Monday, February 28, 2011

Lubang Singa Modern

Daniel 6:4, “Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apapun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya.”



Pada suatu sore saya dan seorang teman tengah duduk santai sambil menonton sebuah program di televisi. Program tersebut menayangkan bagaimana seorang detektif dengan segala cara berusaha mengumpulkan data untuk membuktikan tindak kejahatan atau kriminalitas seseorang yang diduga bersalah. Kami dengan serunya dan seksama memperhatikan cara-cara yang digunakan sang detektif dalam aksinya untuk mengumpulkan bukti-bukti untuk mengungkap kejahatannya. Ia memasang kamera tersembunyi, penyadap suara, mengecek email, telepon genggam dan menginterogasi beberapa orang terdekatnya. Melihat hal ini saya berkata kepada teman saya "Wah, dengan kemajuan jaman yg semakin canggih seperti ini, sepertinya tidak ada sesuatu pun yang dapat kita sembunyikan sekarang ini..." Serta merta dijawab oleh teman saya dengan tawa, "Iya, udah ngga ada privacy ya, bayangin aja kalau sekarang bahkan rekening bank dan email seseorang dengan mudahnya diakses oleh orang tak dikenal." "Iya sih," jawabku. "Tetapi kalau kita lihat dari sisi positifnya kan ada baiknya juga, kalau memang kita tidak bersalah, bukti-bukti tersebut justru dapat membantu dan menguatkan posisi kita, ya kan?," tanyaku kembali. "Iya, mungkin ada benarnya juga, makanya supaya tidak was-was, lebih baik kita belajar untuk selalu hidup benar dan menjaga perilaku kita setiap saat." Pernyataan yang segera kujawab dengan acungan jempol, "Siiippp, setuju deh!!"

Akhirnya sang detektif berhasil membuktikan dan menangkap sang tersangka yang benar-benar bersalah bahkan menjebloskannya ke dalam penjara, demikian akhir dari tayangan program televisi yang kami tonton saat itu. Sambil menyantap makan malam, saya teringat tentang kisah Daniel di dalam Alkitab ketika ia dijebloskan ke dalam lubang singa. Seribu satu macam alasan bagi seseorang untuk mengganggu kehidupan kita di dunia yang penuh ketidakpastian. Benar sudah pasti baik namun baik belum tentu benar. Setiap orang yang berusaha untuk hidup benar adalah orang yang sanggup menjadi diri sendiri, yang tidak dapat diperjualbelikan oleh senilai barang paling berharga sekalipun, orang yang kokoh dalam keyakinan yang dimiliki walau langit runtuh, sama seperti kesetiaan Daniel berdoa dan berserah kepada Allah walau mungkin Allah tidak melepaskannya dari ancaman yang ada di depan matanya, ia tidak undur dari keyakinannya. Jika Allah tidak berkenan, tak satu pun usaha manusia berhasil menghalangi kita untuk menerima setiap kebaikan Tuhan bagi kita.

Daniel memberikan teladan bagaimana sikap konsisten dalam menjaga prinsip hidup yang benar itu penting baik dihadapan Allah dan sesama manusia. Bahkan dalam keadaan terjepit dan ancaman yang mengancam jiwa sekali pun ia tetap tak tergoyahkan. Dunia tempat kita berpijak mungkin menjadi penghalang bagi kita untuk menjaga konsistensi hidup benar. Boleh jadi kita menghadapi lubang singa modern sebagai tantangan dengan konsekuensi kehilangan pekerjaan, dikucilkan dari pergaulan, dll. Menjadi pertanyaan bagi kita bersama, "Apakah kita berani hidup seperti Daniel yang mengetahui bahwa Allah-nya lebih dahsyat dari lubang singa sekalipun?" Marilah kita renungkan bersama, saling menguatkan satu dan lainnya dalam melatih diri untuk selalu hidup setia dihadapan Allah dan manusia seperti layaknya Daniel.


Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.

Pencari Kebenaran

Rabu Malam 23 Februari 2011, jemaat Kemang Pratama memulai kebaktian Permintaan Doa tepat pukul 19.30. Sebelum menyanyikan Lagu Sion nomor 183, “ Inilah Jam Ku Berdoa ” bapak Jamesson Silitonga memulai acara permintaan doa dengan memohon kehadiran Roh Suci melalui doa dalam hati masing-masing. Doa pembukaan dilayangkan oleh bapak Sontani Purnama. Lagu pujian malam ini dibawakan oleh ibu-ibu dengan judul “Aku Tak Ingin Harta “, yang diambil dari Lagu Sion nomor 149. Pembicara Malam Permintaan Doa adalah bapak Karman.

Ibu Adeline memohon didoakan karena cucunya yang bernama Bintang berulang tahun 2 hari yang lalu dan juga menantunya yang sedang mengandung 7 bulan agar dapat sehat selalu. Tidak lupa juga Family of the Month: keluarga Donny Ham, ibu Ani Simanjuntak dalam pemulihan kesehatan, anak-anak yang akan mengikuti UAN, dan juga yang sedang mencari pekerjaan, serta saudara seiman yang belum hadir di kebaktian malam permintaan doa, menjadi topik doa pada malam ini. Kemudian bapak Jamesson mengundang jemaat untuk berdoa dua atau tiga orang.

Firman Tuhan dengan judul “Pencari Kebenaran” , dibawakan oleh bapak Karman, yang diambil dari buku “Alfa dan Omega Jilid 7” Pasal ke-14 yang menyatakan Dorkas atau yang disebut Tabita adalah seorang yang baik, sangat perhatian kepada semua orang disekitarnya. Ia murah hatinya, yang menjadikan dia sangat dikasihi. Kehidupannya dipenuhi dengan kebaikan. Ketika dia sakit yang akhirnya meninggal, sidang Yope sangat kehilangan dan meminta Paulus untuk berdoa kepada Tuhan dan akhirnya Tuhan memulihkan kehidupan dan kesehatan Dorkas yang disebut Tabita. Dorkas telah memberikan pelayanan yang besar kepada sidang dan dia memberikan kesanggupan dan tanaganya yang dapat membawa berkat kepada orang lain, juga oleh kuasa kristus pekerjaan Tuhan dapat dikuatkan. Demikian juga dengan kita Allah memanggil kita oleh kuasa Roh Kudus untuk menjadi alat di tangan Allah akan menyampaikan kebenaran. Dan sebagai pekerja yang sungguh-sungguh, juga yang rendah hati yang dapat bekerja bagiNya. Kisah 10 : 47, menyatakan, peran serta umat Tuhan untuk penyampaikan kabar kebenaran Tuhan kepada semua orang , karena kebenaran Allah adalah milik semua orang.

Untuk meng-amin-kan Firman Tuhan yang baru disampaikan, jemaat menutup malam permintaan doa ini dengan menyanyikan Lagu Sion nomor 169 "Masyurkanlah Yesus". Acara kebaktian diakhiri dengan doa tutup oleh Bapak Karman.


-Mei-.

Sunday, February 27, 2011

Rick!!!


Matius 10:32, “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapak-Ku yang di sorga”



Cukup banyak expatriates atau yang lebih dikenal dengan sebutan “orang bule” di kantor tempat kerjaku yang terdahulu. Satu hal yang menarik perhatian saya yakni banyak diantara “orang bule” ini tidak menaruh perhatian terhadap hal-hal yang berhubungan dengan agama, Tuhan, atau pun surga. Sangat jarang diantara mereka yang aku kenal setia atau menaruh perhatian pada hal-hal yang berhubungan dengan religi atau keagamaan. Salah seorang pimpinan ditempat kerjaku bernama Rick, berkebangsaan Amerika, adalah seorang leader yang sangat baik dan memperhatikan karyawan atau anak buahnya di kantor. Walaupun dia juga termasuk orang yang tidak terlalu mempercayai Tuhan, tetapi dia bersikap seperti layaknya seorang ayah, atau abang, yang acapkali membela dan melindungi kami anak buahnya. Suasana di kantor itu sangat nyaman bagi aku, maupun kawan-kawan yang lain. Bagaimana tidak, acapkali Rick mengundang aku dan kawan-kawna untuk datang berkunjung ke rumahnya baik untuk menghadiri acara Natal maupun event-event lainnya, dengan tujuan agar aku dan kawan-kawan boleh mengenal semua anggota keluarganya, kemudian kami makan bersama serta beramah-tamah dirumah Rick. Beberapa tahun berselang, tugas baru membuat Rick harus meninggalkan Jakarta menuju ke Bangkok. Walau demikian Rick masih sering datang ke Jakarta dan bertemu dengan aku dan kawan-kawan.

