Tuesday, May 31, 2011

Tepat Pada Waktunya


Mazmur 91:9, “Sebab Tuhan ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu.”



Hari itu, anak kami yang tertua kembali ke rumah untuk berlibur, setahun setelah ia menyelesaikan perkuliahannya di Fakultas Kedokteran salah satu universitas di negara tetangga. Tepat satu minggu sebelum dia akan kembali ke kampus, dengan membisu dan disertai wajah keragu-raguan darinya, dia pun menyerahkan secarik kertas kepada saya. Isi tulisan di atas secarik kertas tersebut tidak lain tidak bukan adalah sejumlah uang yang harus kami bayarkan untuk biaya perkuliahannya di tahun kedua di fakultas tersebut. Bagaimana anak kami tidak ragu sebab hingga saat ia hendak melanjutkan studi ke tahun kedua pun saya masih belum memiliki kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan, sementara penghasilan di rumah hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari di rumah.

“Ma, bagaimana kalau kita coba meminjam sejumlah uang kepada keluarga untuk dapat membayar biaya perkuliahan anak kita” bujuk saya kepada istri. Entah mengapa tak satu pun keluarga yang bersedia meminjamkan uangnya kepada kami untuk keperluan itu. Mungkin keluarga pun merasa tidak yakin kalau kami akan dapat membayar kembali pinjaman tersebut. Saya hanya berdoa sesering mungkin kepada Tuhan bahkan berpuasa. Pada tiap-tiap kebaktian mezbah keluarga, kami sekeluarga berseru dan memohon kepada Tuhan agar Dia menolong kami memberikan pekerjaan yang layak bagi kami. Seringkali anak-anak kami juga hanya mampu membisu dan menyaksikan mata yang sembab karena cucuran airmata yang terurai setiap kali selesai berdoa di setiap kebaktian keluarga pagi maupun malam hari. Bahkan saya pun bangun di tengah malam dan berdoa memohon kepada Tuhan untuk pekerjaan yang baik agar bisa membiayai sekolah anak kami.

Kini sisa satu minggu lagi anak kami harus kembali ke bangku kuliah dan harus membawa sejumlah uang untuk membayar uang kuliahnya. Namun oleh kuasa dan kebaikan Tuhan, ALLAH membuat sesuatu itu indah pada waktunya dan mujizat pun terjadi, seseorang yang tidak terlalu kenal akrab dengannya menelpon saya dan menjelaskan bahwa perusahaannya sedang membutuhkan segera seorang pegawai serta dia menawarkan posisi tersebut kepada saya. Saya pun bergegas mendatanginya ke kantor dan segera mengisi formulir data yang diperlukan. Ketika tiba pada kolom berapa gaji yang diingini, maka saya berdoa kepada Tuhan bahwa sesungguhnya Tuhan tahu berapa kebutuhan kami saat ini. Betapa hati saya dikejutkan ketika teman tersebut mengatakan bahwa gaji saya akan disamakan dengan gaji ketika kami bekerja bersama-sama. Terjawablah sudah semua kesulitan hidup yang kami hadapi. Saya dan segenap keluarga bersukacita karena Tuhan begitu baik, sedia mendengar dan mengabulkan doa dan permohonan kami. Tak terselami seluruh jalan-jalan Tuhan, namun Ia setia bersama kita setiap saat. Alah itu baik untuk segala waktunya, mari kita berseru kepada-Nya. Amin.


Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.

Monday, May 30, 2011

Upah Penurutan

Matius 25:23, “Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah ke dalam kebahagiaan tuanmu.”


“Om, aku semester depan mau skripsi. Aku bisa kan mengadakan penelitian di kantor Om supaya skripsiku bisa cepet selesai?“ demikian keponakan kami memohon bantuan kepada kami via telepon. “Oh, itu sih bisa aja, yang penting beritahukan apa judul skripsimu dan minta surat pengantar dari kampusmu supaya Om bisa bicarakan di kantor“, saya kembali merespons permohonannya lewat telepon pada sore itu. Pembicaraan ini berlangsung akhir tahun yang lalu. Lama setelah percakapan itu, saya tidak mendapatkan perkembangan apa pun dari keponakan kami tentang kelanjutan skripsinya.

Siang itu saya mendapat pesan singkat „sms“ dari abang saya berkata, „Aku gak tau harus berbuat apa tentang skripsi keponakanmu ini, namun saya percaya kau pasti punya jalan keluar untuk menolong dia supaya bisa menyelesaikan skripsinya. Aku serahkan dia sepenuhnya ke dalam bimbinganmu supaya targetnya dapat tercapai“. Kakak saya hanya berharap supaya keponakan kami dapat menyelesaikan skripsinya dan dapat diwisuda, mengingat waktu penyelesaian skripsi kurang dari 8 minggu. Saya pun akhirnya mengerahkan segenap tenaga dan pikiran saya untuk membimbing keponakan kami bahkan mempersiapkan data-data skripsinya serta analisis yang diperlukan untuk penyelesaian skripsi tersebut hingga tiba akhirnya keponakan saya kembali menelepon saya dan berkata, „Om, terima kasih banyak untuk semua bimbingan dan pertolongannya selama ini, aku baru saja mengikuti ujian sidang skripsi dan dinyatakan lulus. Aku bisa diwisuda beberapa hari mendatang. Terima kasih untuk semua bantuan Om dan Tante serta dukungan adik-adik.“ Akhirnya, kami turut senang dan turut pula menghadiri upacara wisuda keponakan kami beberapa minggu yang lalu.

Beroleh kelulusan dari ujian sidang Sarjana dan dapat mengikuti wisuda sudah menjadi dambaan dan sukacita besar dari keponakan kami demikian papa & mamanya bahkan seluruh keluarga besar kami. Apalagi jika kelak Allah menyatakan kita „LULUS“ dan „TAHAN UJI“ dari segala penderitaan dan perjuangan iman kita selama hidup di bumi, betapa berbahagianya hati oleh karena kita akan diundang masuk dan turut dalam pesta kemenangan iman di dalam kerajaan surga kelak. Berat beban yang kita pikul, melelahkan perjalanan hidup kerohanian kita, namun kesetiaan kita untuk menanggung seluruh beban yang ada dalam pikulan kita dan kesabaran kita dalam menapaki setiap langkah perjalanan rohani akan digantikan dengan sukacita yang tiada taranya yakni „Hidup Kekal“ di surga yang penuh kedamaian. „Tidakkah saudara dan saya rindu menerima undangan Sang Juruselamat sambil berkata, „Masuklah dan turutlah ke dalam kebahagiaan tuanmu?“ Allah menolong kita untuk „SETIA“ sampai akhir. Amin.


Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.

KKR CELEBRATION HARI KE-1

KKR CELEBRATION HARI KE-1, 26 MEI 2011

GMAHK JEMAAT KEMANG PRATAMA, BEKASI


KKR CELEBRATION dengan tema “YOU MUST OPEN THE DOOR = BUKALAH HATIMU” yang diadakan oleh GMAHK Jemaat Kemang Pratama Bekasi pada 26-28 Mei 2011 telah dimulai kemarin, Kamis 26 Mei 2011. Pada hari ke-1 kemarin sebelum acara dimulai pukul 19.00 WIB, para tamu sudah mulai mengisi kursi-kursi di dalam gereja. Para tamu ini datang dari Kelompok Pendalaman Alkitab (KPA) yang telah dijalankan pada tahun 2011 ini, yakni dari KPA Vila Nusa Indah, KPA Gereja, KPA Kemang Pratama, KPA Inkopol. Ada lebih kurang 15 orang tamu yang hadir di gereja tadi malam dan beberapa orang anak-anak para tamu yang juga hadir di kelas APTA (Acara Pengembangan Tabiat Anak). Diharapkan pada malam kedua ini para tamu dari KPA Vita Insani dan KPA Pekayon serta KPA Gereja akan menghadiri KKR Celebration ini.

