Wednesday, March 31, 2010

SELUMBAR DAN BALOK

Jangan kamu menghakimi supaya kamu tidak dihakimi Matius 7:1

Banyak orang Farisi membuat lingkungannya penuh dengan kecaman. Mereka berpusat pada diri, kesan kesombongan mereka membutakan keadaan mereka yang sebenarnya pada pemandangan Allah. Terbungkus dengan jubah mewah kebenaran diri, dengan cepat mereka menghakimi orang-orang lain. Mereka mengirimkan mata-mata untuk menjerat orang yang ingin mereka hancurkan. Yesus mengenal mereka semua. Pelanggaran terkecil yang mereka lihat pada sesama dibeberkan kepada tiap orang yang mereka sendiri pun secara rahasia mempraktikkannya. Tidak seorangpun di dunia yang layak menghakimi orang lain, karena tolok ukur manusia bukanlah milik Allah. “Jangan buat dirimu menjadi tolok ukur, jangan buat pendapat-pendapatmu, pandangan dalam tugasmu, interpretasimu tentang Alkitab, jadi patokan untuk orang-orang lain dan menyalahkan mereka dalam hatimu jika mereka tidak mencapai ukuranmu. Jangan kritik orang-orang lain, dengan menerka motif mereka dan menghukum mereka.” Hanya Allah yang dapat mengenal kita. “TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku” (Maz 139:1). Kita perlu memeriksa keadaan kerohanian kita sendiri untuk menentukan apakah Kristus sesungguhnya berdiam di dalam diri kita (2 Kor 13:5). Penelitian seperti itu akan benar-benar merendahkan diri kita di hadapan Pencipta dan Bapa kita.

Apabila kita menyadari posisi kita sendiri, kita akan enggan menghakimi motif orang lain. “Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita” (1 Kor 11:31). Mereka yang menghakimi orang lain menerima roh Satan, “pendakwa saudara-saudara kita” (Wahyu 12:10). Kita boleh saja menyalahkan pelanggaran tetapi harus sedia mengampuni pelanggar. Ilustrasi yang Yesus berikan adalah tentang selumbar atau serpihan kayu atau sekam yang nampak pada mata orang lain. Orang-orang yang hidup untuk mengeritik dan menghakimi sesama umat percaya mereka akan sedia melihat sebuah kesalahan kecil, tetapi mereka akan buta melihat balok di dalam hidup mereka. Dan mereka yang suka mengeritik selalu orang munafik, karena mereka melakukan dosa yang lebih besar dan muslihat roh mencerca. “Hanya Kristuslah tolok ukur tabiat yang benar, dan orang yang membuat dirinya tolok ukur bagi orang lain menempatkan diri pada tempat Kristus”.

Tuesday, March 30, 2010

MENCARI YANG BAIK

Jadi akhirnya saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Fil 4:8

Kita adalah bagian dari jaringan luas kemanusiaan. Kita menjadi berubah kepada gambar masyarakat di mana kita tinggal. Lalu betapa pentingnya membukakan hati kita kepada perkara-perkara yang benar dan manis dan yang sedap didengar. Membiarkan masuk ke dalam hati terang dari Matahari Kebenaran. Janganlah menyenangi suatu akar kepahitan. Kristus tidak terbatas dalam hikmat, namun Ia pikir baik juga menerima Yudas, meskipun Ia tahu apa yang menjadi ketidaksempurnaan tabiatnya. Yohanes tidak sempurna; Petrus menyangkali TUHANnya; namun terdiri dari orang-orang seperti inilah gereja Kristen yang mula-mula itu diorganisasikan. Yesus menerima mereka agar mereka bisa belajar dari Dia mengenai tabiat Kristen yang sempurna. Tugas dari setiap orang Krsiten ialah mempelajari tabiat Kristus.
Yudas sendiri tidak menyambut terang Ilahi, ia memagari dirinya untuk menahan pengaruh kebenaran; dan sementara ia mengecam dan mengutuki orang lain, ia melalaikan jiwanya dan menyukai dan menguatkan sifat-sifat alamiahnya yang jahat, ia begitu dikeraskan sehingga tega menjual TUHANnya tiga puluh keeping perak. Oh, marilah kita mendorong jiwa kita memandang kepada Yesus. Tidak jarang kita melihat ketidaksempurnaan pada mereka yang menjalankan pekerjaan Allah. Bukankah lebih menyenangkan bagi Allah untuk tidak memandang berat sebelah dan melihat berapa banyak jiwa yang melayani Allah dan memuliakan dan menghormati Dia dengan bakat-bakat atau talenta-talenta mereka? Bukankah lebih baik memperhatikan kuasa Allah yang mengagumkan dan ajaib dalam mengubahkan orang-orang berdosa yang malang? Perkara-perkara yang paling tidak menyenangkan, tidak boleh membingungkan dan menawarkan hati kita. Segala sesuatu yang menyebabkan kita melihat kelemahan manusia adalah dalam rencana Allah untuk menolong kita memandang kepada-Nya, dan untuk tidak menaruh pengharapan kita pada manusia.

Monday, March 29, 2010

TIADA MAAF BAGI KEGAGALAN

Kita tahu bahwa setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya dan si jahat tidak dapat menjamahnya. 1 Yoh 5:18

Banyak yang gagal mengetahui tuntutan Allah kepada mereka. Mereka mengaku anak laki-laki dan anak perempuan Allah tetapi mereka tidak berlaku sebagaimana layaknya anak-anak Allah. Mereka memperdebatkan bahwa perilaku dan kebiasaan jahat yang mereka ikuti sementara mereka masih berada di bawah panji-panji kegelapan haruslah dimaafkan atas dasar kelemahan mereka, dan mengatakan bahwa “itulah jalan mereka”. Sifat warisan mereka yang suka menentang mereka pilih untuk tetap dipertahankan sebagai idola mereka.
Bilamana jiwa benar-benar bertobat kebiasaan-kebiasaan lama dan sifat alamiah jahat akan dihilangkan dalam Kristus dan segala sesuatu menjadi baru. Di antara mereka yang mengaku hamba-hamba Kristus harus dipupuk suatu tekad yang sungguh-sungguh seperti yang ditunjukkan oleh Daniel di istana Babilon. Ia tahu bahwa Allahlah kekuatannya dan perisainya, penjaganya di depan dan penjaganya di belakang. Di tengah-tengah kemerosotan akhlak yang mengelilingi dia di istana Babilon ia tetap menjaga dirinya bebas dari pandangan dan suara-suara yang akan memikatnya kepada pencobaan. Bilamana tugasnya memerlukan ia harus hadir dalam suatu pesta pora, pemanjaan diri dan pemujaan berhala yang keji, ia memupuk kebiasaan berdoa sendirian dan dengan demikian ia telah dipelihara oleh kuasa Allah. Membuat pikiran tetap terangkat kepada Allah akan menguntungkan pada setiap waktu dan di semua tempat.
Biarlah jiwa memupuk suatu kebiasaan merenungkan Penebus dunia. Pertolongan telah diletakkan ke atas satu Oknum yang perkasa. Yesus telah memberikan hidup-Nya, agar setiap jiwa boleh mempunyai pertolongan yang limpah dalam Dia. Maukah Anda yang membaca kata-kata ini mengambil keputusan bahwa Anda tidak akan pernah lagi mencari dalih untuk kelemahan-kelemahan tabiatmu dengan berkata, “itulah jalan hidup saya”? janganlah seorangpun menyatakan, “Aku tidak bisa mengubah kebiasaan alamiah dan kecenderungan saya.” Kebenaran harus diterima kedalam jiwa dan itu akan menyucikan tabiat. Itu akan memurnikan dan mengangkat kehidupan, dan melayakkan Anda untuk masuk ke tempat tinggal yang telah disediakan Yesus bagi mereka yang mengasihi Dia.

Sunday, March 28, 2010

DIDIRIKAN DI ATAS BATU

Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Matius 7:25.

Banyak yang mendengar Yesus telah menghabiskan seluruh hidupnya di Pantai Galilea. Mereka mengetahui sejarah jurang curam dan ngarai dari mana sungai pegunungan mengalir ke danau. Kebanyakan kering pada musim panas, tetapi pada musim salju sungai-sungai itu menjadi air terjun yang ganas, meluap dan membajiri lembah-lembah sekelilingnya. Sering banjir itu menghanyutkan rumah-rumah yang dibangun di lereng yang curam. Jauh di atas bukit berdiri rumah-rumah yang di bangun di atas batu. Rumah-rumah tahan hujan karena dibangun diatas batu, sehingga angin dan badai memukul rumah itu dengan sia-sia.

Dua kali Yesus mengulangi perumpamaan dua rumah. Perbedaan satu-satunya dari dua hal itu adalah fondasinya, orang bodoh menyadari bahwa ia harus membangun lebih kokoh dengan memiliki fondasi yang kuat, tetapi dia mengikuti kata hatinya sendiri. Usaha-usahanya, ia selamat selagi matahari bersinar, tetapi air terjun yang ganas karena hujan lebat pada musim salju melanda rumahnya, rumah itu rubuh. Membangun di tempat yang tinggi atau daerah-daerah berbatu adalah pekerjaan yang sukar dan memerlukan kerja keras. Hanya mendirikan gubuk di atas tempat datar berpasir jauh lebih sederhana. Lukas menceritakan kepada kita pembangun rumah mendirikan di atas batu “digali dalam” (Luk 6:48). Itu memerlukan usaha dan waktu, diri adalah pasir yang mudah hanyut. Jika Anda membangun dia atas berbagai teori dan pendapat manusia, rumahmu akan rubuh oleh angin pencobaan, badai godaan, itu akan dihanyutkan. Tetapi azas-azas yang Aku telah berikan akan tahan, terimalah Aku; bangunlah diatas Firman-Ku.
Firman Yesus haruslah menjadi batu fondasi dari hidup dan tabiat kita. Firman Allah itu tetap untuk selama-lamanya (Yes 40:8). Sepanjang abad azas-azas-Nya tetap berdiri dan akan berdiri. “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Mat 24:35). Hukum Taurat yang tidak dapat digoncangkan, yang memantulkan sifat Allah yang sungguh, berdiri teguh nyata di dalam perkataan Kristus. Yesuslah Batu Zaman itu, dan dia yang membangun hidup dengan selamat harus membangunnya di atas Batu itu.

“Saat Anda menerima firman itu dalam iman, itu akan memberimu kuasa untuk menurut. Jika engkau memperhatikan terang yang ada padamu, terang yang lebih besar akan datang. Anda sedang membangun di atas firman Allah, dan tabiatmu akan dibangun selaras dengan tabiat Kristus.”

Saturday, March 27, 2010

MISI KEHIDUPAN KRISTEN

Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. 1 Kor 2:2.