Suatu saat ketika Rick sedang berlibur ke Jakarta, dia mampir ke ruang kerjaku dan dia kelihatan begitu bergembira dan bersemangat. Ia duduk dan menceritakan bahwa ada kontrak kerja baru yang baru saja dia tanda-tangani sambil berkata, ”Guess what…I have just done a contract signing for my new assignment in Jakarta, Indonesia for another two years starting next year. I am so glad and I am very grateful, I thank …………..for all of these”. Rick berhenti dan membiarkan ada satu kata yang hilang pada kalimatnya yang terputus, dia hanya menengadah ke atas dan melihat ke arah langit dan tersenyum. Karuan saja, aku yang menyimak dengan semangat, secara spontan menyambungkan kata yang terputus ditengah itu dengan kata.”GOD”, dan Rick pun setuju. Aku protes dan menjawab, “It is GOD who has given you all the good things, thus you should be grateful to Him”.

Tidak mudah bagi sebagian orang untuk mengakui segala kebaikan Tuhan dan bersyukur. Oleh karena kita tidak terbiasa untuk berhubungan dekat dengan Dia, mengenal Dia secara akrab bahkan secara pribadi. Seringkali kita mengakui bahwa segala keberhasilan dalam hidup ini adalah karena hasil dari usaha dan kepintaran kita sendiri. Kita malu mengakui bahwa tanpa Dia kita tidak dapat berbuat apapun. Seperti syair sebuah lagu berkata, “…without Him I could do nothing, but with Jesus thank God I am saved... Kita bersyukur bahwa kita mengenal Tuhan yaitu Allah yang hidup yang mempedulikan dan memeliharakan kita sepanjang umur hidup kita. Bagi Dialah segala puji dan syukur kita sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.


Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.

Saturday, February 26, 2011

Allah Mengerti


Roma 8:28, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”



Sore itu, saya bagaikan disambar petir di siang bolong. Tidak ada hujan, tidak ada angin, tiba-tiba saya dipanggil atasan saya di ruang rapat seraya berkata, “Maaf, anda tidak bisa meneruskan pekerjaan lagi di kantor ini!” Kalimat tersebut membuat saya tersentak dan kaku oleh karena tidak ada tanda-tanda, bahkan surat peringatan sebelumnya. “Wah, bagaimana jadinya dengan istri dan anakku, kalau aku di-PHK”, pikirku dalam hati, dibarengi dengan perasaan tertekan yang luar biasa. Akhirnya, dengan kecewa saya menerima pemutusan hubungan kerja (PHK) termasuk pembayaran hak saya sebagai karyawan setelah atasan saya menjelaskan alasannya sambil memberikan opsi apakah saya mau bekerja hingga akhir bulan atau langsung mengundurkan diri keesokan harinya.

Tanpa tahu mau berbuat apa, pikiran gelisah tidak karuan. "Sebagai kepala keluarga saya harus menafkahi istri dan anak, padahal saya tidak punya pekerjaan lagi. Belum lagi cicilan rumah, tagihan kartu kredit, pelunasan pinjaman dana, mau dibayar dengan apa?”, pikir saya. Setelah sekian lama dalam kebingungan, akhirnya saya memutuskan untuk memberitahu istri dan menceritakannya melalui telepon dalam perjalanan pulang ke rumah. Betapa sedih hatiku saat mendengar suara istri saya agak sedikit lesu. ”kena PHK Pa?”, katanya. Saya berusaha menenangkan hati istri saya, dengan mengatakan Tuhan akan memelihara kita. Sudah pasti saya merasa tidak begitu nyaman lagi bekerja, namun saya harus selesaikan pekerjaan yang tersisa, bertemu dengan bagian personalia dan atasan saya untuk menyelesaikan segala hak dan kewajiban yang harus saya selesaikan dan terima dari perusahaan. Akhirnya uang pesangon yang kami dapatkan mulai kami alokasikan untuk berbagai keperluan termasuk untuk perbaikan atap rumah yang bocor dan memerlukan perbaikan. Tukangpun mulai bekerja untuk melapisi atap dengan pelapis anti bocor dan didapati ternyata kayu-kayu atas rumah kebanyakan telah di makan rayap dan keropos. “Pak, kayu-kayunya sudah rusak dan keropos, lebih baik diganti, sebelum terjadi kerusakan lebih parah”, demikian kata tukang pada saya.

Saya teringat kisah Yusuf. Dengan maksud yang tidak baik ia dijual oleh saudara-saudaranya dan menjadi budak di Mesir. Namun Allah berencana lain sehingga Yusuf menjadi orang tersohor setelah Firaun di Mesir. Lewat kedudukannya, dia bisa memelihara kehidupannya, keluarganya dan orang tuanya. Dia tidak membalas, bahkan dia berkata, ”… janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri.. Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong”, Kej 45:5,7. Orang lain bisa saja merancangkan yang tidak baik bagi kita, namun Allah sanggup menjadikan ketidakbaikan itu menjadi kebaikan dan berkat bagi kita.

Mari tetap berserah hanya kepada Tuhan, jangan membalas perbuatan jahat orang lain.


Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.


Friday, February 25, 2011

Ketika Harapan VS Kenyataan ...



Amsal 19:21, “Banyaklah rancangan dihati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana.”




Setelah lulus dari Sekolah Menengah Umum (SMU), saya mencoba untuk mengikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN). “Yuk kita sama-sama pergi untuk mendaftarkan diri di pusat bimbingan belajar yang terkenal itu, katanya sih sudah pasti lulus!” itulah kata teman saya yang sangat ingin sekali bisa masuk ke Universitas Negeri. Setelah mendapat persetujuan orang tua maka saya dan teman-teman hijrah keluar kota untuk mengikuti bimbingan belajar guna mempersiapkan diri menghadapi ujian tersebut. Sesampai di kota tujuan, kami langsung mencari tempat tinggal sementara sampai ujian selesai. Di sana saya mendapat banyak teman-teman baru dan mereka semua adalah teman-teman yang baik. Kami sama-sama belajar dan mencari jurusan yang sesuai untuk kami pilih nantinya. “Kamu pilih jurusan apa?” tanya teman kepada saya. “Saya sangat ingin sekali jadi diplomat, saya mau pilih jurusan Hubungan Internasional (HI) jikalau Tuhan berkehendak”, jawab saya. “Wah bagus itu, tapi scorenya tinggi lho, kamu harus betul-betul berjuang agar bias lulus atau kamu pilih Universitas di daerah saja karena scorenya sudah pasti tidak setinggi di pusat”, kata teman saya. Saya memang ingin berkuliah di ibukota negara, karena lebih banyak sarana dan prasarana yang bisa saya dapatkan untuk menambah pengetahuan saya bilamana hendak mencari kerja nantinya.

Sudah sebulan kami di kota tersebut dan selama itu kami mengisi hari-hari dengan mengikuti bimbangan belajar. Sehari sebelum UMPTN dilaksanakan, saya dan teman-teman sama-sama merencanakan untuk berdoa di tengah malam agar diberikan kelancaran didalam mengikuti ujian tersebut. “Jangan lupa ya rencana kita untuk berdoa malam ini supaya besok bisa lancar menjawab ujian tersebut dan kita serahkan semua ke atas, supaya kehendakNya boleh jadi yang terbaik bagi kita”, saya sampaikan kepada teman-teman. Ujian pun berlangsung dengan tertib. Seminggu setelah ujian, kami melihat hasil UMPTN di surat kabar dan ternyata saya dan teman saya tidak masuk Universitas yang kami inginkan karena disamping persaingan sangat ketat juga score yang harus dicapai tinggi sekali dan jumlah siswa yang diterima hanya sedikit. Namun saya tetap mengucap syukur kepada Tuhan, mungkin ini adalah yang terbaik bagi saya.

