Kebaktian Sabat
GMAHK Kemang Pratama
GMAHK Kemang Pratama
Pembicara : Bp. Rudolf Doloksaribu
Sabat, 23 Agustus 2014
Sabat, 23 Agustus 2014
Acara kebaktian khotbah di mulai dengan menyanyi dari LS No. 515 "Tuhan ada dalam Bait Allah" dipimpin oleh chorister Ibu Debby Simanjuntak di iringi pianist Elsa Eman, perlahan participant khotbah memasuki mimbar. Jemaat bangkit berdiri menyanyi lagu pendahuluan LS No. 1 "Di Hadapan Hadirat Mu", doa buka dilayangkan oleh pengkhotbah Bp. Rudolf Doloksaribu.
Bacaan ayat bersahutan terdapat dalam Lukas 15:28-32 dipimpin oleh Bp. David Tampubolon, dibacakan secara bergantian oleh pemimpin dan jemaat.
Lagu pembukaan dari LS No. 237 "Jadikan Aku Milik Mu Tuhan", dilanjutkan doa syafaat yang dilayangkan oleh Bp. Jamesson Silitonga. Jemaat menyambut doa dengan menyanyi dari LS No. 517 "Dengar Ya Tuhan Kami Berdoa".
Bacaan persembahan dibawakan oleh Bp. Dixon Simanjuntak, mengajak jemaat untuk memberikan persembahan dengan limpah kepada Allah yang merupakan bukti cinta kita kepada Dia yang telah memberikan berkat kepada kita. Para diakon mengumpulkan persembahan diiringi musik instrumentalia, jemaat menyambut dengan menyanyi dari LS. No. 21 "Kepada Allah Bri Puji", diakhiri dengan doa persembahan yang dilayangkan oleh Bp. Dixon Simanjuntak.
Lagu istimewa berupa permainan angklung dibawakan oleh BWA Kemang Pratama, dengan judul lagu "I'd Rather Have Jesus", dilanjutkan cerita anak yang dibawakan oleh Ibu Anita Doloksaribu. Cerita mengambil kisah seorang hamba yang jahat yang memiliki banyak hutang kepada raja dan oleh karena kebaikan raja maka hutangnya di bebaskan. Namun ketika hamba tsb meninggalkan raja dan bertemu dengan hamba lainnya yang berhutang kepadanya, dia menangkap dan mencekik leher orang tsb seraya memintanya melunasi hutang2nya. Orang tsb tidak dapat melunasinya, maka hamba yang jahat itu menyerahkan kawannya itu ke penjara sampai dia dapat melunasi seluruh hutang2nya. Ketika raja mendengar hal itu, marahlah ia karena raja telah menghapuskan hutang hamba yang jahat itu ketika dia datang memohon kepadanya. Tanya raja, "Jika aku telah menghapuskan hutang mu mengapa engkau tidak mau mengasihi kawanmu bahkan memasukannya ke dalam penjara? Maka lanjut Raja, "Aku akan menyerahkan engkau kepada algojo2 sampai engkau melunasi seluruh hutang2mu kepadaku". Allah mengasihi kita, maka selayaknya kita juga mengasihi sesama manusia seperti apa yang Allah lakukan. Seorang anak membaca ayat yang terdapat dalam Mat 6:14-15, diakhiri doa yang dilayangkan oleh salah satu anak. Kembali sebuah lagu istimewa dibawakan oleh VG Kemang Pratama mengawali firman yang dibawakan oleh Bp. Rudolf Doloksaribu.
Ayat inti khotbah terdapat dalam Filipi 4:4 "Bersukacitalan senantiasa di dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah", dibacakan oleh Bp. David Tampubolon. Jemaat menyanyi lagu penghantar khotbah "Tuhan Bersabda Padaku" dengan setengah suara untuk mempersiapkan hati dan pikiran mendengarkan firman yang akan dibawakan.
Bp. Rudolf Doloksaribu memberikan judul khotbahnya "Sukacita Dalam Pelayanan". Khotbah Sabat itu menjadi pendahuluan atas "KKR Saturation" wilayah IV yang akan dilaksanakan selama tiga hari berturut2 pada hari Rabu - Jumat tanggal 27-29 Agustus 2014 bertempat di GMAHK Kemang Pratama, dimana Bp. Doloksaribu menjadi pembicaranya.
Sebuah kutipan dibacakan sebagai salam pembuka, "Damai sejahtera Allah yang melampaui akal dan pikiran manusia menyertai kita sepanjang Sabat ini". Hari Sabat menjadi hari yang penuh berkat dan sukacita. Dalam pendahuluannya, tak lupa Bp Doloksaribu mengingatkan kembali tema (utama) tahunan GMAHK di seluruh dunia, yaitu "Revival, Reformation & Beyond". Sekilas kembali kebelakang, beliau juga mengingatkan sub2 tema tahun sebelumnya :
Tahun 2011 "Kebangunan Untuk Misi"
Tahun 2012 "Dibangunkan Untuk FirmanNya".
Tahun 2013 "Kebangunan Dan Kehidupan Kristiani".
Tahun 2013 "Kebanguna Dan Kebenaran Yang Di Nubuatkan".
Dengan cara apa tema2 tsb diatas dilaksanakan ?
"Reach Up, Reach Out, & Reach Accross"
Definisi sukacita adalah : keyakinan yang lebih indah/lebih mulia dari apa yang kita pikirkan dan harapkan.
Beberapa alasan mengapa kita tidak bersukacita
1. Kejadian 31:27 "Mengapa engkau lari diam2 dan mengakali aku? Mengapa engkau tidak memberitahu kepadaku, supaya aku menghantarkan engkau dengan sukacita dan nyanyian dengan rebana dan kecapi? -- cerita latar belakang keluarga Laban.
