Kebaktian Rabu Malam
Rabu, 18 Sptember 2013
GMAHK Kemang Pratama
Pembahasan : Buku Tulisan-tulisan Permulaan
Hal 109-126.
Pertengahan minggu merupakan malam permintaan doa dimulai tepat pukul 19.30 wib. Acara dipimpin oleh bapak Willy Wuisan yang diawali dengan mengundang hadirat Tuhan melalui Roh Kudus hadir dengan berdoa di dalam hati masing-masing, dan selanjutnya jemaat menyanyikan lagu sion nomor 183 “Inilah Jamku Berdoa“ sebagai lagu pembukaan dan dilanjutkan dengan doa pembukaan.
Kesaksian pada malam pertengahan minggu ini disampaikan oleh umat-umat Tuhan yang menyaksikan kasih Tuhan, dan Topik-topik doa malam ini mendoakan saudara-saudara yang sakit dan juga mendoakan family of the month untuk bulan September yaitu keluarga bapak Karel Arsyad. Selanjutnya jemaat berdoa dengan berkelompok dua atau tiga orang. Untuk menyambut firman Tuhan yang akan disampaikan, anak-anak menyanyikan sebuah lagu pujian yang berjudul “ Sebrang Langit Biru.”
Firman Tuhan pada malam permintaan doa dibawakan oleh Pdt. Sonny Kapitan yang memberikan petunjuk Firman Tuhan untuk mengingatkan umat-umat Tuhan agar disembuhkan dalam perjalanan kerohanian. Nubuatan yang terpanjang yang diingatkan untuk perjalanan umat-umat Tuhan sampai bertemu dengan Yesus. Dimana E.G. White mendapat khayal tentang penglihatan akan wajah Yesus. Wajah Yesus yang diselubungi oleh cahaya kemuliaan yang penuh dengan kasih, dan dia melihat bahwa dalam perjalanan ada dua rombongan, yaitu rombongan yang penuh dengan doa menyembah kepada Tuhan dan rombongan orang-orang yang tidak peduli lalai akan kerohanian. Orang – orang yang menerima hembusan Roh Kudus adalah orang-orang yang hidup dalam damai dan penuh kuasa yang manis, dan rombongan orang yang lalai tidak menyembah Yesus maka tidak perduli akan kerohanian tidak ada damai dan sukacita yang manis. Seringkali umat-umat Tuhan lupa untuk menjaga kehadiran Roh Kudus di dalam hati dan tidak menyembah Tuhan dengan sungguh-sungguh, sehingga tidaklah dapat dirasakan akan sukacita damai yang manis. Tuhan berulang-ulang menunjukkan kepada E. G. White bahwa umat-umat Tuhan haruslah bergantung kepada Allah dalam kehidupan dan seperti nabi Elia ketika dalam masa kesukaran. Dengan bersandar kekuatan dari Tuhan maka ujian-ujian iman dapat dihadapi dengan penuh kemenangan.
Dalam segala perbuatan dan kegiatan-kegiatan sehari-hari hendaklah umat-umat Tuhan berkata-kata, berpikir, dan bertindak seolah-olah Yesus akan segera datang. Pemulihan dan pembaharuan haruslah dimiliki untuk dapat tetap berada dalam kehidupan bersama dengan Allah, oleh karena Setan dengan kuasa yang dimilikinya dengan beragam-ragam cara berusaha membuat kutukan gaib yang akan menjatuhkan umat-umat Allah. Banyak spiritisme, ahli-ahli sihir, mujizat-mujizat iblis yang dilakukan untuk mempengaruhi pikiran-pikiran menjauh dari Allah dan mengganggu iman umat-umat Allah. Mata iman umat-umat Tuhan haruslah terbuka kepada Allah untuk tetap waspada terhadap serangan-serangan Setan.
Untuk mengakhiri Firman Tuhan jemaat menyanyikan lagu penutup ”Tuhan Batu Karang Kita“ dan diakhiri dengan doa oleh Pendeta Sonny Kapitan. Kiranya menjadi berkat.
-Mei-