Saudaraku, apa yang kita inginkan belum tentu sesuai dengan keputusan Tuhan. Kita boleh merencanakan yang terbaik di dalam kehidupan kita, tetapi biarlah Tuhan yang bekerja. Karena apa yang Tuhan berikan untuk kita jalani sudah pasti yang “terbaik” bagi kita. Kita memiliki keterbatasan akan hari esok, namun Tuhan mengetahui hari esok dan bila kita berserah padaNya maka Dia akan menuntun kita pada jalan yang terbaik sesuai dengan rencanaNya. Percayalah, bahwa apa yang Tuhan berikan pada kita saat ini adalah yang terbaik bagi diri kita dan apa yang akan Tuhan berikan pada hari esok juga adalah yang terbaik untuk kita.

Good Luck.


Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.

Thursday, February 24, 2011

Nikmati dan Bersyukur


1 Timotius 6:8, “Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.”




Pada suatu jam istirahat makan siang di kantor, saya bertemu dengan rekan kerja senior di salah satu department di perusahaan kami, sedang duduk santai di luar gedung setelah selesai makan siang di cafeteria. “Halo pak, gimana kabar?” tanyaku. Ia pun menjawab “Ya beginilah". "Pusing euy. Belum akhir bulan, gaji saya sudah habis terpakai”, ujarnya lebih lanjut. Saya pun kembali bertanya kepadanya, “Kok bisa pak? Kan gaji bapak cukup tinggi, jauh lebih besar dari saya, belum lagi istri juga bekerja. Bukankah putra sulung bapak sudah selesai kuliah, jadi tinggal satu orang yang kuliah?”, tanyaku melanjutkan pembicaraan kami. Kemudian dia menjawab, “Saya masih harus beri uang saku pada anak sulung saya dan membiayai perkuliahan putri saya, bayar cicilan rumah dan keperluan lainnya. Kalau dari istri nggak seberapa yang dia dapat” katanya. Kemudian saya menyahut, “Apa bapak sudah buat pos-pos pengeluaran secara tertulis, agar dana masuk dapat dialokasikan pada tempatnya?” Dia menjawab, “Ya sudah, tapi masih selalu kurang saja untuk keperluan yang lain", katanya sambil menggaruk-garuk kepala.

Setahu saya, penghasilan bapak ini sekitar dua hingga tiga kali lebih besar daripada penghasilan saya, tapi mengapa masih saja kurang? Timbul dalam pikiran saya, bisa jadi bapak ini selalu merasa penghasilannya kurang banyak dan tidak pernah merasa cukup dengan apa yang dia terima. Saya jadi teringat Firman Tuhan berkata: “Asal ada makanan dan pakaian cukuplah.” Terpikir dalam benak saya, betapa bersyukurnya saya dan keluarga walau pun dengan penghasilan yang lebih kecil dari rekan kerja senior saya ini, namun kami tidak pernah sampai mengeluh seperti ini, karena kami yakin besar dan kecil bukan menjadi ukuran cukup atau tidak cukup, namun seberapa kita mensyukuri berkat Tuhan dan percaya atas pimpinanNya, itu semua akan menjadi cukup dan terbukti memang cukup. Mencukupkan diri dengan apa yang ada dan bersyukur dengan berkat yang kita terima akan membuat kita tenang dan bersuka.

Kiranya Allah menolong kita hari ini untuk merasa cukup bahkan mensyukuri apa yang ada pada kita. Bila kita mendapat makanan untuk dimakan, minuman unuk diminum dan memiliki pakaian untuk dipakai, apalagi tempat untuk dididiami tentu itu sudah lebih dari cukup. Bilamana ada lagi harta benda yang lain kita dapatkan dan kelola saat ini, itu merupakan bonus yang dianugerahkan pada kita. Biarlah kita mencukupkan diri dengan apa yang kita dapatkan dan punyai dan mengucap syukur atas berkat Tuhan bagi kita. Allah menyertai hidup kita setiap saat. Amin.


Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.

Suka Dekat Pada Allah

Pada SABAT tgl 19 Februari 2011, kebaktian khotbah dengan judul,”SUKA DEKAT PADA ALLAH” disampaikan oleh Gembala Jemaat GMAHK Kemang Pratama Pdt. Sonny Kapitan, MFil. Kebaktian SABAT ini merupakan suatu kebaktian yang penuh dengan sukacita, ini terbukti dengan banyaknya kehadiran anggota jemaat Kemang Pratama dan para tamu yang datang berbakti pada SABAT ini di Gereja Kemang Pratama. Kebaktian ini di dukung oleh saudara-saudari dalam Tuhan yang begitu penuh sukacita untuk melayani, pianis oleh Felisya Tambunan, Korister oleh Munas Tambunan yang memimpin jemaat bernyanyi lagu buka no 126 ‘Duduk Dekat Kaki Yesus’ dan lagu tutup no 292 ‘Sudah Dekatlah Rumah Di Sorga’, Pendamping I (Pembaca ayat bersahutan Mazmur 73:23-28 & ayat Inti Mazmur 73:28) oleh Jeff Eman , Pendamping II (Doa Syafaat) oleh Maulana Simanjuntak , Pendamping III (Bacaan & Doa Persembahan) dilayani oleh Erhart Tobing serta lagu Pujian dari Bp Munas Tambunan, Ibu Tambunan Br Nababan & Marsie Fidelladiiringi pianis Felisya lagu yang bertema dan bersyair tentang Kasih, puji TUHAN lagu yang dinyanyikan begitu merdu dan terjamah hati umat-umat TUHAN yang mendengarkan.

Cerita Anak-anak dibawakan oleh Pdt Sonny Kapitan dengan judul “BURUNG BEO” menceritakan seorang nenek memiliki seekor burung beo dan tiga orang cucu bernama Ipin, Upin & Epen. Penekanan dalam cerita anak-anak ini bahwa Nenek ingin memberikan seekor burung beo pada cucunya yang pantas menerima. Tiga minggu waktu diberikan untuk ketiga cucunya. Minggu Pertama burung beo tersebut dipelihara oleh cucu pertama bernama Ipin, dan ternyata burung beo adalah burung yang pintar untuk berbicara. Setiap kali Mama memanggil Ipin, selalu dijawab oleh Ipin, “Jangan Ah Mama” dan ini selalu ditiru oleh burung beo dengan ucapan “Jangan Ah Mama”. Minggu kedua giliran Upin yang memelihara burung beo, setiap kali di panggil Mama, Upin selalu jawab “Nanti Dulu Mama” dan ini selalu ditiru oleh burung beo dengan ucapan, “Nanti Dulu Mama”. Minggu ketiga giliran Epen yang memelihara burung beo, setiap kali dipanggil Mama, Epen selalu menjawab “Ia Mama” dan ini selalu ditiru oleh burung beo dengan ucapan “Ia Mama. Pdt Sonny Kapitan menekankan dalam cerita untuk anak-anak, orang tua dan para tamu yang hadir pada SABAT ini bahwa yang berhak mendapatkan hadiah burung beo dari nenek tentunya adalah Epen (cucu nenek yang ketiga). Efesus 6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian demikian ajakan dari penerapan hidup cerina anak-anak ini.

Gembala Jemaat dalam khotbahnya menekankan, siapapun orang yang suka dekat pada Allah pasti ia akan suka dekat pada sesamanya dalam hal ini siapapun orang yang harmonis dengan Allah maka ia pasti harmonis dengan sesamanya. Lebih lanjut menekankan jika suka dekat pada Allah maka akan terhindar dari siasat si Iblis. Ada 7 hal siasat Iblis: 1). Membuat manusia meragukan TUHAN (Kejadian 3:1-7); Yesaya 14:12-16. 2). Merampas berkat manusia (Ayub 1:6-12,21; 42:10-15). 3).Menghambat Doa orang percaya (Daniel 10:12-23). 4).Memakai manusia untuk kejahatan (1 Yohanes 3:7-10; II Timotius 3:1-5). 5).Membutakan hati dan pikiran manusia (II Korintus 4:3-4; Yohanes 10:10; Roma 8:6). 6). Seperti menjadi malaikat terang (II Tesalonika 2:9-12; keluaran 7:9-12). 7). Mencari-cari titik lemah manusia (1 Petrus 5:8-10).

