Wednesday, June 18, 2014

RUMAH TANGGA SEBAGAI PUSAT PENGINJILAN - Bp. Munas Tambunan

Kebaktian Sabat  
GMAHK Kemang Pratama
Pembicara : Bp. Munas Tambunan
Sabat, 07 Juni 2014

Kebaktian khotbah dimulai dengan menyanyi dari LS No. 515 "Tuhan ada Dalam Kaabah" diiriingi pianist Timothy Purnama dan Chorister Ibu Lenny Silitonga. Lagu pendahuluan LS No. 1 "Di Hadapan Hadirat Mu" jemaat menyanyi bersama, dilanjutkan doa pengkhotbah yang dilayangkan oleh Bp. Munas Tambunan. Bacaan ayat bersahutan di pimpin oleh Sdr. Robert Rihi Hina, terdapat dalam Kejadian 12:1-3, pemimpin dan jemaat membaca ayat bersahutan secara bergantian. Sebagai lagu buka, jemaat menyanyi dari LS 79 "Ku Puji Tuhan Yang Ciptakan", doa syafaat dilayangkan oleh Bp. Jeffrey Eman, diakhiri dengan sambutan doa dengan menyanyi dari LS 517 "Dengar Ya Tuhan Kami Berdoa".

Bacaan persembahan di sampaikan oleh Bp. Chandra Peranginangin mengajak anggota jemaat untuk memiliki kasih dalam memberi.  Memberi dengan sukacita tanda mencintai Tuhan sebagai Allah dan Pencipta kita. Persembahan dijalankan diiringi musik instrumentalia, sambutan doa jemaat menyanyi dari LS No. 21 "Pada Mu Allah Ku Puji, diakhiri dengan doa persembahan yang dilayangkan oleh Bp. Chandra Peranginangin.

Sebuah lagu istimewa dipersembahkan oleh Sdri Fidella Tambunan dengan judul "We're The Reason" mengawali cerita anak yang akan disampaikan oleh Ibu Ully Tambunan.  Cerita anak mengenai  kisah Yesus menyembuhkan orang yang buta. Ketika Yesus melewati mereka, mereka berseru dengan suara nyaring "Tuhan, anak Daud, kasihanilah kami". Tuhan menunjukan kepada murid2Nya, bahwa terkadang penderitaan Tuhan ijinkan untuk sebuah maksud Ilahi, yaitu untuk menunjukan kemurahan, kasih, dan kuasa Allah. Oleh percaya mereka, mata kedua orang buta tsb tercelik.


Ayat inti khotbah terdapat dalam Kisah 1:8 dibacakan oleh Sdr. Robert Rihi Hina. Jemaat menyanyi lagu sambutan khotbah "Tuhan Bersabda Padaku" dengan setengah suara. Judul khotbah "Rumah Tangga Sebagai Pusat Penginjilan" adalah thema yang ditetapkan Dept Rumah Tangga Konferens DKI dan sekitarnya, yang secara serentak dibawakan di seluruh jemaat DKI pada hari Sabat ini. Khotbah di awali dengan sebuah ilustrasi saat Albert Einsten mengadakan perjalanan menggunakan kereta api untuk sebuah acara seminar. Saat petugas ticket memeriksa karcis para penumpang, Albert Einstein kehilangan karcis miliknya.  Dia tampak mencari diantara buku2 yang dibawanya, di saku baju dan celananya, bahkan berulang kali mengecek isi dompetnya, namun dia tidak menemukan  karcis tsb.  Petugas kereta bukannya tidak mengenal Albert Einstein, tak ada keraguan diwajahnya jika Albert Einstein menumpangi kereta tsb tanpa karcis. Ia hanya tersenyum dan mengatakan tidak mengapa jika karcis tidak dapat ditemukan.  Albert Einstein tetap berusaha mencari ticket tsb walau petugas karcis telah memberikan isyarat bahwa dia diperbolehkan melanjutkan perjalanan. Albert Einstein kemudian mengatakan  dia tidak mengetahui kemana tujuan perjalanannya, kecuali jika karcis tsb dia temukan, karena tempat tujuannya hanya dapat dilihat di lembar karcis yang hilang tsb. Demikian pula dengan kehidupan kita, ditengah kesibukan kita setiap hari, kita cenderung melupakan commitment kita kepada Tuhan, lupa akan tujuan hidup kita, bahkan kita lupa janji kita kepada Tuhan.

