Monday, October 24, 2016

PRAYER IS POWERFUL


1 Yohanes 5:14
Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.


Saya baru saja tiba di rumah saat tiba-tiba saya teringat sesuatu. "Astaga, laptop saya tetinggal di mobil itu", saya setengah berteriak dan bergegas untuk kembali kesana. "Mami mau ke Semanggi lagi ya, mau ketemu dengan supir-supir mobil pribadi yang masih standby disana", saya meninggalkan anak-anak di rumah dan kembali ke Semanggi menggunakan taxi. Anak-anak keheranan melihat saya begitu terburu-buru meninggalkan mereka malam itu.

"Pak, bisa lebih cepat?", saya meminta supir taxi melajukan kendaraannya lebih cepat agar saya masih sempat bertemu dengan supir-supir kendaraan pribadi lainnya yang  masih mangkal disana. Hari itu saya menggunakan "omprengan" sebutan kendaraan pribadi yg banyak digunakan untuk mengangkut karyawan yang enggan membawa kendaraan ke kantor. Seperti biasa saya meletakan tas laptop saya di samping tempat duduk saya, dan sepertinya saya sempat tertidur sehingga saat turun saya terburu-buru dan lupa mengambilnya.

Di dalam taxi saya mengingat-ingat kejadian itu dan saya benar-benar tidak mengingat apa yang mengalihkan pikiran saya hingga saya lupa membawa  laptop saya turun. Jam menunjukan pukul 11.00 malam. "Pak, bisa lebih cepat lagi?", saya mulai khawatir tidak bertemu dengan salah satu supir disana. "Ibu tampak sangat cemas, ada yang ibu tunggu di Semanggi?", saya tidak menjawab supir taxi tsb, dan saya dapati beberapa kali dia mencoba memperhatikan saya melalui kaca spion.  Saya mulai berdoa. Doa saya adalah menemukan kembali laptop saya dan saya tidak di pecat karena lalai menjaga barang  milik kantor.

"Kami tidak bisa menghubungi supir itu Bu", kata salah.satu supir yang masih standby disana, setelah saya menceritakan apa yang saya alami sore itu saat menggunakan mobil omprengan di sana. "Tapi saya bisa hubungi koordinator yang mengatur mobil-mobil disini, karena dia memiliki semua nomor telepon supir", dia mencoba menenangkan saya. "Saya melihat tadi ibu berdoa di dalam taxi, semoga doa ibu dijawab", supir taxi yang sempat menemani saya beberapa saat turut menenangkan saya sebelum akhirnya meninggalkan saya bersama supir mobil omprengan itu.
"Ini nomor telepon genggam saya, ini nomor telepon kantor saya, dan ini nomor telepon rumah saya, mohon hubungi saya jika ada intormasi tentang laptop saya", saya meninggalkan supir omprengan itu setelah memberikan nomor-nomor telepone yang dapat menghubungi saya. Dalam perjalanan pulang dengan taxi, saya teringat ucapan supir omprengan yang mengatakan jika barang tertinggal di dalam mobil biasanya supir akan mengembalikannya melalui koordinator, dan biasanya.tidak pernah tidak kembali, asal bukan diambil oleh penumpang lain. Saya berdoa kepada Tuhan, "Tuhan, jika Engkau masih mengijinkan laptop itu kembali, Engkau akan mudahkan proses pengembaliannya. Jika tidak kembali, mungkin ada orang lain yant lebih membutuhkannya. KehendakMu saja yang jadi". Sambil memikirkan alasan yang tepat untuk saya berikan kepada atasan saya, saya terus berdoa, bahkan doa tengah malam beberapa hari berturut-turut. Saya memilih untuk tidak masuk kantor agar lebih leluasa menghubungi beberapa nomor telepon supir omprengan yang diberikan kepada saya melalui koordinator supir.