  • Secara Garis besar khotbah dari Pdt Sonny kapitan menyatakan, Di taman Eden, iblis mendakwa TUHAN dihadapan manusia, sedangkan di kitab Ayub, iblis mendakwa manusia di hadapan TUHAN. Bahkan berkat dari Ayub dirampas Iblis (harta bendanya yang dititipkan TUHAN, ahli waris/anak-anaknya dan kesehatan Ayub) Ayub sudah menjaga agar tidak ada celah bagi si iblis untuk mengganggu gugat keluarganya, terutama anak-anaknya yang menjadi ahli warisnya, tetapi iblis gigih untuk mencurinya dengan berbagai siasat. Iblis berhasil ‘melenyapkan’ mereka dengan memakai angin puting beliung. Zaman ini iblis memakai narkoba, percekcokkan, tawuran, hedonisme (paham yang dianut bagi orang-orang yang hanya mencari kesenangan semata), sex bebas, kemalasan, kesibukan, & persoalan keluarga untuk mencuri generasi muda dan orang Tua.
  • Melalui Daniel pasal 10:7-21 (ay 14 & 21-dibaca) kita bisah mengerti bahwa iblis tidak pernah berhenti memikirkan sebuah strategi baru untuk menghambat hubungan, komunikasi dan berkat TUHAN terhadap orang percaya, & kali ini siasatnya adalah menghambat Doa orang percaya.Ketika Daniel menaikan Doa Puasa, memohon pengertian atas penglihatan yang diterimanya , dia tidak mendapat jawaban apapun. Daniel baru mengetahui penghambat jawaban atas Doanya itu 21 hari kemudian. Malaikat yang ditugaskan untuk membawa jawaban Doa itu dihadang oleh penguasa teritorial Persia hingga Mikhael datang menolong & berperang menggantikannya & malaikat pengusung pesan itu bisah meloloskan diri untuk menemui Daniel.Penguasa Persia yang dimaksud adalah roh-roh atau penghulu-penghulu yang dikomandai iblisSesungguhnya di hari pertama Daniel berdoa, TUHAN sudah mendengar & mengutus seorang malaikat untuk menemuinya, tetapi utusan itu tidak dapat membawa jawaban Doa karena dihadang penguasa Persia (iblis). Pada peristiwa ini sangat nyata siasat yang dipakai iblis untuk membuat orang percaya kecewa & berhenti beriman pada TUHAN. Hal-hal jahat yang di tampilkan si Iblis seperti . . . Menyombongkan diri, memfitnah, memberontak & melawan orang tua, tidak tahu bersyukur, tidak mempedulikan agama, tidak mau mengasihi, tidak suka berdamai, suka menjelek-jelekan orang lain, suka memakai kekerasan, berjudi, mencuri, menipu, mabuk-mabukan, tidak dapat mengekang diri, garang atau kejam, tidak suka yang baik, berlagak tahu, & lebih menuruti hawa nafsu daripada TUHAN.
  • Manusia adalah ciptaan TUHAN yang paling unggul dari segala mahluk di bumi. TUHANmenciptakan manusia dengan hati nurani, akal budi, & kehendak bebas. Ketiga hal ini menjadi bagian yang hakiki di dalam diri manusia , namun kehendak bebas menjadi incaran si iblis agar manusia melawan TUHAN. Iblis suka menggoda manusia menggunakan kehendak bebasnya untuk melawan TUHAN. Kehendak bebas yang ada di hati manusia itulah yang kerap diracuni iblis. Karena itu hati manusia cenderung menjadi licik / jahat, “Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu:siapakah yang dapat mengetahuinya?”(Yeremia 17:9). Iblislah yang bekerja di belakang perlakuan jahat manusia tentu dengan seizin manusia itu, yaitu dengan membiarkan kehendak bebasnya diperalat untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kehendak TUHAN.
  • Ellen G White (Sejarah Para Nabi, hal.25-29) ‘Agar dapat melaksanakan pekerjaanya tanpa kelihatan, setan telah memilih ular sebagai alatnya. Pada waktu itu ular adalah salah seekor mahluk yang paling cerdik dan paling cantik di bumi ini. Begitulah cara setan bekerja semenjak zaman Adam sampai sekarang ini. Setan menggoda manusia untuk melupakan kasih Allah, membuat manusia jauh dari Allah. SPN hal.26 alinea 3). Charles Spuergon: “Orang-orang tidak melihat bahaya yang mengerikan dengan mata mereka yang terbuka lebar-lebar. Namun ada dari kita yang sedang berada dalam keadaan itu, di ujung pehukuman namun tidak berfikir sedang berada dalam bahaya, anda telah dibutakan, kelihatannya ada ‘damai’ dalam hati nurani & ini yang sangat mengerikan , walau setiap kali Roh Kudus berusaha mengingatkan & menginsafkan . . . Semakin keinginan daging diberi makan, semakin mudah iblis mengelabui orang tersebut.”
  • Iblis tidak mengawasi orang jahat secermat mengamati orang percaya. Kenapa? Karena orang yang jahat sudah berdiri di pihaknya & ia lebih tertarik mencobai orang percaya agar jatuh bersamanya, mencari titik lemah seorang anak TUHAN. Tetapi kita tidak perlu takut melawan iblis karena sudah dikalahkan oleh Yesus di SALIB, TUHAN memberi kita siasat/strategi untuk mematahkan serangan iblis . . Pertama, Lawan dengan iman yan teguh.(I Petrus 5:9-19Kedua, Jangan melanggar garis batas. Artinya jangan melanggar FirmanNya. Ketiga Hiduplah dalam kebenaran Firman TUHAN, itu adalah pagar perlindungan terkokoh di dunia. Benar pasti baik, baik belum pasti benar. Yesus lah kebenaran untuk mengalahkan siasat iblis bukannya ‘kebenaran menurut pikiran kita’.
Apakah sudara/I suka dekat pada Allah . . .? Marilah Suka Dekat Pada Allah. Kebaktian diakhiri dengan Doa Berkat oleh Pdt Sonny Kapitan. Amin

-mei-

Wednesday, February 23, 2011

Jangan Kuatir

Matius 6:34, “Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari”



Pagi itu saya menemani istri dan anak saya yang akan medical check up dan imunisasi di sebuah rumah sakit swasta. Setelah anak saya usai diimunisasi, kini giliran istri saya mengikuti medical check up. Dalam perjalanan ke ruangan medical check up, mata saya mengarah ke salah satu ruang tunggu dan melihat seorang kenalan bersama istrinya sedang duduk menunggu dokter. “Hello, selamat pagi”, sapaku kepada mereka dan mereka pun menyapa dengan ucapan yang sama. Proses medical check up bagi istri saya telah selesai. Dan sementara saya hendak mengambil rontgen ke lantai yang berbeda, pandangan saya kembali terarah ke ruang tunggu dimana kenalan saya masih duduk sekian lamanya menunggu bersama istrinya. “Siapa yang sakit?”, tanyaku kepada sang kenalan. Istri kenalan saya ini berkomentar, “Bapak mau kontrol ke dokter ahli syaraf. Kami sedang menunggu dokternya datang”. “Ada apa dengan bapak sampai harus mengunjungi dokter ahli syaraf?”, tanyaku kembali melanjutkan. “Oh. Ini pak. Aku suka pusing kalau lagi jalan. Rasanya goyang dan mau jatuh. Pagi-pagi saat bangun, kalau saya langsung duduk, juga pusing rasanya”, tutur kenalanku sambil berusaha menenangkan dirinya.