Tadi malam acara diawali dengan Song Service oleh ibu Debby Simanjuntak dengan pemimpin acara bapak Jamesson Silitonga. Sdri.Natalia melantunkan lagu “Apabila Damai Perjalananku” begitu menggugah hati para hadirin dan tidak lama kemudian lagu tema “Bukalah Hatimu” dari LS. No326 pun dinyanyikan dan pembicara Pdt. Sonny Kapitan M.Fil menyampaikan Firman Tuhan yang berjudul “Bukalah hatimu untuk Firman-Nya” dengan begitu bersemangat. Beliau menyatakan bahwa Firman Tuhan itu benar adanya, ditulis melalui ilham yang diberikan oleh Roh Kudus, dan walaupun ditulis oleh banyak orang dan dalam waktu yang cukup panjanag, namun isinya berhubungan satu dengan yang lainnya. Kita diajak untuk percaya pada Firman Allah dan menghidupkannya. Pada akhir dari khotbah, pembicara mengajak hadirin yang percaya pada Firman Allah untuk berdiri dan menutup acara dengan doa berkat. Setelah itum, bapak Jamesson mengajak hadirin untuk datang kembali pada hari Jumat, 27 Mei 2011 dan mengajak teman, tetangga, rekan bisinis untuk bersama-sama menghadiri KKR hari kedua dengan judul “Bukalah hatimu untuk masuk Surga”.

Setelah itu seluruh hadirin keluar dan bersalaman dengan pembicara dan berhimpun ke ruang sebelah gereja untuk sama-sama menikmati makanan jasmani. Disana sudah menunggu anak-anak dan orang tua yang telah selesai mengikuti acara APTA yang dipimpin oleh ibu Lies Purnama. Setelah menikmati makanan jasmani, sekitar pukul 21.00 WIB hadirin mulai pulang dan meninggalkan gereja dengan sukacita oleh berkat yang telah diterima baik oleh makanan rohani, jasmani dan social.

Mari kita doakan acara KKR pada malam kedua ini, 27 Mei 2011 dan diundang anggota jemaat KP serta para tamu, handai tolan yang berkenan hadir untuk datang pada mala mini. Kiranya nama Tuhan senantiasa yang dimuliakan melalui KKR Celebration ini. Amin


-james-

KKR CELEBRATION APTA HARI KE-1

KKR CELEBRATION APTA HARI KE-1 TANGGAL 26 MAY 2011

Cuaca yang cerah seakan mendukung terlaksananya acara APTA pada KKR Celebration Hari ke-1. Tepat jam 19.00, acara dimulai oleh pemimpin departemen Pelayanan Anak, ibu Lies Purnama dengan menyanyikan beberapa lagu anak-anak. Anak-anak yang hadir lumayan banyak terdiri dari 25 orang dan 5 diantaranya anak-anak dari tamu-tamu yang datang menghadiri KKR. Doa buka dilayangkan oleh Yehezkiel Kapitan lalu acara dilanjutkan dengan mendengarkan cerita Alkitab yang dibawakan oleh Ibu Sitimei Kapitan.

Judul cerita Alkitab mala mini “Kendil Ajaib”, yang menceritakan tentang satu keluarga yang terdiri dari ibu dan 2 (dua) orang anak yang bernama Joan dan Joseph. Mereka adalah keluarga miskin. Pada suatu hari datanglah Nabi Elisa untuk membantu mereka dan merekapun menyediakan banyak kendi kosong dan akan didoakan oleh Nabi Elisa agar kendi-kendi tersebut boleh berisi minyak-minyak yang dapat dijual dan hasil uangnya untuk kebutuhan hidup mereka.

Jikalau kamu percaya maka Tuhan akan membantumu, tepat seperti dalam ayat di Alkitab, maka Joan, Jonas dan ibunya percaya bahwa Tuhan akan melakukan mukjizat melalui Nabi Elisa. Maka keajaiban pun datang, seluruh kendi-kendi kosong yang disediakan Ibu itu penuh berisi minyak dan mereka senang untuk itu. Oleh karena percaya kepada Tuhan, maka Tuhanpun membantu mereka. Lalu Ibu Sitimei memberikan beberapa pertanyaan kepada anak-anak sehubungan dengan cerita yang disampaikan, dan kelima orang anak-anak dari tamu yang datang boleh menjawab dan mendapat hadiah dari gereja.

Setelah cerita Alkitab selesai, maka dilanjutkan dengan acara Keterampilan yang dipimpin oleh Ibu Sari Tobing. Anak-anak diajarkan untuk membuat topi dari bahan kain dengan berbagai macam bentuk hewan. Ada yang berbentuk gajah, anjing, ayam dan lain-lain. Anak-anak senang boleh berkreasi dengan lem dan kain-kain yang disediakan untuk membentuk sebuah topi. Setelah selesai acara inti, Ibu Lenny Silitonga dan Natalia Tampubolon melatih anak-anak bernyanyi lagu “Love Of Jesus” untuk dinyanyikan besok malam di acara lagu spesial pada KKR di gereja.

Acara selesai jam 21.00, dan semua anak-anak merasa senang karena mendapatkan sebuah pena cantik sebagai hadiah kenang-kenangan sudah datang malam ini. Terima kasih kepada Ibu-ibu guru yang sudah melayani dan kepada Tuhan Yesus karena memberikan kebahagiaan dan sukaciata dari surga. Kiranya Tuhan selalu memberkati anak-anak kecil yang mau datang kepada-NYA. Amin.

Sunday, May 29, 2011

Ketika "Iman" .... Satu-satunya Modal


Mazmur 4:2, “Apabila aku berseru jawablah aku ya Allah, yang membenarkan aku. Didalam kesesakan Engkau memberikan kelegaan kepadaku. Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku.”



“Pa, demikian anak kami mengatakan, “Saya sudah menyelesaikan perkuliahan saya untuk gelar S1 jurusan Biologi. Cita-cita saya tadinya adalah untuk menjadi seorang dokter, namun saya sangat mengerti kondisi keuangan keluarga saat ini. Jikalau memungkinkan biarlah saya melanjutkan kembali perkuliahan saya untuk dua tahun mendatang untuk mendapat gelar Master di bidang Kesehatan Masyarakat.” Saya berdiam diri sejenak, karena keadaan ekonomi kami saat itu kelihatannya tidak memungkinkan untuk menyekolahkan dia melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi apalagi untuk menjadi seorang Dokter, karena saat ini saya sedang kehilangan pekerjaan. Saya hanya mampu membayar uang masuk tahun pertama ke universitas yang dia akan pilih, namun untuk selanjutnya sayapun tidak mengetahuinya.

