Wednesday, August 20, 2014

KEBEBASAN DALAM KASIH - Ibu Pdt Laddy Hutapea

Kebaktian Sabat
GMAHK Kemang Pratama
 

Pembicara : Ibu Pdt Laddy Hutapea
Sabat, 16 Agustus 2014

Kebaktian khotbah di mulai dengan menyanyi dari LS No. 515 “Tuhan Ada Dalam Bait Allah”, di pimpin chorister Ibu Annie Simanjuntak di iringi piano Junior Tampubolon. Participant khotbah memasuki mimbar, jemat menyanyi LS No. 1 “Di Hadapan Hadirat Mu”, dilanjutkan doa buka yang dilayangkan oleh pengkhotbah Ibu Pdt Laddy Hutapea. Bacaan ayat bersahutan di pimpin oleh Bp. Richard Pelaupessy terdapat dalam 1 Korintus 13:4-7, dibacakan secara bergantian oleh pemimpin dan jemaat. Lagu pembukaan dari LS No. 338 “Rumah Tangga Bahagia” jemaat menyanyi semua ayat, di akhiri doa syafaat yang dilayangkan oleh Bp. Dharlen Simanjuntak. Sambutan doa, jemaat menyanyi dari LS No. 517 “Dengar Ya Tuhan Kami Berdoa”.

Bacaan persembahan dibawakan oleh Bp. Karman AK, mengajak anggota jemaat untuk melipatgandakan pemberian kepada Allah melalui persembahan. Jika kita melakukannya maka Allah pula akan melipatgandakan berkatNya kepada kita. Para diakon menjalankan pundi2 persembahan diiringi musik instrumentalia. Sambutan persembahan, jemaat menyanyi dari LS No. 2 “Pada Mu Allah Ku Puji”, di akhiri dengan doa persembahan dilayangkan oleh Bp. Karman AK. 

Sebuah lagu pujian istimewa mengawali cerita anak di sampaikan oleh KPA Villa Nusa Indah, membawakan lagu dengan judul “Tiap Langkahku”. Cerita anak dibawakan oleh Ibu Pdt Laddy Hutapea. Mengisahkan seorang petani yang bernama Paman Arthur yang memiliki perkebunan sekaligus peternakan. Selain berkebun padi, jagung dan kentang, dia juga berternak ayam. Suatu hari terjadi kebakaran hutan yang cukup hebat hingga menghabiskan setengah dari area perkebunan miliknya. Dia memiliki 12 anak ayam yang baru menetas saat terjadi kebakaran. Mereka tampak ketakutan dan berusaha untuk berlindung di dalam sayap induknya. Suatu pagi setelah terjadinya kebakaran, paman Arthur berjalan2 di tengah perkebunan miliknya dan ia dapati anak ayam miliknya semua mati. Bahkan dia temukan beberapa diantaranya terpisah jauh dari induknya. Paman Arthur berpikir bahwa anak2 ayam itu tidak mengikuti petunjuk induknya untuk menjauhi kebakaran, sehingga mereka tidak selamat. Pelajaran dari cerita ini menghimbau anak2 untuk menuruti perintah orang tua agar terhindar dari hal2 yang tidak diinginkan. Seperti ayat yang terdapat dalam Efesus 6:1 “Hai anak2, taatilah orangtuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian”, demikianlah Allah inginkan anak2 untuk taat kepada perintah orang tua. Cerita di akhiri dengan doa yang dilayangkan oleh salah satu anak. 

 
Ayat inti khotbah terdapat dalam Galatia 5:22-23 dibacakan oleh Bp. Richard Pelaupessy, jemaat menyiapkan hati untuk menerima firman dengan menyanyi lagu “Tuhan Bersabda Padaku” dengan setengah suara. 

Ibu Pdt Laddy Hutapea membawakan judul khotbah “Kebebasan Dalam Kasih” yang menjadi thema Sabat Rumah Tangga yang dihotbahkan secara bersamaan di seluruh gereja yang ada di DKI Koneferens dan sekitarnya. Khotbah di dahului dengan ilustrasi mengenai seorang berkebangsaan Afrika Selatan bernama Oscar Pistorius, yang memenangi kejuaraan lari pada Olympiade 2012. Atas prestasinya dia menjadi sangat terkenal, menjadi buah bibir dan topik pemberitaan secara International. Satu tahun kemudian, di tahun 2013 dunia dikejutkan dengan pemberitaan yang mengatakan Oscar Pistorius ditemukan telah membunuh kekasihnya. Berita lainnya adalah seorang anak berusia 12thn yang membunuh temannya, seorang ibu tega membunuh bayinya yang masih berusia 3bln, dan masih banyak lagi berita aksi kekerasan yang ada di sekitar kita. Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) adalah salah satu issue yang paling banyak terjadi dalam masyarakat kita sekarang. Infotainmant dan tabloid2 banyak mengupas dan menyajikan tontonan yang memberitakan KDRT yang terjadi dalam kehidupan para Selebriti. Di sekitar tempat tinggal kita-pun banyak kita temukan KDRT yang terjadi. Bukan saja diantara suami dan istri, tetapi orangtua terhadap anak2pun kerap terjadi. Dalam kaitannya, biasanya pihak yang lemah yang akan kalah. 

Mengapa hal itu terjadi ? 