"Pada pemeriksaan terdahulu, dokter ahli syaraf yang sama menasehatkan saya agar tidak sering merasa kuatir akan hidup dan keluargaku akan hari esok”, lanjut sang kenalanku bercerita. “Jangan pusingkan hari esok. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari”, lanjut sang kenalan menceritakan nasehat dokter kepada kami. “Oh, itukan perkataan Alkitab”, kataku menegaskan. ”Ya, betul...”, sela istri kenalan saya ini. Rupa-rupanya kenalan saya ini gemar memikirkan apa yang akan terjadi hari esok. Dia kuatir akan pekerjaanya, akan istri dan anak-anaknya kalau dia tidak punya penghasilan yang cukup. Kenalan saya ini berkata, ”Renungan pagi dua hari ini baik sekali buat saya”. Saya menyahut, “Ya betul. Itu kan tentang hari esok yang lebih baik dan memiliki masa depan yang lebih cemerlang”. “Ya, itu menguatkan suami saya. Pelajarannya baik sekali.”, timpal istri kenalan saya ini.

Saudaraku sekalian, benarlah kata Alkitab bahwa kita tidak perlu kuatir akan hari esok. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari, seperti nasehat ayat Alkitab pagi ini. Kekuatiran tidak akan memperpanjang usia kita, melainkan akan memperpendek usia kita. Tuhan katakan agar kita jangan kuatir, burung-burung saja dipelihara apalagi kita. Kiranya Tuhan menolong kita untuk mengatasi kekuatiran dan datang berserah kepadaNya melalui Doa dan membaca FirmanNya.

Selamat berkarya hari ini.

Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.

Berdoa Sangatlah Penting

Acara Vesper dimulai tepat jam 19.30. Pembawa Acara ibu Mey Kapitan mengundang semua jemaat untuk menyanyikan lagu sion nomor 183 “ Inilah Jam Ku Berdoa “ sebagai lagu pembukaan. Doa Buka oleh ibu Yunita Wuisan. Lagu special dibawakan oleh bapak-bapak Kemang Pratama dengan judul “Angkat Nafiri ” . Dan Firman Tuhan dibawakan oleh ibu Meiske Tampubolon.

Firman Tuhan malam ini berjudul “Berdoa Sangatlah Penting” menekankan bahwa, Berdoa sangatlah penting dan sangat dibutuhkan bagi umat umat Tuhan sekarang ini. Doa merupakan perintah Allah kepada umatNya. I Tesalonika 5 : 17 menyatakan ‘Tetaplah Berdoa, Filipi 4 : 6, menyatakan kita untuk menyatakan keinginan kita kepada Tuhan dalam doa , Efesus 6 : 18 , senantiasa memohon kepada Tuhan tanpa berkeputusan.. dan didalam Matius 7 : 7-9 menyatakan ada suatu janji yang pasti dari Tuhan bahwa bila kita meminta kepadaNya maka Ia akan mencukupi keperluan kita asalkan kita setia. Beliau mengingatkan bahwa doa adalah merupakan komunikasi kita dengan Tuhan, dan merupakan napas kehidupan bagi orang Kristen atau umat - umat Tuhan. Apabila kita berdoa maka kita akan dapat mengatasi pergumulan kehidupan kita dan Tuhan akan menolong. Sebuah ilistrasi yang diberikan mengenai doa yaitu, ‘adalah seorang bapak yang terkena stroke yang sudah sangat parah yang dapat membuat bapak tersebut meninggal. Bapak ini adalah seorang pengusaha yang memiliki 2000 orang karyawan. Namun penyakit berbahaya ini mengenai dirinya. Selama 7 malam dia berada di rumah sakit. Pada suatu malam dia berdoa kepada Tuhan agar dapat diberikan kesehatan dan umur yang panjang. Seorang malaikat Tuhan datang dalam mimpinya yang mengatakan bahwa jika sudah ada 50 orang yang berdoa bagimu, maka engkau akan sembuh jika tidak sejumlah itu maka engkau akan mati. Bapak ini menjawab ‘ itu sih gampang, saya kan punya 2000 karyawan pasti saya akan sembuh karena mereka pasti mendoakan saya’ kata bapak kepada malaikat. Dan singkat cerita bapak ini sembuh. Malaikat kembali datang dalam mimpinya dia menunjukkan kepada bapak ini bahwa yang berdoa untuknya yaitu istrinya dan 2 orang anaknya. Istrinya berdoa demikian ‘ Tuhan jangan biarkan suami hamba meninggal karena hamba tidak dapat membiayai anak-anak hamba’ dan juga anak-anak panti asuhan yang berdoa untuknya karena dia sudah memberikan sumbangan di bulan yang lalu. Sedangkan karyawan yang 2000 orang tidak, mereka bahkan mensyukuri sakitnya dan mengharapkan dia meninggal, karena dia adalah bos yang arogan, kasar dan tidak baik terhadap karyawan. Dan ketika bapak ini menyadari kesalahannya diapun menyesal dan ingin bertobat. Kesimpulan yang diberikan malam ini yaitu, sebagai umat Tuhan hendaklah senantiasa kita berdoa, bukan untuk diri kita sendiri tetapi kepada orang lain juga seperti dalam Alkitab Yakobus 5 : 15, 16, menyatakan bahwa doa kita akan berkhasiat kepada orang lain. Amin

Untuk meng-aminkan Firman Tuhan jemaat menyanyikan pujian dan doa penutup oleh ibu Meiske Tampuboln. Acara Vesper diakhiri dengan membentuk lingkaran di luar gereja sambil berpegangan tangan dengan mengucapkan yel-yel….. Selamat Sabat 3x… Tuhan Memberkati. ..Halleluya.. Amin sampai ketemu esok Sabat.

-Mei-

Pelayanan Perorangan

Pada kesempatan ini, dalam acara Promosi Pelayanan Perorangan (PP) pada hari Sabat, 19 Feb 2011, bapak Wilson Tobing mengulas tentang penginjilan oleh seorang muda yang membawa banyak jiwa datang kepada Tuhan. Hal ini memotivasi beliau untuk lebih aktif lagi dalam penginjilan, yang mana dalam perjalanan rohaninya baru membawa 4 orang datang kepada Tuhan, yakni saat bersekolah kelas 3 SD, saat menganggur sebelum kuliah di Jakarta, saat berkuliah di Universitas Indonesia (UI) dan saat melanjutkan studi di Manila, Philippines.

Beliau mengatakan bahwa penginjilan yang dilakukan bukanlah karena kuat kuasanya, bayangkan saja bagaimana seorang anak kecil, anak kelas 3 SD bisa membuat seorang guru kagum akan prinsip Alkitab yang dipegang pak Tobing untuk beribadah pada hari ketujuh dan bagaimana beliau bisa membawa professornya saat mengikuti program doctor di Manila, Phillippines bisa beribadah pada hari ketujuh sesuai dengan firman Tuhan yang tertulis di Alkitab? Bagaimana beliau di saat menganggur menunggu berkuliah bisa menyampaikan kabar injil pada peminta-minta dan saat berkuliah di UI bersama dengan kakak kelasnya masih menyempatkan diri untuk menginjil? Tapi lanjut pak Tobing, ini belum apa-apa, Saya harus bekerja lebih giat lagi…kita harus bekerja dalam penginjilan untuk Tuhan…demikian penggalan kata-kata pak Tobing dengan berapi-api disampaikan di hadapan jemaat Kemang Pratama, Bekasi.

Beliau menambahkan, pentingnya mempelajari Firman Tuhan dan menghidupkannya, sebagaimana jemaat Kristen di Berea lebih baik hatinya “Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.” Kisah 17:11.

Pada akhir dorongannya, pak Tobing menyampaikan: “ Marilah kita menyelidiki Kitab Suci dan menerima FirmanNya, menyampaikan apa yang telah kita ketahui dan dapatkan kepada sesama dengan Cuma-Cuma dan membagikannya juga dengan Cuma-Cuma, sebagaimana kita juga telah mendapatkannya dengan Cuma-cuma.”

Tuhan kiranya memberkati kita. Amin.

-james-

Tuesday, February 22, 2011

Resep Panjang Umur


Kolose 3:20, "Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan."



"Ma, saya mulai minggu depan akan mengikuti ekstra kurikuler pramuka, dan saya sudah mendaftarkan diri. Kegiatannya dilakukan 3 kali dalam satu minggu, yaitu hari Minggu, Rabu dan Jumat", demikian saya sampaikan kepada orangtua saya bahwa ada kegiatan tambahan untuk saya lakukan mulai minggu depan. "Tapi bagaimana dengan jadwal les MIPA dan bahasa Inggrismu? Kan jadwalnya bersamaan?", sahut mama. "Ah Mama, gampanglah itu, nggak usah les juga, saya pasti bisa mendapat nilai yang bagus", saya menggampangkan situasi yang terjadi. Akhirnya mama tidak bisa memaksa karena saya bersikeras dengan keputusan saya.