"Selamat pag ibu, apa benar ibu ketinggalan laptop di mobil saya dua hari lalu?", saya sedang dalam perjalanan ke kantor saat saya menerima telepon ini. "Iya betul", saya menjawab setengah berteriak. "Saya sudah titipkan di koordinator pagi ini, ibu bisa mengambilnya disana hari ini", saya menjawab "Ya, iyaaa, baik saya akan mengambilnya", saya menjawab dengan suara kuat saking gembiranya. Segera saya lupakan alasan yang sudah saya siapkan untuk menghadap atasan saya. Saya lupakan kecemasan saya atas data-data yang harus saya kumpulkan dan susun kembali, yang tentunya memerlukan waktu dan tenaga ekstra untuk melakukannya jika laptop saya benar-benar tidak kembali. Saya lupakan juga kekhawatiran saya atas sangsi pecat yang sempat membuat saya tidak tidur sepanjang malam. Yang saya ingat saat itu adalah mengucap syukur yang sebesar-besarnya atas kebaikanNya telah mendengarkan doa-doa saya. Doa tengah malam yang saya panjatkan beberapa malam berturut-turut.Terima kasih Tuhan.

Saya berterima kasih oleh karena saya masih diingatkan untuk berdoa. Saudara-saudariku terkasih, mari kita selalu bawakan dalam doa segala persoalan kita, kekhawatiran dan kesulitan yang kita hadapi dalam hidup. Mari jadikan doa sebagai nafas hidup kita, denyut nadi kita, menjadi kekuatan di setiap hari kita.  Doa menjawab segalanya. Prayer is Powerful.

Saturday, October 22, 2016

PELAYANAN PATHFINDERS KEMANG PRATAMA KE PERGURUAN ADVENT SUKABUMI (PASMI)

Pada hari Sabat, 22 Oktober 2016, semua rombongan Pathfinders Kemang Pratama sudah berkumpul di rumah keluarga Willy Wuisan pada pukul  4:30 pagi.  Sesuai rencana, kami akan mengadakan pelayanan ke Perguruan Advent Sukabumi (PASMI).  Walaupun masih terlihat agak mengantuk, tetapi semua menunjukkan semangat pada pagi itu.   Tepat pukul 5:00 pagi rombongan terdiri dari 4 mobil berangkat meninggalkan komplek perumahan Kemang Pratama menuju ke Sukabumi.  Perjalanan pagi itu ditempuh dengan waktu sekitar 3 jam.  Kami tiba di tujuan sekitar pukul 8:00 pagi.   Saat itu suasana gereja PASMI masih terbilang sepi.  Semua bersiap-siap berganti pakaian seragam Pathfinder tipe A.

Acara Sekolah Sabat dimulai pukul 9:00 tepat yang dipimpin oleh Marcel Karamoy.  Sebuah lagu istimewa dinyanyikan oleh semua Pathfinders di jam kebaktian itu. Pelayanan Perorangan dibawakan oleh ibu Debby Simanjuntak. 
Kita diajak untuk merasakan nikmatnya pulang kampong. Dulu MG Debby pernah bersekolah di PASMI saat duduk di bangku SMP. Setelah berkeluarga dia juga mengajar di PASMI selama 3 tahun.  Itu sebabnya dia merasakan indahnya pulang kampong.  Ibu Debby mengatakan bahwa kehidupan berasrama seperti di PASMI memberikan motivasi untuk siswa memiliki banyak sahabat dan teman.  Di jam kebaktian khotbah, MG Annie Simanjuntak, membawakan khotbah.  Ibu Annie mengajak semua Pathfinders untuk mengikuti tabiat dari Yesus.  Semua diajak untuk seperti tanah liat yang dibentuk oleh tukang periuk, yaitu Yesus sendiri yang dapat mengubah tabiat kita bila kita mau dibentuk seperti Dia.   Dua buah lagu pujian dilayangkan oleh Suara Amsal dan Trio Pathfinder.