Seringkali kita mengalami kebingungan, tidak dapat mengerti bahkan tidak dapat memberikan jawaban atas sesuatu yang sedang kita hadapi. Saya dan istri tidak tahu mau menjawab apa atas pertanyaan anak kami. “Pa, mari kita berdoa kepada Tuhan sebab hanya itu yang dapat kita lakukan yakni, “berserah dan pasrah” kepada Tuhan. Sebab jika Allah mau, tidak mustahil Papa akan mendapatkan pekerjaan suatu saat kelak dan kehidupan ekonomi rumah tangga kita akan dapat berjalan seperti biasanya”, demikian istri saya berusaha meyakinkan dan menenangkan pikiran saya. Saya pun akhirnya beroleh kekuatan dan berkata dalam hati, “Tuhan pasti akan tolong kami, tiada perkara yang terlalu besar bagi-Nya untuk dikerjakan jika Allah berkehendak.” Atas modal Imanlah yang menjadikan saya dan istri tetap bersepakat untuk melanjutkan perkuliahan anak kami ke Fakultas Kedokteran yang dicita-citakan semula dan puji Tuhan saat ini anak kami telah menjadi seorang Dokter.

Betapa sering kita tidak mengerti akan tragedi-tragedi yang muncul di dalam kehidupan kita. Kita sudah merencanakan banyak hal yang ada di depan kita tetapi kerapkali timbul tantangan di tengah perjalanan kehidupan kita. Namun bilamana kita tetap berpegang teguh kepada janji Tuhan dan menyerahkan seluruh rencana kita kepada-Nya agar Dia yang mengatur seluruh perjalanan hidup kita, maka DIA pun akan mengatur semuanya itu menjadi indah pada waktunya. Karena kita sangat menyadari bahwa Tuhan tidak pernah berjanji kita akan bebas dari segala pergumulan hidup termasuk kehilangan pekerjaan ketika keluarga sedang membutuhkan kita, tetapi jauh lebih besar dari itu bahwa di dalam pergumulan kita untuk menghadapi tantangan dan penderitaan itu penderitaan atas pergumulan itu kita yakin Allah hadir di sana seperti janji-Nya pada ayat kita pagi ini. Selamat berlibur dan selamat menikmati keajaiban pimpinan Tuhan hari ini.


Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.

Saturday, May 28, 2011

Dalam Lindungan-Nya

1 Petrus 5:8, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-ngaum dan mencari orang yang dapat di telannya.“



Beberapa tahun lalu, kakak saya bekerja di sebuah perusahaan yang berlokasi di daerah pusat kota. Keluarga menyarankan agar ia mencari pemondokan atau kost di dekat lokasi kantor karna ia masih lajang. Ia biasanya meninggalkan lokasi kantor sekitar pukul 19.00 WIB dengan menggunakan transportasi angkutan umum sekaligus menghindari kemacetan bilamana pulang tepat waktu. Hari itu kakak saya pulang kantor satu jam lebih awal dari biasanya karena kondisi badan yang tidak sehat dan ia pun menggunakan sarana transportasi taksi. Entah mengapa sore itu Ia pun menyetop dan menaiki taksi yang melintas dari depan kantornya, berbeda dengan kebiasaannya yang memesan taksi melalui telepon ke perusahaan armada taksi yang terpercaya di kota Metropolitan ini.

Ia pun segera masuk dan duduk di kursi belakang taksi disertai dengan perasaan lemas. Betapa naas sore itu, ia sangat terkejut ketika mendapati ternyata ada seorang pemuda yang bersembunyi di kursi depan bagian sebelah kiri pengemudi taksi dan serta merta ia pun menodongkan pisaunya kepada kakak saya sambil berucap, “Jangan berteriak! Kami tidak akan menyakiti kamu, saya hanya memerlukan sejumlah uang untuk pulang kampung.” Sang penjahat ini pun berpindah tempat duduk ke kursi belakang tempat dimana kakak saya duduk. Kakak saya hanya berdoa, “TUHAN, tolong aku!” Sang penjahat meminta tas kakak saya sambil berkata, “Berapa nomor PIN atm anda?” Kakak saya hanya berkata, “Ambil saja uangnya bang tapi mohon jangan ganggu saya”. Ia berujar lebih lanjut, “Tidak ada uang di ATM tersebut oleh karena siang tadi saya baru saja memindahkan dananya ke rekening yang lain dan tanpa ATM.” Sang penjahat masuk ke salah satu ATM yang sepi sementara kakak saya tinggal di dalam taksi dengan mulut tertutup dengan lakban.

Beberapa menit kemudian, penjahat itu keluar dan berkata, “Dek, kamu ternyata tidak bohong, saldomu kosong dan pin yang kau berikan benar.” Akhirnya, kakak saya pun diturunkan di pinggir jalan yang dia tidak ketahui oleh karena ia telah dibawa berputar-putar. Kakak saya bingung ketika bajaj melewatinya dan bertanya ”Mau ke mana dek, ke utara atau ke selatan.” Kakak saya berdoa dalam hati “Tuhan, semoga orang ini adalah orang baik.” Ia pun menjawab, “Pak, tolong bawa saya alamat ini (sambil ia memberikan alamat kepada supir bajaj), karena saya baru saja di rampok. Supir bajaj tersebut membawa kakak saya ke tempat angkutan umum mangkal sambil memberikan sejumlah uang untuk ongkos kakak saya pulang. Betapa hati kami dipenuhi dengan ucapan syukur kepada Tuhan karena kakak kami dapat kembali dengan selamat tanpa disakiti secara fisik. Dimana pun kita berada kita harus tetap berhati hati dan berjaga-jaga dan tetap berserah kepada Tuhan agar kita berada dalam jaminan lindungan-Nya. Tuhan memberkati kita semua. Amin


Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.

Friday, May 27, 2011

Ketika Hujan Mengguyur ,,,,





1 Timotius 6:6, “Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.”




“Ayo siap-siap menuju ke mobil, kita sudah harus berangkat!”, perintahku kepada istri dan anak-anak. Saya pun segera mengeluarkan mobil dari garasi rumah sambil memastikan barang-barang yang perlu untuk dibawa telah tersimpan rapi di dalam mobil. Istri saya juga melakukan hal yang sama untuk memastikan barang-barang di rumah dalam keadaan rapi saat ditinggalkan, teristimewa memastikan kompor gas di dapur telah dimatikan untuk menghindarkan bahaya kebakaran yang kerapkali terjadi oleh karena keteledoran pemilik rumah. “Rumah sudah bicara di kunci, Pa?” tanya istriku memastikan barang-barang yang diperlukan telah dimasukkan ke dalam mobil. “Iya, udah Mam, kunci aja rumahnya”, sahutku kepadanya.

Perjalanan ke luar rumah pada hari itu ditemani dengan langit yang mendung. Beberapa menit mobil melintasi rute perjalanan yang kami sepakati, tiba-tiba hujan turun dengan sangat derasnya membasahi bumi tempat kita berpijak. Bagi kendaraan roda empat yang sedang menggelinding di jalan raya, cuaca hujan atau panas tidak membawa dampak yang sangat berarti oleh karena penumpang dapat duduk dengan tenang sambil menikmati suhu hangat AC mobil yang tersedia. Tiba-tiba mata saya tertuju kepada satu pemandangan yakni sebuah sepeda motor yang dikendarai oleh seorang bapa bersama seorang ibu dan seorang bayi yang dapat saya pastikan itu adalah istri dan anaknya. Pengendara sepeda motor ini berusaha untuk melaju dengan kencang supaya segera mendapatkan perlindungan di tempat terdekat agar tidak mengalami basah kuyup teristimewa memberikan perlindungan bagi bayinya. “Aduh kasihan ya Ma, mereka“, demikian ujarku kepada istri sambil menunjuk kepada pengendara sepeda motor tersebut. “Ternyata Tuhan itu sungguh baik kepada kita sekeluarga. Kita tidak pernah merasakan seperti apa yang bapak dan keluarganya ini rasakan, berusaha mencari perlindungan ketika sedang berkendara di jalan raya oleh karena hujan deras mengguyur perjalanan mereka“, demikian aku lanjut berkomentar. Istri dan anak-anak hanya diam sambil terus mengarahkan pandangan kepada pengendara sepeda motor tersebut.