Beban pekabaran kita hendaklah misi dan kehidupan Kristus Yesus. Biarlah ada tempat bagi kehinaan, penyangkalan diri, kelembutan dan kerendahan hati Kristus, agar hati yang sombong dan mementingkan diri sendiri boleh melihat perbedaan antara mereka sendiri dan teladan, dan bisa direndahkan.
Terangkanlah, kalau bahasa manusia sanggup menerangkannya, kehinaan anak Allah, dan janganlah berpikir bahwa Anda telah mencapai klimaksnya bilamana Anda melihat Dia menukarkan takhta terang dan kemuliaan yang dimiliki-Nya bersama Bapa-Nya dengan kemanusiaan. Ia datang dari surga ke dunia ini, dan sementara berada di dunia ini, Ia menanggung kutuk Allah sebagai jaminan bagi umat manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Bukanlah kewajiban-Nya untuk melakukan hal ini. Ia sendiri memilih menanggung murka Allah, yang telah didatangkan oleh manusia….Ia memilih memikul ejekan-ejkan kejam, cemoohan, siksaan dan cambukan, dan penyaliban.
Ia menjadi penurut sampai mati, tetapi cara mati-Nya menakjubkan seluruh alam semesta, karena kematian itu adalah kematian di atas kayu salib.
Kristus bukan tidak merasakan kehinaan dan malu, Ia merasakan semuanya paling pahit, Ia merasakannya lebih dalam dan lebih akut daripada kita merasakan penderitaan, sebagaimana sifat-Nya lebih ditinggikan dan lebih murni dan lebih kudus daripada orang berdosa untuk siapa Ia menderita. Ia adalah Raja surga, Ia sama dengan Bapa, Ia adalah Pemimpin pasukan surgawai, namun Ia mati untuk manusia, kematian yang diatas segalanya, dibungkus dengan kehinaan dan celaan. Oh betapa seharusnya hati manusia yang sombong menyadari hal ini. Oh betapa mereka seharusnya mengerti arti penebusan dan berusahan untuk mempelajari kelembutan dan kerendahan hati Yesus.
Karunia-karuna Dia yang mempunyai segala kuasa di surga dan di bumi, tersimpan bagi anak-anak Allah. Karunia-karunia yang begitu berharga sehingga karunia itu datang kepada kita melalui pengorbanan darah Penebus, karunia-karunia yang akan memuaskan kebutuha hati yang paling dalam, karunia-karunia yang akan bertahan sampai selama-salamanya, akan diterima dan dinikmati oleh semua mereka yang akan datang kepada Allah seperti anak-anak kecil.

Friday, March 26, 2010

BINTANG PENGHARAPAN

Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Yoh 1:29


Kepada manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa itu telah dinyatakan rencana pengorbanan yang tidak teratas dan melalui itulah keselamatan disediakan. Tidak ada yang lain kecuali kematian Anak Allah yang kekasih yang dapat menebus dosa manusia dan Adam kagum atas kebaikan Allah dalam menyediakan tebusan seperti itu bagi manusia berdosa. Melalui kasih Allah sebuah bintang pengharapan menyinari hari depan yang mengerikan yang terbentang dihadapan para pelanggar. Melalui pembetukan system korban dan persembahan, kematian Kristus harus selalu dipelihara dihadapan manusia yang berdosa agar manusia lebih mengerti sifat dosa, akibat dari pelanggaran dan jasa dari pemberian Ilahi. Seandainya tidak ada dosa, maka manusia tidak akan pernah mengenal kematian. Tetapi dalam persembahan korban yang tidak bersalah itu yang disembelih oleh tangan manusia itu sendiri, ia melihat buah-buah dosa, kematian Anak Allah demi dia. Ia melihata sifat-sifat abadi hukum yang telah dilanggarnya, dan mengakui dosanya; ia sepenuhnya bergantung kepada jasa Anak Domba Allah.

Dengan menjadi pengganti manusia, sebagai penanggung kutuk yang harus menimpa manusia, Kristus telah berjanji kepada diri-Nya sendiri demi umat manusia untuk mempertahankan kesucian dan kehormatan hukum Bapa-Nya yang tinggi. Allah telah menyerahkan dunia ini ke tangan Kristus, agar Ia boleh dengan sepenuhnya mempertahankan tuntutan hukum dan membuat nyata kesucian setiap prinsip. Korban hewan membayangkan pengorbanan Anak Allah yang tidak berdosa, dan menunjuk kepada kematian-Nya di kayu salib. Tetapi pada penyaliban, bertemulah lambang dengan yang dilambangkan, dan sejak itu system lambang pun berakhir. Anak Allah adalah pusat dari rencana keselamatan yang besar yang meliputi seluruh dispensasi. Ia adalah Anak Domba yang tersembelih sejak dunia dijadikan (Wah 13:8 KJV). Ia adalah Penebus anak-anak laki-laki dan perempuan Adam yang sudah jatuh pada setiap masa pencobaan manusia. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita diselamatkan (Kis 4:12)

Thursday, March 25, 2010

SIAPA YANG BOLEH MENGENAL ALLAH?

Dapatkah engkau memahami hakikat Allah, menyelami batas-batas kekuasaan Yang Mahakuasa? Ayub 11:7


Kita tidak dapat menemukan Allah oleh mencari-Nya, tetapi Ia telah menyatakan diri-Nya dalam Anak-Nya yang adalah terang kemuliaan Bapa dan menyatakan gambar pribadi-Nya. Jika kita menghidupkan kehidupan yang suci melalui iman dalam Kristus sebagai Juruselamat pribadi, akan memberikan kepada orang percaya konsepsi yang lebih jelas dan lebih tinggi mengenai Allah. Kehidupan yang kekal adalah upah yang akan diberikan kepada mereka yang menuruti dua prinsip agung hukum Allah, kasih kepada Allah dan kasih kepada manusia. Empat hukum yang pertama menegaskan dan merangkumkan kasih kepada Allah; enam yang terakhir, kasih kepada sesama manusia. Penurutan kepada hukum-hukum itu adalah bukti satu-satunya yang menyatakan bahwa manusia itu memiliki pengetahuan akan Allah yang sejati. Kasih kepada Allah dinyatakan oleh kasih kepada orang-orang bagi siapa Kristus telah mati. Sementara diselubungi dalam tiang awan, Kristus memberikan petunjuk mengenai kasih ini. Dengan terang dan jelas diletakkan-Nya prinsip-prinsip surga sebagai peraturan yang harus dituruti oleh umat pilihan-Nya dalam berhubungan satu sama lain. Prinsip-prinsip ini dihidupkan oleh Kristus dalam hidup-Nya sebagai manusia. Dalam ajaran-Nya Ia menunjukkan motif yang harus mengatur hidup pengikut-pengikut-Nya.

Mereka yang ikut mengambil bagian dalam kasih Allah melalui penerimaan akan kebenaran, akan membuktikannya dengan usaha-usaha yang sungguh-sungguh dan pengorbanan diri sendiri untuk memberikan pekabaran kasih Allah itu kepada orang lain. Dengan demikian mereka menjadi teman sekerja Kristus. Mengasihi Allah dan sesama manusia mempersatukan mereka kepada Kristus oleh ikatan emas. Hidup mereka diikat kepada hidup-Nya dalam persatuan yang disucikan dan ditinggikan. Persatuan ini menyebabkan arus kasih Kristus yang limpah mengalir senantiasa ke dalam hati, dan melimpah kembali dalam mengasihi orang lain. Mutu yang perlu dimiliki oleh semua orang agar mengenal Allah adalah mereka yang ditandai dengan kelengkapan tabiat Kristus, kasih-Nya, kesabaran-Nya, sifat-Nya yang tidak mementingkan diri sendiri. Sifat-sifat ini dipupuk oleh melakukan pekerjaan-pekerjaan kebaikan dengan hati yang baik.

Wednesday, March 24, 2010

PERMULAAN HIKMAT

Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal yang Mahakuasa adalah pengertian. Amsal 9:10.

Ada perbedaan besar antara kemampuan untuk menjadi sempurna yang telah diberikan Allah kepada manusia, dan tingkat kesempurnaan yang sesungguhnya mereka capai. Firman Allah memberikan arti pendidikan yang sangat kuat, serta sumber pengetahuan yang paling berharga yang dapat dicapai oleh manusia. Pengertian disesuaikan dengan dimensi pokok yang harus dipelajari. Jika dipelajari dengan sepele hanya sebagai hal-hal yang biasa saja tidak pernah menuntut usaha yang sungguh-sungguh untuk mengerti kebenaran agung dan kekal, maka pengertian akan menjadi kerdil dan lemah. Oleh sebab itu nilai Alkitab sebagai satu alat pemeliharaan intelektual, menuntun langsung kepada perenungan kebenaran yang paling tinggi, paling agung, dan paling gemilang yang disajikan kepada pikiran manusia. Menuntun pikiran kita kepada Pencitpa segala sesuatu. Kita melihat tabiat Yang Lanjut Usia dinyatakan dan mendengarkan suara-Nya sementara Ia bersekutu dengan para bapa dan para nabi. Kita melihat rahasia pemeliharaan-Nya diterangkan, masalah-masalah besar yang memenuhi semua pikiran manusia tetapi tanpa bantuan pernyataan (wahyu) kepandaian manusia sia-sia mencari penyelesaiannya. Kitab Suci membukakan kepada pengertian kita system teologi yang sederhana namun agung, menyajikan kebenaran yang seorang anak pun dapat menangkapnya, tetapi juga merupakan penyelidikan yang begitu luas yang menyusahkan kuasa pikiran yang paling kuat sekalipun.
Semakin cermat firman Allah diselidiki dan semakin baik pengertian maka semakin jelaslah bagi pelajar bahwa di sana ada hikmat, pengetahuan dan kuasa yang tak terbatas. Jikalau para pemuda belajar dari Guru surgawi, sebagaimana yang dilakukan oleh Daniel, mereka akan tahu bahwa takut akan Allah adalah permulaaan segala hikmat. Mereka yang mengabdikan diri kepada Allah dan yang memiliki perlindungan karunia-Nya dan pengaruh dorongan Roh-Nya, akan menunjukkan kuasa intelek yang lebih tajam daripada yang sekadar duniawi. Mereka akan sanggup mencapai latihan paling tinggi dan paling agung dari seluruh kemampuan.

Tuesday, March 23, 2010

BUKU PELAJARAN ORANG KRISTEN

Kamu menyelidiki Kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. Yoh 5:39,40.

