diajak untuk bertekun dalam persaudaraan, dalam perkumpulan doa, bersatu dan saling menolong, sehati, saling merasakan sesama saudara dan memiliki hati yang lapang dalam bersaudara. Ini semua kunci yang menolong kita untuk tetap memelihara persatuan yang telah terjalin selama ini, agar tetap kuat hingga Yesus datang. Puji Tuhan untuk firman yang baik yang telah dibagikan sabat ini ! Amin.

Cuplikan video Khotbah dan Lagu Spesial bisa kita lihat dalam video di kolom sebelah.