Minggu pertama saya jalani kegiatan ini sangat menyenangkan. Dimulai dengan belajar baris-berbaris, tali-temali, dan yang lainnya. Satu saat, kami akan mengikuti lomba baris-berbaris yang akan diikuti oleh sekolah-sekolah lain. Saya mempunyai banyak teman baru bukan hanya dari sekolah tempat saya belajar tetapi dari sekolah lain juga pada saat mengikuti pertandingan-pertandingan. Selain itu, sebelum pelantikan dilaksanakan, kami mengadakan kegiatan berkemah. Banyak persiapan yang harus kami lakukan, mulai dari ujian kenaikan tingkat dan cara-cara berkemah yang benar. Tentunya kegiatan ini sangat menyita waktu saya. Dua les yang biasa saya ikuti (les MIPA dan bahasa Inggris) sudah tidak pernah saya ikuti lagi. Bahkan saya sudah sangat jarang sekali belajar. Karena setiap kegiatan perlombaan atau pun perkemahan, waktu ekstra kurikuler ini bertambah, bukan hanya tiga kali dalam seminggu, tetapi bisa sampai empat hingga lima kali seminggu. Setiap pulang ke rumah setelah seharian mengikuti kegiatan yang melelahkan ini saya langsung tertidur pulas. Melihat keadaan saya, mama mengingatkan saya kembali, “Nak, kamu harus seimbang dalam belajar dan kegiatan. Kamu masih seorang pelajar, dan kamu harus lebih banyak belajar ketimbang kegiatan itu. Jangan sampai nilaimu nanti jadi turun ya ”. Tapi saya tidak mengindahkan nasihat yang mama sampaikan. Saya terlanjur sudah sangat menyukai kegiatan saya ini. Sampai tiba waktu ujian akhir semester dan saya melihat raport saya yang sangat tidak memuaskan.

Betapa sering kita merasa lebih mengerti diri kita sendiri dibandingkan dengan orang tua kita, bahkan ibu yang melahirkan kita. Itulah sebabnya, tidak jarang kita tidak acuh atas setiap nasihat dan didikan orang tua kita. Kemampuan kita menuruti nasihat dan petunjuk orang tua, yang adalah Allah yang kelihatan, akan memampukan kita untuk mengikuti nasihat dan petunjuk Orang Tua seluruh mahkluk alam semesta ini, yakni Allah Sang Pencipta. Mustahil kita dapat menurut dan menghormati Allah yang tidak kelihatan jikalau orang tua yang merupakan Allah yang kelihatan bagi kita pun masih gagal untuk kita turuti dan hormati. Mari kita manfaatkan waktu yang Allah berikan bagi kita untuk menghormati dan mengasihi orang tua kita, sebab tidak ada rahasia panjang umur yang lain di dalam Alkitab selain hormat terhadap ayah dan ibu.

Selamat mengasihi dan menghormati orang tua kita masing-masing.


Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.

Acara penghiburan bagi keluarga Chandra Perangin-angin

Acara penghiburan bagi keluarga Chandra Perangin-angin atas meninggalnya ibunda tercinta dari bapak Chandra Perangin-angin pada tanggal 30 Januari 2011 yang lalu, dilaksanakan pada sabat siang 19 Februari 2011 usai kebaktian kotbah. Acara yang dipimpin oleh bapak Viertin Tobing dimulai pada pukul 12:15 diawali dengan menyanyi dari lagu sion no 223 "Ada Negri Amat Indah". Doa buka dilayangkan oleh ibu Yunita Wuisan. Bapak Viertin Tobing membacakan riwayat hidup dari almarhum ibu Tama Ulina Ketaren yang meninggal diusianya yang ke 56 tahun. Seluruh anggota dan tamu-tamu yang hadir sabat itu juga dapat melihat kembali foto-foto dari rangkaian acara yang sudah dilakukan oleh jemaat Kemang Pratama mulai dari upacara peminyakan, upacara pelepasan dan juga acara penguburan yang dilakukan di Tanah Karo Sumatera Utara. Sebuah lagu istimewa "Tiap Langkahku" dinyanyikan dengan sangat merdu oleh Natalia, Fidella dan ibu Evelyn Sormin, menjadi kekuatan bagi keluarga yang sedang berduka.

Renungan singkat disampaikan oleh bapak Pendeta Sonny Kapitan, mengangkat Firman Tuhan dari Wahyu 14:13, Firman Tuhan katakan, "Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka". Bilamana saat ini keluarga sedang berduka, ingatlah ayat ini yang mengatakan "berbahagia" oleh karena Allah mau ibu, istri, opung tercinta beristirahat dari jerih lelahnya. Hal yang perlu diingat dan diteladani adalah segala perbuatan baik dari almarhum yang akan menjadi pemicu semangat bagi kita yang ditinggalkan untuk juga dapat melakukan yang tebaik dalam kehidupan kita sekarang ini. Oleh karena janji Tuhan bahwa kita memiliki pengharapan untuk dapat kembali bertemu dengan orang-orang yang kita kasihi yang saat ini sedang beristirahat sementara yaitu saat Yesus datang pada kali yang kedua nanti. Doa penyerahan bagi keluarga Chandra Perangin-angin yang sabat ini juga didampingi oleh bapak Perangin-angin dilayangkan oleh bapak Pendeta HM Siagian.

Bapak Munas Tambunan mewakili jemaat Kemang Pratama menyampaikan kata-kata penghiburan dan rasa turut berduka cita kepada keluarga Chandra Perangin-angin. Selanjutnya tanda kasih dari jemaat Kemang Pratama disampaikan oleh pimpinan diakon bapak Darlen Simanjuntak. Sambutan berupa ucapan terima kasih atas segala pelayanan dan kasih yang sudah ditunjukkan oleh seluruh anggota jemaat Kemang Pratama kepada keluarga almarhumah mulai dari saat menjalani pengobatan, peminyakan, pelepasan jenazah bahkan hingga proses pemakaman, disampaikan oleh bapak Chandra Perangin-angin. Keluarga juga tetap meminta untuk selalu didoakan agar mendapat kekuatan dalam menghadapi dukacita ini.

Acara penghiburan ditutup dengan menyanyi dari lagu sion no 259 "Dirumah", dan doa tutup dilayangkan oleh bapak Jeffry Eman. Kiranya penghiburan yang sejati yang berasal dari Allah Bapa menjadi bagian untuk keluarga Chandra Perangin-angin.

-Anyelir Jingga-

Monday, February 21, 2011

Kasih Tanpa Batas


Roma 8:32, “Ia yang tidak menyayangkan AnakNya sendiri, tetapi yang menyerahkanNya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?“


Sudah lebih 3 minggu, anak kami yang saat itu masih batita batuk pilek. "Waduh ... ma! Batuk anak kita sudah cukup lama ini enggak sembuh-sembuh, padahal sudah kita berikan obat-obatan alami. Gimana nih, ma?" tanyaku dalam sebuah pembicaraan dengan istri. "Belum lagi baru kita kasih makan dan minum susu, tiba-tiba batuk dan keluar semua deh makanannya, kan kita kadang jadi kesal juga...", lanjutku berkomentar. "Ya, pa! Jangan sampai anak kita kekurangan asupan makanan ya...", jawab istriku. Aku suka kasihan dengan anakku. Kalau sudah tengah malam, batuknya semakin mengganggu. Suatu pagi sekitar jam 2, batuknya berkepanjangan dan sangat mengganggu tidurnya. “Ayo deh Ma, kita bawa saja dia ke dokter!“ ajakku kepada istri. Akhirnya, kami pun boyong dia ke rumah sakit. Setelah melewati pemeriksaan dokter, diberikan obat untuk diminum dan cream penghangat. Dokternya bilang, “Pak, batuk anak bapak sudah agak meradang, jadi saya berikan obat untuk konsumsi satu minggu ya!“