Nasihat untuk “menyelidiki Kitab Suci” sekaranglah waktunya yang paling tepat. Sekarang adalah zaman kesusahan, dan orang-orang muda sangat dipengaruhi oleh keadaan zaman ini. Betapa mereka bisa dibuat menyadari pentingnya dan bahayanya posisi yang mereka duduki. Belum pernah saat genting pada generasi sebelumnya seperti yang sekarang sedang datang ke atas panggung dunia. Belum pernah pemuda segala zaman atau negeri begitu sungguh-sungguh diamati oleh malaikat-malaikat Allah seperti pemuda sekarang ini. Seluruh surga berjaga dengan penuh perhatian kepada setiap indikasi tabiat yang sedang mereka bentuk, bilamana menghadapi ujian apakah mereka akan teguh berdiri bagi Allah dan bagi yang benar, atau digoyahkan oleh pengaruh-pengaruh duniawi.
Allah mempunyai pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Ia telah memberikan kepada orang muda talenta intelek, waktu dan sumber daya, dan Ia meminta mereka bertanggung jawab penggunaan semua karunia yang baik ini. Ia memanggil mereka tampil ke depan, menolak pengaruh korup dan mempesona zaman ini dan menjadi pemuda yang memenuhi syarat untuk bekerja bagi-Nya. Mereka tidak bisa sesuai bagi kegunaanya tanpa memberikan hati dan tenaga kepada pekerjaan persiapan.
Adalah hukum Ilahi bahwa berkat-berkat datang pada penerima. Mereka yang akan mahir dalam ilmu pengetahuan harus belajar dan mereka yang bijak dalam hal kebenaran Alkitab, agar supaya mereka bisa membagikan pengetahuan itu kepada orang lain, haruslah menjadi murid Firman Kudus Allah yang rajin. Tidak ada cara lain; mereka harus menyelidiki Kitab Suci dengan rajin, dengan sepenuh perhatian dan dengan berdoa. Dan setelah penyelidikan mereka, ada dibaliknya suatu ketidakterbatasan hikmat, kasih dan kuasa.
Alkitab haruslah menjadi buku teks (pelajaran) orang-orang Kristen. Alkitab harus dibuat menjadi buku yang paling menarik dari semua buku kepada orang muda. Jikalau mereka meminum air hidup yang terdapat di dalamnya dengan dalam, mereka akan dipersiapkan untuk menahan tipu muslihat Setan dan menolak pencobaan zaman yang murtad ini.

Monday, March 22, 2010

MELALUI ALAM KE SIFAT ALAMIAH ALLAH

Tetapi seperti ada tertulis:”Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan yang tidak pernah didengar oleh telinga dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia, semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” 1 Kor 2:9.

Jika hati kita dilembutkan dan dilunakkan oleh kasih Allah, maka hati kita akan terbuka untuk mengerti belas kasihan-Nya dan kebaikan kasih-Nya, sebagaimana yang dinyatakan kepada kita di dalam setiap rumpun semak dan di dalam bunga-bungaan yang mekar berkembang yang kita lihat di dunia ciptaan Allah ini. Daun-daunan lembut, rerumputan hijau, phon-pohonan yang menjulang tinggi adalah pernyataan kasih Allah kepada anak-anak-Nya. Semuanya itu menyatakan kepada kita bahwa Allah adalah Allah yang menyukai keindahan. Ia berbicara kepada kita melalui buku alam, bahwa Ia senang akan keindahan kesempurnaan tabiat. Ia ingin agar kita memandang melalui alam ke sifat alamiah Allah, dan membiarkan hati kita ditarik kepada-Nya dalam kasih sayang sementara kita memandang alam ciptaan-Nya.

Allah merancang agar pemandangan alam mempengaruhi anak-anak-Nya untuk bergembira dalam keindahan yang murni, kesederhanaan dan ketenangan dengan mana Bapa kita menghiasi tempat tinggal duniawi kita. Yesus memberitahukan kepada kita bahwa raja yang paling berkuasa dengan segala kemegahannya, tidak bisa dibandingkan dalam keindahan dan kemegahan dengan bunga-bunga sederhana yang telah dihiasi Allah dengan keindahan. Kita harus memepersiapkan jubah putih tabiat kita, agar kita boleh melalui pintu gerbang mutiara masuk ke dalam kota Allah, ke dalam surga yang penuh kebahagiaan. Wahyu menyatakan pemandangan itu – mata air hidup, sungai yang airnya sejernih hablur (Kristal) yang mengalir dari takhta Allah dan Anak Domba, pepohonan berdaun hijau yang tumbuh di kedua sisi sungai kehidupan.

Kemuliaan dan keindahan alam yang kita lihat di sini hanyalah bayangan kemuliaan dan keindahan yang asli yang akan kita lihat dalam kepenuhan keindahannya di Taman Firdaus Allah. Marilah kita pelajari pelajaran berharga yang dirancang Allah untuk kita. Ia yang memelihara bunga-bunga yang paling sederhana pada musimnya, akan memelihara Anda yang telah dijadikan-Nya menurut gambar-Nya. Perhatikanlah perkara-perkara yang indah. Allah menyediakan dan menghiasinya dengan pakaian keindahan, walaupun itu akan binasa dalam suatu hari, semua keindahan dan kecantikan duniawi harus dihargai sebagai suara Allah yang berbicara kepada kita mengenai perbendaharaan dan kemuliaan yang tidak kelihatan dan yang kekal.

Sunday, March 21, 2010

BERAPA KALI AKU HARUS MENGAMPUNI?

Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “TUHAN, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Matius 18:21.

Petrus menayakan yang bukan suatu keraguan dalam pikiran murid-murid yang lain. Apakah ada batasan sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku? Pengampunan adalah hal yang sulit bagi Petrus dan juga bagi orang lain. Dia selalu siap untuk membela dirinya sendiri, mengadakan pembalasan atau mengambil keuntungan saja. Sekarang Peterus bertanya sejauh mana kesabarannya harus direnggangkan untuk menerima balas jasa yang tepat. Batasan pengampunan menurut guru-guru agama Yahudi adalah tiga kali. Petrus menggandakannya dan menambah satu untuk jumlah yang baik. Sesungguhnya tujuh kali adalah cukup untuk membuat TUHAN senang, yang mengartikan hukum dalam arti terluas. Tetapi murid-murid belajar bahwa menghitung jumlah pengampunan melupakan keseluruhan inti pengampunan itu.
Mengampuni adalah sebuah sikap bukan sebuah perbuatan! Pengampunan yang benar tidak bekerja seperti di jalanan di mana pada jarak waktu tertentu pengampunan akan habis. Petrus sudah melupakan khotbah di atas bukit. “Karena jikalau kamu mengampuni pelanggaran orang lain Bapamu yang di surga juga akan mengampuni kamu.” Kata Yesus. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahan kamu” (Matiius 6:14,15). Yang tidak bermurah hati tidak bisa mengharapkan berkat pengampunan TUHAN untuk menutupi kelemahan-kelemahannya. Kapan dibenarkan untuk menghentikan pengampunan? Kapan seorang Kristen berhak berkata “Saya tidak akan memaafkan Anda? Jika seseorang mengakui dosa-dosa mereka kepadamu, kapan Anda dibenarkan untuk mempersyarakan kerendahan hati yang lebih? Jawaban Yesus perihal “hingga tujuh puluh kalih tujuh” adalah simbolik. Jika Roh pengampunan menggerakkan hati, seseorang akan siap mengampuni jiwa yang bertobat yang kedelapan kali seperti yang pertama sekali, atau yang ke 491 kali seperti yang kedelapan kali. Pengampunan yang benar tidak dibatasai oleh jumlah: lebih lagi, itu bukan pekerjaan berhitung, tetapi roh mendorong perbuatan itu.

Saturday, March 20, 2010

KUNJUNGAN UNAI ANGKLUNG ASSEMBLE DI JEMAAT KEMANG PRATAMA, BEKASI

Sabat ini adalah Sabat yang istimewa buat Jemaat TUHAN, Jemaat Kemang Pratama, Bekasi. Dimana pelayanan sejak Sabat Pagi (Sekolah Sabat) hingga Khotbah dilayani oleh para Dosen dari Universitas Advent Indonesia Bandung (UNAI) melalui UNAI Angklung Assemble, dibawah pimpinan Bapak Nelson Panjaitan dengan Dirijen Bapak Asep Suhada. Menurut informasi yang disampaikan oleh Bp. Nelson Panjaitan, rombongan berangkat dari Kampus UNAI sekitar jam 4.30 pagi dan rombongan tiba di Gereja Kemang Pratama sekitar 07.00 pagi.
Acara Sekolah Sabat dimulai tepat pukul 08.30 dengan pemimpin acara adalah Ibu Jeanny Pangaribuan. Setelah Doa buka yang dibawakan oleh Ibu Nurmauli Simamora, rombongan UNAI Angklung membawakan 2 buah pujian berturut-turut : Maju Tentra Yesus dan When We all get to Heaven. Setelah itu dilanjutkan dengan dorongan Pelayanan Perorangan yang dibawakan oleh Ibu Bungamary Surbakti. Setelah diskusi sekolah Sabat selesai dengan guru-guru SS: Pdt. Mangadar Simbolon, Pdt. E. Manullang, Bp. Sapta S, maka UNAI Angklung Assemble kembali memuji TUHAN melalui pujian: Kasih Allah.
Pada acara Khotbah UNAI Angklung Assemble juga membawakan beberapa pujian. Diantaranya, setelah Doa Syafaat dengan 2 pujian berturut-turut yaitu Tiap Langkahku dan Mansion Over the Hiltop. Saat mengiringi persembahan dengan pujian To God be the Glory dan setelah cerita anak-anak yakni: TUHAN Topan sedang Menderu. Sebelum Khotbah dilanjutkan Bpk. Nelson Panjaitan memperkenalkan para rombongan satu persatu.
Firman TUHAN disampaikan oleh Bpk. Iim Heriyana, Pembantu Rektor IV – Bidang Humas, dengan judul “God Uses Ordinary People”. Dalam pelayanan firman ini Bpk. Iim Heriyana menekankan bahwa orang-orang yang tidak hebat, tetapi TUHAN menggunakannya untuk suatu pekerjaan tertentu. Dan keberhasilan seorang pekerja TUHAN di ukur oleh bagaimana penyerahan dirinya kepada TUHAN dan penurutannya kepada Firman TUHAN.
Selesai acara Kebaktian maka semua anggota jemaat termasuk rombongan dari UNAI turut serta didalam Potluck (Makan Siang) bersama. Para ibu-ibu jemaat Kemang Pratama dengan Sukacita melayani para anggota jemaat dan tamu-tamu. Sehabis potluck bersama maka diadakan foto bersama dengan para rombongan dari UNAI Angklung Assemble.


Sampai ketemu didalam pelayanan berikutnya. Sayonara….

