Kebaktian Sabat
GMAHK Kemang Pratama
Pembicara : Bp. Ramlan Sormin
Sabat, 03 May, 2014
Sabat, 03 May, 2014
Memasuki acara kebaktian, jemaat menyambut pasrticipant khotbah memasuki mimbar dengan menyanyikan lagu pendahuluan dari LS No 515 "Tuhan ada dalam Kaabah" dipimpin oleh chorister Bp Erhart Tobing dengan pianist Velan Sormin. LS No. 1 "DiHadapan Hadirat Mu", jemaat tetap berdiri, dilanjutkan doa pengkhotbah yang dilayangkan oleh Bp. Ramlan Sormin. Bacaan ayat bersahutan terdapat dalam Markus 7:25-29 dibacakan secara bergantian pemimpin dan jemaat, dipimpin oleh Bp. Chandra Peranginangin. Jemaat menyanyi lagu buka yang dari LS No. 445 "Percaya yang Menang" dilanjutkan dengan doa syafaat yang dilayangkan oleh Bp. Karel Arsyad, diakhiri dengan jemaat menyambut dengan menyanyi dari LS 517 "Dengar Ya Tuhan kami berdoa". Bacaan persembahan dibawakan oleh Bp. Karman AK, menghimbau anggota jemaat untuk membagikan berkat kepada orang lain yang membutuhkannya, mereka yang berada di sekeliling kita. Diakon mengumpulkan persembahan diiringi musik instrumentalia, jemaat menyambut dengan menyanyi dari LS No. 21 "Kepada Allah Bri Puji", diakhiri dengan doa persembahan yang dilayangkan oleh Bp. Karman AK.
Mendahului khotbah, sebuah cerita anak dibawakan oleh Ibu Evelyn Sormn, menceritakan kisah Yesus dan murid2nya ketika mereka berada di dalam perahu saat terjadi ombak besar dan angin ribut, sesaat setelah Yesus berkhotbah di hadapan banyak orang. Saat sedang tertidur lelap oleh karena kelelahan, perahu yang mereka tumpangi tiba2 saja berguncang oleh ombak besar. Yesus mendiamkan angin ribut di hadapan murid2nya untuk menunjukan kepada mereka bahwa jika mereka bersama Yesus di dalam perahu, mereka tidak perlu menjadi takut. Jangan takut, Allah akan menjadi penolong kita dalam setiap permasalahan hidup kita, Dia akan mengambil alih kemudi perahu kehidupan kita jika kita meminta kepadaNya.
Sebuah lagu istimewa dibawakan oleh Pemuda Kemang Pratama dengan judul lagu "Smua orang harus Tahu", dilanjutkan bacaan ayat inti yang di bacakan oleh Bp. Chandra Peranginangin, terdapat dalam Markus 14:22. Jemaat menyambut firman yang akan dibawakan dengan menyanyi lagu "Tuhan, bersabda padaku" dengan lembut mengiringi pengkhotbah mempersiapkan diri untuk membagikan firman pada siang itu.
Khotbah yang dibawakan mengambil judul : "Lebih dari Cukup". Menceritakan latar belakang seorang wanita yang berasal dari bangsa Siro-Fenisia, yang terdapat dalam Markus 7:24-29. Saat Yesus tiba di daerah Tirus, kedatanganNya kesana tidak ingin diketahui banyak orang. Tetapi wanita Yunani berkebangsaan Siro-Fenisia mendengar kabar tentang kedatanganNya. Dia bertemu dengan Yesus untuk satu tujuan, meminta kesembuhan atas anaknya yang kerasukan roh jahat. Dia tersungkur di kaki Yesus dan memohon Dia untuk mengusir setan dari tubuh anaknya. Tetapi Yesus katakan dalam Markus 7:27 "Biarkan anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing". Cerita ini seakan menunjukan bahwa bangsa Siro-Fenisia, bangsa yang dibenci oleh bangsa Yahudi tidak pantas menerima roti yang diberikan oleh Yesus.
