Sunday, July 31, 2011

ANJING KESAYANGAN

Yohanes 3:16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”


“Abang, ini mama... apa kabarmu bang? Anjing kesayangan kita sudah mati. Kalau tugasmu sudah selesai cepatlah pulang.” Mama menutup telepon. Saya pun tertegun sejenak mendengar kabar di sore itu dan kesedihan mulai menyelimuti saya. Sudah seminggu saya tidak di rumah untuk merawat anjing kesayangan kami yang sudah sakit satu bulan lamanya, untuk pergi bekerja ke tempat yang lain dan mengetahui kabar sedih anjing kesayangan kami mati keesokannya saya sempatkan untuk pulang dan pergi ke tempat anjing kami dikuburkan.

Di belahan benua yang lain, seorang wanita asal Hampshire memasang kampanye di situs pertemanan sosial, Facebook. Ia ingin menggalang dana sebesar 10,000 Poundsterling untuk menyelamatkan nyawa anjing kesayangannya. Anjing Bear berusia 6 tahun ini didiagnosa menderita sejumlah gangguan di limpa dan problem utamanya terdapat di jantung yang diperkirakan dapat membunuhnya bila tak segera ditangani. Mrs Porteous, 34, yang sehari-hari merawat kuda sebagai mata pencaharian, terpaksa menawarkan kandang dan menjual lima ekor kuda berharganya untuk mengumpulkan uang agar dapat menolong anjing malang tersebut. Sebagai langkah terakhir ia memasang kampanye penggalangan di situs sosial Facebook, untuk menggugah belas kasihan para pecinta hewan dan ia berharap dapat mengumpulkan sejumlah uang yang cukup dalam beberapa minggu untuk menolong Bear. Setelah memasang kampanye itu, ternyata reaksi yang didapat Mrs Porteous sangat tak terduga. "Respon dari sesama pengguna Facebook sangat mengejutkan. Mereka sangat mendukung dan kami sekeluarga kebanjiran telepon dari user-user di Facebook. "Tadinya aku merasa sangat frustasi ketika Bear jatuh sakit. Ia sudah seperti belahan jiwaku, kemanapun aku pergi, ia selalu berada di sisiku. Aku bahkan bersedia menjual rumahku bila diperlukan untuk biaya pengobatannya." Kini setelah melalui pengorbanan yang besar, Bear dapat kembali mengisi hari-hari pasangan suami istri itu dan kabarnya Bear sedang menjalani pemulihan pasca operasi.

Yesus membayar harga dosa umat manusia – bukan kepada Allah yang perhitungan tetapi untuk menunjukkan kepada alam semesta betapa adil dan jujurnya Allah dalam menangani dosa. Yesus menjalani kematian agar Anda dan saya tidak perlu melakukannya. Yesus Maha Kasih dan Maha Kudus, telah mengorbankan diriNya agar aku ditebus. Dia menaklukkan maut dan dosaku, Dia memberikan sgalanya untukku!. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” di bawah ini :

PERJAMUAN KUDUS




Saturday, July 30, 2011

Live - Kebaktian 30 Juli Bersama Pdt HI Missah

KAPAN YA?

Matius 7:11, “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang disorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”



“Ya Allah, ya Tuhan kami, Engkau kiranya memberikan keputusan yang terbaik bagi putri bungsu saya”, doaku dalam hati kepada Allah. Bagaimana saya tidak bingung, putri bungsu saya sudah menjalin persahabatan dengan pacarnya yang berasal dari suku yang berbeda dengan kami, selama sepuluh tahun lamanya, namun hingga saat saya berdoa belum ada sinyal dari mereka berdua untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan. Saat yang sama saya tahu persis bahwa putri saya pun selalu berdoa dan berpuasa untuk kejelasan hubungan mereka.

