Thursday, December 06, 2012

Bacaan Penatalayanan - Kebajikan Tidak Mementingkan Diri


Kebaktian Rabu Malam
GMAHK Kemang Pratama
05 Desember 2012
Buku Bacaan Penatalayanan Pasal 7 :
“Kebajikan Tidak Mementingkan Diri”

Malam permintaan doa dimulai tepat pukul 19.30wib. Acara dimulai dengan mengundang kehadiran Roh Suci hadir melalui berdoa di dalam hati masing-masing yang dipimpin oleh bapak Mulana Simanjuntak. Selanjutnya jemaat menyanyikan lagu sion nomor 53   “Janganlah Takut Kesusahan” Sebagai lagu pembukaan dan dilanjutkan dengan doa pembukaan oleh Pendeta Sonny Kapitan.

Pada jam permintaan doa maka kesaksian-kesaksian yang disampaikan topik-topik doa disampaikan.  Kesaksian oleh ibu Adeline  menyaksikan bagaimana ketika mengundang tamu-tamu KKR Anak maka datang hujan deras, dan beberapa tamu ingin membatalkan datang ke KKR. Namun Puji Tuhan cuaca mulai teduh kembali, dan hujan pun mulai reda. Saya tidak tahu alamat tamu KKR, dan terjebak banjir, namun Puji Tuhan saya akhirnya bertemu tamu KKR tersebut. Saya mengajak Anggi dibaptis, tapi saya takut, saya berdoa dan selesai berdoa , papa Anggi telepon bahwa ia telah dibaptis, dan bapaknya pun merasa senang untuk hal itu.  Selanjutnya ibu Sitimey menyaksikan bahwa, “Terpujilah nama Tuhan“ oleh karena KKR dapat berlangsung dengan baik dan kiranya menjadi berkat bagi semua anak-anak, jemaat dan juga tamu-tamu.  Kesaksian bapak Mulana Simanjuntak, ada kelompok orang yang setia yaitu kelompok salami, memiliki perbedaan yaitu mengikuti apa yang ada di Alquran, dan memiliki iman yang luar biasa dan berani membagi uangnya, serta tidak mengambil bunga dari pinjaman orang, bagaimanakah dengan umat-umat Tuhan?, Kesaksian oleh pendeta HM. Siagian, melawat bapak Tagor Tambunan ke RS. Dharmais “mohon untuk di doakan”, dan ketika pulang naik bis umum saya bertemu dengan seorang pengamen yang menyanyikan lagu-lagu rohani, saya berpikir biarlah umat-umat Tuhan selalu diberkati. Topik-topik doa yaitu, mendoakan ibu Surbakti, Daniel Kore, dokter Tagor Tambunan, dan juga anak-anak yang sedang ujian Selanjutnya jemaat berdoa bertelut yang dibawakan oleh ibu Yunita Wuisan dan bapak Munas Tambunan.

Renungan Firman Tuhan pada pertengahan minggu ini  dibawakan oleh bapak Pendeta HM. Siagian. Kebajikan artinya adalah memberi, dan sistematis adalah teratur, sehingga memberi secara teratur. Kebajikan tidak mementingkan diri artinya adalah sistematis tidak terkekang, penggunaan kemurahan hati dalam segenap hidup dalam pelayanan kepada Allah maupun kepada manusia atas dasar kasih. Tanpa memandang  keuntungan atau ambisi pribadi. Sebuah pemberian, tidak terbatas pada kepentingan diri saja. Yesus telah menunjukkan di taman Getsemani ketika Dia berdoa ‘ janganlah seperti yang ku kehendaki melainkan seperti yang Engkau kehendaki ‘. Yesus memberikan hidupnya untuk manusia, tanpa ragu-ragu dan tanpa pertanyaan kepada kehendak Allah. Teladan yang sempurna ketika Yesus menyerahkan hidupNya tanpa mementingkan diriNya sendiri. Pemberian kita lebih bernilai dari pemberian itu sendiri dengan kata lain maksud dan tujuan itulah yang bernilai. Allah memberikan tanpa perbedaan dan tanpa pandang bulu. Oleh sebab Ia mengetahui banyak orang yang salah menggunakan pemberianNya dan mementingkan dirinya sendiri. Yesus adalah teladan yang sempurna dalam pemberianNya. Dunia tidak pernah melihat kekayaanNya sebagai Tuhan, dunia mengenal Dia sebagai pemilik dan datang kedunia menghampakan diriNya. Manusia menggunakan waktu untuk reputasi kepada dirinya sendiri namun Yesus tidaklah demikian. Segala waktu untuk diri manusia itu sendiri. Orang-orang yang bertobat hendaklah tidak mementingkan diri, tapi semua yang dimiliki untuk melakukan yang baik. Dengan menyadari bahwa umat-umat Tuhan satu didalam Kristus, maka kebajikan adalah dasar utama dari semesta alam. Pemberian umat-umat Allah hendaklah tidak terbatas oleh karena kita adalah milik Allah, kita adalah ciptaan Allah.

Himbauan, hendaklah umat-umat Allah melakukan pemberian kebajikan dengan tidak mementingkan diri dan tidak terbatas dengan terus hidup untuk Allah dan hidup harus membawa orang lain kepada Kristus.
Firman Tuhan ditutup dengan jemaat menyanyikan lagu penutup nomor  83 “ Berserah Kepada Yesus “  dan diakhiri dengan doa oleh Pendeta HM. Siagian. Kiranya menjadi berkat…Amin.


-Mei-