Monday, July 28, 2014

PERBAKTIAN DAN MUSIK - Voice Of Hope - Jeannie Hutahaean

Kebaktian Sabat
GMAHK Kemang Pratama
Pembicara : Jeannie Hutahaean
Sabat, 26 July 2014 


Acara kebaktian khotbah di mulai dengan menyanyi lagu pendahuluan dari LS No. 515 “Tuhan Ada Dalam Bait Allah” dipimpin oleh chorister Lynda Karman dengan pianist Velan Sormin. Jemaat menyambut dengan menyanyi dari LS No. 1 “Di Hadapan Hadirat Mu”, dilanjutkan doa buka sekaligus doa khotbah dilayangkan oleh Ibu Jeannie Hutahaean, pemimpin VG Voice of Hope. Bacaan Alkitab dibacakan oleh Sdr. Donny Ham, terdapat dalam Keluaran 19:9-14, pemimpin dan jemaat membacakan ayat bersahutan secara bergantian. Lagu buka menyanyi dari LS No. 464 “Jaminan Berkat Tuhan Janji”, doa syafaat dilayangkan oleh Bp. Chandra Peranginangin, jemaat menyambut dengan menyanyi dari LS 517 “Dengar Ya Tuhan Kami Berdoa”.

 


Bacaan persembahan di bawakan oleh Bp. Sontani Purnama, menghimbau anggota jemaat untuk menyaksikan kebaikan Allah atas hidup kita melalui persembahan. Kesaksian hidup menjadi persembahan yang indah bagi Allah. Para diakon mengumpulkan persembahan di iringi music instrumentalia, jemaat menyambut dengan menyanyi dari LS No. 21 “Pada Mu Allah Ku Puji”, diakhiri dengan doa persembahan yang dilayangkan oleh Bp. Sontani Purnama.


Sebuah lagu istimewa mengawali cerita anak dibawakan oleh VG Voice Of Hope, dilanjutkan cerita anak dibawakan oleh Jessica Manueke. Cerita mengambil kisah seorang anak yang mengalami cacat di dalah satu kakinya, sehingga dia berjalan pincang. Saat dia pergi ke salah satu "Pet Shop" untuk melihat2 binatang peliharaan yang mungkin menarik hatinya untuk memeliharanya, dia temukan seekor anjing kecil yang cacat. Dia tertarik untuk membeli dan memeliharanya terdorong oleh keadaan yang dialaminya saat ini - kaki yang cacat. Dia kemudian teringat bagaimana pengorbanan Yesus di kayu salib untuk menebus dosa seluruh umat manusia, tak terkecuali orang2 yang cacat seperti dirinya. Yohanes 3:16 adalah ayat yang paling tepat untuk mendukung keinginannya memelihara anak anjing yang cacat tsb. Ayat kemudian dibacakan oleh salah satu anak. 

 

Ayat inti terdapat dalam Yehezkiel 44:23 dibacakan oleh Sdr. Donny Ham, jemaat mempersiapkan hati dan pikiran untuk mendengarkan firan yang akan dibagika dengan menyanyi lagu “Tuhan Bersabda Pada Ku” dengan setengah suara. Firman dengan judul “Perbaktian dan Musik” diawali dengan membaca ayat Alkitab yang terdapat dalam 1 Tesalonika 4: 1 “Akhirnya saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus ; Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh2 lagi”.

Perbaktian yang benar VS yang salah. 

Kejadian 4:1-16 menceritakan bagaimana persembahan yang disampaikan oleh Kain dan Habel kepada Allah.  Allah tidak mengindahkan korban bakaran yang mereka persembahkan, tetapi yang Allah inginkan adalah penurutan dari keduanya. Kain tidak mendengarkan suara Tuhan atas korban bakaran yang dia persembahkan, sebalinya Habel melakukan apa yang Allah perintahkan. Allah menerima persembahan Habel. 

Apa yang membuat Allah berkenan kepada manusia? 


Kejadian 1:26-27 “Berfirmanlah Allah : “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan2di laut dan burung2 di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap dibumi. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah di ciptakanNya dia, laki2 dan perempuan di ciptakanNya mereka”. 

Allah menciptakan manusia menurut gambar dan peta Allah, baik dalam hal kesempurnaan mental maupun physic. Pada mulanya manusia di ciptakan sempurna adanya. Namun setan menjadikan manusia memiliki penghalang untuk dekat dengan Khalik Pencipta. 

