Friday, July 30, 2010

PENGAJARAN YANG MUDAH DIMENGERTI

Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu! Yoh 7:46.


Mengenai pengajaran Yesus dikatakan, “Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat” (Mrk 12:37). Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu, kata penjaga-penjaga yang disuruh membawa-Nya. Kata-kata-Nya menghiburkan, menguatkan dan memberkati mereka yang lapar akan kedamaian yang Ia sendiri saja bisa memberikan. Oh, betapa lembut dan sabar Kristus! Betapa pengajaran-Nya kepada orang miskin, orang yang menderita dan tertindas dipenuhi dengan belas kasihan dan kelembutan! Ilustrasi-ilustrasi-Nya diambil dari perkara-perkara kehidupan sehari-hari dan …sehingga mereka mempunyai arti yang mengagumkan. Burung pipit di udara, bunga bakung di ladang, benih, gembala dan domba – dengan benda-benda ini Kristus menggambarkan kebenaran kekal, dan sesudah itu, bilamana para pendengar-Nya berkesempatan melihat benda-benda alam ini, mereka mengingat kembali kata-kata-Nya.


Kata-kata Kristus, yang begitu menghiburkan dan menggembirakan kepada mereka yang mendengarkan, adalah untuk kita sekarang ini. Sebagaimana seorang gembala yang setia mengetahui dan menjaga domba-dombanya, demikianlah Kristus menjaga anak-anak-Nya. Ia mengetahui bahwa pencobaan dan kesulitan mengelilingi masing-masing anak-anaknya. Ia akan memberi makan gembalaannya seperti seorang gembala. Kata Yesaya: ia akan mengumpulkan domba-domba di lengannya, dan membawanya di pangkuannya. Kristus mengenal benar domba-dombanya, dan penderitaan dan ketidakberdayaan adalah tujuan pemeliharaan khususnya. Kristus telah menimbang setiap penderitaan manusia, setiap kesedihan manusia, Ia menanggung beratnya kuk setiap jiwa yang dibebankan kepada-Nya. Ia mengetahui kesedihan yang kita rasakan sedalam yang bisa dirasakan kemanusiaan kita, yang kita tidak bisa nyatakan. Jika tidak ada hati manusia yang menaruh simpati bagi kita, kita tidak perlu merasa bahwa kita tanpa simpati. Kristus mengetahui dan Ia berkata, Pandanglah kepada-Ku dan hiduplah. Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu: (Mat 11:28). Aku telah menanggung dukacitamu dan mengambil kesedihanmu. Ia selalu rindu mencurahkan simpati dan kasih-Nya ke atas mereka yang telah dipilih-Nya dan yang menyambut undangan-Nya.

Thursday, July 29, 2010

GURU TERBESAR

Akan tetapi kita tahu bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal yang benar; dan kita ada di dalam yang benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal. 1 Yoh 5:20.

Penebus dunia tidak datang dengan peragaan luar atau dengan pertunjukan hikmat dunia ini. Manusia tidak bisa melihat di bawah penyamaran kehinaan kemuliaan Anak Manusia. Kristus mencapai orang-orang di mana mereka berada, Ia menyajikan kebenaran yang sederhana ke dalam pikiran mereka dalam bahasa yang paling sederhana dan bersemangat. Orang miskin yang hina, orang yang tidak terdidik, dapat mengerti kebenaran Allah yang paling tinggi sekalipun melalui iman kepada-Nya. Tak seorangpun perlu menanyakan arti kebenaran itu kepada para alim ulama yang terdidik. Ia tidak membingungkan orang bodoh dengan kesimpulan-kesimpulan misterius, atau penggunaan kata-kata yang tidak umum yang mereka tidak pernah pelajari. Guru terbesar yang pernah diketahui dunia ini adalah yang paling pasti, sederhana dan praktis dalam ajaran-Nya.

Ia menarik perhatian kepada kesucian hidup, kepada roh kerendahan hati dan pada penyerahan kepada Allah dan pekerjaan-Nya tanpa mengharapkan kehormatan atau upah duniawi. Ia harus membebaskan agama dari formalisme sempit yang sombong, yang menjadikannya suatu beban dan celaan. Ia harus menyajikan keselamatan yang sempurna dan harmonis kepada semua orang. Kecenderungan memisahkan diri dari masyarakat (eksklusivisme) harus diruntuhkan, karena keselamatan-Nya adalah untuk mencapai seluruh dunia. Ia bersukacita dalam roh pada waktu Ia melihat orang miskin dunia ini ingin menerima pekabaran berharga yang dibawa-Nya. Ia menengadah ke langit dan bekata, “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, TUHAN langit dan bumi karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil” (Matius 11:25). Orang yang berpendidikan dan berpencapaian tertinggi telah mempelajari pelajaran yang paling berharga dari aturan-aturan dan teladan pengikut Kristus yang rendah hati, yang dikatakan sebagai yang “tidak terdidik” oleh dunia ini. Tetapi seandainya orang bisa melihat lebih dalam, mereka akan melihat bahwa orang-orang rendah ini telah memperoleh pendidikan yang paling tinggi dari semua sekolah, bahkan di sekolah Guru Ilahi itu, yang berbicara melebihi semua orang, belum pernah seorang manusia berbicara seperti itu.

Wednesday, July 28, 2010

PENDIDIK TERBESAR SEGALA ZAMAN

Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini takhjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka. Mat 7:28,29


Orang-orang pintar dunia ini tidak mudah dicapai oleh kebenaran firman Allah yang praktis. Karena mereka lebih mempercayai hikmat manusia dan menyombongkan superioritas intelektual mereka dan tidak mau menjadi pelajar yang rendah hati dalam sekolah Kristus. Juruselamat kita bukannya mengabaikan pengetahuan atau membenci pendidikan, namun ia memilih para nelayan yang tak berpendidikan untuk pekerjaan Injil oleh karena mereka belum pernah bersekolah dalam kebiasaan tradisi dunia yang salah. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kemampuan alamiah dan roh rendah hati yang bisa diajar, orang-orang yang bisa diajar-Nya untuk mengerjakan pekerjaan-Nya yang besar. Pada orang-orang biasa banyak yang dengan sabar menjalani kehidupan ini dengan membanting tulang setiap hari, tidak menyadari bahwa mereka memiliki kemampuan, yang jika seandainya dipanggil untuk bekerja akan meningkatkan dia sama dengan orang-orang yang paling terhormat dunia. Jamahan tangan trampil diperlukan untuk membangkitkan dan mengembangkan tubuh yang tidak aktif. Orang-orang seperti inilah yang dipanggil Yesus kepada-Nya, dan Ia memberikan kemajuan kepada mereka selama tiga tahun pendidikan dibawah asuhan-Nya. Tidak ada pendidikan dalam sekolah para rabi atau pendidikan filsafat yang bisa menyamai ini dalam nilai. Anak Allah adalah pendidik paling besar yang pernah dikenal oleh dunia.


Para ahli hukum yang terdidik, para imam dan ahli-ahli Taurat merasa terhina kalau diajar oleh Kristus. Mereka ingin mengajar Kristus, dan sering berusaha untuk mengajar-Nya, tetapi selalu kalah oleh hikmat yang menelanjangi ketidaktahuan mereka dan menegur kebodohan mereka. Mereka mengetahui bahwa Ia tidak bersekolah di sekolah para nabi, dan mereka tidak bisa melihat tabiat Ilahi-Nya yang sempurna di bawah penampilan merendahkan diri dari Orang Nazaret itu. Tetapi kata-kata dan perbuatan-perbuatan Guru yang rendah hati itu, yang dicatat oleh teman-teman hidup-Nya setiap hari yang tidak terpelajar, telah menimbulkan suatu kuasa hidup dalam pikiran orang-orang sejak waktu itu sampai sekarang. Bukan hanya orang bodoh dan orang yang rendah, tetapi kaum terpelajar, kaum intelektual dan genius pun pada zaman dahulu dengan sungguh-sungguh berseru, “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang ini” (Yoh 7:46).

Tuesday, July 27, 2010

SAKSI YANG BENAR

Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging.Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. Roma 8 : 12–13.

