Wednesday, July 23, 2014

SURAT CINTA UNTUK KAU DAN AKU - Sdr. Jorico Nababan

Kebaktian Sabat 
GMAHK Kemang Pratama 
Pembicara : Sdr. Jorico Nababan
Sabat, 19 July 2014


Mengawali jam kebaktian khotbah, jemaat menyambut dengan menyanyi dari LS No. 515 “Tuhan Ada dalam Kaabah” dipimpin oleh chorister Ibu Lenny Silitongan dengan pianist Timothy Purnama. Lagu pendahuluan LS No. 1 “Dihadapan Hadirat Mu” jemaat menyanyikan satu ayat saja, dilanjutkan doa pengkhotbah dilayangkan oleh Sdr. Jorico Nababan. Bacaan ayat bersahutan di pimpin oleh Sdr. Erhart Tobing, terdapat dalam 1 Korintus 13:4-8, 13 dibacakan oleh jemaat dan pemimpin secara bergantian. Sebagai lagu buka, jemaat menyanyi dari LS No. 73 “Kasih Allah”, doa syafaat dilayangkan oleh Bp. Jeffrey Eman. Jemaat menyambut dengan menyanyi dari LS 517 “Dengar Ya Tuhan Kami berdoa”.


Bacaan persembahan di bawakan oleh Bp. Karel Arsyad, menghimbau jemaat untuk setia dalam memberikan persembahan kepada Tuhan. Persembahan kita menjadi sebuah music yang indah bagi Tuhan. Allah menginginkan segala yang indah kita persembahkan kepadaNya. Para diakon menjalankan pundi2 persembahan di iringi music instrumentalia. Jemaat menyambut dengan menyanyi dari LS No. 21 “Pada Mu Allah Ku Puji”, diakhiri dengan doa persembahan dilayangkan oleh Bp. Karel Arsyad.

Sebuah lagu istimewa dipersembahkan oleh Jemaat ‘Pondok Berkat”. Anggota jemaat ini terdiri dari beberapa penyandang cacat - tuna netra, tuna rungu, dan disability. Mereka giat melakukan pelayanan kepada jemaat2 untuk membangun kerohanian dan tentunya menjadi inspirasi bagi anggota jemaat yang masih memiliki kesempurnaan physic di dalam melayani pekerjaan Tuhan. 


Cerita anak dibawakan oleh Ibu Runi mengambil kisah seorang pelayan kecil yang bekerja di rumah Naaman panglima raja Aram, yang membantu menyembuhkan penyakit kusta yang di deritanya dengan meminta dia menemui nabi Elisa, abdi Allah. Naaman mengkuti apa yang diperintahkan Elisa kepadanya, mencelupkan dirinya ke sungai Yordan sebanyak tujuh kali, maka sembuhlah ia. Seorang anak kecil telah menjadi juru kabar Allah. Sebuah lagu istimewa dipersembahkan oleh Ibu Syanni Oetomo, seorang ibu yang telah mengalami kebutaan selama 27 tahun akibat kecelakaan yang menimpanya saat dia berusai 23 thn. 

 

Ayat inti khotbah dibacakan oleh Sdr. Lukas Andrian, terdapat dalam Yohanes 3:16. Jemaat menyanyi lagu “Tuhan Bersabda Padaku” untuk mempersiapkan hati dan pikiran mendengarkan firman yang akan dibagikan.

“Surat Cinta untuk Kamu dan Aku” adalah judul firman yang disampaikan  oleh Sdr. Jorico Nababan.

Sebagai pendahuluan Sdr. Jorico menyampaikan kesaksian bagaimana ketika dia mengalami kecelakaan pada tahun 1999, saat dia sedang mengendarai sepeda pancal dan tiba2 sebuah seperda motor dengan kecepatan tinggi menabraknya, yang mengakibatkan tulang punggungnya patah dan hinggga saat ini dia mengalami kelumpuhan. Sdr. Jorico bertanya, siapa yang tidak pernah menerima surat cinta ? Semua orang mungkin pernah menerimanya. Bisa dikirimakan melalui pos atau menggunakan surat elektonik. Surat cinta selalu berisi kata-kata indah yang membuat siapapun yang menerimanya merasa senang dan selalu ingin membacanya berulang-ulang. Pernahkah saudara berpikir bahwa kita-pun telah dikirimkan surat cinta Allah yang berisi kata2 indah?

Matius 5:13 “Kamu dalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia di asingkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan di injak orang”.

Matius 5:23-24 “Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahan itu”.

Matius 5:9 “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah”.

Roma 12:19 “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis : pembalasan itu adalah hak Ku, Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan”.

Matius 5:39 “Tetapi Aku berkata kepadamu : janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu”.

Matius 5:44-45 “Tetapi Aku berkata kepadamu : Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang-orang yang benar dan orang yang tidak benar”.

Matius 6:1-2 “Ingatlah jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-loroang supaya mereka di puji orang. Aku berkata kepadamu : “Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya”.