Saudaraku, betapa kita sering merasa serba kekurangan dan berusaha untuk meraih segala sesuatu demi kepuasan batin kita untuk dapat disandingkan dengan orang lain teristimewa dalam hal harta benda. Tidak jarang kondisi ini membuat kita sering merasa serba berkekurangan bahkan tidak puas atas apa yang ada pada kita saat ini oleh karena pandangan kita terpusat kepada persaingan materi duniawi. Ironisnya hal ini membuat kita sulit untuk bersyukur kepada Allah karena selalu membandingkan diri kita dengan orang lain yang memiliki sesuatu yang lebih dari kita gantinya melihat orang-orang lain yang lebih susah dari kita sesungguhnya Allah itu baik kepada kita. Mari kita syukuri segala berkat dan kebaikan Tuhan itu dengan ibadah yang disertai rasa cukup sehingga kita merasakan kualitas hidup yang tak tertandingi oleh karena hari demi hari berlalu disertai dengan pujian dan syukur kepada-Nya. Amin.


Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.

Hadiri KKR Celebration "Bukalah Hatimu" !


Kami mengundang anda hadir di KKR Celebration dengan tema "Bukalah Hatimu", yang berlangsung pada tanggal 26 Mei - 28 Mei 2011.

Pdt. Sonny Kapitan akan membawakan pelajaran yang indah selama 3 hari :

Kamis, 26 Mei "Bukalah Hatimu Untuk Firman-Nya"
Jumat, 27 Mei "Bukalah Hatimu Untuk Masuk Surga"
Sabtu, 28 Mei "Bukalah Hatimu Untuk Bersama Yesus"

Acara dimulai pukul 19:00 - 21:00 WIB untuk hari Kamis dan Jumat. Diakhiri pada kebaktian hari Sabtu 28 Mei.

Ajak keluarga dan sahabat anda menghadiri KKR ini di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Kemang Pratama. Tuhan memberkati anda.

Thursday, May 26, 2011

Selidiklah Firman-Nya!

2 Tesalonika 3:1, “Selanjutnya, saudara-saudara, berdoalah untuk kami, supaya Firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu.”


Perkembangan pelajaran dan pertemanan anak kami dengan teman-temannya baik, di rumah maupun di sekolah. Setiap malam sebelum tidur kami bergantian menemaninya untuk mengerjakan pekerjaan rumah atau sekedar mengulangi pelajaran yang didapat selama di sekolah. “Bagaimana nak? Ada kesulitan tidak dengan pelajaran hari ini?”, tanya saya sambil membuka buku-bukunya. “Enggak ada pa. Abang bisa mengerti kok, apa yang diajarkan oleh bapak dan ibu guru.”, katanya sambil terus menulis. “Bagus! Bagaimana dengan teman-teman abang? Semua baik kan?”, tanya saya lagi. “Semua baik-baik pa. Ada sih yang nakal dan jahil. Tetapi karena abang enggak mau balas, dia jadinya malu. Lagian badanku kan besar, jadi enggak ada yang mau iseng sama aku“, jawabnya sambil tersenyum rahasia. “Wah, bagus! Kalau begitu berarti abang anak baik jadi semua mau berteman dengan abang!“, ucap saya sambil mengusap lembut rambutnya.

Kebetulan kini dia sudah mulai bisa membaca. “Coba mama perhatikan, si abang sekarang rajin loh membaca Alkitab. Walaupun hanya sebentar, tetapi itu rutin dia lakukan setiap hari“, kata saya kepada istri. “Papa benar, diam-diam mama perhatikan kok. Tadinya mama kira dia hanya sementara saja, tetapi ternyata itu sudah menjadi kegemaran. Walau terlihat masih sedikit kesulitan dalam membaca, dia tetap rajin baca pa…”, jawab istri saya sambil tersenyum senang. “Nah itu pas sekali. Dengan dia rajin membaca maka tanpa dia sadari dia semakin banyak latihan membaca. Pasti nanti cepat lancar membaca”, tambah saya. Dalam hati kami merasa terharu dan bangga karena hal ini merupakan keinginan yang timbul dari dirinya sendiri. Suatu hari dia datang mendekati saya. “Papa, coba dengar ya, aku lagi menghafal ayat Alkitab. Nanti papa kasih tahu ya kalau ada yang salah, karena aku kan masih bingung…”, pintanya pada saya. “Oke, coba abang ucapkan nanti papa cocokkan dengan isi Alkitab”, jawab saya padanya. Dia pun mulai menyebutkan satu ayat di Alkitab. Semakin hari kegemarannya semakin bertambah. Tidak hanya menghafal ayat-ayat Alkitab, tetapi dia sudah menambah lagi dengan membaca buku-buku cerita Alkitab. “Papa dan mama perhatikan sekarang abang rajin sekali membaca dan menghafal ayat-ayat Alkitab. Papa dan mama senang sekali melihatnya. Itu baru anak Tuhan namanya!”, kata saya memujinya. “Iya nih pa…, abang jadi tahu banyak cerita-cerita yang bagus. Abang mau jadi anak Tuhan yang pintar!’, ujarnya dengan wajah begitu gembira.

Mengajak kita untuk terlebih dahulu mencari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semua akan ditambahkan kepada kita. Setiap hari kita penuh dengan kesibukan dan rutinitas. Orang tua sibuk bekerja di kantor dan di rumah. Anak-anak sibuk untuk pergi ke sekolah. Di tengah-tengah kesibukan ini, kita diundang untuk mendahulukan Tuhan, dengan mempelajari firman-Nya yang ada dalam Alkitab setiap hari. Kesibukan setiap hari bisa menjadi kendala untuk kita gemar membaca Alkitab. Untuk itu kita harus mencoba untuk mulai menyisihkan waktu. Memulai kegemaran untuk membaca firman Tuhan tidak membutuhkan konsep yang khusus dan rumit. Di sela-sela banyak kegiatan setiap hari kita punya waktu yang dapat kita sisihkan untuk membaca Alkitab. Kita minta kekuatan dari Tuhan agar dapat menyisihkan waktu untuk belajar kebenaran-Nya setiap hari. Kita minta kesanggupan dari Tuhan untuk mendahulukan Tuhan sebelum memulai aktifitas kita, dengan mempelajari firman-Nya. Kegemaran membaca Alkitab akan mendatangkan banyak kebaikan dan berkat dalam diri dan keluarga kita.


Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.

