If I could catch a rainbow, I would do it just for you, and share with you its beauty, on the days you're feeling blue. If I could build a mountain, you could call your very own, a place to find serenity, a place to be alone. If I could take your troubles, I would toss them in the sea, but all these things I'm finding, are impossible for me. I cannot build a mountain, or catch a rainbow fair, but let me be what I know best, a friend who's always there. - Kahlil Gibran -
Tuesday, November 08, 2016
Kekhawatiran
Matius 6:34, Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Dalam perjalanan ke kantor, saya mendapat kiriman gambar dari istri saya melalui Whatsapp. Gambar itu adalah photo partisi di rumah sakit dengan keterangan "Lg di igd". Maksudnya "Sedang berada di Instalasi Gawat Darurat". Tentu saja, pesan ini membuat saya terkejut dan takut. Dan, ketika saya hubungi, dia mengatakan bahwa ketika dia sedang menuju ke tempat kerjanya, dia merasakan dada sebelah kirinya. Lalu ia memutuskan untuk mampir ke rumah sakit. "Ini sedang diperiksa EKG", katanya.
Selang beberapa saat, saya kembali menghubunginya. "Tidak apa-apa pah", katanya. "Kata dokter, asam lambung naik dan menekan ke atas, sehingga menyebabkan nyeri di dada dan tekanan darah sedikit drop". Lega hati saya. Puji Tuhan, ternyata menurut pemeriksaan dokter, didapati bahwa permasalahan bukan oleh karena penyakit yang serius. Lebih lanjut dokter mengatakan bahwa itu dikarenakan terlalu lelah dan terlalu banyak pikiran.
Tuhan Yesus dalam Matius 6:34 mengatakan "Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." Ya! Kita terkadang terlalu jauh menguatirkan hal-hal yang buruk. Kita kuatir akan terjadi sesuatu yang mengakibatkan kesusahan dan penderitaan. Dan, hal ini dapat mempengaruhi kesehatan kita. Pagi ini kita dinasehati, untuk menyerahkan segala kekuatiran kita kepada Tuhan. Allah akan menyertai dan tidak akan memberikan pencobaan lebih dari yang dapat kita tanggung. Dan, lebih dari itu, Allah meminta kita untuk tidak kuatir akan masa depan kita.
Mari kita belajar untuk menghapus kekuatiran kita yang berlebihan. Tuhan Yesus memberkati,