Sering kita menyebut ALLAH sebagai BAPA. Tahukah kita bahwa yang menjadikan kita anak-anak ALLAH ialah Roh Kudus? Kata “menjadikan” dalam ayat 15 dalam bahasa aslinya ditulis υἱοθεσία (híothesia), artinya “mengangkat menjadi anak” atau “mengadopsi”. Jadi pengertiannya adalah, hanya kalau Roh Kudus diam di dalam diri kita, barulah sebutan “BAPA” yang kita ucapkan dan tujukan kepada ALLAH itu diterima-NYA. Roh kita sendiri memang ditaruh oleh ALLAH, dan roh kita juga mengatakan bahwa kita adalah anak ALLAH. Tetapi kesaksian kita sendiri sebagai satu orang adalah lemah; karena itu kita memerlukan saksi lain. Dan syukurlah bahwa kita memiliki yang jauh lebih besar, yang mengadopsi kita, dan mengangkat kita sebagai anak-anak ALLAH. Dialah Roh Kudus. Pertama, Roh Kudus menyaksikan kepada diri kita bahwa kita adalah anak ALLAH yang sudah dimiliki oleh-NYA. Karena IA membawa kita kepada segala kebenaran, IA mengonfirmasikan kepada roh kita, bahwa kita sudah diadopsi oleh ALLAH. Kedua, IA juga bersaksi bersama-sama dengan roh kita bahwa kita adalah anak-anak ALLAH. IAlah Saksiyang benar dan tak tergoyahkan oleh siapa pun, termasuk iblis.
Maka dengan memiliki Roh Kudus, barulah kita sah sebagai milik ALLAH. Kalau kita memanggil ALLAH sebagai BAPA, barulah panggilan tersebut sah pula. Itulah sebabnya di dalam Ef. 1:13, Roh disebutkan sebagai meterai (σφραγίζω, sfrayizō). Jadi pernyataan bahwa “jika seseorang tidak memiliki Roh Kudus, ia tidak akan masuk ke dalam kerajaan Surga” adalah benar. Tetapi ini jangan lantas dipelintir menjadi “bila orang tidak berbahasa Roh, ia tidak akan masuk Surga”.Pemeteraian oleh Roh Kudus ini memiliki peran yang sangat khusus dan istimewa. Sesungguhnya inilah yang disebut dengan “baptisan Roh Kudus” itu (1Kor. 12:13; Ef. 4:3–6), di mana setiap orang percaya diikat dalam persekutuan menjadi satu tubuh oleh baptisan. Baptisan inilah yang menempatkan orang percaya dalam Kristus.Maka sediakan diri kita untuk dipimpin oleh Roh Kudus dalam segala kehidupan kita. Sebagai Saksi yang benar, Ia meneguhkan status kita sebagai anak-anak ALLAH, sehingga dalam pimpinannya kita tidak akan goyah dalam menghadapi tantangan dan serangan dari pasukan si jahat. Oleh Roh Kuduslah kita berani berseru kepada ALLAH, “Ya ABBA, Ya BAPA.”

Monday, July 26, 2010

SIAPA MENCARI SIAPA?

Aku berkata kepadamu: “Demikianlah juga aka nada sukacita di surge karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita akrena Sembilan puluh Sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.” Lukas 15:7.


Kehilangan seekor domba akan menyakitkan secara financial bagi pemiliknya, tetapi yang lebih menyakitkan adalah perasaan seorang gembala, Itu sebabnya, dia meninggalkan yang Sembilan puluh Sembilan tanpa perlindungan di kandangnya dan pergi mencari domba yang hilang itu. Domba yang hilang melambangkan orang berdosa yang terperangkap dalam dosa dan noda terkecil yang memisahkannya dari Allah. Hai jiwa yang remuk, beranilah walalupun engaku telah melakukan sesuatu hal yang salah. Jangan berpikir bahwa mungkin Allah akan mengampuni pelanggaran-pelanggaranmu dan mengijinkan engaku untuk datang kepada-Nya. Allah telah melakukan hal ini lebih dulu. Ketika engkau masih durhaka melawan Dia, Dia datang mencari engkau.

Orang-orang Yahudi senang menyatakan bahwa seorang berdosa haruslah pertam-tama mengalami pertobatan sebelum Allah menerimanya. Karena alas an ini orang-orang Farisi bingung bagaimana bisa terjadi bahwa Yesus berhubungan dengan orang-orang berdosa. Yesus mengajarkan kebenaran bahwa “keselamatan tidak datang melalui pencarian kita kepada Allah tetapi melalui pencarian TUHAN kepada kita. Kita tidak bertobat agar Allah boleh mengasihi kita, tetapi Dia menyatakan kasih-Nya kepada kita sehingga kita boleh bertobat”. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Roma 5:8).

Friday, July 23, 2010

MENGAKUI OTORITAS TUHAN

Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. 2 Korintus 5 : 15-16


Sebagai umat, kita harus berbakti kepada TUHAN. Seluruh hidup kita harus diabdikan kepada-NYA. Kurang dari itu berarti kita tidak rela TUHAN duduk di takhta kehidupan kita, atau dengan kata lain, kita tidak mau mengakui otoritas TUHAN dalam kehidupan kita. Orang-orang yang tidak mau mengakui otoritas TUHAN akan merasa bahwa mengiring TUHAN merupakan beban berat yang tidak mungkin dipikulnya. Biasanya mereka berpikir, “Bukankah sudah ada pendeta yang bertanggung jawab melayani TUHAN?” Padahal kita semua adalah pelayan TUHAN, sehingga tidak satu pun kegiatan boleh kita lakukan jika itu bukan bagi kemuliaan nama-NYA dan kepentingan pekerjaan TUHAN. Segala sesuatu yang kita lakukan setiap hari adalah pelayanan bagi-NYA.

Bagi orang yang mengakui otoritas TUHAN sebagai Majikan, sudah diperbolehkan menjadi pengikut Yesus yang baik dan bisa melayani DIA saja sudah merupakan karunia dan kehormatan yang luar biasa. Sebenarnya ini juga merupakan pilihan atau keputusan kita tanpa paksaan dari pihak mana pun. TUHAN sama sekali tidak memaksa kita. Panggilan untuk melayani TUHAN sebenarnya adalah jalan hidup wajar sebagai makhluk hidup yang diciptakan oleh TUHAN. Ini adalah standar yang dimiliki setiap orang percaya. Orang-orang seperti ini akan berusaha sekuat tenaga untuk memperoleh kesempatan memberkati setiap orang di sekitarnya. Kehidupan yang menjadi berkat bagi orang lain adalah iramanya. Berarti sebagai orang percaya kita wajib mengakui otoritas TUHAN. Tanpa mengakui otoritas TUHAN, kita tidak ada bedanya dengan seorang pemberontak. Tidak banyak orang yang menyadari statusnya adalah pemberontak. Tetapi karena tidak diajar mengenal standar yang benar melayani TUHAN, maka mereka tidak menyadari keadaan mereka yang sebenarnya. Kalau kita sadar bahwa kita belum sepenuhnya mengakui otoritas TUHAN, marilah bertobat mulai hari ini juga. Kitaharus sungguh-sungguh mencari tempat kita di hadapan-NYA guna melayani DIA. Jangan rendah diri apabila kita belum pernah mengecap bangku sekolah Alkitab, belum pernah disahkan sinode gereja sebagai pejabatnya, atau belum pernah mendapat lencana gereja. Itu semua tidak ada artinya dibandingkan dengan memberi segenap hidup kita bagi kepentingan Kerajaan ALLAH.

Thursday, July 22, 2010

MENJADI MAJIKAN ATAU HAMBA

Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya, maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata: "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan." Wahyu 4 : 9–11.



Oleh warisan dosa nenek moyang, pada hakikatnya hampir setiap insan memiliki gairah mau menjadi “seperti TUHAN”, artinya mau menjadi tuan atau majikan bagi orang lain. Ini gairah dari kuasa kegelapan yang tidak rela ALLAH, Sang Khalik Semesta Alam menjadi pribadi yang tak tertandingi siapa pun. Sebagaimana iblis mau menandingi ALLAH, demikian pula ia membujuk manusia untuk menandingi ALLAH. Ternyata modus operandi Iblis menjatuhkan manusia masih tidak berubah, yaitu membujuk manusia menyangkali eksistensi ALLAH sebagai “Majikan” atau “Penguasa”. Sangat disayangkan, banyak orang tidak menyadari manuver kuasa kegelapan ini. Ketidaksadaran ini sangat berbahaya, khususnya bagi kehidupan anak-anak TUHAN yang merasa sudah ada di pihak yang benar dan merasa sebagai orang Kristen yang sudah benar. Mereka tidak menyadari bahwa di dalam dirinya masih terdapat spirit atau semangat hidup yang salah. Orang yang menyatakan dirinya Kristen juga tanpa disadari melakukan kebodohan yang sama. Manakala seseorang meletakkan kepentingan dirinya sendiri lebih dari kepentingan TUHAN, berarti ia menjadikan dirinya sendiri sebagai tuan.

Dengan memprioritaskan kepentingannya sendiri, orang cenderung memperdaya sesamanya, bahkan juga mencoba memperdaya TUHAN. Jika hal ini terjadi, maka manusia tidak berbakti kepada TUHAN, tetapi TUHAN lah yang diharapkannya untuk dapat berbakti kepada manusia. TUHAN lah yang dijadikan hamba. Memang tidak ada orang yang secara terbuka menyatakan hal ini, tetapi menggunakan kalimat “Harapkan pertolongan TUHAN dan campur tangan-NYA” sering tidak lain merupakan kamuflase usaha manusia untuk memperdayakan dan memanfaatkan TUHAN guna memenuhi kepentingan manusia itu sendiri. Jadi dosa manusia bukan saja harta, wanita dan tahta, tetapi mahkota. Mahkota ialah keinginan menjadi terhormat, keinginan memperoleh hal-hal untuk dirinya sendiri. Bahkan mahkota TUHAN pun ingin direnggutnya. Dengan memprioritaskan dirinya sendiri, ia telah mendewakan (menuhankan) dirinya sendiri. Satu-satunya cara untuk belajar tunduk menyembah kepada TUHAN adalah melemparkan mahkota kita. Ini berarti mengakui supremasi TUHAN sebagai Penguasa Agung. Perlu diakui bahwa sikap hati ini tidak mudah dicapai, tetapi kita harus belajar sungguh-sungguh untuk meraihnya. Mari belajar melemparkan mahkota kita, dan sadarlah bahwa kita adalah hamba, yang jika tanpa karunia ALLAH, sesungguhnya tidak layak untuk berdiri di hadapan ALLAH yang Mahabesar, Majikan kita.