Allah sungguh ajaib dan baik bagi setiap orang, hanya saja kita perlu sabar menunggu waktu terindah Ia menjawab setiap permohonan kita. Suatu waktu, keluarga pacar putri saya pun berkunjung ke rumah. Saya terkejut saat mendengar sang Ibu calon besan berkata, “Bu, kami datang mau memberitahukan bahwa tiga bulan mendatang anak kami dan putri ibu akan melangsungkan pernikahan, Ibu setuju kan?” Sudah pasti saya dengan senang hati menerima kabar tersebut karna memang omongan itulah yang kami tunggu-tunggu selama ini, baik saya maupun putri saya. “Terima kasih ya Allah untuk semua kebaikan-Mu, Engkau menjawab seruan dan permohonan hamba-Mu, setelah sekian lama kami merasakan ketidakpastian itu dan saat ini kepastian itu tiba. Saya serahkan ke dalam tangan-Mu untuk rencana pernikahan anak kami ini, sebab dari pada-Mu kami meminta maka kepada-Mu pula kami meminta petunjuk dan bimbingan”, doaku dalam hati disertai dengan rasa bahagia yang luar biasa. Puji Tuhan, upacara pernikahan anak kami berlangsung dengan baik.

Ayat kita pagi ini memberikan jaminan kepada kita, sungguh Allah tahu dan akan memberikan yang baik bahkan yang terbaik bagi kita yang meminta kepada-Nya. Sepuluh tahun menunggu terasa bagaikan penantian yang terlalu panjang dan melelahkan ketika Allah belum mengambil alih permasalahan itu. Namun tiga bulan terasa seperti satu hari saja lamanya, ketika Allah mengambil alih kendali keputusan dan merubah hati sang besan yang mengharapkan putranya menikah dengan wanita sesama suku dengan mereka. Jika Allah berkenan, tiada seorang pun dapat menghalanginya bahkan Ia mampu mengirimkan orang lain untuk memberikan pemahaman kepada sang besan hingga mereka akhirnya meminta putri saya untuk dinikahkan dengan putra mereka. Masihkah saudara dan saya meragukan kemampuan Allah menjawab doa kita? Tuhan menolong kita hari ini agar dapat melihat tangan Allah sedang menuntun arah langkah kita. Amin.


Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :

Friday, July 29, 2011

Sendok Yang Ditemukan Kembali

Lukas 15:24, “Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.”



“Mbak, kamu lihat enggak sendoknya Karen yang biasa dia pakai untuk makan dan yang selalu dibawa ke sekolah? Kok enggak keliatan sih?” tanyaku kepada Mbak yang membantu kami untuk merawat, membersihkan rumah dan menyiapkan segala masakan di rumah kami. “Iya Bu, saya sedang mencari sendoknya”, jawab sang pembantu. Saya jadi panik pagi itu karena sendok makan cucu saya hilang. Maklum, sendok itu adalah sebuah sendok yang memiliki desain unik dan indah dipandang mata, dibawa dari Jerman oleh anak saya, Ibunya Karen ketika ia bepergian ke Negara yang dikenal memiliki pemain sepak bola yang handal dan cekatan serta produsen salah satu mobil yang dikenal mewah di Negara kita ini yakni Jerman.

“Kemarin waktu berangkat ke sekolah masih ada dan pulang sekolah pun Nenek masih lihat, kok tiba-tiba pagi ini udah gak kelihatan sih?” Aku pun menghujani pembantu dengan pertanyaan yang bertubi-tubi, sementara pembantu kami hanya diam dan berusaha mencari sendok tersebut di beberapa tempat. Alhasil, sendok pun tidak diketemukan. “Pasti si mbak ini yang ambil”, pikir saya dalam hati sambil menaruh curiga. Waktu pun berlalu sekian lama bahkan sudah satu tahun lamanya, hingga pada suatu pagi sedang asyik memberi makan cucu di depan rumah, tiba-tiba mata saya tertuju kepada satu pemandangan ke saluran air yang ada di dekat pelataran rumah kami. “Mbak, coba lihat itu apaan ya?” saya meminta pembantu untuk melihat ke lokasi kejadian sementara jari telunjuk saya arahkan ke lokasi benda itu berada. “Bu, ini sendok Karen yang hilang yang dulu pernah ibu cari”, gumam pembantu. Benar bahwa benda yang saya lihat itu adalah sendok Karen yang hilang dan kami temukan kembali pasca banjir yang menggenangi jalanan di kompleks perumahan kami. Saya merasa begitu gembira karena sendok istimewa cucu saya ditemukan kembali.