ORANG-ORANG BERDOSA MEMERLUKAN PERTOBATAN

Aku datang bukan untuk memanggil orang benar melainkan orang berdosa. Markus 2:17.
Setelah kembali ke pantai barat, Yesus pergi ke rumah Matius, Lewi tempat sebuah pesta diadakan. Dia tidak enggan menerima undangan itu. Undangan Matius Lewi menimbulkan kebencian besar di antara pengikut-pengikut Krsitus. Pilihan nampaknya sebuah penghinaan terhadap kebiasaan agama dan sosial. Orang-orang Farisi dengan segera menggunakan hal itu sebagai pemisah antara para pengikut-Nya dari Dia. Namun, para pemungut cukai, bereaksi dengan penuh perhatian. Ia mengetahui bahwa hal ini akan memberi pertentangan kepada partai Farisi, dan juga mengkompromikan Dia dalam pemandangan orang banyak itu. Akan tetapi tidak perlu ada peraturan yang dapat mempengaruhi gerak-Nya. Bagi-Nya perbedaan-perbedaan luar tidak memberatkan. Yang menarik hati-Nya adalah suatu jiwa yang haus akan air hidup.
Tamu-tamu makan pada meja yang diatur empat persegi dengan tiga sisinya tertutup dan sisi keempat terbuka untuk para pelayan datang dan pergi dengan makanan. Sekeliling luarnya, dipan-dipan dijauhkan dari meja. Para tamu beristirahat dengan santai. Yesus mengambil kesempatan dari peristiwa itu untuk menyajikan pelajaran-pelajaran yang sesuai dengan berbagai kebutuhan para pendengar-Nya. Oleh teladan-Nya sendiri Ia mengajar mereka bahwa, jika menghadiri pertemuan umum, percakapan mereka tidak perlu sama sifatnya seperti yang biasanya disenangi dalam peristiwa seperti itu. Beberapa dari yang hadir berpendirian memihak pada Yesus, sedangkan yang lain mengkuti setelah kebangkitan-Nya.
Pesta itu menyebabkan muka orang-orang Farisi pucat. Mendektai murid-murid, mereka mengeluh kepada mereka, berharap menjauhkan diri mereka dari Yesus. Inilah caranya Setan telah bekerja semenjak ketidakpuasannya di surga; dan semua yang mencoba menyebabkan perselisihan dan perpisahan digerakkan oleh rohnya. Makan dan minum dengan orang bukan Yahudi melanggar hukum acara, menyebabkan upacara najis orang-orang Yahudi menyamakan para pemungut cukai dengan yang bukan Yahudi, menganggap mereka orang terbuang. Orang-orang Farisi menganggap diri mereka lebih layak namun para pemungut cukai itu berpikiran sempit, tidak mementingkan diri. Mereka lebih terbuka menerima dan menghargai karunia keselamatan daripada orang-rang Farisi, yang memandang tidak perlu rahmat. Orang-orang yang merasa sehat secara rohani tidak perlu seorang dokter, akan tetapi mereka yang merasa berpenyakit dosa menyadari kekurangan mereka.

Ujian pelayanan-Nya sebagai Juruselamat manusia berkisar dari hal apa yang ia dapat lakukan untuk orang-orang berdosa.

Friday, March 19, 2010

MAUKAH ENGKAU SEMBUH

Kata Yesus kepadanya: “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Yohanes 5:8


Yesus memperhatikan seorang yang lumpuh selama 38 tahun. Oleh karena orang-orang saleh menghindarinya karena dosanya pada masa lalu, tidak seorangpun membawanya ke dalam air apaabila air itu bergoncang. Dari waktu ke waktu yang lumpuh itu mengangkat kepalanya, memandang dengan amat rindu kepada air itu, lalu dengan kecewa menurunkan kepalanya karena kehabisan tenaga. Tiba-tiba suatu wajah yang penuh belas kasihan menunduk di atas tempat tidurnya. “Maukah engkau sembuh?” Tanya Yesus, harapan muncul tetapi segera hilang karena mengingat sudah sering ia tidak berhasil sampai ke tepi kolam itu. Dengan rasa putus asa dijawabnya, “Pak, tidak ada orang yang membawaku ke kolam itu pada waktu airnya bergoncang:karena ketika aku berusaha orang lain sudah mendahuluiku” (Yoh 5:7). Karena tidak punya teman dan tanpa harapan, ia hanya menantikan kematian. Perhatiannya masih terpusat pada mukjizat kesembuhan dari kolam itu, dan ia tidak terbayang bahwa Yesus sanggup menolongnya.

Yesus memerintahkannya, “Bangkitlah, bawa tempat tidurmu dan berjalan.” Sekonyong-konyong imannya menyambutnya, lalu ia melompat dan berdiri. “Yesus tidak memberikannya jaminan pertolongan Ilahi. Orang tersebut boleh saja berhenti di dalam kebimbangan, dan kehilangan satu-satunya kesempatan kesembuhan. Akan tetapi ia mempercayai firman Kristus, dan menurutnya serta mendapat kekuatan. Diangkatnya tikarnya lalu mencari yang berbuat baik kepadanya untuk mengucapkan terimakasih, tetapi Yesus sudah bergabung ke tengah-tengah orang banyak peserta Paskah itu. Ketika ia cepat-cepat menuju baik suci, beberapa orang Farisi menghentikan orang yang sudah sembuh itu. Dengan sukacita ia beritahu mukjizat kesembuhannya dan ia heran karena mereka tidak turut bergembira. Dengan keras mereka menghentikan ceriteranya dan dengan sikap dingin menanyai mengapa ia membawa tikarnya pada hari Sabat. Ia tidak berusaha membenarkan pelanggarannya. Ia hanya menjawab, “Ia yang menyembuhkanku berkata kepadaku, “Angkatlah tempat tidurmu dan berjalnalah” (ay 11). Orang Farisi mengetahui bahwa hanya seorang saja yang memiliki kuasa yang membuat mukjizat seperti itu. Mereka menghendaki bukti agar mereka dapat menuduh-Nya melanggar Sabat. Tetapi ia tidak mengenal Kristus. Kemudian dihalaman bait suci yang berdesak-desakan itu, Yesus bertemu dengan orang tersebut dan menjelaskan hubungan penyembuhan jasmaninya dengan pengampunan dosa-dosanya. “Tengok, engkau sudah sembuh. Jangan berbuat dosa lagi, supaya engkau tidak mengalami hal yang lebih parah” (ay 14).

Yesus membuat setiap mukjizat dengan suatu maksud tertentu. “Segala perbuatan ajaib-Nya adalah demi kebaikan orang lain”.

Thursday, March 18, 2010

SEPERTI APAKAH ALLAH ITU?

Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihi engkau. Yes 54:10.

Kita tidak boleh memikirkan Allah hanya sebagai hakim dan melupakan-Nya sebagai Bapa kita yang kekasih. Tidak ada yang lebih besar yang bisa membahayakan jiwa kita daripada ini, karena seluruh kehidupan kerohanian kita akan dibentuk oleh pemikiran kita mengenai tabiat Allah.
Sekarang marilah kita meningkatkan kesempatan pengenalan kita akan Bapa surgawi kita, yang begitu besar kasih-Nya akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa… Betapa ajaibnya kasih Allah, Allah yang tak terbatas yang telah memberikan kesempatan bagi kita untuk mendekati-Nya dengan nama Bapa. Tak ada orangtua duniawi yang memberikan pembelaan yang lebih sungguh-sungguh kepada anaknya yang bersalah daripada Dia yang menciptakan kita memberikan pembelaan kepada para pelanggar hukum. Tidak ada manusia yang didasarkan atas kasih sayang pernah memanggil orang yang tidak mengakui kesalahannya dengan undangan yang begitu lembut.


Firman-Nya diikrarkan, Biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih seti-Nya tidak akan beranjak dari umat-Nya dan perjanjian damai-Nya tidak akan bergoyang. Suara-Nya terdengar, “Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal” (Yer 31:3). “Dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engaku” (Yes 54:8). Betapa ajaibnya kasih ini, bahwa Allah turun untuk menghilangkan semua penyebab kebimbangan dan keraguan dari ketakutan dan kelemahan manusia dan memegang tangan yang gemetar dihubungkan kepada-Nya dalam iman; dan Dia menolong kita untuk mempercayai-Nya oleh melipatgandakan jaminan dan keamanan. Ia telah membuat suatu ikatan perjanjian atas syarat penurutan, dan Ia datang menemui kita dalam pengertian kita akan berbagai hal. Kita merasa bahwa ikrar atau janji dari teman sesama manusia, jika dicatat, masih memerlukan jaminan. Yesus telah memenuhi semua ketakutan ini, dan Dia berjanji dengan sumpah: “Dalam mana Allah, ingin lebih limpah menunjukkan kepada ahli waris perjanjian kekekalan nasihat-Nya, yang dipastikan dengan sumpah: “Apa lagi yang bisa dilakukan oleh TUHAn kita untuk menguatkan iman kita kepada janji-janji-Nya?

Wednesday, March 17, 2010

HIKMAT DARI BAPA TERANG

Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian. Amsal 2:6.

Pengetahuan yang agung dan penting adalah pengetahuan akan Allah dan firman-Nya. Orang Kristen akan bertumbuh dalam kasih karunia sebanding dengan ketergantungannya dan penghargaannya kepada pengajaran firman Allah, dan kebiasaannya merenungkan perkara-perkara Ilahi. Tetapi biarlah jangan seorang pun menyangka bahwa kita mengecilkan arti pendidikan atau menganggap rendah nilai pemupukan mental dan disiplin. Allah menginginkan kita tetap menjadi pelajar selama kita masih tinggal di dunia ini, terus belajar dan memikul tanggung jawab. Tetapi janganlah seorang pun menjadi pengkritik mengukur kegunaan dan pengaruh saudaranya yang mempunyai kemajuan dalam pengetahuan buku. Ia mungkin kaya dalam hikmat yang lebih jarang. Ia mungkin mempunyai pendidikan praktis dalam pengetahuan kebenaran. Pemazmur berkata, “ Bila tersingkap, firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang bodoh” (Maz 119:130). Hikmat yang dibicarakan oleh pemazmur diperoleh bilamana kebenaran dibukakan kepada pikiran dan diterapkan ke dalam hati oleh Roh Allah, bilamana prinsip-prinsipnya menyatu dengan tabiat oleh suatu kehidupan kesalehan yang praktis.
Roh Allahlah yang menghidupkan kemampuan jiwa yang mati untuk menghargai perkara-perkara surgawi, dan menarik kasih sayang kepada Allah dan kebenaran. Tanpa kehadiran Yesus dalam hati, acara-acara keagamaan hanyalah formalitas yang mati dan dingin. Kerinduan persekutuan dengan Allah segera sirna bilamana Roh Allah didukakan dari kita, tetapi bilamana Kristus ada di dalam kita sebagai pengharapan kemuliaan, kita senantiasa diarahkan untuk berpikir dan birtindak ke arah kemuliaan Allah. Pertanyaan akan timbul , “Apakah ini akan menghormati Yesus? Apakah ini akan disetujui_Nya? Akan sanggupkah saya mempertahankan integritas saya jika saya memasuki pekerjaan ini?” Marilah kita buat Allah menjadi penasihat kita, dan kita akan dituntun ke jalan yang aman, dan kehendak Allah akan menjadi penuntun tertinggi dalam hidup kita. Inilah hikmat surgawi, dan itulah yang membuat orang Kristen, betapapun rendahnya, menjadi terang dunia.