Wednesday, July 21, 2010

PERSEKUTUAN SURGAWI

Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan TUHAN yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. 1 Pet 5:6.


Seluruh surga ikut serta dalam persekutuan dengan mereka yang datang kepada Kristus untuk memperoleh kehidupan yang kekal, menyerahkan diri mereka kepada-Nya seperti mereka yang telah menyerahkan segalanya kepada Allah. Allah meminta hamba-hambanya berdiri di bawah panji-panji yang berlumuran darah Raja Imanuel, berusah adalam kuasa-Nya untuk memelihara prinsip-prinsip kebenaran dengan murni dan tidak bejat. Mereka tidak akan pernah menyimpang dari jalan penyangkalan diri dan kerendahan hati yang harus dijalani oleh setiap orang Kristen. Sementara mereka bekerja bersama dengan Allah, Kristus dibentuk di dalam mereka, pengharapan akan kemuliaan (Kol 1:27). Dengan berpakaian kelembutan dan kerendahan hati, mereka mendapat sukacita yang paling tinggi dalam mengerjakan pelayanan-Nya. Ambisi-ambisi dunia digantikan oleh kerinduan untuk melayani TUHAN.


TUHAN itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina, dan mengenal orang yang sombong dari jauh. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk, tidak akan Kaupandang hina, ya Allah (Maz 138:6 ; 51:19). Mereka yang menyatakan roh kelemahlembutan dan kerendahan hati Kristus akan diperhatikan Allah dengan lemah lembut. Tidaka ada yang lolos dari pengamatan-Nya. Ia menandai penyangkalan diri mereka, usaha mereka untuk meninggikan Kristus di hadapan dunia ini. Meskipun para pekerja yang rendah hati ini dihinakan oleh dunia ini, mereka sangat berharga di pandangan Allah. Bukan hanya orang berhikmat, orang besar, orang yang bermurah hati yang akan memperoleh paspor untuk memasuki istana surgawi, bukan hanya pekerja yang sibuk, yang penuh semangat dan giat. Tidak; orang yang suci hatinya, yang tidak terdapat akal bulus di bibirnya; yang miskin dihadapan Allah, yang digerakkan oleh Roh Kristus; pembawa damai, yang ambisi utamanya adalah melakukan kehendak Allah, orang-orang ini juga memperoleh hak untuk masuk. Mereka adalah permata-permata Allah, dan akan terdapat di antara orang-orang kepada siapa Yohanes menulis, “Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat katanya: Haleluya! Karena TUHAN Allah kita, Yang Mahakuasa telah menjadi Raja (Wahyu 19:6). Mereka telah membasuh jubah mereka, dan memutihkannya dalam darah Anak Domba. Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. (Wahyu 7:15).

Tuesday, July 20, 2010

INVESTASI YANG PALING MENGUNTUNGKAN

Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Mazmur 139:14.


Kita hanya diberi kesempatan satu kali untuk hidup, dan oleh karena itu setiap orang sebaiknya bertanya, “Bagaimanakah saya meng-investasikan hidup saya agar memeperoleh keuntungan yang paling besar?” Hidup itu akan berharga jikalau kita meningkatkannya demi kebaikan sesama manusia dan kemuliaan bagi Allah. Memupuk kemampuan dengan teliti sebagaimana yang telah dikaruniakan oleh Pencipta kepada kita akan membuat kita berguna dalam kehidupan di dunia ini dan kehidupan kekal di dunia yang akan datang. Waktu harus digunakan dengan baik untuk pembentukan dan pemeliharaan kesehatan pikiran dan tubuh yang baik. Sangat mudah kehilangan kesehatan, namun sangat sulit untuk memperolehnya kembali.


Kita bisa merusakkan atau mengerdilkan sesuatu fungsi tubuh atau pikiran oleh bekerja terlalu berat atau menyalahgunakan sesuatu bagian dari mesin-mesin tubuh kita. Yang pasti jikalau kita melakukan ini, kita akan menderita akibatnya. Adalah tugas utama kita terhadap Allah maupun sesama manusia untuk mengembangkan semua kemampuan dan kekuatan kita. Setiap kemampuan yang telah dikaruniakan oleh Pencipta kepada kita, harus kita pupuk ke tingkat ksempurnaan yang paling tinggi, supaya kita bisa melakukan banyak kebaikan. Kasih karunia Kristus diperlukan untuk menghaluskan dan menyucikan pikiran; hal ini akan menyanggupkan kita untuk melihat dan memperbaiki kekurangan kita, dan terus meningkatkan tabiat kita yang sudah baik. Pekerjaan ini, yang dibuat untuk kita dalam kekuatan dan nama Yesus, akan lebih berguna bagi masyarakat dari pada khotbah yang mungkin kita khotbahkan. Pengaruh dari hidup yang seimbang dan keteraturan yang baik tidak ternilai. Hanya sedikit orang yang berminat untuk mengerti sebaerapa banyak kebiasaan makan mereka mempengaruhi kesehatan mereka, tabiat mereka, kegunaan mereka di dunia ini dan tujuan kekal mereka. Tubuh haruslah hamba kepada pikiran, dan bukan pikiran hamba tubuh. Semua harus mengerti yang berhubungan dengan struktur fisik mereka, sehingga dengan pemazmur mereka bisa berseru, “Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib”.

Monday, July 19, 2010

DAMAI DI TENGAH KRISIS

Jawab Yesus kepada mereka: "Percayakah kamu sekarang? Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku.Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." Yohanes 16 : 31–33.


Sejak tahun 1997, kata krisis menjadi populer di Indonesia. Hampir semua orang menyebutnya, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Kata krisis telah akrab di telinga kita dan menghiasi bibir banyak orang sejak negeri ini dilanda krisis ekonomidan berbagai krisis lain, seperti krisis kepemimpinan, politik, sosial, dan moral, sehingga krisis yang dihadapi adalah sebetulnya krisis multidimensional. Kata krisis sebenarnya berasal dari kata Yunaniκρίνειν (krinīn) yang artinya “menentukan” atau “memutuskan”. Kemudian kata ini diimpor ke dalam bahasa Latin, sehingga menjadi krisis. Kata ini memiliki pengertian yang luar biasa yaitu decisive moment atau “saat yang menentukan”. Dalam pengertian luasnya, kemudian krisis berubah makna menjadi “saat yang berbahaya dan mengkhawatirkan”. Sejajar dengan ini, kamus Bahasa Indonesiamengartikan sebagai “keadaan yang berbahaya, genting atau dalam kemelut”. Krisis juga bermakna “saat penting untuk menentukan masa depan atau mengambil keputusan”. Dalam hal ini krisis bukan hanya berbicara mengenai keadaan saat krisis itu berlangsung, tetapi juga masa depan seseorang di balik krisis tersebut. iblis berusaha membuat krisis menjadi alat yang efektif baginya untuk menghancurkan manusia, tetapi bagi anak TUHAN, justru keadaan krisis menjadikan kita tergiring ke dalam Kerajaan-NYA. TUHAN Yesus berkata, sekalipun dalam dunia kita mengalami penganiayaan (bentuk krisis), kita tetap dapat beroleh damai sejahtera di dalam-NYA.
Bagaimana sikap kita terhadap krisis? Pertama, krisis itu sendiri bukanlah satu-satunya masalah, tetapi ekor krisis itu sendiri perlu dilihat. Ini akan membuat kita lebih serius menghadapi realitas hidup. Bukan saja realitas hidup hari ini, tetapi juga kekekalan. Kedua, sumber masalah sebenarnya bukan hal-hal yang tampak di sekitar krisis tersebut, tetapi ada yang jauh lebih dalam dan terselubung yaitu hati manusia yang tidak memiliki damai. Jadi tatkala kita bertemu seseorang yang sedang dilanda krisis, yang terutama bukanlah bagaimana berdoa supaya krisisnya berlalu, tetapi bagaimana dirinya bertumbuh dalam pengenalan akan TUHAN sehingga ia memiliki hubungan yang harmonis dengan TUHAN. Itulah sebabnya seharusnya kita tidak cukup hanya mendoakannya, tetapi selanjutnya orang tersebut haruslah juga diajar mengenal kebenaran. Inilah yang dapat membawa seseorang kepada damai sejahtera ALLAH dan ketenangan hidup baginya, walaupun masalah hidupnya belum usai.

Sunday, July 18, 2010

BETESDA RUMAH KASIH KARUNIA

Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: “Maukah engkau sembuh?” Yohanes 5:6.


Yesus meninggalkan Kapernaum menuju Yerusalem untuk mengikut Paskah. Tidak ada tempat di kota itu yang begitu jelas menggambarkan sengsara dan penderitaan seperti kisah Betesda dekat Pintu Gerbang Domba. Pintu Gerbang Domba (Neh 3:1) berada pada pojok sebelah timur laut tembok bait suci, jadi kolam tersebut terdapat di sebelah utara kota itu. Takhyul popular mengatakan bahwa air kolam itu oleh kuasa gaib tergoncang pada saat-saat tertentu dan penderita yang pertama cebur di dalam air akan sembuh. Ratusan ornag s
akit memadati serambi-serambi tersebut dan dengan penuh perhatian mengamati kalau air kolam itu mulai bergoncang. Jikalau ada sesuatu yang menggocang air kolam itu, semua akan segera tercebur ke dalamnya sehingga orang yang paling lemah dan yang berat penyakitnya menghadapi bahaya terinjak-injak. Banyak dari antara mereka yang merasa putus asa akan berhasil sampai di kolam itu tanpa bantuan orang lain. Orang-orang lain telah menluncurkan dirinya ke dalam air, hanya untuk tenggelam. Di setiap penjuru terdapat tempat-tempat bernaung untuk berlindung dari panas matahari pada siang hari dan menutupi mereka pada malam hari. Hari-hari penderitaan berlalu sampai harapan hilang.