Usai khotbah, kami dijamu dengan ramah oleh anggota jemaat PASMI. 
Setelah menikmati makanan rohani, kami disuguhkan oleh makanan sehat dengan menu vegetarian yang nikmat.  Semua merasakan sukacita. Setelah makan, semua kembali ke dalam gereja untuk mengikuti beberapa seminar yang dibawakan kakak-kakak Pembina dari Kemang Pratama.  MG Sofie Manurung membawakan seminar tentang Sopan Santun.  Semua diajak mengikuti cara yang patut dan sopan dalam kehidupan social Kristen yang baik.  Seminar sekitar satu jam ini diikuti dengan antusias.  MG Lies Purnama membawakan seminar tentang Lingkungan Hidup dan Daur Ulang.  Kita diajak untuk menjaga kelestarian lingkuangan hidup yang Tuhan sudah ciptakan.

Jam Pemuda Advent dimulai pukul 16:15 sore.   CMG Veber Sormin memimpin acara dan mengajak semua untuk saling berkenalan satu dengan yang lain. 
Sebuah lagu pujian dibawakan oleh Pathfinder dari PASMI.  Verel Sormin membawakan ice breaker dan meminta yang hadir membentuk beberapa kelompok.  Mereka diminta membentuk format barisan berdasarkan berbagai aturan yang diminta.  Semua merasa gembira mengikuti acara tersebut.  MG Ramlan Sormin membawakan seminar berjudul Etika Dalam Mengambil Keputusan.  Acara yang dibawakan secara interaktif melibatkan semua peserta.  Masing-masing diajak untuk merenun

gkan bahwa pengambilan keputusan akan membawa kepada tujuan akhir kita, baik itu kehidupan kekal atau kebinasaan. Oleh karenanya diingatkan agar kita boleh ambil keputusan berdasarkan petunjuk perintah Tuhan di Alkitab.   Mengakhiri acara PA sore itu, MG Dixon Simanjuntak membawakan renungan tutup Sabat yang intinya mengajak semua yang hadir untuk rajin membaca Alkitab yang  akan menjadi penuntun kehidupan kita.


Usai tutup Sabat, kembali lagi keramahan anggota jemaat PASMI mengajak kami untuk menikmati makan malam yang hangat dan lezat.  Puji Tuhan ! 
Semua pelayanan telah selesai dengan baik dan kami pulang dari lokasi sekitar pukul 20:00 malam.  Semua merasakan sukacita dan berkat sepanjang pelayanan sabat itu.   Kami tiba di rumah masing-masing sekitar pukul 24:00 malam.   Memang lumayan panjang perjalanan malam itu.  Tetapi semua merasakan sukacita penuh. 



Wednesday, October 05, 2016

We Are the Church - Sabat Anak 2016

Memasuki gereja pada hari Sabat ini, anggota gereja disambut oleh spanduk yang bertuliskan “ We are the Church”. Ya, hari Sabat ini, tanggal 24 September 2016, jemaat Kemang Pratama mengadakan acara Sabat Anak. Tema Sabat Anak pada tahun ini adalah “We are the Church“, dengan ayat inti dari 2Koritus 3:2,3 “Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.  Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.”.
 
Seperti biasanya, anak-anak dan guru-guru sekolah sabat dari depertemen Pelayanan Anak membawakan acara sejak Sekolah Sabat sampai dengan acara Khotbah. Kebaktian dimulai dengan Doa Percakapan yang dibawakan oleh pemimpin Sekolah Sabat, bapak Jamesson Silitonga. Kebaktian Sekolah Sabat yang dipimpin oleh Veber Sormin  dengan menyanyikan lagu pembukaan yang diringin oleh Fanny Saragih sebagai pianis. Ayat Inti dan Doa Pembukaan dibawakan oleh Marchell Karamoy. Dan, seperti biasanya, untuk mempromosikan “Follow The Bible”, diadakan acara kuis Alkitab, yang pada Sabat ini dibawakan oleh  staf Sekolah Sabat. Berita Mision sabat ini dibawakan dalam drama oleh kelas anak-anak.


