Tuesday, June 21, 2016

Sang Raja dan Aku



"...sebab itu insaflah dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu, bahwa satu pun dari segala yang baik yang telah dijanjikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, tidak ada yang tidak dipenuhi. Semuanya telah digenapi bagimu. Tidak ada satu pun yang tidak dipenuhi." Yosua 23:14



"Pa, aku dapat tiket dari temanku untuk nonton drama "The King and I" di sekolah nih! Kita nonton ya bareng kakak, abang...," rayu si bungsu sebelum dia berangkat ke sekolah. "Aku sudah lihat sebagian dramanya pa, pas mereka latihan kemarin. Papa pokoknya musti datang, bagus pa!" celotehnya berpromosi sambil menunjukkan tiket yang dia pegang. "Kalau adek sudah bilang bagus, mana mungkin papa nggak ikut nonton...," jawabku menggodanya. Malam Minggu yang ditunggu tiba. Auditorium yang megah sudah terisi banyak orang. Lampu disorot ke panggung utama. Suasana pelabuhan kerajaan Siam tahun 1860an begitu terasa.  Alunan lagu pembuka I Whistle a Happy Tune yang riang dari pemain orkestra langsung menyeruak ke telinga.  Tampak beberapa orang turun dari kapal yang bersandar di pelabuhan. "Itu si Anna! Dia guru dari Inggris yang mau mengajar di kerajaan Siam. Dia dijemput oleh pengawal raja tuh..." bisik si bungsu menjelaskan. Aku mengangguk pelan, takut mengganggu penonton lainnya.

"Si Anna aksen British-nya bagus banget ya, dek..." bisikku pelan memuji pemain tadi. "Tuh pa..., sekarang Anna sudah bertemu dengan Raja Siam," lanjut si bungsu menjelaskan dengan serius. "Wah, si Anna kelihatannya kesal dan marah-marah ke Raja Siam. Kenapa ya dek?" tanyaku ingin tahu.  "Oh, itu loh pa...Raja Siam itu sudah janji akan memberikan Anna sebuah rumah tinggal begitu dia sampai di sini.  Itu sudah kesepakatan mereka berdua," jawabnya sambil terus menatap ke panggung. "Nah, sekarang Raja Siam itu seenaknya batalin janjinya...pasti aja si Anna marah dan kecewa karena merasa dibohongi... Lihat deh, sekarang si Anna mengancam mau pulang kembali ke Inggris..." lanjutnya lagi.  "Ooh, kok seorang raja janjinya nggak bisa dipegang ya, dek?" tanyaku lagi. "Sssttt...sudah ya pa, kita terusin nontonnya dulu sekarang..." bisik si bungsu pelan, sepertinya tidak mau diganggu lagi.

Ayat inti Roti Pagi ini menyebutkan bahwa tidak ada satu pun janji Tuhan yang tidak digenapi.  Semua telah digenapi dan akan terus digenapi.  Allah kita tidak pernah ingkar janji.  Berbeda dengan Raja Siam tadi yang ingkar dalam janjinya,  Allah kita, sang Raja semesta alam, selalu menepati janjinya.  Bila Raja Siam tadi membuat kecewa dengan janji yang dia ingkari, maka Raja kita tidak akan pernah membuat kita kecewa.  Raja kita akan selalu mengangkat semangat dan harapan kita. Hari-hari kita akan dipenuhi dengan sukacita penuh. Pegang teguh janji Tuhan. Pandang padaNya setiap hari.  Allah kita tidak pernah mengingkari janjiNya.

Have a wonderful day !