Di kolam itu orang yang paling mementingkan diri, orang yang paling kuat, dan yang paling bertekad adalah yang pertama sampai di air. Yang paling malang sangat sedikit harapan beroleh kesempatan karena itulah Yesus memilih orang yang paling berat penyakitnya. Pemberian Allah itu sama bagi semua orang yang layak menerimanya. Jalan-jalan ramai untuk mengikut Paskah dan tidak ada orang yang memperhatikan Manusia dari Galilea berjalan sendirian sambil merenung dan berdoa. Sekarang Ia berada di kolam itu. Ia menatap orang banyak yang menderita itu. Yesus jelas melihat kenyataaan kuasa Setan di atas bumi ini di dalam kesengsaraan manusia dan orang-orang malang berkerumun di kolam itu. Ia memandang penderita yang malang itu menanti-nanti kesempatan kesembuhan. Ia rindu menggunakan kuasa penyembuhan-Nya dan menyembuhkan setiap orang sakit. Tetapi hari itu hari Sabat, orang banyak pergi ke bait suci berbakti, dan diketahui-Nya bahwa menyembuhkan akan menimbulkan prasangka Yahudi sehingga memperpendek masa kerja-Nya.

Yesus menemukan kita terbaring di sisi Kolam Betesda kita sendiri dan rindu menyembuhkan penyakit dan mengampuni kesalahan kita. Hai orang yang menderita, maukah kamu disembuhkan?

Saturday, July 17, 2010

YESUS, INGATLAH AKAN AKU

Lalu ia berkata: “YESUS, ingatlah akan aku apabila Engkau datang sebagai Raja.” Lukas 23:42.


Kepada Yesus di dalam penderitaan-Nya di kayu salib ada secercah penghiburan. Itu adalah doa pencuri yang meminta pengampunan…. Ia telah melihat dan mendengar Yesus, dan bertobat oleh pengajaran-Nya, tetapi ia telah dibelokkan jauh dari pada-Nya oleh para imam dan penguasa. Pengakuannya bangkit kembali dalam dirinya bahwa Yesus adalah Kristus. Seorang dari penjahat yang digantung itu menghujat Dia katanya: “Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!” tetapi yang seorang menegor dia katanya: Tidakkah engkau takut juga kepada Allah sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan pebuatan kita, tetapi Orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah. (Luk 23:39-41). Mereka yang berada di sekitar salib mendengarkan kata-kata pencuri itu kepada Yesus. Para prajurit yang sedang berjudi untuk mendapatkan jubah Yesus berhenti dan mendengar “Segera jawaban terdengar, begitu lembut dan bernada indah, dipenuhi oleh kesabaran, kasih dan kuasa: Sesungguhnya Aku berkata kepadamu pada hari ini, engkau akan bersama-Ku di Firdaus. Sewaktu Ia mengucapkan janji ini, kegelapan yang menudungi salib itu ditembus oleh suatu sinar dan cahaya yang hidup. Kepada pencuri yang menyesal itu telah datang damai yang sempurna yang berasal dari Allah.

Kristus tidak berjanji bahwa pencuri itu bersama-Nya di Firdaus pada hari itu. Ia sendiri pada hari itu tidak pergi ke Firdaus. Ia tidur dalam kuburan, dan pada pagi hari kebangkitan-Nya Ia berkata, Aku belum pergi kepada Bapa (Yoh 20:17). Tetapi pada hari penyaliban, pada hari yang nampaknya kalah dan penuh kegelapan janji itu diberikan. Pada hari ini, sementara mati sekarat di kayu salib sebagai penjahat, Kristus memberi jaminan kepada orang miskin yang berdosa, pada hari ini engkau akan bersama-Ku di Firdaus. Sampai kepada akhir pekerjaan-Nya Kristus adalah pengampunan dosa. Di tengah malam yang gelap gulita…lihatlah di tengah kegelapan moral bersinar suatu terang iman dari seorang berdosa yang telah diletakkan pada Juruselamat yang sedang sekarat.

Iman seperti yang demikian dilambangkan sebagai pekerja yang bekerja pada pukul sebelas yang menerima upah yang sama dengan mereka yang telah bekerja berjam-jam lamanya.

Friday, July 16, 2010

DAMAI YANG BERBEDA

Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Matius 10 : 34–39.

Bila berbicara mengenai damai, sebenarnya banyak orang yang tidak tahu apa yang dimaksud dengan damai itu. Kata damai tentu yang sudah sangat kita kenal. Kata ini berarti “keadaan di mana tidak ada perang”, sinonimnya tenteram, tenang atau aman. Keadaan damai umumnya kerap dihubungkan dengan keadaan hidup tanpa persoalan, ancaman dan kesukaran. Dengan konsep ini orang berusaha menempatkan diri dalam kondisi tidak bermasalah. Saat negara kita dilanda berbagai krisis, semua anggota masyarakat menjerit karena kondisi ekonomi sangat sulit. Sebagian orang berusaha meninggalkan negeri ini untuk menjadi warga negara lain, misalnya Amerika atau Australia. Mengapa? Sebab mungkin mereka memimpikan suatu keadaan masyarakat dan ekonomi yang baik, sehingga mereka dapat merasakan damai menurut model mereka. Apakah damai seperti ini yang kita butuhkan?
Pada dasarnya, TUHAN Yesustidak datang untuk menciptakan damai seperti konsep yang diharapkan oleh manusia secara duniawi. Bila konsep yang diharapkan anak TUHAN seperti ini, berarti terdapat benturan visi dengan TUHAN. Akhirnya kita akan menjadikan Yesus sebagai TUHAN, Juru Selamat, dan Raja versi kita, seperti yang kita mau. Raja yang menyenangkan kita, yang memberikan segala yang kita ingini. Sebagai akibatnya kita akan gagal menyambut karya keselamatan ALLAH dalam Yesus Kristus. Kegagalan tersebut karena keselamatan yang diharapkan hanya berupa solusi menghadapi persoalan fana dunia ini. Apabila pengertian kita mengenai damai adalah seperti yang diajarkan dunia, yaitu memiliki fasilitas dan kondisi hidup yang nyaman tanpa masalah, itu menjadi sekadar mimpi belaka, karena hidup ini tidak mungkin tidak bermasalah—baik masalah kita sendiri maupun masalah orang lain. Harapan mengenai damai seperti ini tidak seirama dengan TUHAN Yesus. Ia berkata, “Aku datang bukan membawa damai, tetapi pedang” (ay. 34). Pedang di sini diterjemahkan dari kata μάχαιρα (mákhaira), yakni gambaran keadaan dunia yang bermasalah dan makin bermasalah. TUHAN Yesus mengizinkan berbagai bencana menimpa bumi, agar manusia disadarkan bahwa mereka adalah makhluk yang terbatas dalam segala hal dan membutuhkan dunia lain yang lebih baik, bukan dunia ini, yang akanmenjadi lautan api. Dengan kesadaran mengenai hal ini kita akan meraih damai yang benar, yaitu manakala kita merindukan kekekalan bersama TUHAN di langit yang baru dan bumi yang baru.

Thursday, July 15, 2010

MENGAPA KELUAR DARI MASALAH?

Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Matius 26 : 24 - 26.



Secara manusiawi setiap kita akan berusaha menghindarkan diri dari masalah, baik masalah ekonomi, sakit-penyakit, rumah tangga yang berantakan, dan sebagainya melalui usaha dan kerja keras yang bertanggung jawab. Namun apakah usaha itu ditujukan untuk menikmati damai kita sendiri dan bukannya untuk TUHAN? Banyak orang berkata, “Kami mau hidup damai-damai saja, pokoknya cari aman.” Pernyataan ini pasti berarti menginginkan suatu kehidupan yang tidak bermasalah. Segalanya berjalan lancar, sehingga kita bisa menikmati apa yang disangkakan sebagai kebahagiaan. Dalam hal ini, bahkan seseorang ber-TUHAN pun hanya dalam rangka menghindarkan diri dari masalah. Kalau kita menghindarkan diri dari masalah hanya untuk menikmati kebahagiaan bagi kita sendiri atau hanya untuk keluarga, orang dekat dan bukannya untuk TUHAN, maka kita menjadi orang yang egois. Kita tidak dapat membagi diri kita dengan orang lain. Maka sebenarnya kita tidak melayani TUHAN, bahkan sebaliknya kita memanfaatkan TUHAN untuk kesenangan kita sendiri. Inilah yang TUHAN Yesusjelaskan sebagai orang yang “menyelamatkan nyawanya” (ay. 25). TUHAN Yesus tegas mengatakan bahwa orang seperti ini akan kehilangan nyawanya.
Orang yang mencari kebahagiaan bagi dirinya sendiri tidak mungkin mengabdi kepada TUHAN. Baginya, TUHAN pun diharapkan dapat mengabdi kepadanya. Kalaupun ia mengambil bagian dalam pelayanan sosial atau kegiatan gereja, sebetulnya itu bukan karena dorongan kasih kepada TUHAN, tetapi usaha “menyuap” TUHAN agar hidupnya diberkati atau setidaknya agar terhindar dari api neraka. Pelayanan seperti ini tidak akan berkualitas, sebab yang diserahkannya kepada TUHAN bukan segalanya, melainkan sekadar “remah-remah” dalam rangka investasi, agar TUHAN memberikan lebih banyak berkat jasmani kepadanya. Orang-orang seperti ini bergereja tetapi tidak ber-TUHAN, tampak ber-TUHAN padahal tidak rohani. Kita harus selalu menguji, apakah kita berusaha untuk menghindar dari masalah semata, atau sudahkah kita menyadari bahwa bila ingin efektif bagi TUHAN, kita harus tidak bermasalah. Jika hidup kita tidak bermasalah, kita dapat melayani TUHAN tanpa gangguan. Ini semua adalah pelayanan bagi TUHAN secara tidak langsung. Seharusnya kita ber-TUHAN bukan dalam rangka menghindarkan diri dari masalah, tetapi karena TUHAN adalah satu-satunya ALLAH yang benar, yang dikenal dalam pribadi Yesus Kristus, Sang Juru Selamat. Kita menikmati damai sejahtera dari diri-NYA sendiri, dan bukan mencari berkat atau pertolongan-NYA semata.