Di Tepi Sungai Besor

Sebagai korister jam kebaktian khotbah Sabat 21 Mei 2011 ini adalah ibu Annie Simanjuntak yang diiringi oleh pianis Stella Simanjuntak dan teman-teman yang bermain musik. Bacaan ayat bersahutan dibacakan oleh bapak Zepelin Sijabat dan Jemaat. Kemudian dilanjutkan dengan nyanyian pembukaan khotbah dari Lagu Sion nomor 228 “Darat Mas Amat Jauh“. Doa syafaat disampaikan oleh bapak Larry Manurung. Bacaan persembahan dibawakan oleh bapak Mulana Simanjuntak, dilanjutkan dengan pemungutan persembahan oleh diakon dan ditutup dengan doa. Kemudian dua buah lagu pujian yang di nyanyikan oleh Velan Sormin dan kelas sekolah sabat anak-anak. Cerita anak-anak penghantar khotbah dibawakan oleh Verel Sormin dan semua anak diundang untuk maju ke depan untuk mendengarkan cerita yang menarik. Verel mengajak anak-anak untuk memberikan yang terbaik setiap hari kepada Yesus, karena Yesus sudah memberikan yang terbaik bagi kita melalui penebusan di kayu salib.

Firman Tuhan pada Sabat ini dibawakan oleh bapak Ramlan Sormin dengan judul “Di Tepi Sungai Besor“. Ayat inti diambil dari I Samuel 30 : 24 yang menekankan bahwa, Daud memiliki banyak kelebihan tetapi juga ada banyak kekurangannya. Kehidupan Daud sebelum dia menjadi raja walaupun sudah diurapi oleh nabi Samuel adalah kehidupan yang mengalami banyak tantangan. Tantangan yang datang seringkali bertubi-tubi dan sering sangat menekan perasaan hatinya. Namun Daud tetap meneguhkan dan menguatkan iman kepercayaannya tetap kepada Tuhan (ay 6). Banyak pengikutnya yang lemah dan merasa lelah untuk mengikuti Daud ketika dia akan berperang melawan orang Amalek yang sudah menyerbu dan menjarah akan kota Ziglag tempat Daud tinggal. Bahkan menjadi tidak percaya lagi kepada Daud dan berencana buruk terhadapnya. Tetapi Tuhan selalu menyertainya. Seorang yang ditinggalkan karena sakit dan lemah oleh orang Amelek di tepi sungai Besor menjadi kekuatan bagi Daud dan pengikutnya untuk mengetahui kemana orang Amalek pergi. Dan akhirnya Daud dapat membawa kembali isterinya dan semua orang yang ditawan oleh gerombolan orang Amalek bahkan harta jarahan yang diambilpun dapat diambil dengan tidak ada yang hilang dan dibawa kembali oleh Daud. Daud-pun membagi hasil dari jarahan dari orang Amelek itu dengan adil kepada Semua orang, baik yang pergi berperang maupun yang tidak. Itu semua karena Daud mengetahui bahwa kemenangan yang di dapatkannya itu berasal dari ALLAH. Pelajaran penting yang dihimbau pada sabat ini yaitu, dalam kelemahan dan segala tantangan yang kita hadapi biarlah kita bergantung sepenuhnya pada kekuatan Allah. Kelemahan kita janganlah kita biarkan harus kita perbaharui dengan meminta pertolongan Tuhan. Dan di dalam jemaat yang penuh dengan beragam peranan, kelemahan dan kekuatan biarlah kita saling mengisi dan menguatkan, menghargai satu dengan yang lain. Agar kita boleh mendapatkan kemenangan Yesus yaitu keselamatan yang Tuhan sudah berikan kepada semua manusia yang mau menerimaNya. Amin.

Untuk meng-aminkan firman Tuhan yang baru disampaikan, Jemaat menyanyikan Lagu Sion nomor 206 “ Karna Surga Sudahlah Hampir “ dan ditutup dengan doa oleh bapak Ramlan Sormin. Setelah selesai bersalaman maka semua anggota jemaat dan tamu yang hadir diundang untuk makan bersama dan juga mengikuti acara-acara yang sudah diumumkan.
GBU

-Mei-

Wednesday, May 25, 2011

Pandanglah Pada-Nya!



Matius 19:26, “Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal ini tidak mungkin tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.”


Tiba saatnya anak kami masuk ke Sekolah Dasar. Kesulitan yang sama kami alami seperti saat memilih sekolah Taman Kanak-kanak yang lalu. “Sekolah swasta sekarang mahal-mahal ya mam…, padahal budget kita tidak terlalu besar”, kata saya kepada istri. “Bukan hanya itu pa, letaknya juga jauh-jauh… kasihan anak kita terlalu lama dalam perjalanan. Waktu bermainnya juga jadi berkurang. Tapi kita harus segera mencari yang lain pa…”, jawabnya pada saya. “Baiklah, kita ambil cuti saja ma agar dalam satu hari kita bisa segera mendapat dan memilih sekolah yang tepat untuk anak kita!”, ujar saya yakin. Akhirnya kami menemukan sekolah yang kami idam-idamkan. Budgetnya mencukupi kemampuan, jarak tidak terlalu jauh dan kwalitasnya cukup baik. “Ayo abang, ikut mama dan papa membeli seragam serta peralatan sekolah. Mama dan papa sudah menemukan sekolah untuk abang jika sudah tamat TK nanti”, ajak saya. “Wah abang senang pa, berarti abang punya sekolah baru dan teman baru lagi dong pa…!”, serunya riang. Hari yang ditunggu tiba. “Papa dan mama di sini saja, tidak usah mengantar sampai ke kelas. Abang kan sudah biasa…”, bujuknya kepada kami. “Ya, oke deh kalau begitu. Selamat belajar ya nak!”, pesan kami bersamaan sambil mencium dia dan segera berangkat kerja. Hari-hari kami lalui dengan tenang.


Papa diminta untuk rapat dahulu setiap pagi di kantor, jadi papa tidak bisa lagi mengantar abang ke sekolah…”, kata saya berbagi masalah kepada istri. “Kalau begitu kita terpaksa mencari mbak khusus untuk mengantar abang ke sekolah dong pa…”, jawab istri saya. “Mungkin itu jalan keluarnya ma…”, jawab saya mulai sedikit tenang. Setelah mencari kesana kemari, akhirnya kami mendapat orang yang kami maksudkan. Orangnya terlihat lumayan baik dan menyenangi apa yang menjadi tugasnya. Tetapi hanya beberapa hari kami sudah menemukan masalah yang baru. “Mbak yang mengantar anak ibu kelihatannya kurang baik!”, kata tetangga kami yang kebetulan anaknya bersekolah di tempat yang sama dengan anak kami. “Memangnya kenapa bu?”, tanya saya ingin tahu. “Mbak itu sibuk ngobrol dengan temannya bu, tidak memperhatikan anak ibu!”, katanya memberi informasi. Karena merasa bersalah akhirnya mbak kami berhenti. Berat rasanya hati karena kami mengalami kesulitan lagi. Tetapi kami juga tidak ingin kalau anak kami tidak diperhatikan. Setelah berdiskusi kami akhirnya mendapat informasi dari petugas keamanan bahwa ada tetangga kami yang bekerja khusus mengantar jemput ke sekolah anak kami. Saya datangi rumahnya “Maaf pak, apakah betul bapak yang mengantar jemput anak sekolah?”, tanya saya. “Oh, betul sekali pak….!”, jawabnya. “Wah, kalau begitu kebetulan sekali pak, saya mau berlangganan dengan bapak untuk antar jemput ke sekolah ”, kata saya dengan lega. ,“Baik pak, besok pagi saya mulai menjemput!”, jawabnya dengan ramah. Saat itu juga saya bersyukur kepada Tuhan karena telah memberikan jalan keluar untuk kesulitan yang kami hadapi.