Pada hari Sabat anak ini, diskusi Sekolah Sabat di kelas-kelas, dipimpin oleh para guru-guru Sekolah Sabat anak. “Bagaimanakah kita menunggu?”, itulah topik pelajaran yang didiskusikan di kelas masing-masing. Doa Tutup kebaktian Sekolah Sabat dibawakan oleh Sandy Silalahi.


Memasuki acara Khotbah, korister Glory Karamoy mengajak semua yang hadir untuk berdiri dan menyanyikan lagu “Berdiam”. Protokol dan ayat bersahutan pada acara khotbah dibawakan oleh ibu Martha Nenoharan dan doa syafaat dilayangkan oleh Meiwan Tobing. Setelah bacaan persembahan yang dibawakan oleh  Rosa Sulasta, dilanjutkan dengan pengumpulan persembahan dan doa. Sabat ini, koor anak-anak membawakan lagu pujian dan kemudian disusul cerita untuk anak, berupa drama yang dibawakan oleh departemen Sekolah Sabat.

Pengkhotbah Sabat ini, dibawakan oleh ibu Lies Purnama yang merupakan pemimpin Pelayan Anak,
Pekabarannya berupa khotbah dan lagu yang dibawakan oleh anak-anak:
  • Audrey Silaban membawakan pekabaran “Menolong dan melayani”, dan dilanjutkan dengan Vokal Grup Remaja Putri yang membawakan lagu “Blessing
  • Dave Tobias Purnama membawakan pekabaran “Menginjil dan Mendoakan” dan dilanjutkan dengan Suara Amsal yang membawakan lagu “Good News
  • Marchell Pelaupessy membawakan pekabaran “Memaafkan” dan dilanjutkan dengan Instrumentalia Verrel dkk.
  • Vita Silalahi membawakan pekabaran “Sopan Santun dan Sikap Hormat” dan dilanjutkan dengan Vokal Grup Guru-guru SS yang membawakan lagu “It was In a Country Church
  • Ray Kapitan membawakan pekabaran “Tertib di Gereja” dan dilanjutkan dengan Koor Anak-anak dan Guru Sekolah Sabat Anakyang membawakan lagu “We Are the Church


Inti dari pekabaran Sabat ini adalah bagaimana semua anggota jemaat, bahkan anak-anak adalah bagian dari gereja. Dari ayat inti, jelas sekali bahwa yang dimaksud Tuhan dengan gereja adalah orang-orangnya, bukan gedungnya. Dan orang-orang yang dimaksud disini adalah orang-orang yang dapat memancarkan dan menghidupkan kasih Tuhan dalam diri kita, kehidupan kita, di lingkungan gereja dan di luar gereja, yaitu di sekitar kita. DAlam hal ini, anak-anak dan orang-orang muda adalah calon tiang-tiang gereja, ituah yang sering kita dengar. Oleh sebab itu, sebagai tiang, tentunya harus kokoh dan tidak mudah goyah. Raja Salomo dalam Amsal 22:6, mengatakan“Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.”


Bila kita dapat membentuk calon tiang-tiang gereja itu dengan baik, maka gereja pada masa depan tidak akan goyah. Gereja akan bertambah kokoh, oleh sebab orang-orang muda tidak menyimpang dari jalan yang telah diajarkan oleh Allah melalui orang-orang tua mereka. Lebih jauh Raja Salomo mengatakan dalam Ams 29:17  “Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu.” Benar! Siapakah yang tidak akan berbahagia bilamana melihat anak-anaknya hidup dalam kebenaran? 3Yohanes 1:4  “Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran”.