Obat-obatan resep dokter telah habis diminum selama satu minggu, namun tidak menunjukkan adanya perkembangan kesehatan anak kami. “Pa, kita bawa lagi anak kita berobat ke dokter ya? Soalnya anak kita belum sembuh. Mama takut anak kita semakin parah nanti. Lihat nih pa, anak kita agak kurusan.", kata istri saya pada saat itu. Kami pun membawa anak kami kembali berobat ke dokter. “Bu, anak ibu sebaiknya dirawat di rumah sakit ini, karena dia harus kita uap dan fisioterapi 2 kali sehari.”, kata dokter menganjurkan pada kami. Mendengar kata-kata ini, saya tanyakan pada dokter apakah akan diinfus dan dokter menganggukkan kepala. Pikiran kami dibarengi stres saat dokter menganggukkan kepala menandakan anak kami harus diinfus. Terbayang tubuhnya yang masih kecil dan sudah kelihatan kurus. Kami pun akhirnya menyetujui anak kami untuk dirawat setelah kami berdua berdiskusi. Tak lama berselang, kami pun mendengar teriakan, "Sakit...!" dari dalam sebuah ruangan dan suara itu kami pastikan suara anak kami, sementara kami harus menunggu di luar ruangan tempat dokter dan perawat melakukan tindakan. Istri saya meneteskan air mata mendengar jeritan anak kami.

Saudaraku, betapa sedih bila melihat anak kita sakit, kita tidak rela anak kita sakit atau pun disakiti. Tapi Allah mengalami hal yang lebih sakit dari yang kita alami. Dia memberikan AnakNya yang tunggal untuk mati ganti kita. Betapa sakit...! Diludahi..., dihina..., dicela..., dicambuk..., memikul salib yang berat..., tanganNya di paku...! TubuhNya disalibkan! Tentu Allah, Bapa kita sangat sedih luar biasa... Tapi kasihNya yang besar pada manusia yang berdosa mengalahkan kesedihanNya atas derita AnakNya. Allah begitu mengasihi kita, Dia relakan AnakNya yang tunggal untuk mati ganti kita. Dalam perjalanan hidupmu bahkan dalam persoalan dan pergumulan hidupmu, percayalah bahwa ada Allah yang mengasihi kita. Ia sungguh mengasihi kita, itu sebabnya „Jika pun laut penuh tinta, langit menjadi kertas dan rumput-rumput jadi pena, takkan sanggup melukiskan betapa Allah mengasihi engkau dan aku setiap saat.“

Have a nice Monday. God bless us.


Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.

Sunday, February 20, 2011

Mendahulukan Yang Terutama

Matius 6:33 ”Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.


“Wah, tidak terasa, sudah empat hari anak kita dirawat di rumah sakit ini ya Ma?” kataku memulai pembicaraan kami. “Iya Pa. Padahal anak kita baru mulai belajar berjalan. Dia sudah tidak betah di tempat tidur terus”, jawab istriku. “Oh iya. Makanya kita harus bener-bener perhatikan jarum infus di tangannya, supaya tidak ditarik dan mencelakai anak kita”, lanjutku mengingatkan istri. Sepanjang waktu itu, saya harus pulang pergi dari rumah ke RS, untuk mengantar keperluan istri dan anak kami. Hal ini saya lakukan pagi hari sebelum berangkat kerja ke kantor dan sekembalinya dari kantor. Saya berusaha sekuat tenaga untuk melalui semua hal itu walau badan terasa lelah karena kurang tidur. Belum lagi pekerjaan yang menumpuk di kantor, memikirkan kondisi anak yang sedang sakit dan istri saya yang juga belum lama sembuh setelah di rawat di rumah sakit beberapa hari lamanya, disamping pentingnya mengikuti kegiatan gereja yang sedang berlangsung selama 10 hari berturut-turut.

Bilamana hari itu hari jatuh pada hari Jumat, biasanya pekerjaaan kantorku tidak terlalu banyak, sehingga kecenderungannya saya dapat meninggalkan kantor tepat waktu untuk tiba di rumah lebih cepat dari hari kerja biasanya. Namun hari Jumat kali ini saya sibuk luar biasa oleh karena adanya perubahan-perubahan yang dilakukan oleh tim manajemen yang menuntut banyak hal harus disiapkan sementara petang harinya saya mendapatkan jadwal pelayanan di gereja. Saya akan cepat pulang kantor hari ini, itu yang ada dalam benakku, sehingga segera saya selesaikan tugas yang tersisa di hari sebelumnya. Baru saja menyelesaikan tugas yang tersisa kemarin, tiba-tiba atasanku menghampiriku dan berkata, “Tolong selesaikan tugas ini...“ Dan baru saja bosku berlalu dari meja kerjaku, rekan kerja yang lain juga meminta bantuanku untuk mempersiapkan data lainnya yang segera dibutuhkannya. „Hmmm.... gimana ini, yang kemarin saja belum selesai, sudah ditambah sama dua kerjaan lain yang harus selesai segera. Apa mungkin saya bisa selesaikan hari ini?“, pikirku. Namun saya mulai mengerjakannya dan konsentrasi untuk menyelesaikannya, gantinya mengeluh alias ngedumel. Akhirnya tugas yang kemarin, terselesaikan sebelum aku istirahat makan siang. Aku kembali ke meja kerja setelah pulang makan siang, membuka bacaan Alkitab tahunan saya sambil berpikir dalam hati, ”Aku tidak boleh lalai dalam membaca Alkitab ini, walau tugasku masih ada segudang yang harus terselesaikan dalam setengah hari ini”. Akhirnya seluruh tugasku dapat terselesaikan sesuai jadwal sore itu. Aku begitu bersyukur karena akhirnya bisa pulang cepat ke rumah.

Saudara/i-ku, marilah mengutamakan Tuhan dalam kehidupan kita, dalam segala sesuatu yang kita perbuat, pastilah Dia akan menolong kita melalui kesulitan, rintangan, masalah yang menghadang kehidupan kita. Dia akan menambahkan pengetahuan, hikmat, dan mencukupkan segala kebutuhan kita, jika kita mendahulukan Dia dalam segala hal seperti ayat kita pagi ini. Jadilah engkau dan aku menjadi hamba Allah yang setia dan mendahulukan Dia dalam segala perkara hidup kita oleh sebab ada batas hari dan batas umur bagi kita, namun kesetiaan kita tidak pernah sirna begitu saja oleh sebab Allah yang kita sembah adalah Allah yang tidak dibatasi oleh umur dan waktu.

Selamat berhari libur.


Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.

Mengunjungi Ibu Surbakti Di RS Awal Bros

Cuaca yang teduh pagi ini membuat kami tidak merasa bahwa hari sudah siang. Hari Selasa 15 Februari 2011, kebetulan hari libur. Tepat pukul sepuluh pagi kami sudah berkumpul di lobby RS Awal Bross, Bekasi, dimana Ibu Surbakti sudah dirawat selama 5 hari. Ada Ibu Reni dan Ibu Imelda kedua putri beliau yang menemani ketika kami masuk di ruang 410. Dengan penuh sukacita Ibu Surbakti menyambut kedatangan kami. Ruangan rawat inap ini terasa hangat karena beliau dengan semangat langsung memberikan kesaksian bagaimana begitu banyak keajaiban yang dialami padahal peristiwa duka baru dilalui (ketika suami meninggal secara mendadak) dimana ketika itu beliau sendiri dalam pengawasan dokter karena sakit jantung. Rancangan Tuhan memang kita tidak bisa mengerti tetapi di balik semua itu Tuhan memiliki kuasa yang ajaib terbukti dari kejadian yang dialami beliau karena walaupun sakit tetapi beliau masih memiliki kemampuan untuk berfikir secara cermat dan bijaksana sehingga perawatan yang diberikan oleh dokter bisa dilakukan dengan baik.

