Harapan adalah suatu hal yang selalu didambakan oleh setiap manusia. Harapan berhubungan erat dengan masa depan dan tujuan hidup. Setiap orang yang normal, pasti mempunyai sebuah harapan. Ada penyataan yang tertulis sebagai berikut: “Kecil disuka, muda kaya raya, mati masuk surga.” Harapan untuk hidup damai (disukai semua orang), harapan untuk masa depan (kaya raya), atapun harapan untuk masa yang lebih jauh dari sekedar hidup di dunia ini (masuk surga). Harapan telah menjadi kebutuhan pokok manusia. Dan kalaupun saat ini harapan-harapan tersebut belum telaksana, masih ada satu harapan yang terakhir. Harapan yang sangat penting. Yang merupakan tujuan akhir dari perjalanan umat manusia. Harapan untuk mendapatkan kehidupan yang kekal di Surga.
Sebagai pengikut Kristus, kita bersyukur bahwa Tuhan Yesus Kristus telah memberikan pengharapan hidup kekal. Pengharapan yang akan diberikan secara cuma-cuma kepada setiap orang yang percaya dan mau menerimanya. Roma 10:13, “Sebab, barang siapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan“. Namun masalahnya, masih banyak orang yang tidak percaya dan bahkan belum mengenal sumber dari pengharapan itu.
Oleh karena itu, adalah menjadi tugas kita untuk memberitahukan kepada orang lain akan pengharapan keselamatan ini. Roma 10:14 mengatakan “Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakannya?” Setiap orang yang telah menerima dan mengetahui pengharapan ini, berkewajiban membagikan kabar pengharapan ini kepada orang-orang yang belum mengetahuinya.
Banyak metode yang digunakan untuk melakukan pekabaran ini. Salah satunya adalah dengan membentuk KPA (Kelompok Pendalaman Alkitab) di lingkungan kita. Dengan KPA-KPA ini, diharapkan pekabaran pengharapan akan keselamatan dari Yesus akan dapat didengar dan dimengerti oleh orang lain, dan pada akhirnya orang tersebut dapat percaya kepada Yesus dan memperoleh keselamatan.
Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Wilayah IV.2 yang dilaksanakan di Gereja MAHK Jemaat Kemang Pratama merupakan suatu wadah pematangan iman para pelajar Alkitab di KPA-KPA. Melalui KKR ini, para pelajar ini dapat dikuatkan dan dapat mengakui imannya kepada Yesus dengan menerima panggilan untuk dibaptis.
Pdt. Samuel Simorangkir D.Min, yang merupakan direktur departemen komunikasi Konferens DKI Jakarta dan sekitarnya, dan merangkap sebagai koordinator di Wilayah IV, dengan sangat baik membawakan pekabaran keselamatan ini. Dengan tema “SEDAP HARAP PADA YESUS KRISTUS”, selama lima malam, dari tanggal 4-8 Oktober 2010, pembicara membahas isu-isu seputar pengharapan.
Dari malam ke malam, secara bergantian, pembawa acara menyapa para tamu yang sudah rindu untuk mendengarkan kabar sukacita yang akan diberitakan. Para pemimpin pujian, dengan bersemangat memimpin lagu-lagu pujian untuk memuliakan Tuhan. Selain puji-pujian yang dibawakan oleh jemaat-jemaat di wilayah IV.2 dan koor tamu dari gereja HKBP, para tamu juga mendapat pengetahuan tentang kesehatan yang dibawakan oleh ibu S. Palawi dan pengetahuan tentang rumah tangga yang bawakan oleh bapak Pdt. D.H. Manurung.
Malam pertama, pembicara membawakan pekabaran yang berjudul “Yesus Kristus Yang Kita Tinggikan”. Bersama Kristus nilai kemanusiaan kita ditinggikan se-level denganNya dan manusia dapat bersatu untuk memuliakan namaNya.
Pada malam kedua, pembicara membahas judul “Semuanya Karena Cinta“. Ini menjelaskan bahgaimana Bapa tekah mengirim Yesus dan Yesus mau berkorban untuk manusia hanya berdasarkan cinta yang merupakan kepribadian dari Allah.