Tuesday, March 16, 2010

FOM Maret 2010 : Keluarga Agustinus Silalahi

Sabat 6 Maret 2010 adalah sabat pertama dibulan Maret, dan seperti biasanya departemen Rumah Tangga kembali melakukan pengundian untuk keluarga yang akan menjadi Family of The Month. Keluarga Jamesson Silitonga memimpin acara ini dengan terlebih dahulu menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh anggota jemaat Kemang Pratama yang sudah mendoakan keluarganya disepanjang bulan Februari.
Sebagai keluarga yang menjadi Family of The Month yang akan didoakan oleh seluruh anggota jemaat Kemang Pratama disepanjang bulan Maret ini adalah keluarga bapak dr. Agustinus Silalahi.
Sebuah lagu yang sangat indah “Someon is Praying for You” dilantunkan dengan merdu oleh bapak Gilbert dan ibu Fanny Sinaga, sementara bapak Agustinus Silalahi memasuki podium beserta dengan istri tercinta ibu Yulia Silalahi beserta keempat putri mereka Sari, Hanna, Sandy dan Vita.
Keluarga bapak Agustinus Silalahi merasa sangat bersukacita oleh karena mendapat kesempatan untuk didoakan disepanjang bulan Maret ini. Adapun pokok-pokok doa yang keluarga ingin untuk didoakan adalah agar seluruh keluarga semakin setia kepada Tuhan dan dapat bertumbuh didalam iman yang sudah mereka terima. Tentu saja kita juga akan mendoakan keluarga ini, terlebih kepada bapak dr. Agustinus Silalahi dan ibu dr. Yulia Silalahi yang sudah mendedikasikan dirinya untuk melayani anggota jemaat dan masyarakat sekitar melalui pengobatan gratis yang dilaksanakan setiap kamis malam di gereja Kemang Pratama, kiranya kesehatan dan hikmat dari sorga boleh menjadi bagian bapak dan ibu Silalahi.
Mengawali doa yang akan dilayangkan pada setiap kebaktian di rumah masing-masing anggota jemaat Kemang Pratama, bapak pendeta Saiman Saragih menyampaikan doa berkat bagi keluarga bapak Agustinus Silalahi.
Terpujilah Tuhan yang sudah menyatakan kebaikan dan keajaibannya kepada keluarga-keluarga yang sudah mendapat kesempatan untuk didoakan terlebih kepada setiap keluarga yang sudah mendoakan. Tuhan Yesus memberkati.

HIDUPKAN KESAKSIANMU

Sebab itu aku menasihatkan kamu,aku orang yang dipenjarakan karena TUHAN, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu. Ef 4:1.



Kristus menuntut agar mereka yang menerima nama-Nya menghormati nama itu dalah roh, perkataan dan tingkah laku. Mereka harus menjadi seperti Kristus dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Mereka menyatakan dirinya orang Kristen, namun tidak menyatakan dalam hidupnya jasa-jasa tabiat Kristus, membawa kesaksian melawan Juruselamat. Mereka menghinakan Dia, mempermalukan-Nya. Pernyataan kasih karunia-Nya kepada manusia adalah bukti kuasa kebenaran. Mereka yang mengatakan pengikut Kristus, namun tidak menyatakan kasih Karunia-Nya, harus mengetahui bahwa kesaksian mereka adalah penipuan. Orang Kristen yang bersaksi tidak dapat turun ke taraf duniawi tanpa menghinakan agama Kristus dan membuat dirinya tidak setia. Hal seperti itu adalah perlawanan kepada Allah, Allah tidak bisa membuatnya sebagai murid-Nya.

Orang Kristen harus berdiri pada dasar yang menguntungkan sebagai pekerja bersama Allah. Tetapi jangan sekali-kali meninggikan dirinya. Ia harus teguh menolak bujukan mereka yang tidak mengasihi kebenaran, tetapi penolakannya harus dilakukan dalam semangat yang menyerupai Kristus, bukan seperti orang Farisi, dengan suatu sikap yang mengatakan, “Menyingkirlah; saya lebih suci daripadamu.” Ia harus menunjukkan bahwa ia tidak bisa mengambil bagian dalam dosa sebab ia telah berjanji dalam pernyataan paling suci untuk menghormati TUHAN Yesus Kristus. Oleh pengajaran dan teladan ia tidak menyetujui semua penyimpangan dari prinsip-prisnsip Alkitab. Tetapi pada waktu yang sama, oleh manifestasi kasih yang menyerupai Kristus, ia membuat agama Kristus menarik. Ia tidak membiarkan kefanatikan kelihatan dalam hidupnya, tetapi menyatakan rasa kasihannya yang lembut kepada mereka yang telah jauh dari Kristus. Berjalan dan bekerjalah dalam semangat Kristus. Berdiri sambil selalu waspada, karena pencobaan akan datang, dan murid-murid TUHAN harus mempunyai prinsip benar yang membaja. Pastikan untuk menyatakan tabiat Kristus. TUHAN akan menjadi kekuatanmu dan upahmu yang sangat besar jikalau engkau tetap percaya kepada-Nya.

Monday, March 15, 2010

PEKERJAAN PERORANGAN

Kamu telah menerima Kristus Yesus, TUHAN kita, karena itu hendaklah hidupmu tetap didalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. Kol 2: 6,7.

Jika ada satu waktu bilamana mereka yang mengatakan dirinya orang Kristen harus memahami sepenuhnya arti nama itu, waktu itu adalah sekarang. Apakah kita mengikut Kristus secara sungguh-sungguh? Ini adalah pekerjaan perorangan. Kita harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh kedudukan dan tanggung jawab kita. Apakah mereka yang mengetahui kebenaran sekarang ini berjangkar kepada ajaran-ajaran Alkitab? Apakah senjata kita “Demikianlah firman TUHAN, ada tertulis”? apakah jangkar kita dilabuhkan dalam kesia-siaan? Secara individu, apakah kita berakar dan berdasar pada kebenaran Injil sehingga kita bisa didirikan, dikuatkan dan ditetapkan dalam iman? Apakah kita, sebagaimana mereka yang mempunyai pengetahuan akan rahasia Allah, mereka kepada siapa Allah mempercayakan firman yang hidup, setia dan benar kepada penatalayanan kita? Mereka yang sungguh-sungguh bertobat akan menyatakan, sebab misionaris bagi Allah, apa arti kebenaran itu bagi mereka dalam kuasanya yang mengubahkan dan menyucikan.

Jika kita ditimbang dengan harta kebenaran kekal, kita akan mengumumkan kepada dunia yang sedang binasa dalam dosa, apa artinya mempunyai kasih Kristus yang menyucikan dan menebus dalam jiwa kita. Jika dengan sungguh-sungguh kita dipersatukan di dalam Kristus, itu adalah karena kebenaran telah menguasai kaabah jiwa. Hati yang pintunya telah terbuka kepada Yesus akan mengasihi kebenaran yang murni, menyucikan dan mengubahkan, dan dengan tekun merasa puas dengan iman yang pada suatu waktu disampaikan kepada orang-orang kudus. Janganlah seorang pun menghentikan penyerahan yang sempurna dan menyeluruh kepada Allah. Mulailah pekerjaan itu dalam hati. Lihatlah tindakan yang dilakukan oleh orang lain kepada Kristus. Engkau mempunyai satu jiwa untuk diselamatkan atau satu jiwa untuk dibiarkan hilang, dan hal ini terlalu penting untuk diabaikan. Salah satu doa yang paling sungguh-sungguh dalam Firman Yang Diilhami adalah, “Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah” (Mzm 51:12); dan dari Satu yang mengasihi kita dan yang memberikan hidup-Nya bagi kita datang kepastian penting, “Kamu akan Kuberikan hati yang baru” (Yeh 36:26)

Saturday, March 13, 2010

MENERUSKAN TERANG

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan semua orang supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga. Mat 5:16




Mereka yang telah mengalami pengetahuan akan kebenaran mempunyai kewajiban kepada Allah untuk menyampaikan terang itu. Sebagian orang berpendirian akan memperhatikan kata-kata yang diucapkan kepada mereka dalam kasih dan kelembutan. Mereka akan mengakui bahwa kebenaran adalah sesuatu yang sangat mereka butuhkan untuk membebaskan mereka dari perhambaan dosa dan perbudakan prinsip-prinsip duniawi. Ada tema-tema pemikiran dan ladang untuk bertindak dibukakan di hadapan mereka, yang tidak pernah dimengerti sebelumnya. Dalam Yesus, Penebus itu, mereka melihat hikmat yang tak terbatas, keadilan yang tak terbatas, belas kasihan yang tak terbatas – dalamnya, tingginya, panjangnya dan luasnya kasih yang melampaui segala pengetahuan. Dengan memandang kesempurnaan tabiat Kristus, merenungkan misi-Nya, kasih-Nya, rahmat-Nya, kebenaran-Nya, mereka ditarik; kebutuhan besar jiwa dipernuhi, dan mereka akan berkata bersama pemazmur, “ Pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu” (Maz 17:15). Mereka memandang Yesus Kristus sebagai obyek iman dan kasih Ilahi. Bagi mereka kasih akan dunia, menyembah harta duniawi sudah berakhir.

Orang yang seperti itu mengambil firman Allah kepada dirinya. Ia melihat bahwa keajaiban-keajaiban, penyangkalan diri, pengorbanan diri Kristus, Ia dinaikkan ke atas salib, adalah untuk dia. Bahasa hatinya adalah, “Ia mati untukku, Ia menang atas kematian agar aku tidak binasa tetapi percaya kepada-Nya sebagai Juruselamat pribadiku, dan membiarkan hidup ini diukur dengan hidup Allah. Dalam kekayaan kasih karunia-Nya aku memiliki harta yang bertahan sampai kepada kekekalan.
Dunia ini tidak lagi menjadi pelajarannya dan ilahnya. Ia lapar akan pengetahuan akan firman yang berisi harta baginya yang senantiasa dicari dan senantiasa memuaskan – sumber perkara-perkara berharga yang tidak pernah habis yang harus dicari dalam iman, yang harus diambil dan dibagikan kepada orang-orang lain. Ia telah menemukan mata air hidup, mata air keslamatan, dari mana ia senantiasa bisa mengambil airnya, dan tidaka akan pernah kehabisan persediaan.

BUKTI KESETIAAN

Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Yoh 14:15.


Biarlah kita jangan lupakan hal ini: Jikalau kita menerima Kristus sebagai Penebus, kita harus menerima Dia sebagai Pemerintah. Kita tidak akan mempunyai kepastian, keyakinan kepercayaan yang sempurna dalam Kristus sebagai Juruselamat kita, sebelum kita mengakui-Nya dan menuruti perintah-perintah-Nya. Demikianlah kita membuktikan kesetiaan kita kepada Allah. Kemudian kita akan mempunyai lingkaran sejati dalam iman kita. Iman yang bekerja oleh kasih. Ucapkanlah dari dalam hatimu, “TUHAN, aku percaya Engkau telah mati untuk menebus jiwaku. Jikalau Engkau telah memberikan nilai yang begitu besar bagi jiwaku dengan mengorbankan hidup-Mu bagiku, aku memberikan hidupku dan segala kemungkinannya dalam segala kelemahanku kedalam pemeliharaan-Mu”. Kehendak kita harus dibawa ke dalam keselarasan yang sempurna dengan kehendak Allah.

Sekarang diberikan undangan:”Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah kepada-Ku karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan” (Matius 11: 28, 29). Kristus mempunyai kelegaan dan ketenangan yang akan diberikan kepada mereka yang memikul kuk-Nya dan yang mempelajari kelembutan dan kerendahan hati-Nya. Di sini kita diajar pengendalian diri dan penurutan, dan dalam hal ini kita akan menemukan ketenangan dan kelegaan. Syukur kepada Allah bahwa dalam kerendahan hati dan penurutan kita akan menemukan apa yang paling kita butuhkan – kelegaan dan ketenangan yang diperoleh dalam iman dan keyakinan dan percaya yang sempurna. Kita tidak akan membuat kuk yang akan menyakitkan leher kita. Marilah kita mengambil kuk Kristus dan dengan penurutan yang menyeluruh menarik kuk itu bersama Dia.

Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya (Yoh 15:10). Inilah kuk yang kristus suruh kita pikul – kuk penurutan. Bukankah kita seharunya berkata, “TUHAN, aku menerima Engkau dalam firmanmu; Aku menerima janji-Mu. Aku datang kepada-Mu sebab aku memerlukan-Mu sebagai Juruselamat pribadi. Aku harus mempunyai Kristus yang kekal. Aku bergantung kepada-Mu. Engkau adalah milikku. Kristus berkata, “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya” – bukan pura-pura tetapi dengan segenap hati, pikiran jiwa dan kekuatan – dialah yang mengasihi Aku (Yoh 14:21). Inilah ujian tabiat yang benar. Kita harus menjadi pelaku-pelaku firman.

Friday, March 12, 2010

KEBAHAGIAAN DALAM PENURUTAN

Dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang. Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih Kol 1: 12, 13.




Kebahagiaan kita di masa yang akan datang tergantung kepada apa yang kita lakukan dalam kemanusiaan; dengan segala kekuatan dan kemampuan yang semuanya digunakan untuk menurut Allah dan menempatkannya di bawah pengendalian Ilahi. Banyak orang tidak percaya kepada Kristus. Mereka berkata, “Adalah mudah bagi Kristus menuruti kehendak Bapa-Nya karena Ia sendiri adalah Ilahi”. Tetapi firman-Nya menyatakan bahwa Ia telah dicobai hanya tidak berbuat dosa (Ibr 4:15). Ia dicobai menurut dan sebanding dengan ketinggian pikiran-Nya, Ia tidak melemahkan atau melumpuhkan kuasa Ilahi-Nya oleh tunduk kepada pencobaan. Dalam hidup-Nya di dunia ini Kristus adalah gambaran dari apa yang bisa diberikan kepada kemanusiaan di dalam Dia melalui kesempatan yang diberikan kepada mereka.

Pada waktu Setan menggoda nenek moyang kita yang pertama, ia mencoba membujuk mereka untuk mempercayai bahwa mereka akan ditinggikan di atas batas kemanusiaan. Tetapi Kristus, dengan teladan yang telah diberikan-Nya bagi kita, mendorong umat manusia untuk menjadi manusia yang menuruti firman Allah dalam batas kemanusiaan mereka. Ia sendiri menjadi manusia – yang tidak terikat kepada perhambaan Setan untuk melakukan sifatnya, tetapi manusia yang mempunyai kekuatan moral, menuruti hukum Allah, yang menjadi catatan tabiat-Nya. Mereka yang menolak untuk tunduk kepada hukum yang baik dan bijak yang bersal dari Allah menjadi budak kepada kuasa yang murtad.

Yesus menjadi manusia agar Ia bisa menjadi pengantara antara manusia dengan Allah, agar Ia bisa memulihkan kepada manusia itu pikiran yang semula yang telah hilang di Taman Eden melalui penipuan dan pencobaan Setan. Sikap tidak menurut tidak sesuai dengan sifat yang diberikan Allah kepada manusia di Taman Eden. Melalui kuasa moral yang telah dibawa Kristus kepada manusia kita boleh bersyukur kepada Allah yang telah membuat kita pewaris bersama orang-orang kudus. Melalui Yesus Kristus setiap manusia boleh menjadi pemenang, berdiri dengan tabiat masing-masing.

Thursday, March 11, 2010

KRISTUS GEMBALA YANG BAIK

Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. Yoh 10:14,15.



Yesus berkata, “Aku mengenal domba-domba-Ku. “Marilah kita perhatikan sebutan ini. Kita telah dikenal Allah sebelum kita menerima Dia. “Aku mengenal domba-domba-Ku”. Bagaimanakah jiwa-jiwa menjadi domba-domba Kristus? Oleh memilih menerima Dia, tetapi pertama-tama Kristus telah memilih mereka. Ia mengetahui setiap orang yang menyambut panggilan-Nya dan Ia mengenal setiap orang yang cenderung untuk menrima Dia tetapi orang yang terpengaruh dengan perlawanan populer akan meninggalkan-Nya. Yohanes berkata kepada semua orang, Lihatlah Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia (Yoh 1:29). Mereka yang mendengar suara itu dan memandang kepada Yesus sebagai anak domba Allah, percaya kepada-Nya dan menjadi harta-Nya atas pilihannya sendiri. Tetapi pilihannya kepada Kristus adalah sebagai sambutan kepada panggilan-Nya. Kasih Kristus telah dinyatakan kepada kita sebelum kita mengasihi Dia.
Seluruh keluarga manusia telah dipercayakan kepada Yesus, sebagaimana kawanan domba dipercayakan kepada seorang gembala. Domba-domba ini akan dipelihara dengan pemeliharaan seorang gembala. Mereka akan dijaga oleh Kepala Gembala yang setia, dibawah pemeliharaan gembala-gembala yang setia pula, dan jika mereka menuruti suara Kepala Gembala, mereka tidak akan dibiarkan dimangsa oleh serigala-serigala. Yesus berkata, Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, dan mengikut Aku (Yoh 10:27). Gembala Israel tidak memukuli gembalaan-Nya, tetapi menuntun mereka. Sikap-Nya hanyalah dengan satu undangan. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku. Jika memang kita anak-anak laki-laki dan perempuan Allah kita bukan saja mendengar, tetapi mengenal suara dari semua suara-suara yang lain. Kita menghargai kata-kata Kristus, kita membedakan kebenaran yang ada pada Yesus dari semua kesalahan, dan kebenaran itu menyegarkan jiwa dan memenuhinya dengan kegembiraan.
Ilustrasi yang bagus dalam Wahyu 7 adalah lambang penggembalaan. Mereka tidak akan menderita lapar lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. (Wahyu 7:16,17).

Wednesday, March 10, 2010

PERCAYA PADA MASA PENCOBAAN

Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Roma 8:28.



Pengharapan orang Kristen tidak dialaskan di atas dasar pasir perasaan. Mereka yang bertindak atas prisnsip akan memandang kemuliaan Allah di balik bayang-bayang gelap, dan berlandaskan pada perkataan janji yang pasti. Mereka tidak akan terhalangi dari menghormati Allah betapapun gelapnya jalan kelihatan. Kesengsaraan dan pencobaan hanya akan memberikan kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan kesungguh-sungguhan iman dan kasih mereka. Bilamana kesusahan menghinggapi jiwa, itu tidak berarti bahwa Allah telah berubah. Ia tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya (Ibrani 13:8). Anda akan merasa pasti akan perkenan Allah bilamana Anda merasakan sinar-sinar Matahari Kebenaran; tetapi bilamana awan melintasi jiwamu, Anda tidak boleh merasa bahwa Anda ditinggalkan oleh TUHAN. Imanmu harus menembusi kesuraman itu. Kekayaan kasih karunia Kristus harus tetap disimpan di dalam pikiran. Simpanlah pelajaran-pelajaran yang telah disediakan oleh Kasih-Nya. Biarlah imanmu seperti iman Ayub, sehingga Anda bisa mengatakan, “Walaupun Ia membunuh aku, namun aku tetap percaya kepada-Nya” (Ayub 13:15, KJV). Berpeganglah teguh pada janji-janji Bapa surgawimu dan ingatlah perbuatan-perbuatan-Nya yang sebelumnya kepadamu dan kepada hamba-hamba-Nya karena Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.


Pengalaman yang paling banyak pencobaan dalam hidup orang Kristen mungkin adalah yang paling diberkati. Pemeliharaan TUHAN secara khusus pada saat-saat gelapnya kehidupan bisa memberikan dorongan bagi jiwa untuk menghadapi serangan Setan pada hari yang akan datang, dan memperlengkapi hamba Allah untuk berdiri pada pencobaan yang sengit. Pencobaan imanmu lebih berharga daripada emas. Anda harus mempunyai keyakinan kepada Allah yang tidak akan diganggu oleh pencobaan dan argumentasi-argumentasi si penipu. Terimalah TUHAN dalam firman-Nya. Imanlah yang membuat jiwa mengenal keberadaan dan kehadiran Allah, dan bilamana kita hidup dan memusatkan pandangan kita kepada kemulian-Nya kita akan semakin melihat keindahan tabiat-Nya. Jiwa kita menjadi kuat dalam kuasa kerohanian, karena kita bernapas dalam suasana surga dan menyadari bahwa Allah ada di sebelah kanan kita….Kita harus hidup seolah-olah kita berada di hadirat Dia Yang Tidak Terbatas.

Tuesday, March 09, 2010

IMAN SEBESAR BIJI SESAWI

Yesus berkata kepada mereka, sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi, takkan ada yang mustahil bagimu. Matius 17:20

Setelah orang banyak itu berpisah, murid-murid itu datang kepada Yesus dan berkata, “Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?” (Mrk 9:28). Mengapa kuasa yang diberika kepada mereka untuk mengusir iblis-iblis pada saat perjalanan pelayanan mereka hilang? Ahli-ahli Taurat telah menuntun mereka untuk mempercayai bahwa roh jahat itu memiliki kuasa hebat. “Namun, masalah sebenarnya, tidak terletak pada kuasa roh itu, tetapi kelemahan rohani murid-murid itu. Murid-murid tidak menggunakan waktu mereka dengan baik selama Yesus tidak hadir. Mereka telah memperkembang kecemburuan, merasa bahwa mereka juga harus diikutsertakan di dalam kelompok yang menyertai Yesus ke lereng gunung itu. Mereka telah bergantung pada kekuatan sendiri. Namun tidak seorang pun dapat menang menghadapi kuasa si jahat kecuali Allah berada di samping mereka.

Tidak seorang pun menerima kesanggupan untuk melakukan mukjizat semacam itu dalam seketika. Itu memerlukan doa setiap hari, renungan dan iman untuk menang melawan kuasa kegelapan. Walalupun iman begitu kecil sebesar biji sesawi, bibit yang paling kecil dapat melakukan hal-hal besar untuk TUHAN. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah (Mrk 10:27). Tidak ada kesulitan yang terlalu besar untuk dicapai oleh seorang murid jika dia percaya. Doa yang sungguh-sungguh, memohon dengan sabar kepada Allah ada dalam iman yang mununtun kepada penyerahan seluruhnya kepada Allah, serta penyerahan yang jelas untuk pekerjaan-Nya, itu saja dapat berfaedah untuk membawa bantuan Roh Kudus dalam peperangan melawan berbagai kerajaan dan kuasa, pengusasa kegelapan dunia ini, dan roh-roh jahat dalam tempat-tempat tinggi.

Iman sederhana serta yakin pada firman Allah dan kepada Yesus cukup untuk melakukan mukjizat-mukjizat di dalam hidup ini walaupun iman kecil akan bertumbuh jika diberikan gizi yang terdapat dalam Firman itu. Belajar serta berdoa setiap hari adalah alat-alat yang menyebabkan hal itu dewasa dan bertumbuh. Jika timbul berbagai kesulitan, yang akan terjadi pada hidup seorang Kristen manapun, iman yang kuat itu bertahan. Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka (Maz 34:8, KJV)

Fakta kemenangan Kristus seharusnya memberi inspirasi semangat juang perkasa kepada para pengikut-Nya dalam peperangan melawaan dosa dan Setan.