Wednesday, July 14, 2010

MENANGGALKAN NALURI KEMANUSIAAN

Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka. 2 Korintus 5 : 14-15.



Kita telah belajar bahwa setiap orang percaya berutang kepada TUHAN, dan satu-satunya cara membalas kebaikan TUHAN adalah dengan hidup oleh Roh. Hidup oleh Roh artinya hidup dalam penurutan terhadap kehendak Roh TUHAN, bukan dalam kendali diri sendiri lagi. Orang yang hidup dalam kendali Roh TUHAN pasti hidup bagi kepentingan TUHAN. Dalam kesaksiannya yang lain, Paulus mengatakan bahwa orang yang sudah ditebus oleh darah TUHAN Yesus adalah orang yang mati bagi dirinya sendiri dan hidup bagi TUHAN (2Kor. 5:14–15). Tidak hidup menurut daging berarti tidak lagi hidup dalam naluri kemanusiaan. Naluri kemanusiaan adalah pola pikir dan cara hidup yang biasa dimiliki semua orang. Naluri kemanusiaan yang membelenggu manusia ini adalah bersekolah, lalu kuliah, mencari nafkah, menikah, memiliki berbagai fasilitas (rumah, mobil dan lain sebagainya), memiliki keturunan, membesarkan anak, mencarikan jodoh untuk anak, membesarkan cucu dan akhirnya mati. Bila cara hidup seperti ini membelenggu kehidupan seseorang maka ia menjadi korban lingkungan, kualitas hidupnya rendah. Apa bedanya dengan hewan? Ironisnya, justru inilah pola kehidupan yang dimiliki orang pada umumnya. Dorongan yang ada dalam kehidupan orang-orang seperti ini adalah bagaimana mempertahankan hidup dan bila cukup mampu adalah bagaimana meraih kehormatan.
Orang yang sungguh-sungguh mau membalas kebaikan TUHAN akan bersedia menanggalkan pola pikir dan cara hidup yang dianggap wajar oleh orang pada umumnya dan mengenakan cara hidup baru yaitu “hidup oleh Roh”. Hidup dalam penurutan yang mutlak kepada BAPA di Surga. Gerak hidupnya adalah melakukan kehendak BAPA dan menyelesaikan apa yang direncanakan BAPA untuk turut digenapi oleh kita. Jika kita mau membalas kebaikan TUHAN, kita tidak akan mengingini apa yang diingini anak-anak dunia. Cita rasa hidup kita telah berubah menjadi cita rasa hidup bangsawan Surgawi. Memang cara hidup ini akan tampak berbeda, sampai kelihatan agak aneh dalam pandangan orang pada umumnya. Orang yang mematikan naluri kemanusiaannya adalah orang yang tidak lagi memiliki cita-cita dan visi dari diri sendiri. Apa yang ingin dilakukannya selalu dikonfirmasikan dengan TUHAN. Ia tidak akan melangkah sebelum benar-benar mendapat komando dari TUHAN untuk melangkah. Dalam hal ini doa Bapa Kami terpenuhi, yaitu “Datanglah kerajaan-Mu dan jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di Surga” (Mat. 6:10). Inilah yang dapat dikatakan sebagai “mengalir” dengan TUHAN.

Tuesday, July 13, 2010

MELAYANI TUHAN SELAMANYA

Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Matius 18 : 23-24.



Hutang kita kepada TUHAN adalah utang kehidupan kekal. Seharusnya kita dibuang ke dalam lautan api dan terpisah dari hadirat TUHAN selama-lamanya, tetapi TUHAN Yesustelah menebus kita dengan darah-NYA sehingga kita terbebas dari api kekal. Kita tidak dapat membalas kebaikan TUHAN. Apa pun yang kita lakukan tidak akan sebanding dengan apa yang TUHAN telah lakukan bagi kita. Dalam Mat. 18:24 dikisahkan seseorang yang berutang 10.000 talenta. Satutalenta merupakan suatu jumlah yang besar, yaitu sejumlah 6000 dinar. Upah seorang pekerja pada waktu itu 1 dinar per hari, jadi 6000 dinar adalah upah pekerja selama hampir 17 tahun. Jadi 10.000 talenta setara upah pekerja selama 164.383 tahun! Ini berbicara bahwa apa yang ditanam TUHAN dalam diri kita adalah sesuatu yang mahal dan berharga. Investor Agung itu menginvestasikan modal-NYA yang besar dalam hidup kita, yaitu dengan darah yang ditumpahkan di bukit Golgota untuk membeli atau menyelamatkan kita.
Bagaimanapun kita tidak akan dapat membalas kebaikan TUHAN seimbang dengan apa yang IA telah berikan kepada kita. Bahkan hidup sejuta tahun melayani TUHAN di dunia pun belum dapat mengimbangi kebaikan TUHAN kepada kita. Ada satu langkah yang dapat kita lakukan untuk mengimbangi kebaikan TUHAN yang telah terima, yaitu dengan melayani TUHAN selama-lamanya di Kerajaan-NYA nanti. Untuk ini perlu dijelaskan bahwa Kerajaan Surga bukanlah tempat untuk hanya duduk-duduk tanpa kerja. Surga adalah sebuah aktivitas kehidupan, seperti yang kita alami di bumi. Pola ini tampak jelas ketika TUHAN menciptakan manusia pertama, bahwa mereka harus bekerja. Firdaus bukan tempat untuk tidur-tiduran saja, melainkan ruang kerja manusia pertama. Kerajaan Surga adalah ruang kerja manusia yang diselamatkan dalam Yesus Kristus.
Dalam kekekalan itulah kita dapat membalas kebaikan TUHAN dengan melayani DIA selama-lamanya. Tetapi tidak semua orang akan diperkenankan membalas kebaikan-NYA. Hanya orang-orang yang sekarang ini membalas kebaikan TUHAN dengan melayani DIA lah yang akan diperkenankan untuk melayani-NYA di dalam Kerajaan-NYA nanti. Hidup di dunia ini merupakan sebuah pilihan, apakah kita akan melayani TUHAN selamanya di Kerajaan Surga atau melayani setan dalam kerajaan kegelapan selama-lamanya. Oleh sebab itu panggilan untuk melayani TUHAN, hendaknya tidak ditanggapi sebagai beban, tetapi kesempatan untuk lolos dari api kekal dan masuk dalam pelayanan bagi Sang Maha Raja di Surga.

Monday, July 12, 2010

POKOK ANGGUR YANG BENAR

Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Yohanes 15:5.


Secara perlahan kelompok ini melanjutkan perjalanannya ke kaki Bukit Zaitun. Juruselamat telah menerangkan kepada murid-murid-Nya akan misi-Nya di dunia ini, dan hubungan rohani yang harus dipertahankan oleh murid-murid-Nya. Sekarang Ia memberikan ilustrasi pengajaran-Nya. Bulan sedang bersinar dan dengan jelas Ia melihat pokok anggur yang sedang berbuah. Ia menggunakannya sebagai suatu lambang. Akulah pokok anggur kata-Nya…TUHAN menggunakan pokok anggur dengan cabang pembelit (tendrils) sebagai gambaran diri-Nya. Pohon kurma, pohon aras dan pohon oak berdiri sendiri, tidak memerlukan sesuatu untuk menopangnya. Tetapi pokok anggur bertumbuh membelit dan memerlukan para-para untuk memanjat. Demikianlah juga Kristus dalam kemanusiaan-Nya bergantung kepada kuasa Ilahi. Aku sendirian tidak dapat berbuat apa dari diri-Ku sendiri, kata-Nya (Yoh 5:30).