Keluaran 19:1-25 - bagaimana penurutan Musa kepada hukum Allah. Bahkan ayat ini menceritakan bagaimana Musa menuruti perintahNya setiap kali Allah menampakan diri kepadanya di gunung Sinai.  Memasang batas antara bangsa Israel dengan Allah, tidak mendaki gunung tempat dimana Allah menampakan diri kepada Musa, tidak merabanya bahkan jangan sekali2 mengenai kaki gunug itu dan masih banyak lagi lainnya, Musa menuruti perintah Allah. 

Hal sebaliknya yang terjadi dalam kitab Imamat 10:1-2. Ayat ini menceritakan bagaimana anak2 Harun tidak mendengarkan perintah Allah dengan mempersembahkan korban bakaran asing yang mana Allah tidak berkenan atasnya. Anak2 Harun menerima api yang keluar dari hadapan Tuhan lalu menghanguskan keduanya, mereka mati di hadapan Tuhan. 

Lagu selingan VG Voice of Hope : “I am God” dan  “Maha Mulia Nama itu”

 

Siapa yang menentukan cara2 penyucian perbaktian ? 

Tuhan memberikannya melalui orang-orang terdahulu agar cara2 perbaktian yang benar tidak musnah. Suku Lewi adalah salah satu suku yang Allah pilih untuk melayani melalui musik dalam kaabah di zaman bangsa Israel.  Mereka bukan hanya pandai menyanyi, namun mereka juga adalah orang2 yang sangat terlatih memainkan alat musik, serta memiliki pengetahuan sejarah musik peribadatan yang sangat baik. Mereka adalah orang2 pilihan Allah.
1 Tawarikh 9:33 “Dan inilah para penyanyi , kepala2 puak orang Lewi, yang diam di bilik2 dan bebas dari pekerjaan lain, sebab siang dan malam mereka sibuk dengan pekerjaannya”. 

1 Tawarikh 25:1 “Selanjutnya untuk ibadah Daud dan para panglima menunjuk anak2 Asaf, anak2 Heman dan anak2 Yedutun. Mereka bernubuat dengan diiringi kecapi, gambus dan ceracap. Daftar orang2 yang bekerja dalam ibadah ini ialah yang berikut, dari anak2 Asaf ialah Zakur, Yusuf, Netanya dan Azarela, anak2 Asaf dibawah pimpinan Asaf yang bernubuat dengan petunjuk raja”. 

2 Tawarikh 5:12 “Demikian pula para penyanyi orang Lewi semuanya hadir, yakni Asaf, Heman, Yedutun berserta anak2 dan saudara2nya. Mereka berdiri disebelah timur mezbah, berpakaian lenan halus dan dengan ceracap, gambus dan kecapinya, bersama2 seratus dua puluh imam peniup nafiri”. 

Pada zaman bangsa Israel, wanita tidak terlibat dalam musik dan kelompok penyanyi lagu pujian dalam kaabah. Wanita identik dengan penyembahan berhala dan kegiatan seksualitas. Dalam buku Mazmur 150, ayat ini  bukan dalam konteks peribadatan atau perbaktian, tetapi bertujuan menyanyikan pujian atas kemenangan perang. Mazmur 150:1-6 “Helaluya! Pujilah Allah dalam tempat kudusNya! Pujilah Dia karena segala keperkasaanNya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaranNya yang hebat! Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi! Pujilah Dia dengan rebana dan tari2an, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling! Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap  yang berdentang! Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan! Haleluya!”.

Allah menginginkan segala sesuati tahir dan suci dalam perbaktian. Kita harus dapat melihat perbedaan dalam pemilihan musik peribadatan dan musik sekuler. Allah meminta kita untuk menuruti perintahNya dalam hal perbaktian yang berkenan kepadaNya. Ulangan 13:18 “Sebab dengan demikian engkau mendengarkan suara Tuhan AllahMu untuk berpegang pada segala perintahNya, yang Kusampaikan kepadamu pada hari ini, dengan melakukan apa yang benar dimata Tuhan, Allahmu”. 

Sebagai penutup kembali VG Voice of Hope menyanyikan dua buah lagu berturut2 dengan judul “I am Determined” dan ‘Midnight Cry”. Kedua lagu tsb sekaligus menjadi lagu tutup khotbah, dilanjutkan dengan doa tutup yang dilayangkan oleh Ibu Jeannie Hutahaean, diakhiri dengan sambutan jemaat dengan menyanyi dari LS No. 522 “Curahkan berkat Mu Ya Tuhan”. Participant khotbah meninggalkan mimbar, diikuti anggota jemaat keluar baris demi baris yang di pandu oleh diakon yang bertugas, untuk selanjutnya saling bersalaman. Para tamu dan anggota jemaat menikmati hidangan potluck yang telah disiapkan oleh gereja. 

