Efesus 5:16 , “Dan pergunakanlah waktu yang ada . . .”
Di
sebuah taman bermain untuk umum, seorang pria duduk di sebelah
bangku tempat dudukku. “Itu ketiga orang anak saya” kata saya
membuka percakapan seraya menunjuk ketiga anak saya. “Mereka
terlihat anak yang baik.” Kata pria disebelahku, “Dan itu anakku
laki-laki yang memakai sweater biru yang sedang bermain ayunan.
Si pria kemudian melihat ke jam tangannya dan ia berteriak
memanggil anaknya, “Ayo Teddy, kita pergi sekarang.” Teddy memohon
kepada ayahnya, ‘lima menit lagi ya ayah, please, lima menit
lagi ya . . .” Pria itu menganggukan kepalanya dan anaknya
kembali melanjutkan berayun memuaskan hatinya. Menit-menit berlalu
dan pria itu berdiri memanggil kembali anknya. “Waktunya untuk
pergi, Teddy.” Sekali lagi Teddy memohon, “Lima menit lagi, Ayah.
Hanya lima menit lagi”. Si pria itu tersenyum dan berkata,
“Baiklah”.
Saya
katakan, “Luar biasa, bapak pastilah seorang ayah yang sabar,”
Si pria tersenyum dan berkata, “ Anak saya, Teddy, ditabrak oleh
seorang pengemudi yang mabuk tahun lalu ketika ia sedang
bersepeda di sekitar taman ini. Saya tidak pernah meluangkan
waktu umtuk Teddy dan sekarang saya ingin mengorbankan apa
saja agar dapat berada bersamanya lima menit lagi. Saya
berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama dengan Teddy.
Dia berfikir bahwa mendapatkan lima menit tambahan untuk
berayun-ayun. Sebenarnya saya juga mendapatkan lima menit
tambahan untuk berada bersamanya dan mengawasinya bermain.
Ayat
renungan kita pada pagi hari ini, “Dan pergunakanlah waktu yang
ada . . .” Penyesalan selalu datang terlambat, hal ini
sepertinya sangat manusiawi. Tetapi alangkah baiknya jika
penyesalan itu tidak pernah datang sama sekali di dalam
kehidupan kita. Bagaimana caranya? Salah satu caranya adalah
kita belajar dari kesalahan orang lain dan mulai memperbaiki
juga kesalahan yang sedang kita jalani. Jika saat ini anda
sudah terjebak di dalam sesuatu yang sangat menarik hati anda
dan mengabaikan hal-hal lain yang lebih penting, segeralah
seimbangkan kembali hidup anda. Boleh jadi anda sudah
terjebak dalam ambisi anda untuk karier anda. Boleh jadi anda
sudah tenggelam di dalam pekerjaan anda dan melalaikan suami atau
isteri atau melalaikan anak anda yang juga memerlukan waktu
dan perhatian anda. Boleh jadi anda melupakan Tuhan dan ibadah
anda atau hadir tepat waktu dalam kebaktian gereja. Ingatlah
sebenarnya hidup ini adalah masalah pilihan, apa yang anda pilih
untuk diutamakan di dalam kehidupan ini? Jika anda ingin hidup
bahagia, utamakanlah hal-hal yang utama, berilah lima menit
tambahan dari waktu anda pada hari ini kepada orang-orang
yang anda kasihi.