Bangsa Israel telah lama mengadopsi pokok anggur sebagai lambang negara. Di pintu masuk bait suci terdapat pokok anggur yang terbuat dari perak dan emas, dengan daunnya yang kehijau-hijauan desertai dengan tandan anggur yang lebat yang telah dibuat oleh para seniman yang ahli. Disain ini melambangkan Israel sebagai pokok anggur yang subur. Bangsa Yahudi mendasarkan keselamatan mereka sebagai suatu warisan bangsa. Yesus menerangkan kepada murid-murid-Nya bahwa hanya melalui satu kehidupan dan hubungan kuat oleh iman kepada-Nya sebagai Juruselamat, akan menyanggupkan mereka bertumbuh secara rohani. Carang-carang harus tetap melekat dengan pokok atau akan mati. Dengan menarik kekuatan dari pokok itu, carang-carang akan mendapatkan makanan dan menghasilkan buah. Bila kita hidup dengan iman kepada Anak Allah, buah-buah kerohanian akan nampak dalam kehidupan kita; tidak seorangpun akan hilang. Sifat-sifat yang menyerupai Kristus menyatakan kepada dunia bahwa mereka adalah carang-carang dari Kristus. Orang yang mengaku dirinya sebagai Kristen harus memperlihatkan buah-buah kebenaran. Penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah (Filipi 1:11). Suatu pengakuan agama menempatkan orang-orang dalam gereja, tetapi tabiat dan tindakan-tindakan kita akan menunjukkan apakah kita berhubungan dengan Kristus atau tidak. Orang-orang yang memiliki hubungan palsu kepada pokok didapati akan menderita, sementara carang yang tak menghasilkan buah. Sia-sialah untu mendapatkan nama kita terdaftar di buku gereja jika tidak bertumbuh dalam Kristus.

Sunday, July 11, 2010

PERINTAH AGUNG

Karena itu pergilah jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan babtislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. Matius 28:19,20.


Yesus mengadakan suatu pertemuan di sebuah gunung di Galilea, dan semua pengikut-Nya yang telah dihubungi oleh murid-murid-Nya berkumpul bersama-sama untuk mendengar-Nya. Mereka mengadakan perjalanan ke tempat pertemuan itu dengan jalan memutar dari segala arah, menghindari kecurigaan orang Yahudi yang iri hati. Dengan hati yang penuh keheranan mereka datang, berbicara dengan sungguh-sungguh mengenai kabar yang mereka dengar tentang Kristus. Sekitar 500 umat percaya berkumpul di sebuah lembah kecil di sisi bukit itu, rindu untuk mendengar semua perkara sebagaimana diceritakan oleh mereka yang telah menyaksikan Kristus sejak kebangkitan-Nya. Dari satu kelompok yang satu kepada kelompok yang lain murid-murid-Nya lewat, dan memberitahukan apa yang mereka telah lihat dan dengar mengenai Yesus, dan membicarakan firman Allah seperti yang Yesus telah ajarkan kepada mereka. Tomas kembali menceritakan ketidakpercayaannya dan mengatakan bagaimana keragu-raguannya telah hilang. Tiba-tiba Yesus berdiri di antara mereka.
Untuk sebagian besar yang hadir, inilah kali pertama mereka melihat Yesus setelah kebangkitan-Nya. Yesus datang untuk menguatkan kembali murid-murid-Nya bahwa Ia harus menyelesaikan misi-Nya. Ia telah berkorban untuk manusia, membeli keselamatan dengan darah Anak Allah. Bapa telah menerima pengorbanan-Nya dan penebusan telah sempurna. Yesus sekarang meninggalkan sebuah Perintah Agung untuk murdi-murid-Nya dan murid-murid-Nya di masa yang akan datang dengan Matius 28:18-20. Ia memerintahkan semua murid-murid-Nya untuk membawa pekabaran penyaliban dan Juruselamat yang disalibkan dan telah bangkit kepada semua orang. Pengikut-pengikut-Nya akan menyampaikan Injil kerajaan-Nya keseluruh dunia sebagai satu kesaksian kepada semua bangsa (Mat 24:14). Semua yang mengaku Kristen menerima tanggung jawab untuk menyebarkan kabar baik keselamatan melalui Yesus Kristus. Adalah kesalahan yang fatal menganggap bahwa pekerjaan penyelamatan jiwa-jiwa hanya bergantung pada pendeta yang diurapi. Kepada semua yang telah mendapat inspirasi surga telah dipercayakan Injil. Semua yang telah menerima kehidupan Kristus telah diurapi untuk bekerja menyelamatkan sesama manusia. Oleh sebab tugas itulah gereja telah didirikan, dan semua yang telah mengambil sumpah suci akan disanggupkan menjadi teman sekerja dengan Kristus.

Saturday, July 10, 2010

SEBUAH PENIPUAN BERAGAMA

Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu yang bernama Yudas Iskariot kepada imam-imam kepala. Ia berkata: “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” Mereka membayar tiga puluh uang perang kepadanya. Matius 26:14,15.


Seseorang tidak dapat melihat kehidupan Yudas tanpa ingin tahu apa yang salah darinya. Dia termasuk seseorang yang telah bergabung dengan Guru itu sejak awal pelayanan-Nya. Dia telah merasakan tarikan Roh Kudus. Yesus telah menerima dia menjadi salah satu dari dua belas murid, mengirimnya menjadi seorang penginjil, dan memberikan dia kuasa untuk mengusir Setan-setan dan meyembuhkan yang sakit. Tetapi Yudas tidak menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Kristus. Dia tidak meninggalkan ambisi duniawinya atu kasihnya akan uang. Dia merasa bahwa dia dapat berpegang teguh pada pendapat dan pertimbangannya sendiri, dan dia memupuk watak untuk mengkritik dan menuduh. Murid-murid melihat Yudas sebagai seorang yang paling berpendidikan dan yang paling mampu dari antara mereka. Yudas memuji dirinya sendiri bahwa gereja akan sering dihadapkan pada kebingungan dan keadaan memalukan jika bukan karena kemampuannya sebagai seorang manajer. Pada saat yang sama dia ingin memperlemah pengaruh Yesus. Sering dia membuat murid-murid itu bingung dengan memperkenalkan teks yang tidak berhubungan dengan konteks yang Yesus katakan. Perdebatan mengenai siapa dari mereka yang terbesar umumnya ditimbulkan oleh Yudas.

Dalam hatinya Yudas telah meninggalkan Yesus setelah khotbah mengenai roti Hidup. Dia mengerti kemudian bahwa kerajaan yang akan datang adalah kerajaan rohani, bukan sementara. Ditambah lagi, dia inginkan Yesus sebagai seorang raja dan direncanakan sedemikian rupa untuk menyelamatkan Yohanes Pembaptis dari penjara. Tetapi tidak satupun itu terjadi. Kemudia dia berpikir bahwa Yesus akan menuntut balas akan kematian Yohanes. Kembali Yesus tidak melakukannya, setiap langkah dalam rencananya meleset, demikian juga dengan keyakinannya. Dia baru saja akan memaksa Yesus bertindak dan mendapatkan kredit karena menempatkan Dia pada takhta Daud. Karena itu Yudas berharap untuk memperoleh kedudukan utama dekat dengan Kristus dalam kerajaan yang baru itu. Tanpa terkecuali, Yudas meminta segala sesuatu, “Mengapa itu bukan untukku? Secara terus terang, dia bertanya kali ini, “Apa yang akan engkau berikan kepadaku jika aku menyerahkan Dia kepadamu?”
Berapa diantara kita merupakan penipu-penipu beragama seperti Yudas?

Friday, July 09, 2010

MEREKA YANG LAPAR DAN DAHAGA

Lalu kata malaikat kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa.” Lukas 2:10.

Surga mengirimkan seorang malaikat ke atas dunia ini untuk melihat siapa yang sedia menyambut Yesus. Imam-imam meneruskan hukum-hukum acara mereka, orang-orang Farisi memperagakan kekudusannya di dalam doa, dan raja-raja sedang memerintah rakyat. Dalam sekolah-sekolah agama Palestina rabi-rabi terus mengajarkan nubuatan-nubuatan yang sama tanpa memikirkan kegenapannya yang akan datang. Dengan kecewa Malaikat itu kembali. “Semua orang seharusnya berjaga serta menunggu agar mereka salah satu dari orang pertama menyambut Penebus dunia itu, akan tetapi di Betlehem dua musafir dari bukit Nazaret melintasi semua lorong-lorong sampai ke sebelah ujung timur kota, sia-sia mendapatkan sebuah tempat untuk beristirahat dan berteduh pada malam itu. Tidak ada pintu yang terbuka untuk menerima mereka. Pada gubuk jelek yang disediakan untuk hewan akhrinya mereka mendapat perlindungan dan disana Juruselamat dunia ini telah lahir.

Sekelompok umat yang setia sedang berjaga dan menunggu kedatangan Mesias itu, gembala-gembala yang tinggal di padang siang dan malam pada saat menggembalakan berdoa untuk Raja yang akan menduduki takhta Daud. Musim semi akhir sampai permulaan musim gugur nampaknya lebih cocok ketika orang-orang sederhana yang beriman ini akan berkumpul dibawah bintang-bintang memperbincangkan kedatangan Raja mereka yang akan datang itu. Ladang-ladang dimana anak muda Daud telah menjaga ternak-ternak bapanya sekarang akan menyaksikan berita teragung yang pernah diberikan kepada manusia. Sering kita tidak menyadari bahwa kabar yang diterima gembala itu adalah kbar baik untuk kita juga. Hal itu menyatakan kasih penebusan Allah untuk manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Kabar Injul itu adalah kabar baik. Kabar baik kepada mereka yang menantikan Dia, bahwa Kristus akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia (Ibrani 9:28). Sama seperti gembal-gembala itu, barangsiapa yang menemukan Kristus akan memberitahukan sukcita mereka kepada orang-orang lain (Ibrani 2:17).