Monday, March 08, 2010

UMAT KRISTEN DALAM MASYARAKAT YANG KASAR

Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamnnya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah….Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. Kejadian 6:9-11



Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Matius 24:37. Saya dipanggil ke bagian gawat darurat untuk melihat seorang anak perempuan yang memerlukan pelayanan saya. Anak itu berusia sekitar 5 tahun, ia tidak sadarkan diri dengan luka-luka memar dan darah ke luar dari tiap lubang di kepalanya, ia korban perkosaan dan penganiayaan. Contoh ini tidaklah unik, setiap harinya di seluruh dunia ribuan korban yang tidak bersalah telah menderita ditangan orang-rang yang kejam. Ini terlihat menjadi jalan hidup kita. Sementara saya menulis, cerita sampul USA Today menceritakan tentang kekerasan di tempat kerja. Dimana mana, bagaikan suatu wabah, kekerasan telah berkembang menjadi nomor satu pembunuh anak muda dan orang dewasa, kekerasan lebih banyak menghilangkan hari-hari kehidupan yang produktif daripada penyakit lainnya, termasuk serangan jantung dan kanker.
Orang-orang Kristen juga tidak dikecualikan dari akibat wabah tersebut, suami atau istri kita, anak-anak kita dan orang-orang tua kita, keluarga kita, dan teman-teman kita sering menjadi korban wabah tersebut. Seperti kemenakan laki-laki Abraham, yaitu Lot, yang hidup ada zaman Sodom dahulu kala (2 Petrus 2:7,8), hati kita sering terasa hancur karena kesedihan dan frustasi dari keluarga-keluarga kita sendiri yang tidak harmonis dan berantakan serta kekerasan-kekerasan yang terjadi pada mereka.
Bagaimana kita hidup dalam dunia seperti itu?
Kita bisa saja lari atau bersembunyi atau ikut terjun ke dalam kegiatan-kegiatan yang membuat kita tidak sempat memikirkan kesusahan dan masalah-masalah kita. Mungkin kita bisa diyakinkan bahwa tidak ada yang salah. Beberapa di antara kita mungkin menggunakan alkohol atau obat-obat terlarang, seks atau olahraga, permainan-permainan komputer atau video, atau bahkan pekerjaan kita atau agama dapat mengalihakn perhatian kita dan mengisi waktu kita. Atau kita seperti Daud dahulu kala, mendapat kedamaian dan penghiburan di dalam kaabah. Adalah hak kita untuk menyerahkan masalah kita kepada Yesus dan percaya kepada-Nya untuk membimbing kita melewati masa penghakiman ini, sementara segala sesuatu di sekeliling kita dalam keadaan frustasi, bingung dan kacau. Kita dapat berpegang pada jaminan bahwa Ia akan memeliharakan milik-Nya, dan suatu hari kelak kita akan merayakan akhir dari kekerasan dan dosa.

TUHAN, berikanlah kepadaku roh mengasihi dan tidak gentar sementara saya hidup pada zaman akhir dalam masyarakat yang kasar ini.

Sunday, March 07, 2010

MENYATAKAN KRISTUS DALAM TABIAT

Dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita. Titus 2:7,7

Jangan seorang pun takut kepada orang ekstrem sementara ia menjadi pelajar Firman, yang merendahkan dirinya dalam setiap langkahnya. Kristus harus tinggal di dalam dia oleh iman. Ia teladan mereka, adalah seorang yang tenang dan dapat menguasai diri. Ia berjalan dalam kerendahan hati. Ia mempunyai martabat. Ia mempunyai kesabaran. Jikalau kita mempunyai sifat-sifat ini secara individu, tidak akan ada kaum ekstremis.
Kristus tidak pernah salah dalam pertimbangan-Nya kepada manusia dan kebenaran. Ia tidak pernah tertipu oleh penampilan. Ia tidak pernah bertanya selain dari yang pantas, cocok dan jelas. Ia tidak pernah memberikan jawaban selain daripada yang sesuai dan tepat kepada masalahnya. Ia mendiamkan suara imam-imam yang bertengkar, marah dan licik, memancarkan terang ke dalam hati nurani mereka, yang menjengkelkan mereka; tetapi mereka tidak tunduk kepada keyakinan-Nya. Kristus tidak pernah ekstrem, tidak pernah kehilangan pengendalian diri atau keseimbangan pikiran oleh kegembiraan atau kegemparan. Ia tidak pernah melanggar hukum cita rasa yang baik dan kearifan kapan hendak berbicara dan kapan harus diam. Lalu jikalau semua yang mengatakan melihat cahaya terang keemasan Matahari Kebenaran mengikuti teladan Kristus, maka tidak akan ada kaum ekstremis.
Biarlah ketenangan dan penguasaan diri dipupuk dan dipertahankan dengan sungguh-sungguh, karena ini adalah tabiat Kristus…Kita tidak mendengar protes iman, atau memutarbalikan Pencipta seluruh kebenaran.
Ingatlah di dalam Dia berdiam seluruh kepenuhan Keallahan. Jikalau Kristus tinggal di dalam hati kita oleh iman, kita akan berusaha menjadi seperti Yesus, oleh memandang kepada cara hidup-Nya, murni, damai, dan tak bercela. Kita akan menyatakan Kristus dalam tabiat kita. Kita tidak hanya menerima dan menyerap terang itu, tetapi memantulkannya kepada orang lain. Kita akan mempunyai pandangan yang lebih jelas dan terang mengenai apa Yesus itu kepada kita. Simpati, keindahan dan kedermawanan yang ada dalam kehidupan Yesus akan bersinar didalam hidup kita.

Saturday, March 06, 2010

SEPERTI KAMI JUGA MENGAMPUNI ORANG YANG BERSALAH

Dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Matius 6:12.




Adalah paling sulit untuk mengampuni sebagaimana Kristus mengampuni kita meskipun bagi mereka yang mengatakan pengikut-pengikut Yesus. Roh pengampunan yang benar sangat sedikit dipraktikkan dan begitu banyak penafsiran telah diberikan terhadap tuntutan Kristus sehingga kekuatannya dan keindahannya hilang dari pandangan. Kita mempunyai pandangan-pandangan yang sangat tidak pasti mengenai belas kasihan yang agung dan kebaikan kasih Allah. Ia penuh dengan belas kasihan dan pengampunan dan mengampuni dengan cuma-cuma bilamana kita bertobat dan mengaku dosa-dosa kita.


Petrus pada waktu dicobai melakukan dosa besar. Dengan menyangkali TUHANnya yang telah dikasihi dan dilayaninya, ia telah menjadi seorang murtad yang pengecut. Tetapi TUHANnya tidak membuangkannya; Ia mengampuninya dengan bebas… Sejak waktu itu, dengan mengingat kelemahan dan kegagalannya, ia sabar atas kesalahan dan kelemahan saudara-saudaranya. Dengan mengingat kasih Krsitus yang panjang sabar itu kepadanya, memberikan kepadanya kesempatan yang lain untuk menghasilkan buah-buah pekerjaan yang baik, ia akan lebih bersifat berdamai kepada orang-orang yang bersalah.


TUHAN meminta dari kita perlakuan yang sama dengan yang ktia terima darin-Nya terhadap para pengikutnya. Kita harus berlaku sabar, berlaku baik hati meskipun mereka tidak sesuai dengan harapan kita dalam berbagai hal. Enam perintah TUHAN yang terakhir menjelaskan kewajiban kita kepada sesama manusia. Kristus tidak mengatakan, engkau boleh bertoleransi kepada sesamamu, tetapi Dia berkata, “Kasihilah sesamamu seprti dirimu sendiri.”
Kasih Yesus perlu dihidupkan dalam hidup kita. Kash itu mempunyai pengaruh melembutkan, penyerahan kepada hati dan tabiat kita. Itu akan mendorong kita untuk mengampuni saudara-saudara kita meskipun mereka telah melukai kita. Kasih Ilahi harus mengalir dari hati kita dalam kata-kata yang lembut dan tindakan-tindakan yang baik kepada satu sama lain. Buah dari perbuatan-perbuatan baik ini akan menggantung bagaikan rumpun buah anggur tabiat.
Bersukacitalah dalam Kristus sebagai Juruselamatmu, yang berbelas kasihan, dan yang terjamah oleh kelemahanmu, maka kasih dan sukacita akan dinyatakan dalam kehidupanmu sehari-hari. Jikalau Anda mengasihi Dia yang telah mati untuk umat manusia, Anda akan mengasihi mereka untuk siapa Ia telah mati.

Friday, March 05, 2010

KASIH YANG SANGAT MENGAGUMKAN

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Yoh 3: 16.
Setelah persetujuan melakukan penebusan bagi manusia, Bapa tidak menyayangkan apa pun, betapa pun harganya yang perlu untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya. Ia memberikan kesempatan kepada manusia; Ia mencurahkan berkat-berkat-Nya kepada mereka; Ia akan melimpahkan kebaikan demi kebaikan, karunia demi karunia, sampai seluruh perbendaharaan surga dibukakan bagi mereka yang diselamatkan. Setelah mengumpulkan seluruh kekayaan semesta alam, dan membukakan segenap sumber daya sifat Ilahi-Nya, Allah memberikan semuanya untuk digunakan manusia. Semuanya itu adalah pemberian tanpa bayar. Bagaikan lautan kasih yang bergelora, bagaikan suasana Ilahi di sekeliling dunia ini. Kasih yang bagaimanakah ini, sehingga Allah yang kekal harus mengambil sifat alamiah manusia dalam pribadi Anak-Nya dan membawanya ke langit yang paling tinggi?.
Seluruh penghuni surga mengamati dengan perhatian yang sangat besar peperangan yang sedang berlangsung di bumi ini, bumi yang dituntut Setan sebagai wilayah kekuasaannya. Setiap saat sangat berarti dengan kenyataan abadi. Bagaimanakah caranya pertentangan ini berakhir? Para malaikat mengharapkan keadilah Allah dinyatakan, murka-Nya ditimpakan kepada raja kegelapan dan para simpatisannya. Tetapi lihatlah, kasih karunia melimpah. Bilamana Anak Allah diharapkan datang untuk menghukum dunia ini, Ia datang dalam kebenaran dan damai untuk menyelamatkan bukan saja keturunan Abraham, Isak dan Yakub, tetapi seluruh dunia, semua anak laki-laki dan perempuan Adam yang mau percaya kepada-Nya, Jalan, Kebenaran dan Hidup itu. Alangkah besarnya pertunjukan kasih Allah, inilah kasih yang tiada bandingannya.
Penebus kita menentukan tiada lain kecuali melalui kebaikan-Nya, kasih Allah harus dipindahkan kedalam jiwa orang yang percaya kepada-Nya. Bagi kehidupan kita, kuasa kasih Allah beredar melalui seluruh sifat alamiah kita, agar bisa tinggal di dalam kita sebagaimana kasih itu tinggal di dalam Kristus Yesus. Dipersatukan dengan Kristus oleh iman yang hidup, Bapa mengasihi kita sebagai anggota tubuh Kristus yang ajaib di mana Kristus adalah kepala.