Di malam ketiga, pembahasan dengan judul „Aku Ingin Seperti Yesus Kristus“, membahas bagaimana manusia diciptakan sesuai degan peta/citra Allah. Dan Melalui Kasih KaruniaNya kita semua ingin hidup Kudus seperti Yesus Kristus yang memiliki Kasih terhadap Allah dan sesama.
Sedangkan di malam keempat, pembicara mengambil judul „Sudah Waktunya Untuk Hidup Baru“. Disini pembicara membahas bagaimana manusia lama harus binasa melalui Baptisan yang Kudus agar aku dapat hidup berdamai dengan Allah.
Klimaksnya pada malam kelima, atau yang terakhir, dengan judul „Hidup Yang Berpengharapan“, pembicara membahas KedatanganNya yang ke-2 kali yang sudah dekat. Inilah saatnya kita hidup baru dan memiliki tabit seperti Yesus. Hidup seperti kelompok 144.000 yang selalu mengikuti anak domba kemana saja Dia pergi.
Oh, Betapa indah dan sedapnya berharap kepada Tuhan Yesus Kristus.
Pada Malam terakhir ini, menjadi malam yang istimewa, oleh karena pada malam ini, sebelum pembicara menyampaikan pembahasannya, terlebih dahulu anak-anak tampil untuk membawakan lagu pujian kepada Tuhan.
Sebelumnya, anak-anak ini, yang turut hadir dari malam ke malam, dalam acara KKR ini, mengikuti Acara Pembangunan Tabiat Anak (APTA). Dalam acara ini, anak-anak diajarkan bernyanyi, pengetahuan kesehatan, prakarya dan cerita Alkitab. Begitu antusiasnya anak-anak ini, sehingga setiap malamnya, kelas anak-anak selalu saja penuh.
Anak-anak ini secara berturut-turut membawakan 3 lagu pujian yaitu ”Yesus Dalam Keluarga”, ”Yesus Cinta Anak-anak”, dan ”I have the Joy”. Namun, yang istimewa, anak-anak ini dapat menyanyikan dalam banyak bahasa. Dalam bahasa Indonesia, Inggris, Mandarin, India, Jawa, Sunda, Batak, dan Menado.
Pada malam terakhir ini pula, pembicara mengadakan panggilan. Dan tercatat 14 orang telah maju ke depan untuk menerima panggilan itu.
Puji Tuhan atas jiwa-jiwa yang telah digerakkan oleh Roh Kudus.
Sebagai pengikut Kristus, kita bersyukur bahwa Tuhan Yesus Kristus telah memberikan pengharapan hidup kekal. Pengharapan yang akan diberikan secara cuma-cuma kepada setiap orang yang percaya dan mau menerimanya. Roma 10:13, “Sebab, barang siapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan“. Namun masalahnya, masih banyak orang yang tidak percaya dan bahkan belum mengenal sumber dari pengharapan itu.
Oleh karena itu, adalah menjadi tugas kita untuk memberitahukan kepada orang lain akan pengharapan keselamatan ini. Roma 10:14 mengatakan “Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakannya?” Setiap orang yang telah menerima dan mengetahui pengharapan ini, berkewajiban membagikan kabar pengharapan ini kepada orang-orang yang belum mengetahuinya.
Banyak metode yang digunakan untuk melakukan pekabaran ini. Salah satunya adalah dengan membentuk KPA (Kelompok Pendalaman Alkitab) di lingkungan kita. Dengan KPA-KPA ini, diharapkan pekabaran pengharapan akan keselamatan dari Yesus akan dapat didengar dan dimengerti oleh orang lain, dan pada akhirnya orang tersebut dapat percaya kepada Yesus dan memperoleh keselamatan.
Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Wilayah IV.2 yang dilaksanakan di Gereja MAHK Jemaat Kemang Pratama merupakan suatu wadah pematangan iman para pelajar Alkitab di KPA-KPA. Melalui KKR ini, para pelajar ini dapat dikuatkan dan dapat mengakui imannya kepada Yesus dengan menerima panggilan untuk dibaptis.