Betapa Allah berbahagia bilamana kita yang telah hilang, bertobat dan berbalik kepada-Nya. Tidak ada sukacita yang lebih besar dibandingkan dengan manusia berdosa yang menyadari kelemahan dan pelanggarannya lalu bertobat dan kembali kepada Yesus yang telah menyelamatkan kita, sama seperti ayat kita pagi ini. Saya sangat berbahagia bilamana sendok yang hilang telah ditemukan kembali walau harga beli sendok itu tidak seberapa dibandingkan dengan harga kita manusia, namun itu pun saya telah merasa berbahagia. Apalagi Allah yang adalah Khalik kita, mengharapkan kita kembali kepadanya setelah sekian lama menghilang karena dosa dan kesenangan duniawi yang kita peliharan bertumbuh di dalam diri kita. Allah menolong kita untuk mengenali diri kita yang telah hilang dan kembali kepada Dia. Amin.


Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :

Thursday, July 28, 2011

STOP! MENJADI HAKIM

Roma 14:13, “Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung!”


Saya tinggal di daerah yang cukup padat penduduk dan rumah berdekatan satu dengan yang lain. Warga sekitar tempat saya tinggal saling mengenal satu dengan yang lain, sehingga tidak jarang karang taruna di daerah kami bermukim dapat dikatakan aktif. Pada dasarnya saya senang bermasyarakat, namun ada satu hal yang suka mengusik ketenangan batin dan telinga saya yakni suka menggosipi hal-hal yang belum pasti benar demikian peristiwa itu adanya, sehingga saya sering menggunakan momen-momen tertentu untuk bercerita dengan harapan cerita itu dapat saya analogikan dengan peristiwa yang sedang terjadi dan membawa semangat hidup dan kebaikan bagi pola pikir dan tingkah laku pendengar.

Pagi itu hari libur, seperti biasa memanfaatkan waktu untuk berolah raga. Di tengah kesibukan pagi itu saya terlibat dalam satu topik diskusi yang menurut saya kurang baik untuk konsumsi ibu-ibu. Saya ada cerita, demikian saya mulai mengambil alih diskusi, begini ceritanya, “Ada seorang petani yang hidup bersama dengan seorang bayi dan ditemani seekor anjing yang pintar. Satu kali sang petani hendak mengerjakan pekerjaan yang terpisah dari tempat bayi dan seekor anjingnya berada. Sang petani berkata kepada seekor anjing, “Tolong jaga anak saya ya!” sambil ia meletakkan bayinya di atas sebuah gendongan kain dan diikatkannya di antara dahan pohon yang berfungsi sebagai ayunan. Tidak berapa lama sang petani kembali dan melihat mulut anjingnya berlumuran darah. Serta merta tanpa pikir panjang ia memukul anjing tersebut hingga mati dengan satu dugaan bahwa anjing tersebut telah memakan mati bayinya. Apa hendak dikata, nasi sudah menjadi bubur, betapa ia terkejut ketika melihat bayinya tidur dengan tenang di atas ayunan sementara anjing tersebut bergulat dengan seekor ular hingga berlumuran darah demi menyelamatkan bayinya. Sesal kemudian tiada berguna, anjing tersebut telah mati.”