Anak-anak ini adalah bagian dari gereja, dan bahkan mereka juga adalah gereja. Mereka akan menjadi surat yang akan dikenal dan dibaca oleh semua orang. Mereka akan menjadi surat Kristus yang ditulis oleh Roh Allah yang hidup.Pekabaran yang mereka berikan merupakan hal-hal yang sederhana yang dapat kita aplikasikan, sehingga itu juga dapat memotivasi kita untuk melakukan hal yang sama.

Audrey dalam pekabarannya mengatakan ada perbedaan anatar menolong dan melayani. Menolong adalah membantu untuk meringankan beban, misalnya penderitaan, kesukaran, dan sebagainya. Dengan kata lain, kita membantu orang lain walaupun orang tersebut telah melakukan bagiannya. Jadi dalam menolong, kita hanya sebagai pelengkap, bukan pemeran utama. Sedangkan dalam melayani, kita melakukan semua bagian orang tersebut, tanpa membebani atau membiarkan orang itu untuk melakukan bagiannya. Jadi, dalam melayani, kita bukan sekedar pelengkap, namun sebagai pemeran utama.


Dave mengatakan, bahwa untuk menjadi seorang penginjil tidak harus melakukan KKR atau menjadi Misionaris. Cukup dengan menyaksikan (mengobrol) tentang kasih Tuhan yang telah menyembuhkan seorang teman mereka saat mereka sedang berada di tempat umum, sehingga orang-orang turut mendengar pekabaran tersbut. Dengan cara ini, orang-orang akan mendengarkan kasih Tuhan.

Marchell mengingatkan kita bahwa berkata maaf memang sulit, namun ternyata memaafkan tidak lebih mudah dari meminta maaf.

Vita mengatakan cara kita berurusan dengan orang akan meninggalkan kesan baik ataupun buruk. Kalau kita sopan, kemungkinan besar orang akan menganggap kita dewasa dan bertanggung jawab; dan mereka juga akan memperlakukan kita dengan cara yang sama! Tapi, kalau kita kasar, orang akan menganggap kita hanya memikirkan diri sendiri. Akibatnya, kita bisa kehilangan banyak kesempatan, seperti mendapat pekerjaan dan yang lainnya.  Kalau kita selalu sopan, walaupun orang yang selalu kasar terhadap kita pun akhirnya mungkin perlahan-lahan akan memperlakukan kita dengan baik. Tentu, kalau kita kasar, kita juga akan diperlakukan dengan buruk.  Intinya: Kita setiap hari berurusan dengan orang-orang. Cara kita menghadapi orang bisa mempengaruhi cara mereka menilai dan memperlakukan kita. Singkatnya, sopan santun memang penting!

Dan terakhir, Ray memberitahukan bagaimana yang dimaksud dengan Tertib itu.  Dengan Hidup Tertib, diharapkan dapat menjadi kunci kesuksesan, menghasilkan terobosan, dan Tuahn akan berkerja melalui ketertiban hidup. Dan khususnya dalam ketertiban di gereja, kita dihimbau untuk: Berpakaian rapi dan sopan, Menjaga ketenangan, Mematikan gadget, Menghargai waktu dan Tuhan, dan Tenang serta menghargai lingkungan Gereja.

Diakhir pekabaran khotbah, ibu Lies mengingatkan kembali agar kita dapat memulai dari "Menolong dan Melayani", lalu kita mulai "Menginjil dan Mendoakan". Di lain pihak, kita belajar "Memaafkan" sehingga kita dapat memiliki sikap "Sopan Santun dan Hormat". Dan ini semua akan membawa "Ketertiban", bukan saja di dalam gereja, namun dalam semua aspek kehidupan kita.

Pekabaran mereka sangat sederhana. Namun dalam kemudaan mereka, mereka sudah mampu melakukan pelayanan ini. Kita Puji Tuhan, oleh kerena mereka diberikan kemampuan untuk membawakan pekabaran pada Sabat ini. Dan, sama seperti  Timotius, kita tidak akan menganggap mereka rendah karena kemudaannya. Mereka dapat menjadi teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataannya, dalam tingkah lakunya, dalam kasihnya, dalam kesetiaannya dan dalam kesuciannya.   1Timotius 4:12

Sebab “Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.  Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.”