Wednesday, July 07, 2010

KESETIAAN DALAM KUMPULAN BERSAMA

Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. Ibrani 10:25



TUHAN telah menunjukkan kepada saya (Ellen G. White) bahwa perhatian besar harus ditunjukan kepada perkumpulan yang diadakan oleh para pemelihara hari Sabat dan menjadikan perkumpulan itu menarik hati. Adalah sangat perlu di dalam kumpulan-kumpulan kita dinyatakan kegembiraan dan kegiatan yang lebih besar. Semua harus mempunyai sesuatu yang diucapkan untuk TUHAN, karena dengan berlaku demikian mereka akan diberkati. Suatu buku peringatan ditulis mengenai mereka yang tidak meninggalkan perkumpulan saudara-bersaudara, tetapi sering saling berbicara kepada satu dengan yang lain.

Jikalau saudara dan saudari berada di tempat di mana mereka seharusnya berada, maka mereka tidak akan sulit menemukan sesuatu yang akan dikatakan untuk menghormati Yesus, yang tergantung di atas salib karena dosa mereka. Jikalau mereka mau lebih banyak merenungkan dengan rasa sadar mengenai betapa besar kemurahan Allah dalam memberikan Anak Tunggal-Nya yang kekasih itu untuk mati sebagai korban karena dosa dan pendurhakaan kita, dan akan hal penderitaan serta kesengsaraan Yesus untuk menyediakan jalan kelepasan bagi manusia yang bersalah, supaya ia boleh menerima pengampunan dan hidup maka mereka akan lebih bersedia untuk memuji dan membesarkan Yesus. Saya melihat bahwa gereja-gereja yang cuma nama saja, telah rubuh sebab sifat dingin dan kebekuan memerintah di tengah-tengah mereka. Kalau saja mereka mau mengikut Firman Allah, maka hal itu akan membuat mereka rendah hati. Tetapi mereka menempatkan diri di atas pekerjaan TUHAN rasanya terlalu hina bagi mereka untuk mengulang-ulangi cerita sederhana yang sama tertang kebaikan Allah bila mereka berkumpul bersama-sama, dan mereka belajar menemukan sesuatu yang baru, sesuatu yang besar dan mencari kata-kata yang coock dengan telinga mereka dan yang menyenangkan manusia, lalu Roh Alalh meninggalkan mereka. Bila kita mengikut jalan Alkitba yang sederhana, maka kita akan memperoleh gerakah Roha Allah. Semuanya akan menjadi rukun dengna manis jikalu kita mengikuti saluran kebenaran yang sederhana, bergantung sepenuhnya atas Allah dan tidak akan ada baha ya untuk dipengruhi oleh malaikat-malaikat yang hjahat.

Tuesday, July 06, 2010

KASIH YANG SANGAT MENGAGUMKAN

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Yoh 3: 16.

Setelah persetujuan melakukan penebusan bagi manusia, Bapa tidak menyayangkan apa pun, betapa pun harganya yang perlu untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya. Ia memberikan kesempatan kepada manusia; Ia mencurahkan berkat-berkat-Nya kepada mereka; Ia akan melimpahkan kebaikan demi kebaikan, karunia demi karunia, sampai seluruh perbendaharaan surga dibukakan bagi mereka yang diselamatkan. Setelah mengumpulkan seluruh kekayaan semesta alam, dan membukakan segenap sumber daya sifat Ilahi-Nya, Allah memberikan semuanya untuk digunakan manusia. Semuanya itu adalah pemberian tanpa bayar. Bagaikan lautan kasih yang bergelora, bagaikan suasana Ilahi di sekeliling dunia ini. Kasih yang bagaimanakah ini, sehingga Allah yang kekal harus mengambil sifat alamiah manusia dalam pribadi Anak-Nya dan membawanya ke langit yang paling tinggi?.
Seluruh penghuni surga mengamati dengan perhatian yang sangat besar peperangan yang sedang berlangsung di bumi ini, bumi yang dituntut Setan sebagai wilayah kekuasaannya. Setiap saat sangat berarti dengan kenyataan abadi. Bagaimanakah caranya pertentangan ini berakhir? Para malaikat mengharapkan keadilah Allah dinyatakan, murka-Nya ditimpakan kepada raja kegelapan dan para simpatisannya. Tetapi lihatlah, kasih karunia melimpah. Bilamana Anak Allah diharapkan datang untuk menghukum dunia ini, Ia datang dalam kebenaran dan damai untuk menyelamatkan bukan saja keturunan Abraham, Isak dan Yakub, tetapi seluruh dunia, semua anak laki-laki dan perempuan Adam yang mau percaya kepada-Nya, Jalan, Kebenaran dan Hidup itu. Alangkah besarnya pertunjukan kasih Allah, inilah kasih yang tiada bandingannya.
Penebus kita menentukan tiada lain kecuali melalui kebaikan-Nya kasih Allah harus dipindahkan kedalam jiwa orang yang percaya kepada-Nya. Bagi kehidupan kita, kuasa kasih Allah beredar melalui seluruh sifat alamiah kita, agar bisa tinggal di dalam kita sebagaimana kasih itu tinggal di dalam Kristus Yesus. Dipersatukan dengan Kristus oleh iman yang hidup, Bapa mengasihi kita sebagai anggota tubuh Kristus yang ajaib di mana Kristus adalah kepala.

Monday, July 05, 2010

AKIBAT KESERAKAHAN

Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu. Efesus 3 : 83:8




Masihkah kita merasa ada yang kurang dalam harta benda jasmani kita? Bila kita selalu merasa demikian, itu bisa merupakan tanda bahwa kita belum sungguh-sungguh mengenal kekayaan dalam Kristus Yesus. Dalam hal ini setiap orang percaya dipanggil untuk memahami betapa luar biasanya kekayaan yang terkandung dalam Kristus Yesus, yaitu kasih, damai sejahtera dan hikmat yang TUHAN berikan, serta kemuliaan yang akankita terima (ay. 8). Ada dua akibatnya bila orang tidak pernah merasa cukup dalam harta benda dunia. Pertama, ia menjadi semakin serakah. Ia akan semakin haus terhadap kekayaan dunia dan segala kesenangan-kesenangannya. Tak heran jika akhirnya ia akan memiliki sikap hati yang kejam, sewenang-wenang, tidak takut TUHAN dan tidak mempedulikan hukum hukum-NYA. Ia tidak akan dapat mempermuliakan ALLAH, sebab yang ia muliakan adalah Mamon (harta benda). Kedua, ia tidak akan memiliki damai sejahtera yang dari TUHAN, sebab ia mengejar damai duniawi yang bersifat sementara. Sekalipun hartanya berlimpah serta memiliki kedudukan dan jabatan yang tinggi, orang seperti ini tidak memiliki sukacita hidup yang sejati (Luk. 12:15). Sampai taraf tertentu, ia tidak bisa menikmati TUHAN sama sekali. Hatinya menjadi tumpul dan pengertiannya gelap. Akhirnya, ia tidak akan dapat melayani TUHAN. Yang diketahuinya hanya melayani dirinya sendiri dan menggunakan segala kesempatan dan tenaga orang lain untuk keuntungannya sendiri. Apa pun bagi dirinya sendiri, sebab kekayaan duniawilah yang terpenting bagi dirinya. Di sanalah pelabuhan dan kesukaan hidupnya. Karena itu sebagai orang yang diajar untuk memiliki jiwa musafir, kita harus memahami bahwa tidak merasa cukup merupakan bahaya yang sangat mengancam bagi pengenalan kita terhadap kekayaan Kristus.
Bagaimanakah bisa kita mengenal kekayaan Kristus? Untuk itu kita harus terlebih dulu mengenal TUHAN secara mendalam, dan hidup terikat erat dalam pergaulan dengan-NYA secara berkesinambungan. Pergaulan dengan TUHAN dapat diwujudkan melalui belajar Firman, pujian penyembahan, penyangkalan diri, pelayanan dengan segenap hidup kita. Harus ada kerja keras atau respons yang positif untuk itu. Kita harus menambatkan pikiran kita kepada TUHAN dan Kerajaan-NYA. Harus ada waktu yang kita sediakan untuk bertemu dengan TUHAN setiap hari. Setelah itu, barulah kita dapat mengecap dan melihat kebaikan-NYA (Mzm. 34:9).

Sunday, July 04, 2010

INILAH HIDUP YANG KEKAL

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau satu-satunya Allah yang benar dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Yohanes 17:3.


Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. (Yoh 16:23). Sebab Bapa sendiri mengasihi kamu karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya bahwa Aku datang dari Allah. (Yoh 16:27). Yesus mengantarai kita kepada Allah Bapa. karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka (Ibr 7:25). Allah mengasihi seluruh dunia tetapi bila orang-orang memberi tanggapan kasih kepada-Nya, Ia akan menuangkan lebih limpah manifestasi kasih-Nya kepada mereka yang mengasihi Yesus.