Ketika Allah menciptakan dunia ini dan menciptakan manusia yang pertama, Allah memiliki tujuan. Dia tidak pernah melupakan tujuan awal penciptaanNya. Allah menciptakan manusia untuk dapat serupa dengan Dia. Dua lembaga yang Allah ciptakan bagi manusia adalah :

1. Hari Sabat
2. Rumah Tangga/Pernikahan

Kedua lembaga tsb telah di rusak oleh setan sehingga terjadi suatu hal yang mengakibatkan lupa commitment kepada Allah.

Tujuan Allah menciptakan manusia - Kejadian 1:28-29 "Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka; "Beranak cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi. Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu". 

Allah menciptakan 1 laki-laki dan 1 wanita. Bukan 2 laki-laki dan 1 wanita atau sebaliknya. Manusia menguasai seluruh bumi - ciptaan Allah lainnya; pohon, gunung, laut, pantai dsb, sebelum ciptaan pertama itu jatuh kedalam dosa.

Roma 6:23 - "Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal, dalam Kristus Yesus, Tuhan kita"

Ayat diatas menjadi fokus tujuan kita agar kita tidak jatuh kedalam dosa :

1.  Rencana Keselamatan adalah hak setiap manusia
2.  Melawan kekuatan Setan agar keselamatan kekal bagi manusia
3.  Rencana keselamatan harus diketahui oleh setiap orang

Dengan cara apa? 

1. Galatia 3:16 "Adapun kepada Abraham di ucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan kepada keturunan-keturunannya seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: "Dan kepada keturunanmu", yaitu Kristus.
Abraham menjadi pilihan Allah untuk menjadi keturunan yang diberkati. 

2. Kejadian 12:1 "Berfirimanlah Tuhan kepada Abraham, "pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ke negeri yang akan Kutunjukan kepadamu".
Jaringan keluarga, keturunan kepada keturunan, sampai pada Yusuf dan Maria yang melahirkan Yesus.

3.   Matius 28:19-20 "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir jaman.
Allah memberikan tugas kepada umatNya untuk melakukan pekerjaan2 besar untuk tujuan pengabaran injil.

4.  Kisah 1:8 "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.
Kita telah mendapatkan keselamatan, kita tidak boleh berdiam diri, kita diajak untuk pergi mengabarkan injil sampai ke ujung bumi. Metode yang dilakukan bertahap, dari hal kecil, melatih untuk bekerjasama dengan orang2 terdekat. Suami/istri menginjil kepada keluarga terdekat, kepada anak2 dan cucu.

Rumah Tangga Advent hal 35 - Tidak ada ladang yang lebih baik untuk di garap, daripada sebuah rumah tangga.

Rumah Tangga Advent hal 16-17 - Orangtua menjadi contoh bagi anak2, mengajarkan anak2 untuk menghormati Allah.

Keluarga menjadi mercu suar bagi lingkungan. Menjadi contoh dan teladan yang dibentuk oleh Allah untuk menjadi saksi2Nya, menjadi saluran berkat bagi lingkungan dimana kita tinggal. Kabar keselamatan harus dibagikan kepada orang2 di sekeliling kita, dimulai dari orang2 terdekat, yaitu Keluarga. Mengabarkan injil menjadi tanggung jawab setiap anggota keluarga. Dibutuhkan pelatihan dan commitment yang sungguh2 di dalam menjalankan peran sebagai agen juru kabar keselamatan. Berjalan bersama Dia dan menjadikanNya juru kemudi kehidupan kita melayakan setiap anggota keluarga menjalankan misi suci itu. Jadikan Rumah Tangga-mu menjadi pusat penginjilan, demikian Bp. Munas Tambunan mengakhiri khotbah yang dibawakan Sabat siang itu.

Untuk menutup kebaktian khotbah, jemaat bangkit bediri menyanyi dari LS No. 5 "Kasih Surga Yang Terindah", dilanjutkan doa tutup yang dilayangkan oleh pengkhotbah Bp. Munas Tambunan, jemaat menyambut doa tutup dengan menyanyi dari LS No. 522 "Curahkan Berkat Mu Ya Tuhan". 

Acara kebaktian khotbah berakhir, para participant meninggalkan mimbar diikuti anggot jemaat baris demi baris untuk saling bersalaman dan selanjutnya makan bersama - potluck. Selamat Sabat, Tuhan Memberkati.

Lynda Karman