Mungkin kita pernah melakukan hal yang sama, mendahulukan prasangka buruk gantinya mencari tahu duduk perkara sebenarnya. Memandang diri orang lain lebih buruk dari kita, namun sesungguhnya diri kita jauh lebih buruk dari orang lain. Berhentilah menjadi hakim bagi sesama kita, mari kita memastikan diri kita tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain sebaliknya menjadi teladan baik dalam perkataan, tingkah laku, pemikiran dan perbuatan kita, maka Allah saja yang akan ditinggikan dan dihormati. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :

Pemberontakan Korah

Malam permintaan doa Rabu , 27 Juli 2011, dimulai pukul 07.30 tepat. Sebelum memulai acara jemaat mengundang kehadiran Roh Suci dengan berdoa di dalam hati masing-masing. Jemaat menyanyikan lagu pembukaan yang dipimpin oleh saudara Didin. Selanjutnya sebuah lagu pujian dinyanyikan oleh ‘ semua yang tidak membawa anak’ dan dilanjutkan dengan kesaksian oleh jemaat.

Kesaksian oleh pendeta Sonny Kapitan untuk didoakan, yang merupakan ucapan syukur kepada Tuhan karena terhindar dari menabrak seorang anak yang menyembrang di jalan raya dengan tiba-tiba. Dan topik-topik doa lainnya pada malam permintaan doa ini antara lain yaitu, KPA-KPA Kemang Pratama yang sudah terbentuk agar dapat tetap berjalan dengan baik, kemudian mendoakan ibu Surbakti dan oma Rimbing yang sedang dalam keadaan sakit, mendoakan pendeta H.I Missah yang akan ber-Sabat bersama-sama di Jemaat Kemang Pratama dan juga mendoakan family of the month untuk bulan Juli yaitu keluarga Gomgom Tampubolon. Selanjutnya jemaat berdoa berkelompok dua atau tiga orang.

Firman Tuhan pada malam permintaan doa ini dibawakan oleh gembala Jemaat pendeta Sonny Kapitan dengan judul ‘” Pemberontakan Korah “ yang di ambil dari buku Alfa dan Omega jilid 7, dimana mengisahkan tentang pemberontakan yang terjadi pada bangsa Israel dahulu akan terjadi lagi pada masa sekarang ini. Banyak orang akan meninggikan diri, dan agar memperoleh simpati dan dukungan orang banyak mereka sedia memutarbalikkan kebenaran dan memberikan gambaran yang salah tentang hamba-hamba Allah dan terus-menerus mengulangi hal-hal tersebut sehingga menjadikan prasangka tersebut sebagai suatu kebenaran dan mereka menganggap diri sedang melakukan pekerjaan yang baik. Sabagai mana bangsa Israel enggan menerima teguran demikian pula yang terjadi sekarang ini, orang enggan apabila dosa mereka ditegur. Namun sebagi umat – umat Tuhan hendaklah kita mau menyerahkan diri kita untuk diubahkan oleh Allah melalui penyerahan hidup yang sungguh-sungguh dan dengan rendah hati mau untuk diubahkan oleh Allah melalui pertolongan Roh Suci. Sifat kerendahan hati dan selalu berkomunikasi dengan Allah melalui doa dan membaca akan firmanNya dan memiliki hubungan yang dekat dengan Allah dan juga hubungan yang baik kepada setiap orang, maka akan menolong umat-umat Allah terhindar dari memiliki sifat yang tidak menurut. Allah rindu agar umat-umat Allah terbebas dari kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dasyat yang akan menghanguskan semua orang.

Untuk meng-aminkan Firman Tuhan, jemaat menyanyikan lagu pujian dan ditutup dengan doa oleh pendeta Sonny Kapitan.