Kita diingatkan untuk senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia senantiasa berdiri di samping kita dan selalu menopang kita. Kita hidup di masa sekarang atau akan datang tentunya menghadapi berbagai masalah, yang silih berganti datang dan pergi. Mulai dari masalah yang kecil hingga yang besar kita hadapi. Setiap masalah menolong kita untuk menjadi lebih bijaksana, membimbing kita lebih sabar dan mengarahkan kita untuk siap menghadapi masalah yang lebih besar lagi. Setiap masalah membukakan mata hati kita untuk memandang kepada Tuhan, yang senantiasa berdiri di samping kita untuk memberikan kita kekuatan dalam menghadapi setiap masalah. Tuhan akan menopang kita, agar kita tidak goyah dalam iman kepada-Nya, melainkan lebih teguh percaya kepada-Nya. Marilah kita memandang kepada Tuhan setiap hari dan melalui setiap perkara yang kita hadapi dengan penuh percaya, sebab Ia di samping kita.


Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.

Tuesday, May 24, 2011

Alah Menjawab


Mazmur 118:5, “Dalam kesesakan aku telah berseru kepada Tuhan. Tuhan telah menjawab aku dengan memberi kelegaan.”



Saya dan istri tiba di rumah setelah seharian bekerja. Kami disambut dengan gembira oleh anak-anak yang sepanjang hari dijaga dengan setia oleh seorang mbak di rumah. Usai makan malam dan mengantar anak-anak tidur, tiba-tiba pintu kamar kami diketuk dari luar. Istri saya membuka pintu. Si mbak sudah menunggu di luar. “Maaf bu…, saya mau bicara sebentar. Eehh…, begini... saya mau…berhenti bekerja bu dari sini”, kata si mbak yang membuat kaget kami berdua. “Ada apa mbak? Kan belum lama si mbak bekerja di sini”, tanya kami sambil berusaha untuk bicara panjang lebar membujuknya. “Sekali lagi maaf ya bu…, saya tetap akan pulang besok”, katanya menegaskan keputusannya. Kami berdua sulit untuk tidur malam itu. “Wah…, bagaimana kita mengatasi masalah ini ya pa? Siapa yang akan menjaga anak-anak kita di rumah?”, tanya istri saya berusaha mencari jawaban. “Iya ma…, papa juga bingung. Kenapa ya…? Padahal papa baru saja diberi pekerjaan baru oleh Tuhan, sekarang kita sudah punya masalah lagi. Baru lepas dari satu masalah, kita sudah masuk ke masalah yang lain…”, jawab saya sambil merenung. Sepanjang malam kami berdua tidak bisa tidur, terus memikirkan cara bagaimana supaya kami berdua tetap bisa bekerja dan anak kami bisa dititipkan dengan aman. Akhirnya kami berdua berdoa, “Ya Tuhan, Engkau sudah memberikan kepadaku sebuah pekerjaan yang baru setelah lama hambamu menganggur. Sekarang ada masalah yang kembali muncul di hadapan kami… dan kami tidak tahu cara untuk keluar dari masalah ini. Tolong bantu kami ya Tuhan…Amin”. Kami berusaha untuk tidur kembali.

Kami bangun dengan perasaan bingung tidak tahu mau berbuat apa. Sepertinya Tuhan belum memberi jawaban dan memberikan jalan keluarnya. “Ma…, biarlah hari ini papa tidak usah masuk ke kantor. Papa yang jaga anak-anak di rumah”, kata saya mencoba menentramkan istri saya yang sudah mulai menangis. “Tapi papa kan baru saja masuk bekerja… Belum lagi lewat masa percobaan. Apa kata atasan papa di kantor nanti?”, jawab istri saya khawatir dengan pilihan itu. “Kita berdoa saja ma…, nanti Tuhan akan tolong kita”, ujar saya menenangkan. Hari itu saya menjaga anak-anak di rumah. Malam tiba, kami berdua kembali bingung apa yang mau kita buat keesokan hari. “Besok giliran mama saja yang di rumah. Papa masuklah ke kantor. Kita bergantian nanti setiap hari”, ucap istri saya mencoba satu solusi. Hal itu kami jalankan selama satu minggu. Seorang tetangga kami menawarkan dirinya untuk menjaga anak-anak kami di satu pagi. Kami senang sekali mendapat jalan keluar. Tapi setiap kali kami pergi, anak kami selalu menangis tidak mau berpisah. Ini terus terjadi setiap hari. Hati saya hancur melihat kepedihan anak-anak kami ini. Kami rasa tidak mungkin hal ini dilakukan terus menerus. Harus ada yang kami putuskan! “Ma…, kita harus mengambil keputusan. Bila kita belum dapat jalan keluar minggu ini, biarlah papa saja yang mengalah dan keluar dari pekerjaan saat ini”, kata saya mempertimbangkan. "Mama kan sudah bekerja selama 10 tahun, sedangkan saya baru dua bulan bekerja. Sayang rasanya bila mama yang harus mengalah...”, kata saya lagi dengan perasaan sedih karena harus mengambil keputusan ini. Kami terus berdoa dan berserah kepada Tuhan. Pada hari Minggu, seorang sahabat kami menawarkan seseorang yang bisa bekerja di rumah kami. Kami bersyukur kepada Tuhan yang begitu baik. Di saat yang paling genting, Tuhan menunjukkan jalan keluar untuk kami. Terima kasih Tuhan! Saya dan istri kembali bekerja dengan tenang.

Tuhan akan menjawab kita pada waktu kesesakan dan melindungi kita selalu. Banyak masalah yang kita hadapi di dalam kehidupan kita, terlebih dalam rumah tangga kita masing-masing. Satu masalah ke masalah lain, silih berganti datang. Tidak jarang kita harus meneteskan air mata, karena tidak menemukan jalan keluar yang kita harapkan. Kita bertanya-tanya kepada Tuhan, kenapa semua itu terjadi. Kenapa kita tidak juga lepas dari masalah. Di saat itu, kita perlu merendahkan hati datang kepada Tuhan, meminta janji Tuhan untuk menolong saat kesesakan datang. Tuhan Yesus tahu apa yang kita perlukan, apa yang kita butuhkan. Ia tidak pernah sedetik pun meninggalkan umat-Nya. Dia pasti akan memberikan jalan keluar bagi kita, jalan keluar yang terbaik buat kita semua. Terkadang kita mendapat jalan keluar yang cepat. Tapi banyak juga jalan keluar yang diberikan lama setelah kita memohon kepada-Nya. Tapi tidak pernah ada jawaban yang terlambat bagi kita. Tuhan memberikan semua jawaban tepat pada waktu-Nya, untuk kebaikan kita semua.


Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.

Mengenal Allah = Hidup Kekal

Vesper, 20 Mei 2011

“ Inilah hidup kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus “ Yohannes 17:3


Kebaktian Vesper di Gereja Advent Kemang Pratama di mulai jam 07.30. Dan untuk memulai acara jemaat berdoa di dalam hati masing-masing untuk mengundang kehadiran Roh Suci. Jemaat menyanyikan lagu pujian yang dipimpin oleh ibu Annie Simanjuntak sebagai pembawa acara dan dilanjutkan dengan doa buka oleh ibu Lies Purnama. Lagu pujian dibawakan oleh Keluarga Viertin Tobing .

