Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Kisah Para Rasul 1: 6-8
Sebelum TUHAN Yesusnaik ke Surga, IA ditanyai oleh murid-murid-NYA, “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” Dari pertanyaan ini ada dua hal penting yang harus diperhatikan. Pertama, “pada masa ini” (ἐν τῷ χρόνῳ τούτῳ, én tó khrónō tutō), dan yang kedua, “memulihkan kerajaan bagi Israel” (ἀποκαθιστάνεις τὴν βασιλείαν τῷ Ἰσραήλ, apokathistanīs tēn basilían tó Israél). Maksud bagian kalimat yang kedua ini adalah merestorasi, memugar, atau membangun kembali kerajaan Israel. Dari pertanyaan para murid ini tampak bahwa mereka menghendaki agar pada masa mereka masih hidup di dunia, TUHAN Yesus merestorasi atau membangun kembali (apokathistanīs) kerajaan Israel yang pernah mengalami puncak keemasannya pada zaman Raja Daud dan Salomo. Tidak pernah bangsa Israel mengalami kejayaan seperti pada zaman dua raja besar itu.
Sebenarnya pertanyaan para murid ini lebih tepat disebut sebagai tuntutan. Mereka menuntut sebab mereka masih belum mengerti visi dan misi kedatangan TUHAN Yesus ke dalam dunia ini. Ironis, padahal mereka sudah belajar selama tiga setengah tahun siang dan malam dari Sang Mahaguru Agung, tetapi mereka masih mempunyai konsep yang salah. Di mana letak kesalahannya? Pertama, mereka tidak mengerti bahwa pemulihan kerajaan Israel bukanlah pada waktu yang diingini oleh mereka, melainkan pada saat yang akan ditentukan oleh BAPA (ay. 7). Kedua, mereka seharusnya sadar bahwa mereka tidak perlu tahu kapan BAPA mengadakan pemulihan itu. Secara tidak langsung TUHAN juga ingin mengisyaratkan ada hal yang lebih penting yang harus mereka tahu dan kerjakan, yaitu menerima kuasa untuk menjadi saksi TUHAN sampai ke ujung bumi (ay. 8). Ketiga, yang akan berdiri sampai selama-lamanya bukanlah kerajaan Israel duniawi, tetapi Kerajaan TUHAN Yesus Kristus setelah semua zaman raja-raja dan kerajaan berakhir. Empat puluh tahun setelah percakapan itu, Yerusalem dihancurkan dan mereka tidak lagi memiliki tanah air sampai 14 Mei 1948, saat Negara bernama Israel berdiri di tanah itu. Murid-murid Yesus ternyata salah, tetapi ini tidak boleh menjadi alasan pembenaran untuk kita juga berkonsep salah. Kita tidak boleh mengulangi kesalahan yang sama, tetapi kita harus mempelajari Alkitab sampai mengerti konsep TUHAN Yesus yang benar dan memeliharanya. Nantikanlah Kerajaan TUHAN Yesus dengan sukacita, bukan kerajaan duniawi.