Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya. Roma 8 : 28–30
Keselamatan dalam Yesus Kristus membuka peluang manusia untuk dapat belajar mengenal dirinya dengan benar dan mengembangkannya sesuai dengan apa yang TUHAN kehendaki. Pernyataan TUHAN Yesus bahwa orang percaya harus sempurna seperti BAPA di Surga (Mat. 5:48) sebenarnya sama dengan panggilan untuk menemukan gambar diri yang dikehendaki BAPA di Surga. Gambar diri ini adalah kesempurnaan. Pergumulan untuk menemukan gambar diri ini belum tuntas diselesaikan oleh Adam. Sekiranya Adam tuntas mengejar kesempurnaan seperti BAPA di Surga, niscaya ia tidak jatuh ke dalam dosa dan tidak berada di bumi lagi. Kesempurnaan, yaitu keadaan segambar dan serupa dengan ALLAH, berarti iblis tak akan mampu mengungguli manusia. Dengan demikian istilah “krisis gambar diri” harus dikoreksi dan dipahami dengan pemahaman yang baru. Sebab kalau dikatakan “krisis”, seolah-olah pernah ada suatu masa saat manusia pernah memiliki gambar diri yang sempurna. Padahal sebelum Anak ALLAH datang, manusia belum sempat sampai kepada tingkat mengungguli iblis. Jadi pengertian yang benar mengenai krisis gambar diri bukanlah pengembalian gambar diri seolah-olah manusia pernah mencapai gambar diri yang ideal atau sempurna dan pernah menetap permanen dalam dirinya, melainkan pengembalian proses penyempurnaan untuk menemukan gambar diri yang telah gagal oleh manusia pertama.
Maka panggilan untuk sempurna seperti BAPA adalah menjalani proses penyempurnaan manusia yang tertunda karena jatuhnya Adam dalam dosa. Kedatangan TUHAN Yesus sebagai Adam kedua merupakan awal dari dimulainya kembali pencarian gambar diri oleh manusia yang diciptakan segambar dengan ALLAH agar sempurna seperti BAPA di Surga dengan menjalani proses penyempurnaan di kehidupan ini. Tidak semua manusia diberikan kesempatan menjalani proses penyempurnaan ini dan pemahaman akan arti proses penyempurnaan ini., namun hanya kepada oang percaya saja. Maukah kita menjalani proses penyempurnaan ini agar menemukan gambar diri kita yang sempurna, seperti BAPA Di Surga. Panggilan untuk sempurna seperti BAPA adalah menjalani proses penyempurnaan untuk menemukan gambar dirinya.