Matius 6:25-26 “Karena itu Aku berkata kepadamu : Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan jangalah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan dan tubuh ini lebih penting daripada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh BapaMu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?”.

1 Yohanes 3:17 “Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimankah kasih Allah akan tetap di dalam dirinya?”.

Amsal 3:27 “Janganlah menahan kebaikan daripada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya”.

Efesus 6:1-4 “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikain. Hormatilah ayahmu dan ibumu, ini adalah suatu perintah yang penting speerti yang nyata dari janji ini : Supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi. Dan kamu bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan”.

1 Timotius 5: 1 “Janganlah engkau keras terhadap orang yang tua, melainkan tegurlah dia sebagai bapa. Tegurlah orang-orang muda sebagai saudaramu”.

Efesus 5: 22-23 “ Hai istri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami itu adalah kepala kepala istri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh”.

Keluaran 20:8 “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat”.

Yesaya 58:13-14 “Apabila engkau tidak menginjak-inajk hokum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku, apabila engkau menyebutkan hari Sabat “Hari Kenikmatan”dan hari kudus Tuhan “Hari yang Mulia”, apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu dan berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena Tuhan, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan member makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya”.

Matius 12:8 “Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat”.

Lukas 4:31 “Kemudia Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galelia, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat, Mereka takjub mendengar pengajaranNya, sebab perkataanNya penuh kuasa”.

Efesus 4:22-23 “Yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu”.

Yakobus 4:6 “Tetapi kasih karunia yang dianugerahkanNya kepada kita, lebih besar daripada itu, karena itu Ia katakan : Allah menantang orang yang congkak, tetapi mengasihi orang yang rendah hati”.

Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia mengaruniakan anakNya yang tunggal, supaya barangsiapa yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal”.

Matius 22:2 “Hal kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang”.

1 Korintus 13:13 “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu Iman, Pengharapan dan Kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah Kasih".

1 Yohanes 4:11 “Saudara-saudaraku yang kekasih, jikakalau demikian Allah mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi”. 

Ayat penutup diatas menjadi ringkasan atas firman yang disampaikan dengan judul “Surat Cinta Untuk Kau dan Aku”. Sebagai lagu tutup jemaat menyanyi dari LS No. 224 “Apa Kita Hidup Dekat Yesus”, doa tutup dilayangkan oleh Sdr. Jorico Nababan, jemaat menyambut dengan menyanyi dari LS 522 “Curahkan Berkat Mu Ya Tuhan”. Kebaktian selelsai, participant khotbah meninggalkan mimbar di ikuti anggota jemaat baris demi baris. Anggota jemaat dan para tamu yang hadir bersama2 menikmati hidangan potluck yang telah disiapkan. 

Pada pukul 14.00 WIB siang itu, kembali anggota jemaat memasuki ruang kebaktian untuk mendengarkan kesaksian dan lagu2 pujian yang dibawakan oleh jemaat Pondok Berkat. Acara kesaksian dipandu oleh Sdr. Paruhum Siregar dan Sdr. Ronald Tambunan, keduanya adalah alumnus  UNAI yang juga sekaligus penggagas dan pengurus jemaat Pondok Berkat yang beranggotakan penyandang cacat  permanent, dimana jemaat ini langsung dibawah koordinasi dan pengawasan  kantor Konferens DKI Jakarta & sekitarnya. Acara kesaksian  disampaikan secara bergantian oleh beberapa saudara/I kita Penca – Penyandang Cacat tuna netra.  Mereka menceritakan pengalaman mereka saat mengalami musibah yang mengakibatkan kebutaan di sisa hidup mereka sekarang.  Kesaksian dibawakan dengan menampilkan gambar2 saat musibah terjadi, juga sebelum dan sesudah kejadian. Sungguh mengharukan. Sesi tanya jawab digunakan anggota jemaat Kemang Pratama untuk menggali lebih dalam pengalaman2 berharga yang mereka alami pasca terjadinya musibah. Bekerja, membesarkan anak, mengikuti banyak kegiatan, hingga menjalani kehidupan ber-rumah tangga, sangat mengagumkan. Menjadi tantangan bagi anggota jemaat yang masih mendapatkan kesempatan memiliki kesempurnaan physik. Apakah semangat pelayanan yang mereka miliki saat ini menjadi inspirasi bagi kita ? Untuk menjadi renungan kita bersama.   
 

Terima kasih kami ucapkan  kepada rombongan jemaat Pondok Berkat yang telah melayanai jemaat Kemang Pratama sepanjang hari Sabat ini, SS, Khotbah dan Kesaksian. Seluruh rangkaian acara berjalan dengan baik atas bantuanNya. Tuhan kiranya memberkati pelayanan saudara/i kami Jemaat Pondok Berkat, terlebih rencana pelayanan yang akan di adakan di kota Malang beberapa hari kedepan. Doa kami menyertai saudara/i sekalian.  

Selamat Sabat, Tuhan Yesus memberkati !

Lynda Karman