Yohanes pasal 17 merupakan doa terpanjang Yesus yang dicatat. Dibagi kedalam 3 bagian: (1) Doa untuk diri-Nya (ayat 1-5); (2) Doa untuk murid-murid-Nya (ayat 6-19); (3) Doa untuk semua orang percaya (ayat 20-26). Yesus mengangkat mata-Nya kepada Allah Bapa di surga ketika Ia berdoa, sesuatu yang tidak biasa Ia lakukan, Karena orang Yahudi akan mengarahkan mata mereka ke bait suci ketika berdoa. Doa Yesus dimulai dengan kata “Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.” Bapa dan Anak terkait satu sama lain secara erat di dalam rencana keselamatan sebagaimana Yesus akan dimuliakan ketika ditinggikan di kayu salib dan kebangkitan-Nya dari kubur, demikian juga Allah akan dimuliakan didalam terlaksananya misi Yesus datang ke dunia. Keselamatan tidaklah datang hanya oleh mengenal Yesus tetapi oleh karena mengikuti-Nya. Pengetahuan dan pertumbuhan tabiat sebagai orang Kristen adalah penting untuk hidup kekal. Roma 10:13 berkata: “Sebab barang siapa yang berseru kepada nama TUHAN, akan diselamatkan.” Pengetahuan yang demikian adalah sangat vital, kita tidak ingin mengulang apa yang telah TUHAN kita ucapkan kepada Israel kuno. “Umat-Ku binasa karena tidak berpengetahuan, oleh sebab engkau telah menolak pengetahuan, Aku juga akan menolak engkau menjadi imam-Ku; karena engkau melupakan pengajaran Allah, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu” (Hosea 4:6). Keselamatan melibatkan lebih dari sekadar hanya mengetahui saja.

Saturday, July 03, 2010

SIAPA MENCARI SIAPA

Aku berkata kepadamu: “Demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat lebih daripada sukacita karena Sembilan puluh Sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.” Luk 15:7.


Kehilangan seekor domba akan menyakitkan secara financial bagi pemiliknya, tetapi yang lebih menyakitkan adalah perasaan seorang gembala, itu sebabnya dia meninggalkan yang Sembilan puluh Sembilan tanpa perlindungan di kandangnya dan pergi mencari domba yang hilang itu. Domba yang hilang melambangkan orang berdosa yang terperangkap dalam dosa dan noda terkecil yang memisahkannya dari Allah. Hai jiwa yang remuk, beranilah, walalupun engkau telah melakukan sesuatu hal yang salah, jangan berpikir bahwa mungkin Allah akan mengampuni pelanggaran-pelanggaranmu dan mengijinkan engkau datang kepada-Nya. Allah telah melakukan hal ini lebih dulu, ketika engkau masih durhaka melawan Dia, Dia datang mencari engkau.

Orang-orang Yahudi senang menyatakan bahwa seorang berdosa haruslah pertama-tama mengalami pertobatan sebelum Allah menerimanya. Karena alasan ini orang-orang Farisi bingung bagaimana bisa terjadi bahwa Yesus berhubungan dengan orang-orang berdosa. Yesus mengajarkan kebenaran bahwa “Keselamatan tidak datang melalui pencarian kita kepada Allah tetapi melalui pencarian TUHAN kepada kita. Kita tidak bertobat agar Allah boleh mengasihi kita, tetapi Dia menyatakan kasih-Nya kepada kita sehingga kita boleh bertobat. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa (Roma 5:8).

Rabi-rabi percaya bahwa surga akan bergembira bila Allah memusnahkan seorang berdosa. Yesus mengajarkan bahwa bagi Allah pekerjaan memusnahkan adalah pekerjaan yang aneh, bahkan surga bergembira oleh pemulihan gambar Allah sendiri dalam jiwa-jiwa yang Dia telah ciptakan. Semua makhluk surga tertarik dalam pekerjaan menyelamatkan yang hilang. Malaikat-malaikat melihat dengan minat yang kuat kepada orang yang akan meninggalkan domba yang Sembilan puluh Sembilan, dan pergi ke angin badai dan gurun pasir, untuk mencari domba yang hilang itu. Ada orang-orang yang hilang di sekitar kita, yang akan binasa dan terabaikan. Tetapi mereka telah dibeli dengan darah Kristus. Kita harus mencari domba yang hilang itu dan membawanya kembali ke kandang dan ini menyatakan usaha pribadi. Banyak orang-orang Farisi, setelah kenaikan Kristus, akhirnya bersatu dengan murid-murid Yesus dalam pekerjaan awal yang digariskan dalam perumpamaan tentang domba yang hilang itu.

Mari kita mencari domba yang hilang dan membawa kegembiraan ke surga.

Friday, July 02, 2010

TERANG BAGI YANG RENDAH HATI

Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati. Mazmur 25:9.


Segala sesuatu seperti kesombongan dalam pendidikan dan ketergantungan kepada pengetahuan ilmiah yang kautempatkan antara jiwamu dengan perkataan Alkitab akan menutup pintu hatimu kepada keindahan agama kerendahan hati Yesus yang lembut dan rendah hati. Hanya orang yang rendah hatilah yang menerima penerangan surga yang lebih berharga dari hikmat kesombongan dunia ini. Ia (orang berdosa yang bertobat) menjadi rohani, dan melihat perkara-perkara rohani. Hikmat Allah menerangi pikirannya, da ia memandang perkara-perkara menakjubkan dari hukum Allah. Keselamatan ini, yang memberikan pengampunan kepada pelanggar hukum, memberikan kepadanya kebenaran yang mengandung penyelidikan saksama dari Yang Mahatau, memberikan kemenangan atas musuh Allah yang sangat kuat dan manusia, akan memberikan kehidupan dan sukacita kekal kepada penerimanya.

Kesempurnaan keselamatan itulah yang menunjukkan kebesarannya. Tak seorangpun yang bisa mengukur atau mengertinya oleh hikmat duniawi. Mungkin bisa dipikirkan dengan pelajaran yang terpusat dan mendalam, tetapi pikiran akan hanyut dalam kebesaran Pemberinya yang tak terselidiki itu. Tetapi jiwa yang dipersatukan dengan Allah dalam merenungkan kekayaan-Nya yang tak terduga dalamnya diperluas dan menjadi lebih sanggup mengerti kemuliaan rencana keselamatan sampai ketinggian dan kedalam tertentu. Kemampuannya dikembangkan dan dikuatkan untuk mengerti dan melakukan tuntutan Allah dengan kemapuan dan hikmat yang semakin bertambah. Pikiran yang diserahkan tanpa pamrih kepada Allah, di bawah tuntutan Roh Ilahi, akan berkembang secara umum dan harmonis. Tabiat yang lemah dan ragu-ragu akan diubahkan, melalui kuasa Allah, menjadi kekuatan Yesus dan murid-murid-Nya agar orang-orang Kristen menjadi seperti Dia dalam pikran dan tabiat. Setelah bersekutu dengan Anak Allah, pengikut Kristus yang rendah hati akan menjadi orang yang mempunyai prinsip yang kuat, persepsi yang jelas dan pertimbangan yang dapat dipercaya. Ia mempunyai hubungan dengan Allah, Sumber terang dan pengertian.

Thursday, July 01, 2010

DIBENTUK MENURUT TABIATNYA

Dan kita semua mencerminkan kemuliaan TUHAN dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari TUHAN yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya dalam kemuliaan yang semakin besar. 2 Kor 3:18.


Bilamana manusia berbalik dari ketidaksempurnaan manusia dan memandang Yesus, maka terjadilah transformasi Ilahi dalam tabiatnya. Ia memusatkan pandangannya kepada Yesus seprti pada cermin yang memantulkan kemuliaan Allah, dan oleh memandang ia berubah menjadi serupa dengan gambar-Nya dalam kemuliaan semakin besar oleh Roh TUHAN. Palingkanlah pandanganmu dari ketidaksempurnaan orang lain, dan tujukan kepada Kristus. Dengan hati yang menyesal, pelajarilah hidup dan tabiat-Nya. Anda tidak saja perlu diterangi, tetapi juga dihidupkan, agar Anda bisa melihat perjamuan yang dihadapanmu, dan memakan daging dan meminum darah Anak Allah, yang ada dalam firman-Nya. Oleh menikmati Firman Hidup yang baik, oleh mamakan Roti Hidup, Anda boleh melihat kuasa dunia yang akan datang, dan dijadikan baru dalam Kristus Yesus. Jikalau Anda menerima karunia-Nya, Anda akan dibarui kepada kesucian, dan kasih karunia-Nya akan membuat Anda berbuah bagi kemuliaan Allah.

Roh Suci menyatakan Kristus ke dalam pikiran, iman berpegang kepada-Nya. Jikalau Anda menerima Kristus sebagai juruselamat pribadi, Anda akan mengetahui, oleh pengalaman, nilai pengorbanan besar yang telah dilakukan demi Anda di atas kayu salib Golgota. Roh Kristus bekerja pada hati untuk menyamakannya dengan gambar-Nya karena Kristus adalah model untuk mana Roh bekerja. Oleh pelayanan firman-Nya oleh pemeliharaan-Nya, oleh pekerjaan-Nya dalam hidup kita, Allah mencapkan keserupaan hidup Kristus kepada jiwa. Memiliki Kristus adalah tugas utamamu, dan menyatakan-Nya sebagai Seorang yang sanggup menyelamatkan semua yang datang kepada-Nya adalah tugasmu berikutnya. Melayani TUHAN dengan segenap hati adalah menghormati dan memuliakan nama-Nya oleh tinggal dalam perkara-perkara kudus, oleh mempunyai pikiran yang dipenuhi dengna kebenaran vital, yang dinyatakan dalam firman Kudus-Nya. Kebaikan, kerendahan hati, kelemahlembutan, kesabaran dan kasih adalah tanda-tanda tabiat Kristus. Jikalau Anda memiliki roh Kristus, tabiatmu akan dibentuk sesuai dengan tabiat-Nya.