Kebaktian ditutup dengan doa oleh gembala jemaat, Pdt. N.Z. Nenoharan untuk secara khusus mendoakan anak-anak dan orang muda agar dapat menjadi surat pujian yang ditulis dengan Roh Allah yang hidup pada hati manusia.

Tuhan Yesus memberkati.


Lies Purnama
Departemen Pelayanan Anak Jemaat Kemang Pratama






Monday, October 03, 2016

Bertemu Sang Pencipta

Amos 4 : 12 b “Oleh karena Aku akan melakukan yang demikian kepadamu, maka bersiaplah untuk bertemu dengan Allahmu, hai Israel!”



“Pa, nanti si Dee mau datang loh ke sekolahku…tadi ibu guru sudah kasih tahu ke kita semua di kelas,” celetuk anakku yang bungsu malam itu.  “Dee itu siapa ya?  Papa  baru dengar namanya...   Orang terkenal dek?” tanyaku ringan.  “Masa papa nggak kenal sih?  Dia kan pencipta banyak novel dan lagu yang terkenal. Itu loh pa, novel Supernova.  Dia juga kan salah satu penyanyi trio RSD…” jawab si adek sambil senyum berharap papanya bisa mengenali nama itu.  “Ohhh… Dee Lestari ya…Wah, adek beruntung sekali bisa ketemu sama dia nanti…” sahutku sambil menepuk bahunya.  Si adek tersenyum lebar.

“Iya pa, tapi sebelum ketemu dia nanti katanya ada yang musti kita siapkan,” lanjut si adek agak serius.  “Kita harus menciptakan sebuah lagu karya kita sendiri…kita ciptakan musik yang orisinil dan juga liriknya.  Terus…, liriknya harus diambil dari kalimat-kalimat yang ada di novelnya si Dee.  Nanti pas dia datang, kita akan tampilkan karya kita…sekalian berdiskusi  nanti,” jelas si bungsu panjang lebar tentang rencana bertemu sang pencipta novel dan lagu ini nantinya.  “Wah, bagus banget ide nya! Adek siap-siaplah untuk mulai cari ide untuk bikin musik dan lagunya dari sekarang…”  balasku memberi semangat.  “Iya pa, ini aku lagi coba-coba ,” sahut si bungsu singkat sambil sibuk meniupkan  beberapa nada di saxophone-nya.  Anakku terlihat begitu antusias mau bertemu dengan sang pencipta yang dikenal rajin berkunjung dan berbagi pengalaman ke sekolah-sekolah dan kampus.  Dia pun sungguh-sungguh melakukan persiapan. 

Ayat inti Roti Pagi hari ini menyerukan agar bangsa Israel bersiap untuk bertemu dengan Allah.  Mereka banyak berbuat dosa yang membuat mereka tidak siap bertemu dengan Allah.  Karena itu mereka diberi nasehat untuk bersiap agar dapat bertemu Allah.  Ayat ini juga menjadi nasehat bagi kita.  Kita harus bersiap dengan sungguh untuk bertemu dengan Pencipta kita. Karena diri kita kotor sementara Allah kudus.  Kita harus bersiap karena banyak hal yang harus kita tinggalkan, kesenangan dunia, perbuatan dosa, tabiat yang tidak berkenan pada Allah dan banyak lagi yang harus kita lepaskan agar kita siap bertemu dengan Pencipta kita.   Mintalah Roh Kudus untuk mengingatkan kita untuk bersiap, menolong kita untuk sanggup meninggalkan kelemahan kita, memastikan kita untuk bersedia dari sekarang untuk kedatangan Yesus yang tidak lama lagi.


Have an awesome day !