-Mei-

Wednesday, July 27, 2011

NASIB SEORANG PEMBURU

1 Yohanes 4:7, “Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.”

“Karen, buruan beres-beres dah, sikat gigi, cuci kaki naik ke tempat tidur kalau kamu udah selesai beresin buku-buku untuk ke sekolah besok! Udah jam berapa nih sekarang, udah malem, besok kamu susah lagi dibangunin mau ke sekolah”, perintahku kepada sang cucu yang setia menemani hidup kesendirianku selama ini. Kehadirannya cukup membahagiakan hatiku, paling tidak ada teman bicara di rumah setiap hari, sehingga rasa kesepian tidak selalu menggangguku. Baru beberapa menit berlalu ketika saya memerintahkan cucu saya untuk tidur, tiba-tiba terdengar suaranya memanggilku, “Nenek, aku gak bisa tidur, ceritain cerita menarik donk supaya Karen bisa tidur”, pintanya dengan polos sambil saya pun menganggukkan kepala menandakan setuju untuk bercerita.

Ya udah, nenek mau bercerita sambil kamu memejamkan mata ya, ceritanya begini, “Ada seorang Pemburu sedang berburu ke hutan. Ia pun beristirahat di bawah sebuah pohon yang rindang karena kehausan dan keletihan akibat seharian berburu namun tidak mendapatkan seekor pun binatang hasil buruan. Angin kencang berhembus melintasi pohon-pohonan membuat sang Pemburu mengantuk dan tertidur, sementara saat yang sama dedaunan pun berjatuhan tepat di atas telaga dan seekor semut bertengger di atas daun tersebut. “Tolong! Tolong! Teriak semut dengan keras hingga seekor burung mendengar teriakan itu dan menolongnya dengan cara mengangkat daun tersebut dan meletakkannya ke darat. Burung tersebut pun berkicau mengeluarkan suaranya yang indah pertanda bahagia atas diselamatkannya semut tersebut. Hanya naas bagi burung tersebut, kicauannya membuat sang Pemburu terkejut, terbangun dan bergegas untuk menembak setelah ia ketahui bahwa itu adalah suara seekor burung. Belum sempat bagi sang Pemburu untuk melampiaskan niatnya, keburu semut menggigit kakinya dan mengganggu konsentrasi sang Pemburu, sehingga tembakan yang semula diarahkan kepada seekor burung akhirnya meleset tidak tepat sasaran. Semut melarikan diri dan burung pun melarikan diri dari cengkeraman sang Pemburu sambil satu dengan yang lain mengucapkan terima kasih karena mereka dapat saling menyelamatkan diri mereka masing-masing.”

Kita wajib untuk hidup saling mengasihi dan hidup tolong menolong satu dengan yang lain, karena dengan melakukan hal demikian, secara tidak sadar kita telah menyelamatkan diri kita sendiri. Rencanakanlah kebaikan terhadap sesama manusia, maka Allah yang adalah sumber kasih dan kemurahan akan memberkati kita dengan berkat yang berkelimpahan sepanjang masa bahkan menjadi kesaksian bagi banyak orang, bahwa orang yang hidup dalam kasih akan menerima kasih yang lebih besar dari sang Khalik kita. Allah memberkati kita. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini :

Perubahan Kecil dalam diri kita, menjadi alat pekabaran INJIL

Dorongan Pelayanan Perorangan (PP) pada hari sabat 23 Jui 2011, dibawakan oleh Bapak Ramli Manurung. Keberhasilan dan kemajuan tidak selalu karena perubahan yang spektakuler tetapi bisa karena perubahan-perubahan yang kecil. Sudah lama saya mencoba untuk menjalani pola hidup sehat dengan menghindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi, demikian kata-kata pendahuluan pada acara PP yang dibawakan oleh Bp. Ramli Manurung.

Pola hidup sehat tersebut tanpa saya sadari telah menjadi perhatian beberapa teman2 saya di kantor, sehingga ketika kami pergi keluar untuk makan bersama, tanpa saya ceritakan mereka langsung menyatakan bahwa saya tidak lagi makan daging. Saya tidak menceritakan pada orang-orang tentang makanan saya, tetapi saya praktekkan, maka mereka yang menceritakan pada orang lain.