“Kasih” adalah bahasa dunia yang Yesus ajarkan kepada manusia. Kasih harus bertumbuh dan berbuah setiap hari. Rasul Paulus mengatakan, keselamatan di dalam Kristus adalah menunjukan kehidupan yang dikuasai oleh tabiat Kristus. Banyak orang menyalahartikan Alkitab demi kekuasaan. Seperti yang terdapat dalam Efesus 5:22-23 “Hai istri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala istri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh”. Ayat ini seringkali digunakan oleh para suami dengan maksud untuk menyakiti dan menindas istrinya. Allah memberikan ayat ini bukan tanpa sebab dan maksud yang jelas. Jika suami tidak berjalan sesuai dengan firman Allah, maka ayat ini tidak selayaknya digunakan sebagai alasan terjadinya KDRT. 

Selain KDRT, issue pelecehan adalah hal yang banyak pula terjadi di sekitar kita, yang tidak jarang mengakibatkan kecelakaan hingga pembunuhan. Para istri/ibu/wanita dan anak2 seringkali menjadi sasaran utamanya. 

Beberapa bentuk pelecehan yang banyak terjadi adalah : 
1. Mendorong dengan kasar
2. Pelecehan sexual 
3. Pelecehan emosi.

Fakta umum dapat terlihat jelas dari profesi, etnis, golongan masyarakt tertentu dll, dan ditemukan 1 dari 4 wanita mengalamai pelecehan dan KDRT. Di Amerika, fenomena sosial yang terjadi cukup beragam, tingkat perceraian yang sangat tinggi dan adanya tuntutan atau tekanan psikis dari mantan suami/istri/kekasih baik melalui pengadilan maupun dalam kehidupan sehari2 adalah beberapa diantaranya. Ditemukan sekitar 3jt anak yang pernah melihat aksi KDRT dalam rumah tangga mereka, bisa dipastikan 30-60% anak2 tsb akan mengalami KDRT di saat mereka dewasa kelak. 

KDRT dapat menyebabkan hal2 tsb dibawah ini : 1. Depresi 2. Kecanduan obat2 terlarang/drugs 3. Sex bebas 4. Homosexual/lesbian Allah tidak pernah meninggalkan keluarga2 yang mengalami KDRT. Allah tidak pernah menginginkan hal tsb terjadi dalam rumah tangga2 Allah. Seperti Allah adalah Trinitas, demilkian pula selayaknya di dalam rumah tangga. Manusia2 memiliki pribadi yang berbeda2 namun memiliki satu tujuan, rumah tangga yang berlandaskan firman Allah. Seperti sepasang sepatu, walau tidak berjalan secara bersamaan, namun memiliki tujuan yang sama. 

4 Elemen penting yang perlu diperhatikan dalam rumah tangga 

1. Perjanjian Kejadian 6:18 “Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjianKu, dan engkau akan masuk ke dalam bahetra itu : engkau bersama2 dengan anak-anakmu”. Kejadian 15:18 “Pada hari itulah Tuhan mengadakan perjanjian dengan Abraham dengan berfirman : “Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai kepada sungai yang besar itu, sungai Efrat”. Demikianlah kedua perjanjian itu diberikan Allah kepada Nuh dan Abraham, hal tentang mencintai dan dicintai. 

2. Rahmat/Kasih Karunia Matius 6:15 “Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu”. Adalah tentang mengampuni dan memaafkan. 

3. Pemberdayaan – pelayanan untuk pengembangan keluarga dan masyarakat. 

4. Keintiman Kejadian 2:25 “Mereka keduanya telanjang, manusia dan istrinya itu tetapi mereka tidak merasa malu”. Mengisahkan keintiman Adam dan Hawa (trust), tidak ada yang di sembunyikan, tidak ada rahasia yang tersimpan rapat. Ketelanjangan diantara mereka tidak membuat mereka malu. Mengenal lebih dalam satu dengan yang lainnya. Dua pribadi dalam satu lingkaran yang tak pernah saling menyakiti. 

Mari periksa hidup kita, rumah tangga kita, apakah ada cinta dan keintiman di dalamnya yang berlandaskan model Kristus dalam mencintai umat dan jemaatNya? Cinta kasih yang berlandaskan kasih Yesus haruslah menjadi pantulan bagi setiap keluarga yang mengakui Yesus adalah nakhoda rumah tangga mereka. Istri adalah pantulan suami, sebaliknya suami adalah pantulan istri. Kebebasan dalam kasih yang terjadi dalam setiap rumah tangga adalah wujud nyata bahwa Allah menjadi pusat cinta kasih setiap anggota keluarga Allah. Roh Kudus akan membantu kita untuk dapat melakukanya, setiap hari, demikian Ibu Pdt Laddy Hutapea mengakhiri pekabaran yang disampaikan pada Sabat siang itu. 

Untuk mengamini firman yang dibawakan, jemaat bangkit berdiri untuk menyanyi lagu penutup LS No. 73 “Kasih Allah”, dilanjutkan doa yang dilayangkan oleh Ibu Pdt Laddy Hutapea dan diakhiri dengan lagu sambutan doa oleh jemaat dari LS No. 522 “Curahkan Berkat Mu Ya Tuhan”. Kebaktian Sabat berakhir, participant khotbah meninggalkan mimbar di ikuti oleh jemaat baris demi baris secara teratur dan perlahan di pandu oleh diakon yang bertugas. Selanjutnya anggota jemaat dan para tamu yang hadir menikmati makan siang bersama – potluck. 

Kiranya berkat Sabat menjadi bagian kita bersama. Selamat Sabat, Tuhan memberkati ! 

Lynda Karman