Pdt. Samuel Simorangkir D.Min, yang merupakan direktur departemen komunikasi Konferens DKI Jakarta dan sekitarnya, dan merangkap sebagai koordinator di Wilayah IV, dengan sangat baik membawakan pekabaran keselamatan ini. Dengan tema “SEDAP HARAP PADA YESUS KRISTUS”, selama lima malam, dari tanggal 4-8 Oktober 2010, pembicara membahas isu-isu seputar pengharapan.
Dari malam ke malam, secara bergantian, pembawa acara menyapa para tamu yang sudah rindu untuk mendengarkan kabar sukacita yang akan diberitakan. Para pemimpin pujian, dengan bersemangat memimpin lagu-lagu pujian untuk memuliakan Tuhan. Selain puji-pujian yang dibawakan oleh jemaat-jemaat di wilayah IV.2 dan koor tamu dari gereja HKBP, para tamu juga mendapat pengetahuan tentang kesehatan yang dibawakan oleh ibu S. Palawi dan pengetahuan tentang rumah tangga yang bawakan oleh bapak Pdt. D.H. Manurung.
Malam pertama, pembicara membawakan pekabaran yang berjudul “Yesus Kristus Yang Kita Tinggikan”. Bersama Kristus nilai kemanusiaan kita ditinggikan se-level denganNya dan manusia dapat bersatu untuk memuliakan namaNya.
Pada malam kedua, pembicara membahas judul “Semuanya Karena Cinta“. Ini menjelaskan bahgaimana Bapa tekah mengirim Yesus dan Yesus mau berkorban untuk manusia hanya berdasarkan cinta yang merupakan kepribadian dari Allah.
Di malam ketiga, pembahasan dengan judul „Aku Ingin Seperti Yesus Kristus“, membahas bagaimana manusia diciptakan sesuai degan peta/citra Allah. Dan Melalui Kasih KaruniaNya kita semua ingin hidup Kudus seperti Yesus Kristus yang memiliki Kasih terhadap Allah dan sesama.
Sedangkan di malam keempat, pembicara mengambil judul „Sudah Waktunya Untuk Hidup Baru“. Disini pembicara membahas bagaimana manusia lama harus binasa melalui Baptisan yang Kudus agar aku dapat hidup berdamai dengan Allah.
Klimaksnya pada malam kelima, atau yang terakhir, dengan judul „Hidup Yang Berpengharapan“, pembicara membahas KedatanganNya yang ke-2 kali yang sudah dekat. Inilah saatnya kita hidup baru dan memiliki tabit seperti Yesus. Hidup seperti kelompok 144.000 yang selalu mengikuti anak domba kemana saja Dia pergi.
Oh, Betapa indah dan sedapnya berharap kepada Tuhan Yesus Kristus.
Pada Malam terakhir ini, menjadi malam yang istimewa, oleh karena pada malam ini, sebelum pembicara menyampaikan pembahasannya, terlebih dahulu anak-anak tampil untuk membawakan lagu pujian kepada Tuhan.
Sebelumnya, anak-anak ini, yang turut hadir dari malam ke malam, dalam acara KKR ini, mengikuti Acara Pembangunan Tabiat Anak (APTA). Dalam acara ini, anak-anak diajarkan bernyanyi, pengetahuan kesehatan, prakarya dan cerita Alkitab. Begitu antusiasnya anak-anak ini, sehingga setiap malamnya, kelas anak-anak selalu saja penuh.
Anak-anak ini secara berturut-turut membawakan 3 lagu pujian yaitu ”Yesus Dalam Keluarga”, ”Yesus Cinta Anak-anak”, dan ”I have the Joy”. Namun, yang istimewa, anak-anak ini dapat menyanyikan dalam banyak bahasa. Dalam bahasa Indonesia, Inggris, Mandarin, India, Jawa, Sunda, Batak, dan Menado.
Pada malam terakhir ini pula, pembicara mengadakan panggilan. Dan tercatat 14 orang telah maju ke depan untuk menerima panggilan itu.
Puji Tuhan atas jiwa-jiwa yang telah digerakkan oleh Roh Kudus.
-aster ungu-