Kebaktian Rabu Malam
GMAHK Kemang Pratama
05 Desember 2012
GMAHK Kemang Pratama
05 Desember 2012
Buku
Bacaan Penatalayanan Pasal 7 :
“Kebajikan
Tidak Mementingkan Diri”
Malam permintaan doa dimulai tepat pukul 19.30wib. Acara dimulai
dengan mengundang kehadiran Roh Suci hadir melalui berdoa di dalam hati
masing-masing yang dipimpin oleh bapak Mulana Simanjuntak. Selanjutnya jemaat
menyanyikan lagu sion nomor 53 “Janganlah Takut Kesusahan” Sebagai lagu
pembukaan dan dilanjutkan dengan doa pembukaan oleh Pendeta Sonny Kapitan.
Pada jam permintaan doa maka kesaksian-kesaksian yang disampaikan
topik-topik doa disampaikan. Kesaksian oleh ibu Adeline menyaksikan
bagaimana ketika mengundang tamu-tamu KKR Anak maka datang hujan deras, dan
beberapa tamu ingin membatalkan datang ke KKR. Namun Puji Tuhan cuaca mulai
teduh kembali, dan hujan pun mulai reda. Saya tidak tahu alamat tamu KKR, dan
terjebak banjir, namun Puji Tuhan saya akhirnya bertemu tamu KKR tersebut. Saya
mengajak Anggi dibaptis, tapi saya takut, saya berdoa dan selesai berdoa , papa
Anggi telepon bahwa ia telah dibaptis, dan bapaknya pun merasa senang untuk hal
itu. Selanjutnya ibu Sitimey menyaksikan bahwa, “Terpujilah nama Tuhan“ oleh
karena KKR dapat berlangsung dengan baik dan kiranya menjadi berkat bagi semua anak-anak,
jemaat dan juga tamu-tamu. Kesaksian bapak Mulana Simanjuntak, ada
kelompok orang yang setia yaitu kelompok salami, memiliki perbedaan yaitu
mengikuti apa yang ada di Alquran, dan memiliki iman yang luar biasa dan berani
membagi uangnya, serta tidak mengambil bunga dari pinjaman orang, bagaimanakah
dengan umat-umat Tuhan?, Kesaksian oleh pendeta HM. Siagian, melawat bapak
Tagor Tambunan ke RS. Dharmais “mohon untuk di doakan”, dan ketika pulang naik
bis umum saya bertemu dengan seorang pengamen yang menyanyikan lagu-lagu
rohani, saya berpikir biarlah umat-umat Tuhan selalu diberkati. Topik-topik doa
yaitu, mendoakan ibu Surbakti, Daniel Kore, dokter Tagor Tambunan, dan juga
anak-anak yang sedang ujian Selanjutnya jemaat berdoa bertelut yang dibawakan
oleh ibu Yunita Wuisan dan bapak Munas Tambunan.
Renungan Firman Tuhan pada pertengahan minggu ini dibawakan
oleh bapak Pendeta HM. Siagian. Kebajikan artinya adalah memberi, dan
sistematis adalah teratur, sehingga memberi secara teratur. Kebajikan tidak
mementingkan diri artinya adalah sistematis tidak terkekang, penggunaan
kemurahan hati dalam segenap hidup dalam pelayanan kepada Allah maupun kepada
manusia atas dasar kasih. Tanpa memandang keuntungan atau ambisi pribadi.
Sebuah pemberian, tidak terbatas pada kepentingan diri saja. Yesus telah
menunjukkan di taman Getsemani ketika Dia berdoa ‘ janganlah seperti yang ku
kehendaki melainkan seperti yang Engkau kehendaki ‘. Yesus memberikan hidupnya
untuk manusia, tanpa ragu-ragu dan tanpa pertanyaan kepada kehendak Allah.
Teladan yang sempurna ketika Yesus menyerahkan hidupNya tanpa mementingkan
diriNya sendiri. Pemberian kita lebih bernilai dari pemberian itu sendiri
dengan kata lain maksud dan tujuan itulah yang bernilai. Allah memberikan tanpa
perbedaan dan tanpa pandang bulu. Oleh sebab Ia mengetahui banyak orang yang
salah menggunakan pemberianNya dan mementingkan dirinya sendiri. Yesus adalah
teladan yang sempurna dalam pemberianNya. Dunia tidak pernah melihat
kekayaanNya sebagai Tuhan, dunia mengenal Dia sebagai pemilik dan datang
kedunia menghampakan diriNya. Manusia menggunakan waktu untuk reputasi kepada
dirinya sendiri namun Yesus tidaklah demikian. Segala waktu untuk diri manusia
itu sendiri. Orang-orang yang bertobat hendaklah tidak mementingkan diri, tapi
semua yang dimiliki untuk melakukan yang baik. Dengan menyadari bahwa umat-umat
Tuhan satu didalam Kristus, maka kebajikan adalah dasar utama dari semesta
alam. Pemberian umat-umat Allah hendaklah tidak terbatas oleh karena kita
adalah milik Allah, kita adalah ciptaan Allah.
Himbauan, hendaklah umat-umat Allah melakukan pemberian kebajikan
dengan tidak mementingkan diri dan tidak terbatas dengan terus hidup untuk
Allah dan hidup harus membawa orang lain kepada Kristus.
Firman Tuhan ditutup dengan jemaat menyanyikan lagu penutup nomor
83 “ Berserah Kepada Yesus “ dan diakhiri dengan doa oleh Pendeta
HM. Siagian. Kiranya menjadi berkat…Amin.
-Mei-