Thursday, March 04, 2010

SUATU KEHIDUPAN TANPA DOSA

Sebab Imam Besar yang kita punya bukanlah imam besar yang tidak dapat merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita. Ia telah dicobai hanya tidak berbuat dosa. Ibrani 4:15.



Marilah kita renungkan betapa besar pengorbanan Juruselamat di padang gurun pencobaan, yang demi kita melaukakn perlawanan terhadap musuh yang cerdik dan jahat itu. Setan mengetahui bahwa segala sesuatu tergantung kepada keberhasilan atau kegagalan dalam usahanya mengalahkan Kristus dengan beraneka ragam pencobaan. Setan mengetahui bahwa rencana keselamatan akan digenapai, bahwa kuasanya akan diambil dan bahwa kebinasaannya sudah dipastikan jikalau Kristus bisa bertahan terhadap ujian yang mana Adam telah gagal melawannya. Pencobaan-pencobaan Setan sangat efektif untuk menurunkan sifat alamiah manusia karena manusia tidak bisa menahan pengaruh kuat mereka. Tetapi Krsitus demi manusia sebagai wakil manusia yang sama sekali bergantung kepada kuasa Allah dapat menahan peperangan yang paling sengit supaya Ia bisa menjadi teladan yang sempurna bagi kita. Ada harapan bagi manusia…Tugas dihadapan kita adalah mengalahkan sebagaimana Kristus mengalahkan. Ia berpuasa empat puluh hari dan mendertia perasaan lapar yang amat sangat. Kristus menderita demi kita di luar pengertian kita dan seharusnya kita menyambut pencobaan dan penderitaan dengan segala kekuatan kita demi Kristus, sehingga kita bisa menjadi pemenang sebagaimana Kristus juga menjadi pemenang dan ditinggikan kepada takhta Penebus kita.

Kita mempunyai segala sesuatu dalam perlawanan kita dengan musuh kita yang kuat dan sesaat pun kita tidak boleh menyerah kepada pencobaannya. Kita mengetahui bahwa dengan kekuatan kita sendiri kita tidak mungkin akan berhasil. Tetapi sebagaimana Kristus merendahkan diri-Nya dan mengambil kepada-Nya sifat alamiah kita, Ia mengetahui keperluan kita, dan Ia sendiri telah menanggung pencobaan yang paling berat yang akan ditanggung oleh manusia, telah mengalahkan musuh dan menolak usul-usulnya, agar dengan demikian manusia bisa belajar bagaimana menjadi pemenang. Ia berpakaian dengan tubuh seperti kita dan dalam segala hal menderita apa yang diderita manusia dan bahkan lebih lagi. Kita tidak akan pernah menderita sebagaimana Kristus menderita, karena bukan dosa seorang melainkan dosa seluruh dunia yang ditanggungkan kepada Kristus. Ia menanggung penghinaaan, celaan, pendritaaan dan kematian, agar kita oleh mengikuti teladan-Nya, boleh mewarisi segala sesuatu.

Wednesday, March 03, 2010

KEBESARAN KERENDAHAN HATI

Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati bahkan sampai mati dikayu salib. Filipi 2:8

Kristus datang ke dunia ini tidak ada tujuan lain kecuali untuk menunjukkan kemuliaan Allah agar manusia bisa diangkat oleh kuasa pemulihan-Nya. Semua kuasa dan kasih karunia telah diberikan kepada-Nya. Hati-Nya adalah mata air hidup, mata air yang tidak pernah gagal, yang siap sedia mengalirkan air dengan limpah, aliran yang jernih bagi mereka yang berada di sekitar-Nya. Seluruh hidup-Nya telah digunakan semata-mata untuk pekerjaan kebajikan. Tujuan-Nya penuh dengan kasih dan simpati. Ia bersukacita bahwa Ia bisa melakukan lebih dari yang diminta atau dipikirkan oleh para pengikut-Nya. Doa-Nya yang terus menerus bagi mereka adalah agar mereka dikuduskan melalui kebenaran dan Ia berdoa dengan kepastian karena mengetahui bahwa keputusan Yang Mahakuasa telah dibuat sebelum dunia ini dijadikan. Ia mengetahui bahwa kabar Injil kerajaan akan dikabarkan di seluruh dunia; bahwa kebenaran yang dilengkapi dengan kuasa Roh Kudus, akan menang dalam pertempuran dengan kejahatan; dan bahwa panji-panji yang bernoda darah pada suatu hari kelak akan berkibar dalam kemenangan bagi para pengikut-Nya.
Namun Kristus datang dalam kerendahan hati. Pada waktu masih berada di dunia ini Ia tidak mencari kesenangan diri-Nya, tetapi merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati bahkan sampai mati di kayu salib. Kepada para pengikut-Nya Ia berkata, “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah kepada-Ku karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan” (Mat 11:29).Dari akar kerendahan hati yang benar muncullah kebesaran pikiran yang paling berharga, kebesaran yang menuntun manusia kepada gambar Kristus. Mereka yang memiliki kebesaran ini memperoleh kesabaran dan kepercayaan dalam Allah. Iman mereka tak terkalahkan. Pengabdian dan penyerahan mereka membuat mereka tetap terlindung. Kata-kata yang keluar dari bibir mereka dibentuk menjadi pernyataan kelembutan dan kasih Kristiani. Menyadari kelemahan mereka, mereka menghargai pertolongan yang diberikan TUHAN kepada mereka, dan sangat mengharapkan kasih karunia-Nya supaya mereka bisa melaukan apa yang tepat dan benar. Oleh sikap, perilaku, dan semangat mereka, mereka mengarahkan kepercayaan para pelajar dalam sekolah Kristus.

Tuesday, March 02, 2010

KRISTUS DALAM RUMAH TANGGA

Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ, Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Yohanes 2:1,2.


Pada kesempatan pesta perkawinan Ia (Kristus) ingin untuk menyatakan simpati-Nya dengan persetujuan mereka yang mengadakan pesta pernikahan itu. Kristus tidak datang ke dunia ini untuk melarang perkawainan atau memutuskan maupun merusakkan hubungan dan pengaruh yang ada dalam keluarga. Ia datang untuk memulihkan, mengangkat, menyucikan dan memuliakan setiap arus kasih sayang, agar keluarga dalam dunia ini bisa menjadi lambang keluarga di surga.

Para ibu ada dibawah pemeliharaan malaikat-malaikat surgawi. Betapa Yesus tertarik untuk mengetuk pintu rumah keluarga dimana ada anak-anak kecil yang harus dididik dan dilatih. Betapa lembut Ia mengawasi perhatian para ibu dan betapa sedih Ia rasakan melihat anak-anak diterlantarkan. Tabiat dibentuk didalam rumah tangga; manusia dibentuk menjadi berkat atau menjadi kutuk. TUHAN telah menyerahkan kepada ibu anggota-anggota muda keluarga pada waktu mereka datang ke dunia ini dalam keadaan lemah dan tak berdaya. Hikmat dan kasih yang tak terbatas tidak menyerahkan seluruhnya tugas lembut ini kepada para bapa yang sibuk dengan rencana-rencana pekerjaan. Hati para wanita penuh dengan kesabaran dan kasih jika wanita itu mnyerahkan hatinya kepada Allah. Ia harus bekerja sama dengan Allah dan suaminya dalam mendidik jiwa-jiwa yang berharga yang diserahkan kepadanya, untuk membuatnya bertumbuh dalam Kristus Yesus. Dan ayah dengan bergantung kepada kasih karunia Allah, harus mengemban tanggung jawab kudus yang ditanggungkan kepadanya sebagai suami sebagai kepala rumah tangga.


Pada masa bayi dan anak-anak, di mana sifat-sifat masih begitu labil/lunak, Allah ingin agar dibuat kesan paling kuat kepada yang benar. Peperangan terus berlangsung antara Raja kehidupan dan raja dunia ini. Pertanyaan yang harus dijawab adalah, Siapakah yang akan dipilih oleh ibu menjadi teman sekerjanya untuk membetuk tabiat anak-anaknya? Jika sekiranya ia mengetahui bahwa kasih adalah kunci kepada jiwa anak-anak, maka Kristus akan memimpin dalam rumah tangga dan mengisinya dengan terang surgawi. Inilah pekerjaan Kristus dalam setiap rumah tangga yang menerima-Nya.

Monday, March 01, 2010

PENGARUH PERKATAAN-PERKATAAN KITA

Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama TUHAN Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah Bapa kita. Kol 3:17



Manusia sangat dipengaruhi kata-katanya sendiri. Anda tidak menyadari berapa banyak Anda dipengaruhi oleh kata-katamu. Anda membiasakan diri berbicara dengan cara tertentu dan pikiran-pikiran dan tindakan-tindakanmu mengikuti perkataan-perkataanmu. Seseorang membiasakan dirinya menyatakan perkara-perkara tertentu mengenai dirinya dan akhirnya mempercayainya. Pikiran-pikiran kita menghasilkan kata-kata kita dan kata-kata kita bereaksi terhadap pikiran-pikiran kita. Jikalau seseorang membentuk kebiasaan menggunakan kata-kata suci, ia akan membentuk kebiasaan berbicara dengan berhati-hati dengan mengetahui bahwa ada Saksi atas setiap kata-kata yang diucapkan. Bilamana perasaan gelisah dan kata-kata berlebihan, cara berbicara biasanya ekstrem. Kata-kata itu berindak dan bereaksi terhadap kita.
Firman menyatakan, “Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum” (Mat 12:37). Jika perkataan kita bertindak kepada kita maka lebih kuat lagi tindakannya kepada orang lain. Ada kerusakan besar yang terjadi oleh perkataan-perkataan yang diucapkan. Allah sendirilah yang bisa mengetahui dan mengukur akibat dari perkataan-perkataan yang diucapkan dengan tidak hati-hati dan yang berlebihan. Ada banyak sumpah yang dilakukan dalam semangat.

Anda mereproduksi tabiatmu pada orang lain. Anda boleh menyatakan banyak perkara yang membuat suatu pemikiran dalam pikiran orang lain yang akan menuntun mereka kepada jalan yang salah. Allah mungkin mengasihani Anda untuk keluar dari perasaanmu yang menjengkelkan dan mempunyai pikiran yang masuk akal. Anda bisa keluar dari hidup kebimbanganmu dan melalui pertobatan kepada Allah dan iman kepada Yesus Kristus terlepas dari jerat musuh. Anda boleh masuk ke sinar matahari iman, tetapi Anda bisa tidak pernah sadar…bahwa kata-kata ini melakukan pekerjaan jahatnya dalam lubuk hati orang lain, dan meracuninya. Inilah panen yang sebagian orang harus tuai.
Angkatlah standar bagi Kristus Yesus dan pilihlah kata-katamu, bumbuilah dengan garam, pupuklah keagungan yang benar, biarlah kata-katamu merasakan pengaruh kuasa Allah yang mempertobatkan, biarlah kata-kata yang manis diucapkan.