Kami menyampaikan pesan bahwa jemaat Kemang Pratama selalu mendoakan Ibu Surbakti agar mendapat kesembuhan sempurna dari Tuhan. Ibu Meiske selaku pimpinan Departemen Dorkas dan BWA juga menyampaikan bingkisan kasih. Sebagai pembuka kebaktian lagu “Percaya Yang Menang” dinyanyikan bersama-sama,doa buka dilayangkan oleh Bapak David Tampubolon. Sebelum renungan yang dibawakan Ibu Evelyn, lagu sepesial dinyanyikan oleh trio Velan, Veber dan Junior. Renungan kali ini diambil dari kitab Efesus, yang berisikan, “agar kita senantiasa bersyukur untuk segala sesuatu di dalam nama Yesus.” “Mengartikan ayat ini memang tidaklah mudah karena bagaimana mungkin jika kita di dalam susah kita bersyukur. Tetapi jika kita renungkan bahwa yang dimaksud adalah jika kita mengalami peristiwa demi peristiwa maka kita akan bersyukur karena kita jadi mengerti bagaimana kita bisa melalui setiap perkara bersama dengan Yesus.”, kata ibu Evelyn. “Kita tidak bisa menjadi kuat dan mengerti jika kita tidak lebih dahulu mengalami peristiwa demi peristiwa. Itu terbukti dari kesaksian yang disampaikan oleh Ibu Surbakti tadi beliau dimampukan untuk melalui semua kesusahan yang datang.”, lanjut ibu Evelyn menutup renungan di pagi ini. Lagu “Tiada Sahabat Seperti Yesus” yang dinyanyikan bersama terasa begitu menyejukkan hati karena memang tidak ada sahabat yang penuh ajaib selain Yesus.

Sebelum mengakhiri kunjungan kami kembali mendengarkan begitu banyak pengalaman yang sangat berharga yang sudah dialami oleh Ibu Surbakti ketika masih muda dahulu yang betul-betul menguatkan iman, kerinduan beliau saat ini jika masih ada kesempatan beliau ingin menggunakan masa tua ini untuk bersaksi kepada orang lain agar orang bisa mengerti bahwa mujisat itu nyata. Tetapi yang tak kalah penting dari semua itu beliau juga ingin bisa bernyanyi trio bersama kedua putri tercinta. So, buat Reni dan Imelda jangan ditunda-tunda lagi, semoga di Sabat nanti jemaat Kemang Pratama sudah bisa menyaksikan penampilan dari Tiga Diva Surbakti.

Get well soon ya ibu Surbakti…


-butterfly-

Cepat Sembuh Ya Preacy…

Segera setelah meninggalkan R.S. Global Awal Bros hari Selasa 15 Maret 2011, kami beranjak menuju R.S. Mitra Keluarga dimana si kecil Preacy sedang dirawat. Beruntung juga hari libur jadi anak-anak bisa bergabung bersama kami. “Dorkas datang…”, seru kami dengan riang, yang disambut senyuman dari Preacy dan orangtuanya. Lagu “Yesus Cinta Anak-anak” dinyanyikan oleh Velan, Veber dan Junior untuk menghibur Preacy yang terlihat senang karena melihat rombongan cukup ramai di ruangannya. Doa buka dilayangkan oleh Bapak Ramlan Sormin.

Bapak David Tampubolon membawakan firman yang terdapat di dalam kitab Amsal yang menyebutkan, “Hati yang gembira membuat muka berseri-seri.” “Jadi walaupun anak sedang sakit, kita sebagai orang tua jangan panik atau terlihat susah, karena itu sangat berpegaruh kepada anak yang sakit.”, kata Bapak David di awal renungan yang disambut anggukan dan senyum dari Bapak Karel Arsyad dan Ibu Ririn. “Dengan bergembira, hati kita penuh dengan semangat. Kalau Preacy melihat wajah papa dan mamanya gembira, hatinya juga akan gembira dan akan menolong untuk cepat sembuh”, lanjut Bapak David lagi. Mengakhiri renungannya, Bapak David menyampaikan agar Preacy cepat sembuh dan kembali pulang ke rumah. Lagu tutup “Yesus Sayang Semua” yang juga lagu kegemaran dari Preacy, dinyanyikan bersama. Terdengar Preacy ikut bernyanyi dengan wajah yang riang. Doa tutup disampaikan oleh Ibu Susy Eman. Waktu sudah semakin siang. Sambil tersenyum, Preacy menyambut salam dari Bapak Jeff Eman, dan juga kami semua yang pamit pulang. Semoga Preacy cepat sembuh dan bermain lagi bersama adek Farrel di rumah ya…

-butterfly-

Saturday, February 19, 2011

Kasih Yang Melampaui Akal



R
oma 5:8 “Akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa”




Pandy adalah nama boneka kain hasil karya dan hadiah dari bibi kami yang penuh kasih kepada anak kami. Ketika Pandy masih baru, anak kami mengasihinya. Ia mengasihinya dengan sebuah kasih yang melebihi keindahan Pandy sendiri. Kemanapun anak kami pergi, Pandy selalu dibawanya serta. Baik ketika ia bermain, ketika makan, bahkan ketika berbaring tidur, Pandy akan berada disinya. Dengan berjalannya waktu, Pandy tidak lagi menjadi boneka yang menarik, tangannya sudah beberapa kali robek dan harus dijahit. Kakinya juga pernah putus dan disambung kembali. Rambutnyapun sudah rontok, namun demikian anak kami tetap menyayangi boneka kain tersebut. Boneka-boneka lain datang dan pergi, namun Pandy tetap menjadi bagian keluarga kami.

Pada suatu hari. ”Mama, mama, Pandy kecemplung got, bagaimana donk? Mama tolong ya, tolong cari orang ambilkan boneka itu”, terdengar anak saya mengadu di ujung telepon disertai tangis. Dari nada suaranya, jelas terkesan ada rasa takut kehilangan sesuatu yang sangat berharga. Kalau membayangkan boneka kain yang sudah usang, kemudian masuk dalam selokan yang kotor, rasanya ingin saya mengatakan kepada anak saya untuk melupakan saja, dan menawarkan kepadanya boneka lain yang lebih bagus, sebagai pengganti. Tapi saya tidak bisa melakukan itu, karena saya tahu sekali, ia sangat menyayangi boneka tersebut. “Tenang aja nak, nanti mama minta mbak cari orang untuk masuk ke dalam selokan dan ambil bonekanya ya”, kataku. “Badannya basah semua, ma. Dan kotor. Huuuh….. Bagaimana ma, bisa dibersihkan eggak?”, rengeknya. “Pasti bisa. Nanti kita cari jalan untuk membersihkannya. Sekarang jangan nangis lagi, mama sudah mau sampai ke rumah”, saya berusaha menenangkannya. Setibanya di rumah, Pandy sudah dikeluarkan dari dalam selokan. Sekujur tubuhnya penuh dengan kotoran. Warna kain pembungkus tubuhnya yang sudah lusuh, sekarang semakin bertambah buruk rupanya. Sebenarnya, satu-satunya hal logis yang dapat dilakukan adalah membuangnya. Tetapi kami mengasihi anak kami, mengasihi dia berarti mengasihi bonekanya. Anak kami mengasihi Pandy, bukan karena Pandy cantik, namun ia mengasihi Pandy dengan sebuah kasih yang membuat Pandy berharga dimata setiap orang yang mencintai anak kami. Sekarang, kami harus mencari jalan untuk menyelamatkan Pandy.

Kita semua adalah boneka kain yang usang. Namun kita adalah boneka kain usang milik Allah. Ia mengenal semua kelemahan kita, dan bagaimana pun juga Ia mengasihi kita. Ada cinta yang memberi nilai pada yang dicintai. Ada cinta yang mengubah boneka kain yang usang menjadi harta yang sangat berharga. Untuk beberapa alasan yang tidak dapat dijelaskan dengan benar oleh siapa pun, ada sebuah cinta yang mengikatkan dirinya pada ciptaan-ciptaan kecil yang buruk, dan membuatnya berharga dan memililiki nilai yang tidak dapat dihitung. Kasih Allah yang begitu besar ini ditunjukkan pada saat kita telah jatuh dalam dosa dan menjadi ciptaan yang tidak lagi sangat menyenangkan. Namun Kristus rela mati untuk kita, ketika kita masih berdosa Inilah kasih yang melampaui akal, yakni kasih Allah. Inilah kasih yang digunakan Allah untuk mengasihi saudara dan saya.

Selamat menikmati Hari Sabat bagi kita semua.


Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.