Berkat Hari Sabat menjadi bagian kita semua, Selamat Sabat, Tuhan memberkati ! 

Lynda Karman 

Wednesday, July 23, 2014

SURAT CINTA UNTUK KAU DAN AKU - Sdr. Jorico Nababan

Kebaktian Sabat 
GMAHK Kemang Pratama 
Pembicara : Sdr. Jorico Nababan
Sabat, 19 July 2014


Mengawali jam kebaktian khotbah, jemaat menyambut dengan menyanyi dari LS No. 515 “Tuhan Ada dalam Kaabah” dipimpin oleh chorister Ibu Lenny Silitongan dengan pianist Timothy Purnama. Lagu pendahuluan LS No. 1 “Dihadapan Hadirat Mu” jemaat menyanyikan satu ayat saja, dilanjutkan doa pengkhotbah dilayangkan oleh Sdr. Jorico Nababan. Bacaan ayat bersahutan di pimpin oleh Sdr. Erhart Tobing, terdapat dalam 1 Korintus 13:4-8, 13 dibacakan oleh jemaat dan pemimpin secara bergantian. Sebagai lagu buka, jemaat menyanyi dari LS No. 73 “Kasih Allah”, doa syafaat dilayangkan oleh Bp. Jeffrey Eman. Jemaat menyambut dengan menyanyi dari LS 517 “Dengar Ya Tuhan Kami berdoa”.


Bacaan persembahan di bawakan oleh Bp. Karel Arsyad, menghimbau jemaat untuk setia dalam memberikan persembahan kepada Tuhan. Persembahan kita menjadi sebuah music yang indah bagi Tuhan. Allah menginginkan segala yang indah kita persembahkan kepadaNya. Para diakon menjalankan pundi2 persembahan di iringi music instrumentalia. Jemaat menyambut dengan menyanyi dari LS No. 21 “Pada Mu Allah Ku Puji”, diakhiri dengan doa persembahan dilayangkan oleh Bp. Karel Arsyad.

Sebuah lagu istimewa dipersembahkan oleh Jemaat ‘Pondok Berkat”. Anggota jemaat ini terdiri dari beberapa penyandang cacat - tuna netra, tuna rungu, dan disability. Mereka giat melakukan pelayanan kepada jemaat2 untuk membangun kerohanian dan tentunya menjadi inspirasi bagi anggota jemaat yang masih memiliki kesempurnaan physic di dalam melayani pekerjaan Tuhan. 


Cerita anak dibawakan oleh Ibu Runi mengambil kisah seorang pelayan kecil yang bekerja di rumah Naaman panglima raja Aram, yang membantu menyembuhkan penyakit kusta yang di deritanya dengan meminta dia menemui nabi Elisa, abdi Allah. Naaman mengkuti apa yang diperintahkan Elisa kepadanya, mencelupkan dirinya ke sungai Yordan sebanyak tujuh kali, maka sembuhlah ia. Seorang anak kecil telah menjadi juru kabar Allah. Sebuah lagu istimewa dipersembahkan oleh Ibu Syanni Oetomo, seorang ibu yang telah mengalami kebutaan selama 27 tahun akibat kecelakaan yang menimpanya saat dia berusai 23 thn. 

 

Ayat inti khotbah dibacakan oleh Sdr. Lukas Andrian, terdapat dalam Yohanes 3:16. Jemaat menyanyi lagu “Tuhan Bersabda Padaku” untuk mempersiapkan hati dan pikiran mendengarkan firman yang akan dibagikan.

“Surat Cinta untuk Kamu dan Aku” adalah judul firman yang disampaikan  oleh Sdr. Jorico Nababan.

Sebagai pendahuluan Sdr. Jorico menyampaikan kesaksian bagaimana ketika dia mengalami kecelakaan pada tahun 1999, saat dia sedang mengendarai sepeda pancal dan tiba2 sebuah seperda motor dengan kecepatan tinggi menabraknya, yang mengakibatkan tulang punggungnya patah dan hinggga saat ini dia mengalami kelumpuhan. Sdr. Jorico bertanya, siapa yang tidak pernah menerima surat cinta ? Semua orang mungkin pernah menerimanya. Bisa dikirimakan melalui pos atau menggunakan surat elektonik. Surat cinta selalu berisi kata-kata indah yang membuat siapapun yang menerimanya merasa senang dan selalu ingin membacanya berulang-ulang. Pernahkah saudara berpikir bahwa kita-pun telah dikirimkan surat cinta Allah yang berisi kata2 indah?