2. Maleakhi 3:8 "Bolehkah manusia menipu Allah? namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata : Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau? Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus".
3. Amsal 24:17 "Janganlah bersukacita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria kalau ia terperosok".
4. Roma 12:17-20 "Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! Saudar2ku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis : Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. Tetapi jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! dengan berbuat dmikian kamu menumpukkan bara api diatas kepalanya".
5. Amsal 17:21 "Siapa mendapat anak yang bebal, mendapat duka, dan ayah orang bodoh tidak akan bersukacita".
6. Amsal 28:14 "Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan Tuhan, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka".
Alasan2 untuk kita bersukacita
Mazmur 9:3 "Aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi namaMu Ya Mahatinggi" -- bersukacita karena Tuhan.
Mazmur 32:11 "Bersukacitalah dalam Tuhan dan bersorak-soraklah, hai orang2 benar, bersorak-soraklah hai orang2 jujur" -- bersukacita karena orang benar dan jujur.
Amsal 13:5 "Orang benar benci kepada dusta, tetapi orang fasik memalukan dan memburukan diri" -- bersukacita karena membenci dusta.
Ayub 23:7 "Orang jujurlah yang akan membela diri di hadapanNya, dan aku akan bebas dari hakimku untuk selama-lamany" -- bersukacita karena jujur.
Mazmur 34:3 "Karena Tuhan jiwaku bermegah, biarlah orang2 yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita" -- bersukacita karena rendah hati.
Ketika Yesus ditangkap dan dihadapkan kepada Pilatus, tidak ditemukan satu kesalahanpun atas dirinya. Sebenarnya Yesus dapat saja membela dirinya. Dia sanggup melakukanya. Namun Yesus ingin memberikan teladan kepada murid2Nya, hal kerendahan hati kemudian menjadi sesuatu yang teramat penting saat kematianNya.
Lost & Found
Buku Lukas 15 menceritakan tiga perumpamaan tentang kehilangan, dan ketika ditemukan kembali maka akan diadakan sebuah pesta (party).
Perumpamaan tentang domba yang hilang -- ayat 6 "Dan setibanya di rumah, ia memanggil sahabat dan tetangga2nya serta berkata kepada mereka : Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan".
Perumpamaan tentang dirham yang hilang -- ayat 9 "Dan kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat2 dan tetanga2nya serta berkata : Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan".
Perumpamaan tentang anak yang hilang -- ayat 23 "Dan ambilah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita".
Pesta menggambarkan sukacita. Sukacita perlu dibagikan kepada sahabat2 dan saudara2 seiman. Pada cerita anak yang hilang, saat adiknya kembali dan mengakui kesalahannya kepada bapanya, anak sulung marah dan bersungut (complain) atas pesta yang diadakan untuk menyambut kedatangannya. Jawaban ayahnya yang mengatakan bahwa apa yang selama ini dimiikinya adalah juga milik anak sulungnya, sehingga tidak memerlukan diadakan pesta, menggambarkan keadaan umat2 Allah saat ini yang selalu bersungut2 saat Yesus memberikan sambutan kepada orang2 yang telah mati dan kemudian hidup kembali (pertobatan). Allah senantiasa bersama umat2 yang dikasihiNya, bersama dengan orang2 yang selalu datang kepadaNya, Allah tidak memerlukan pesta bagi mereka karena setiap saat mereka merasakan sukacita bersama Dia. Sukacita melambangkan pesta. Allah memberikan sambutanNya bagi siapa saja yang telah jatuh ke dalam dosa dan ingin kembali kepadaNya. Bukan saja Allah yang bersukacita atas kemenangan jiwa, namun seluruh malaikat di surga turut bersukacita menyambut kehidupannya yang baru.
Menjadi pertanyaan : Apakah kita mau menyambut anak yang hilang itu saat dia kembali ke rumah? Apakah kita mau menerima sambutan ayahnya saat diadakan pesta bagi anaknya yang hilang?
Lukas 13:29 "Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan daru Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam kerajaan Allah".
Anak sulung adalah kita - umat Allah yang tengah menanti kedatanganNya yang kedua kali. Hidup bersama2 dengan Allah, bergaul dan menjadikan Dia teladan hidup kita adalah apa yang Allah inginkan kita lakukan. Anak yang hilang adalah umat Allah yang berdosa, mereka meninggalkan dosanya, mengakui kesalahan dan berbalik meminta pengampunan daripadaNya. Allah tidak menginginkan kita bersungut2 saat Dia menyambut orang yang datang kepadaNya melalui pertobatan. Gantinya bersungut, mari kita berkerja dengan penuh sukacita dalam memenangkan banyak jiwa untuk datang kepadaNya, demikian Bp. Doloksaribu mengakhiri khotbah pada Sabat siang itu.
Untuk mengamini firman yang dibagikan, jemaat bangkit berdiri dengan menyanyi dari LS No. 283 "Hai Skalian Umat", doa penutup khotbah dilayangkan oleh Bp. Rudolf Doloksaribu, diakhiri sambutan doa jemaat menyanyi dari LS No. 522 "Curahkan Berkat Mu Ya Tuhan". Acara kebaktian khotbah selesai, para participant meninggalkan mimbar di ikuti oleh jemaat baris demi baris dipandu oleh diakon yang bertugas. Selanjutnya para tamu dan anggota jemaat yang hadir menikmati makan siang - potluck yang telah disiapkan.
Berkat hari Sabat menjadi bagian kita semua. Selamat Sabat, Tuhan Yesus memberkati.
Lynda Karman