Memori saya tidak terlalu kuat untuk mengingat sesuatu atau gampang kena virus, bahkan terkadang lupa isi khotbah, setelah selesai dari gereja. Kadang juga saya seperti mengantuk di gereja, istri saya terkadang mencubit saya dan bertanya, “kamu dengar ngga khotbahnya”? kemudian saya jawab “saya bisa dengar khotbahnya walau dengan mata saya yang tertutup”. Meskipun terkadang saya juga tertidur. Sepulang dari gereja saya bahkan sering lupa apa yang telah dikhotbahkan di gereja.

Demikian juga apa yang terjadi ketika saya pulang dari kantor, saya sering lupa akan apa yang sudah saya kerjakan di kantor. Pekerjaan saya menuntut saya untuk sering bepergian keluar kota, dan ketika menginap di hotel, saya sering temukan brosur atau kertas notes kecil yang ada didalam kamar hotel itu dan saya bawa sebagai bahan bacaan atau untuk mencatat sesuatu yang perlu dan akan saya kerjakan dan telah lakukan.

Sekitar dua tahun lalu, saya mencoba melakukan untuk mancatat setiap apa yang saya kerjakan, dan itu sangat baik sebagai bahan pengingat ketika suatu saat nanti saya lupa akan hal yang sudah saya kerjakan. Saya kemudian terpikir untuk malakukannya ketika saya ke gereja dan saya harus mancatat setiap pelajaran dari khotbah supaya saya bisa mengingat hal-hal yang penting itu, untuk kemudian saya bisa bagikan juga kepada orang lain.

Sebagai penutup, Bapak Ramli Manurung mengutip satu ayat dari Alkitab, Roma 12:6, “Demikianlah Kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita”.

Biarlah kita gunakan talenta kita di gereja sekecil apapun, gunakanlah untuk pekerjaan Tuhan dan gereja akan maju dengan menggunakan seluruh talenta yang ada.


:: Debby ::

Tuesday, July 26, 2011

NAK, PEGANG KUAT!

Ibrani 3:14, “Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita Teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula.”


Saya teringat kepada satu peristiwa yang terjadi puluhan tahun yang lalu dikala saya memasuki masa remaja. Satu keluarga yang terdiri dari suami, istri dan seorang anak yang masih berusia tiga tahun. Anak ini bertumbuh dalam keluarga, cukup dimanjakan oleh kedua orang tuanya. Tak heran, karna anak ini lahir pada usia pernikahan suami istri yang kesepuluh, tentu dapat kita bayangkan bagaimana kasih sayang kedua orangtuanya. Demikian kasih sayang orangtuanya, sehingga bepergian ke pusat perbelanjaan adalah menjadi salah satu hobi yang dikembangkan oleh ayah dan ibunya.

Kebiasaan ini menuai pelajaran berharga yang patut menjadi perhatian kedua orangtuanya. Keluarga ini ke luar rumah menuju pusat perbelanjaan dan tiba sesuai waktu yang ditentukan. Sang ayah mengambil arah yang berbeda dengan istrinya sementara sang anak bersama dengan ibunya. Tatkala sang ibu asyik berbelanja, sang anak pun tanpa sadar telah melangkah jauh dari orangtuanya hingga ia berada di depan “escalator”. Rasa penasaran terhadap escalator ini membuat ia mulai memegang escalator hingga ia pun tergulung dan naik mengikuti arah berputarnya escalator tersebut. Menyadari bahaya sedang mengancamnya, sang anak pun berteriak, “Mama, mama, mama!” Sang ibu mendengar teriakan itu dan ia berusaha mencari di mana asal suara itu muncul sampai ia pun menemukan anaknya sedang tergantung di escalator yang sedang berjalan. “Pegang kuat Nak, pegang kuat! Jangan sampe lepas”, teriak ibunya sambil berusaha meminta pertolongan kepada Satpam pusat perbelanjaan.