Beberapa hal yang menjadi alasan mengapa bangsa Siro-Fenisia dibenci oleh bangsa Yahudi :
1. Tempat dilahirkannya seorang wanita jahat - Isebel
2. Orang2 Yahudi pernah dipaksa untuk tidak menurut hukum Sabat
3. Melakukan pemotongan babi di dalam kaabah
Penulis buku Markus ingin menunjukan bahwa perkataan tentang Yesus lebih besar, lebih mulia bahkan lebih berharga dari bangsa Yahudi itu sendiri. Dalam Markus 7:27 kata2 Yesus merupakan sebuah arti kiasan terhadap seseorang. Dan wanita dari Siro-Fenisia menangkap makna dari kata2 Yesus tsb. Dia tidak tersinggung ataupun marah atas pernyataan roti diberikan kepada anjing. Dia bahkan menjawab dengan tulus, dalam ayat 28 "Tetapi perempuan itu menjawab, "Benar Tuhan, tetapi anjing yang dibawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak". Kata anak2 disini menunjuk kepada "bangsa Isarel". Ayat ini menyatakan bahwa injil harus diberitakan kepada bangsa Israeil dahulu. Wanita itu menyadari hal tsb, namun ia menanggapi kata2 Yesus dengan kebijaksanaan, ketekunan, dan iman. Ia mengemukakan bahwa maksud Yesus adalah agar bagsa lain secara tidak langsung memperoleh berkat ketika Allah memberkati Israel. Iman perempuan Siro-Fenisia itu di uji, dan ia tetap percaya kepadaNya.
Dalam buku Markus fasal 6,7 & 8 terdapat 22 kali kata roti. Yesus memberi makan 5000 orang, terjadi pada kehidupan bangsa Yahudi. Sisa 12 bakul. Bilangan 12 identik dengan 12 suku bangsa Israel. Israel = Yahudi. Yesus memberi makan 4000 orang, terjadi pada bangsa Yunani. Sisa 7 bakul. Bilangan 7 melambangkan angka sempurna, angka Tuhan, terutama untuk bangsa Ibrani. Ibrani = Yunani. Makna roti dalam buku Markus menegaskan bahwa roti diberikan bukan hanya kepada bangsa Yunani, Bangsa Yahudi saja, tetapi juga kepada bangsa Siro-Fenisia yang sangat dibenci ketika itu. Markus 14:22 "Dan ketika Yesus dan murid2Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkanya, lalu memberikannya kepada mereka dan berkata, "Ambilah, inilah tubuhKu".
Roti merujuk kepada tubuh Yesus. PengorbananNya di kayu salib bukan hanya untuk segolongan orang atau kelompok tertentu saja. Tetapi kematianNya untuk semua bangsa di dunia. Wanita dari Siro-Fenisia salah satunya. Iman perempuan itu di uji, dan ia tetap percaya kepadaNya. Yesus membalas iman wanita tsb dengan menyembuhkan anaknya. Markus 7:29 "Maka kata Yesus kepada perempuan itu, karena kata-katamu itu pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu".
Yesus memberikan keselamatan kepada wanita itu oleh karena percayanya. Orang percaya ketika berdoa baik bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain harus bertekun dalam doa, dan kadang2 bahkan berbincang2 dengan Allah. Yesus mengetahui beban berat yang dipikul oleh wanita itu atas hal yang terjadi terhadap anaknya. Saat dia kembali ke rumah, ia dapati anaknya berbaring di tempat tidur dan setan telah keluar dari tubuhnya. Yesus memberikan kelegaan. Yesus yang sama mau mengangkat semua beban kita, Dia mengerti semua penderitaan dan kesulitan yang kita hadapi. Dia lebih dari cukup untuk dapat melakukannya bagi kita. Kita hanya perlu meletakan semua persoalan hidup kita ke dalam tanganNya. Jangan takut, Dia lebih dari cukup untuk menolong kita, demikian Bp. Ramlan Sormin mengakhiri firman yang dibawakan pada siang Sabat itu.
Mengamini firman yang baru disampaikan, jemaat menyanyi dari LS No. 417 "Bak Wanita di sumur" diakhiri dengan doa tutup yang dilayangkan oleh Bp. Ramlan Sormin, dilanjutkan sambutan doa dengan menyanyi dari LS No. 552 "Curahkan berkat-Mu ya Tuhan". Acara kebaktian berakhir, participant khotbah meninggalkan mimbar diiringi musik instrumentalia diikuti anggota jemaat baris demi baris untuk selanjutnya saling bersalaman. Selamat Sabat, Tuhan berkati.
Lynda Karman