Firman Tuhan pada malam vesper ini dibawakan oleh bapak Chandra Parangin-angin. Renungan Firman Tuhan yang sampaikan kepada Umat-umat Tuhan yang hadir malam ini tentang Injil Yohannes pasal 17 dengan judul ‘ Mengenal Allah = Hidup Kekal ‘ yang menekankan bahwa, Doa Yesus kepada orang –orang yang mengenal kebenaran dan mengenal satu-satunya Allah yang benar yakni Yesus Kristus yaitu akan menerima hidup kekal di sorga. Dengan hanya membaca buku tentang seseorang bukan berarti kita mengenal orang tersebut, artinya dengan hanya membaca Alkitab saja bukan berarti kita sudah mengenal Allah tetapi kita hanya mengetahui saja, namun apabila kita membaca Firman Tuhan yaitu Alkitab dan kita menjalin hubungan dengan Tuhan yang kita baca dari Alkitab setiap hari dan hidup menurut teladanNya dan segala perintahNya maka kita akan mengenal Allah dengan lebih dalam lagi. Kita wajib memiliki hubungan yang erat, dekat, dan intim secara pribadi untuk mengenal Dia. Melalui Iman, melalui hubungan yang dijalin setiap hari melalui membaca akan FirmanNya, melalui melalui komunikasi Doa, dan melalui persekutuan kepada sesama juga kepada jemaat di gereja akan membuat kita mempunyai hubungan yang semakin dalam dengan Tuhan Allah kita. Tanda – tanda orang yang mengenal dia yaitu, (1 Yoh 2:3-6)pertama, beriman kepada Yesus dan menuruti segala perintahNya artinya percaya sepenuhnya dan taat kepada perintah-perintah Allah seluruhnya atau semua , kedua yaitu kita wajib hidup sama seperti Yesus telah hidup dan mengikuti teladan Yesus yang artinya di dalam kehidupan kita, gaya berbicara kita haruslah Yesus yang ditinggikan dan tingkah laku kita setiap hari haruslah terpancar kasih Yesus dan gaya hidup Yesus . Apakah kita mengaku bahwa kita adalah Kristen ?... dan apakah kita sudah hidup sama seperti orang Kristen ?...Menjalin hubungan yang erat dengan Yesus Kristus berarti hidup kekal…Amin

Untuk meng-aminkan firman Tuhan, Jemaat menyanyikan lagu penutup nomor 298 dan kebaktian vesper diakhiri dengan doa oleh bapak Chandra Parangin-angin. Selesai kebaktian jemaat membentuk lingkaran di luar gereja dan menyanyikan lagu “ God is so good” dan mengucapkan yel-yel, Selamat Sabat 3X, Tuhan Memberkati, Halleluya, Amin. Sampai berjumpa pada hari sabat pagi…

-Mei-

Monday, May 23, 2011

Allah Memeliharakan



Filipi 4:6, “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”



Orang tua mana tidak risau bila anaknya sakit. Kata orang jika usia belum melewati lima tahun, anak-anak sebagian besar seringkali sakit. Kejadian ini dialami anak sulung kami. Hari itu kelihatannya dia hanya demam biasa. “Supaya cepat sembuh, abang minum dulu obat penurun panasnya ya…”, kata saya dan disambut anggukan kepalanya. Walaupun panasnya sudah dua hari, kami belum merasa perlu untuk membawanya ke dokter. Sepanjang hari panasnya naik turun. Karena terus terjaga dan letih sekali, akhirnya saya jatuh tertidur sambil memeluknya. Tiba-tiba saya merasa seakan ada yang menggoyang badan dan membangunkan saya “Anak papa kenapa…? Kamu menggigil sayang….?? Ma…! Mama dimana?”, teriakan saya menggema di kamar kami. “Papa kenapa sih harus berteriak-teriak seperti itu??”, tanya istri saya terkejut begitu masuk ke kamar. Mama…, anak kita step! Panasnya tinggi sekali! Cepat ambil alkohol Ma..!!”, teriak saya panik. Saya siramkan alkohol di kepala anak kami. “Sekarang juga kita ke rumah sakit!”, kata saya sambil menggendong anak kami. Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, kami terus berdoa memohon pertolongan dan kuasa Tuhan untuk menolong anak kami.

Kami langsung menuju ke ruang gawat darurat. Dokter yang bertugas segera memeriksa dan memberikan pertolongan. “Putra bapak kelihatannya rentan terhadap panas, sehingga walaupun baru 38,5 derajat celcius dia sudah terserang step. Jadi sebelum panasnya 38, ibu harus segera memberikan obat penurun panas dan rajin memperhatikan keadaannya”, kata dokter pada kami berdua. “Maaf dok, tadinya memang kami merasa dia hanya panas biasa jadi obat penurun panas baru kami berikan setelah panasnya 38 derajat…”, jawab kami jujur. “Oke, tidak apa-apa. Sekarang tentunya bapak-ibu sudah paham bukan? Yang perlu diwaspadai adalah kalau putra bapak dan ibu terserang step tanpa disertai panas. Kalau itu terjadi, sangat berbahaya”, kata dokter. “Terimakasih atas penjelasan dan nasihat dokter, kami akan lebih teliti lagi. Lalu bagaimana dengan anak kami dok?”, tanya saya sebelum pulang. “Sudah dilakukan tindakan, semua sudah teratasi. Sekarang boleh pulang untuk dirawat di rumah saja. “Sekali lagi terimakasih atas pertolongan dokter…!”, kata saya sambil bersalaman dengannya.

Serahkanlah semua kekhawatiran kepada Tuhan, karena Tuhan yang memelihara kita. Sebagai manusia yang telah jatuh ke dalam dosa, kita akan menghadapi banyak penderitaan, termasuk penyakit. Ketika penyakit datang menyerang, sering kita merasa tidak berdaya. Tubuh yang biasa kuat, akan menjadi lemah. Ini membuat kita menjadi khawatir. Kita khawatir karena baru mengalami jenis penyakit tertentu, kita tidak pernah mengalami penyakit itu sebelumnya. Kita menjadi khawatir, karena banyak aktifitas dan kewajiban yang harus tertunda karena kita sakit. Kita memiliki Allah yang Ajaib dan Maha Besar. Ketika dunia dan isinya jatuh ke dalam dosa, Allah tahu apa yang akan ditanggung oleh manusia yang berdosa. Allah tidak pernah kehilangan belas kasih-Nya kepada kita. Tuhan selalu mendengar keluhan kita, Ia mengerti kekhawatiran kita. Tuhan tidak pernah terlambat datang dan memberi pertolongan kepada kita, Allah rindu untuk mengangkat penderitaan dan kesulitan kita, bahkan sebelum kita menyampaikan kepada-Nya. Marilah kita serahkan semua kekhawatiran kita ke pangkuan Tuhan yang setia memelihara kita, hari ini.


Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.

Sunday, May 22, 2011

Tuhan Memiliki Rancangan

Yeremia 29:11, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu pada hari depan yang penuh harapan.”