Matius 5:13 “Kamu dalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia di asingkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan di injak orang”.

Matius 5:23-24 “Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahan itu”.

Matius 5:9 “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah”.

Roma 12:19 “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis : pembalasan itu adalah hak Ku, Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan”.

Matius 5:39 “Tetapi Aku berkata kepadamu : janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu”.

Matius 5:44-45 “Tetapi Aku berkata kepadamu : Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang-orang yang benar dan orang yang tidak benar”.

Matius 6:1-2 “Ingatlah jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-loroang supaya mereka di puji orang. Aku berkata kepadamu : “Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya”.

Matius 6:25-26 “Karena itu Aku berkata kepadamu : Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan jangalah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan dan tubuh ini lebih penting daripada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh BapaMu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?”.

1 Yohanes 3:17 “Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimankah kasih Allah akan tetap di dalam dirinya?”.

Amsal 3:27 “Janganlah menahan kebaikan daripada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya”.

Efesus 6:1-4 “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikain. Hormatilah ayahmu dan ibumu, ini adalah suatu perintah yang penting speerti yang nyata dari janji ini : Supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi. Dan kamu bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan”.

1 Timotius 5: 1 “Janganlah engkau keras terhadap orang yang tua, melainkan tegurlah dia sebagai bapa. Tegurlah orang-orang muda sebagai saudaramu”.

Efesus 5: 22-23 “ Hai istri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami itu adalah kepala kepala istri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh”.

Keluaran 20:8 “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat”.

Yesaya 58:13-14 “Apabila engkau tidak menginjak-inajk hokum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku, apabila engkau menyebutkan hari Sabat “Hari Kenikmatan”dan hari kudus Tuhan “Hari yang Mulia”, apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu dan berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena Tuhan, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan member makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya”.

Matius 12:8 “Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat”.

Lukas 4:31 “Kemudia Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galelia, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat, Mereka takjub mendengar pengajaranNya, sebab perkataanNya penuh kuasa”.

Efesus 4:22-23 “Yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu”.

Yakobus 4:6 “Tetapi kasih karunia yang dianugerahkanNya kepada kita, lebih besar daripada itu, karena itu Ia katakan : Allah menantang orang yang congkak, tetapi mengasihi orang yang rendah hati”.

Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia mengaruniakan anakNya yang tunggal, supaya barangsiapa yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal”.

Matius 22:2 “Hal kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang”.

1 Korintus 13:13 “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu Iman, Pengharapan dan Kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah Kasih".

1 Yohanes 4:11 “Saudara-saudaraku yang kekasih, jikakalau demikian Allah mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi”. 

Ayat penutup diatas menjadi ringkasan atas firman yang disampaikan dengan judul “Surat Cinta Untuk Kau dan Aku”. Sebagai lagu tutup jemaat menyanyi dari LS No. 224 “Apa Kita Hidup Dekat Yesus”, doa tutup dilayangkan oleh Sdr. Jorico Nababan, jemaat menyambut dengan menyanyi dari LS 522 “Curahkan Berkat Mu Ya Tuhan”. Kebaktian selelsai, participant khotbah meninggalkan mimbar di ikuti anggota jemaat baris demi baris. Anggota jemaat dan para tamu yang hadir bersama2 menikmati hidangan potluck yang telah disiapkan. 

Pada pukul 14.00 WIB siang itu, kembali anggota jemaat memasuki ruang kebaktian untuk mendengarkan kesaksian dan lagu2 pujian yang dibawakan oleh jemaat Pondok Berkat. Acara kesaksian dipandu oleh Sdr. Paruhum Siregar dan Sdr. Ronald Tambunan, keduanya adalah alumnus  UNAI yang juga sekaligus penggagas dan pengurus jemaat Pondok Berkat yang beranggotakan penyandang cacat  permanent, dimana jemaat ini langsung dibawah koordinasi dan pengawasan  kantor Konferens DKI Jakarta & sekitarnya. Acara kesaksian  disampaikan secara bergantian oleh beberapa saudara/I kita Penca – Penyandang Cacat tuna netra.  Mereka menceritakan pengalaman mereka saat mengalami musibah yang mengakibatkan kebutaan di sisa hidup mereka sekarang.  Kesaksian dibawakan dengan menampilkan gambar2 saat musibah terjadi, juga sebelum dan sesudah kejadian. Sungguh mengharukan. Sesi tanya jawab digunakan anggota jemaat Kemang Pratama untuk menggali lebih dalam pengalaman2 berharga yang mereka alami pasca terjadinya musibah. Bekerja, membesarkan anak, mengikuti banyak kegiatan, hingga menjalani kehidupan ber-rumah tangga, sangat mengagumkan. Menjadi tantangan bagi anggota jemaat yang masih mendapatkan kesempatan memiliki kesempurnaan physik. Apakah semangat pelayanan yang mereka miliki saat ini menjadi inspirasi bagi kita ? Untuk menjadi renungan kita bersama.   
 