Kita akan dapat selamat hingga di ahkir perjuangan kita jikalau kita memegang tangan Yesus erat-erat sama seperti anak ini akhirnya dapat diselamatkan dari gulungan escalator tanpa terjatuh ke lantai bawah karna ia memegang erat escalator tersebut. Pegang erat janji-Nya, akuilah kekuatan-Nya dan mintalah Ia menjadi Pemimpinmu di setiap detik langkah perjalanan hidupmu, maka kita akan tiba di terminal surga dengan selamat dan damai. Allah menolong kita menjadi orang yang sungguh-sungguh bergantung kepada-Nya. Amin.


Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” di bawah ini ;

Monday, July 25, 2011

SANG PILOT ADALAH AYAHKU

Mazmur 121:7-8, “TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.”


Saya berada dalam suatu penerbangan dengan pesawat udara menuju ke salah satu kota. Pesawat “take off” dalam kondisi baik-baik saja, sehingga tiada keraguan sedikit pun bagi saya dan seluruh penumpang akan terjadi peristiwa yang menakutkan. Pesawat perlahan-lahan naik menembus awan dari satu ketinggian kepada ketinggian berikutnya. Sinyal tanda sabuk pengaman harus dipasang masih belum dipadamkan, yang berarti posisi pesawat belum sempurna setelah lepas landas dari darat. Seluruh penumpang terlihat duduk dengan tenang, ada yang asyik mendengarkan musik, ada pula yang asyik dengan buku bacaannya, namun tak sedikit juga yang memejamkan mata sambil berusaha untuk tidur. Sinyal tanda sabuk pengaman pun dipadamkan, menandakan posisi pesawat saat lepas landas sudah sempurna di udara, petugas kru pesawat pun menginformasikan lewat mikrofon agar sebaiknya sabuk pengaman tetap dipasangkan.

Menit demi menit pun berlalu, pesawat berjalan dengan mulus, hingga tiba-tiba petugas kru pesawat memberitahukan supaya seluruh penumpang mengenakan sabuk pengaman karena pesawat sedang memasuki cuaca buruk, awan kencang disertai petir di luar badan pesawat. Cuaca saat itu benar-benar buruk hingga para penumpang mulai merasa gelisah, ricuh dan mulai mengambil pelampung untuk dikenakan. Tatkala banyak orang mulai heboh untuk mengenakan pelampung, mata saya tertuju kepada salah seorang anak yang sedang asyik melukis tanpa menghiraukan keadaan yang sedang terjadi di sekitarnya. Rasa penasaran saya memaksa saya untuk bertanya kepada sang anak, “Hei Nak, kamu kok tenang aja melukis sementara kita sedang dalam bahaya?” Jawaban sang anak betapa mengagetkan saya, “Bu, Pilot pesawat ini adalah ayahku, jadi aku yakin ayah pasti gak akan mencelakakan aku”. Saya seperti merasa tertampar dengan jawaban sang anak.

Saudaraku yang kekasih, andaikan kita memiliki kepercayaan kepada Allah seperti keyakinan sang anak kepada sang Pilot, sesungguhnya “Allah tidak akan mencelakakan kita”, maka hidup ini akan terasa lebih nyaman, tantangan hidup akan kita anggap sebagai kesempatan untuk melakukan perkara yang lebih baik, keluhan dari bibir kita tidak akan pernah terucapkan gantinya rasa syukur yang tak berkesudahan bagi setiap peristiwa yang kita lalui sebab kita tahu bahwa kita tak pernah luput dari pemandangan Allah. Serahkanlah segenap hidupmu kepada-Nya, jangan ragu dan khawatir akan seluruh hidupmu. Allah menolong hidup kita setiap hari menjadi lebih baik. Amin.

Mari Kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat Kita dengan menggunakan tombol “Tell A Friend” dibawah ini ;