Melamar dengan cara apapun sudah saya lakukan, tetapi hasilnya tidak ada. Hati saya merasa tidak tenteram karena sebagai seorang kepala keluarga saya tidak bisa memberi nafkah anak dan istri saya. Terus menerus saya datang kepada Tuhan untuk mengatasi kebimbangan hati dan bertanya apakah Tuhan menyertai dan melihat kesusahan saya. Belum lagi saya harus menahan malu jika bertemu dengan teman-teman yang berasal dari satu sekolah dulu. “Wah.. wah…, apa kabar nih? Sekarang dinas dimana?”, tanya salah satu teman ketika bertemu di salah satu gedung perkantoran. ”Oh…, sedang mencoba membuka bisnis dengan teman-teman. Masih kecil-kecilan bro…!”, jawab saya sekenanya, menutupi malu dan bingung. ”Pantasan kelihatan sudah jadi bos nih! Kelihatan sudah sukses ya…!”, katanya lagi. Saya tersenyum kecut. Saya tidak berani membayangkan apa perkataan mereka jika tahu keadaan saya yang sesungguhnya.

Sampai di rumah saya ceritakan peristiwa itu kepada istri. “Kenapa ya pa, kok Tuhan tidak mendengar doa kita. Apakah Tuhan marah kepada kita sehingga tidak mau mendengar permohonan doa kita?”, tanya istri saya menanggapi cerita saya. “Saya tidak tahu ma… mungkin kita sedang diuji…”, jawab saya pelan. “Sampai berapa lama kita diuji ya pa?”, tanyanya lagi. “Papa tidak tahu ma…, kita terus saja meminta dan berusaha. Papa percaya Tuhan melihat semua ini…”, jawab saya dengan hati yang hancur. Setelah itu saya terus menerus mencari dan bertanya jika ada lowongan pekerjaan kepada siapa pun juga. Satu hari saya dipanggil di salah satu perusahaan asing. Pada hari yang ditentukan saya pun melalui proses wawancara, “Baiklah, anda diterima di perusahaan kami. Saya harapkan anda akan bekerja sebaik mungkin. Tunjukkanlah kemampuan dan kesungguhan anda dalam berkarya!”, demikian kata yang terdengar dari mulut pimpinan yang saya temui hari itu, sambil menjabat erat tangan saya. Hati saya begitu gembira! Segera saya sampaikan berita ini kepada istri dan orang tua saya. Akhirnya saya bisa memulai untuk melakukan kewajiban saya sebagai seorang ayah.

Tuhan memiliki rancangan dan rencana yang berbeda dari yang kita rencanakan atau pikirkan. Dalam kehidupan ini, manusia selalu memiliki rencana-rencana dan keinginan. Rencana dibuat sedemikian rupa dengan harapan kita mendapatkan yang kita harapkan. Namun rancangan kita boleh jadi sangat berbeda dengan yang Tuhan inginkan. Kita ingin mendapatkan hari ini, mungkin Tuhan punya waktu yang lebih baik di lain hari. Kita ingin mendapatkan cepat, tapi Tuhan melihat kita akan dapat belajar untuk menjadi orang yang sabar, bila kita mendapatkannya lebih lama dari yang kita harapkan. Kita tidak perlu bimbang atau takut, bila jalan yang kita rencanakan tidaklah selancar dan secepat yang kita pikirkan. Tuhan punya rencana yang lebih baik, yang lebih indah, pada waktu yang telah Ia tentukan. Kita serahkan semua rencana kita kepadaNya dan membiarkan Tuhan yang memutuskan, kapan rencana itu akan menjadi kenyataan yang indah bagi kita.

Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.

Apolos di Korintus

Acara malam permintaan doa tanggal 18 Mei 2011 dimulai jam 7.30. Protokol oleh ibu Lies Purnama. Perbaktian malam ini dimulai dengan mengundang Roh suci hadir melalui berdoa dalam hati masing-masing. Jemaat menyanyikan lagu sion nomor 172 “ Pada Jam Ku Berdoa ” sebagai lagu pembukaan dan diiringi piano oleh Timoty. Doa buka oleh ibu Debby Simanjuntak. Lagu pujian “ Berusaha Kamu “ dinyanyikan oleh semua orang muda dan juga anak-anak. Malam permintaan doa adalah malam untuk kesaksian.

Kesaksian melalui permohonan untuk didoakan yaitu, permohonan bapak Yakub dari jemaat TumoTou yaitu untuk mendoakan jiwa jiwa yang baru dibaptiskan di jemaat TumoTou sabat lalu untuk tetap setia dalam kebenaran. Dilanjutkan dengan kesaksian oleh ibu mei dan Pdt. Sonny Kapitan untuk di doakan yaitu, 8 KPA yang sedang berjalan agar banyak jiwa yang dapat menerima kebenaran dan di menangkan (KPA Org Muda di gereja, KPA Enkoppol, KPA Klinik Pita Insani, KPA Pekayon, KPA VNI, KPA Kemang Pratama, KPA. Kel. Hikmah lanjutan dari KPA Pdtm. Sumanahem, KPA Ibu Rudi dan mendoakan KPA SCBD yang akan di mulai awal bulan Juni) , dan mendoakan KKR Celebration yang akan dilaksanakan pada tanggal 26-27 Mei 2011, agar Tuhan senantiasa menyertai dalam persiapan dan juga memberkati. Kesaksian oleh bapak Wuisan, mohon untuk didoakan perjalanan liburan keluarga agar Tuhan senantiasa menyertai dan melindungi, dan kesaksian ibu Adeline mohon didoakan agar Tuhan campur tangan dalam perkara ganti rugi tanah. Dan topik doa lainnya yaitu, mendoakan bapak Aswin yang sedang sakit, mendoakan FOM untuk bulan Mei yaitu Kel. Lianto Napitupulu, ibu Rudi yang dalam perjalanan,dan juga kel. Ibu Hikmah. Selanjutnya jemaat berdoa ber kelompok 2-3 orang.

Renungan Firman Tuhan dibawakan oleh ibu Yunita Wuisan, diambil dari buku Alfa dan Omega Jilid 7 pasal 26 dengan judul “ Apolos di Korintus ” yang mengisahkan tentang perjalanan Rasul Paulus di Korintus di mana dia bertemu Priskila dan Akwila yang membantunya dalam penginjilan. Dan melalui Priskila dan Akwila dia bertemu dengan Apolos yang bersemangat berbicara dan mengajar. Apolos mendapat terang yang lebih sempurna tentang terang Injil dari mereka. Namun Kemajuan Apolos dalam memimpin beberapa orang percaya membuat beberapa orang mulai membandingkan Apolos dan Rasul Paulus. Namun ini adalah bukan kehendak Allah ini dapat menyebabkan adanya Roh perpecahan yang menghambat perkembangan kemajuan injil (AO Hal. 228). Dan perbincangan yang timbul mengenai kebaikan pendeta-pendeta yang relative dari pendeta yang berbeda-beda bukanlah yang diinginkan Allah… Paulus yang menanam, Apolos yang menyiram dan Allah yang memberi pertumbuhan (AO.Hal 231). Himbauan, Sebagai hamba-hamba Allah kita haru bekerja bersama-sama yang ramah tamah dan sopan , Saling mendahului dalam memberi hormat Roma 6:10. Tidak boleh ada kritik yang tidak baik, dan tidak ada rombongan yang terpisah-pisah (AO 232)…Tidaklah diberikan seseorang untuk mengahakimi antara berbagai-bagai hamba ALLAh (AO hal 233). Segala sesuatu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah, janganlah ada orang yang memegahkan dirinya atas manusia…(AO hal. 236).

Untuk meng-aminkan Firman Tuhan, jemaat menutup ibadah dengan nyanyian dari lagu sion nomor 174 dan ditutup dengan doa oleh ibu Yunita Wuisan. Kiranya Menjadi Berkat.

-Mei-