Terima kasih kami ucapkan  kepada rombongan jemaat Pondok Berkat yang telah melayanai jemaat Kemang Pratama sepanjang hari Sabat ini, SS, Khotbah dan Kesaksian. Seluruh rangkaian acara berjalan dengan baik atas bantuanNya. Tuhan kiranya memberkati pelayanan saudara/i kami Jemaat Pondok Berkat, terlebih rencana pelayanan yang akan di adakan di kota Malang beberapa hari kedepan. Doa kami menyertai saudara/i sekalian.  

Selamat Sabat, Tuhan Yesus memberkati !

Lynda Karman   

 

Saturday, July 19, 2014

Kesaksian keluarga - Kel. Ramlan Sormin



Acara Sekolah Sabat
GMAHK Kemang Pratama
Kesaksian : Kel. Ramlan Sormin
Sabat, 19 Juli 2014



Cerita/kesaksian keluarga pada sabat 19 Juli dibawakan oleh keluarga Ramlan Sormin dimana keluarga Sormin diwakili oleh Bpk Ramlan dan Ibu  Evelyn Sormin. Adapun lagu pembuka yang dinyanyikan adalah lagu kesenangan dari keluarga ini yang berjudul "Bendera berkibar di istana hatiku". sebuah lagu yang mengajak kita semua untuk mengibarkan bendera Yesus dihati kita dan membiarkan orang tahu bahwa Yesus ada didalam hati kita.

Kesaksian pertama dibawakan oleh Bpk Ramlan Sormin yang menceritakan bagaimana pengalaman hidup nya ketika masih berkuliah. Suatu hari beliau mendapatkan kabar tentang berita duka cita bahwa ayah dari Bpk. Ramlan Sormin telah meninggal dunia. Kehilangan ayah di usia  yang masih muda membuat kesedihan yang mendalam bagi Bpk Romlin Sormin, karena kebersamaan bersama ayah yang dirasakan masih sangat singkat.

               

Tak ingin berlarut dalam kesedihan yang mendalam, beliau mengambil waktu khusus untuk berdoa kepada Tuhan. Sebuah daerah perbukitan di dekat tempat beliau berkuliah, yakni kampus UNAI menjadi tempat baginya untuk berdoa dan mendekatkan diri kepada Tuhan.



Singkat cerita setelah belasan tahun menikah dan berkeluarga, Bpk Romlan Sormin dalam sebuah kesempatan melewati daerah perbukitan yang sama tempat dia berdoa kepada Tuhan. Hal ini mengingatkan kenangan tersendiri serta kembali menguatkan dirinya akan kuasa Tuhan yang hadir dalam masa-masa sulitnya



Poin yang ingin dibagikan dari kesaksian ini yakni,


1. Bilama mana kita dikelilingi oleh orang yang mengasihi kita, biarlah kita bersukacita atas mereka.

2. Pada saat pergumulan kita, ambilah waktu dan tempat khusus untuk bersekutu dengan Tuhan, dalam sebuah kesempatan ingat kembali kenangan itu agar kita dapat memperoleh suatu kekuatan bersama Tuhan kembali.



Kesaksian kedua, menjadi kesempatan bagi Ibu Evelyn Sormin untuk menceritakan sebuah pengalaman hidup dimana dalam masa-masa ketika akan mengandung, ada banyak kesukaran yang dialami. Kondisi kesehatan dan kandungan yang tidak mendukung memaksa Ibu Sormin untuk melahirkan anak pertama lebih awal dari seharusnya. kelahiran anak dalam usia kandungan yang belum mencukupi menjadikan kekhawatiran bagi keluarga ini, apakah anak mereka akan tumbuh sehat atau tidak. tetapi dengan penyerahan kepada Tuhan masa-masa sukar ini berhasil dilewati dengan pertolongan dari Tuhan. Puji Tuhan…



Sebagai manusia terkadang kita merasa lemah, tapi karena pertolongan dan berkat Tuhan yang tiada berkesudahan akan menjadi kekuatan bagi kita.



Lagu penutup dalam kesaksian ini berjudul "walk with me - walk with me"



-Dilaporkan oleh Staf SS KP, AS/JS-