Mazmur 141:3, “Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!"
Kurang lebih 10 tahun lalu, seorang pria lanjut usia berangkat bersama saya menuju Toronto, Kanada dalam rangka menyaksikan Rapat Gereja sedunia. Perjalanan dari San Bernardino melalui Bis Greyhound yang kami tumpangi menempuh perjalanan kira-kira dua hari dua malam. Perjalanan itu cukup nyaman karena tempat duduk dalam bis memang dirancang untuk suatu perjalanan jauh, sehingga badan dapat dilonjorkan untuk dapat beristirahat kalau tidur. Juga tidak terasa melelahkan oleh sebab ada seorang teman yang sepanjang perjalanan senang berbicara tentang pengalaman masa lalunya kepada saya. Bahkan dia tahan berbicara berjam-jam lamanya meskipun saya sudah merasa mengantuk. Tampaknya ia tidak akan berhenti berbicara dan tidak terasa kami pun telah tiba di tempat tujuan.
Apa yang saya simak dan menyenangkan hati saya bahwa dari sekian banyak cerita yang saya dengar, seorang pria lanjut usia ini menceritakan bagaimana perjalanan berkat Allah yang menyertai hidupnya dan keluarganya. Mereka merasakan sesungguhnya Allah itu baik dan Allah memang baik kepada setiap orang. Baik kesulitan dan perjuangan hidup maupun sukacita yang dialami dalam kehidupannya, ia menyaksikan Allah sungguh baik.
Saudaraku, gagasan untuk berbicara langsung mengenai topik yang hendak disampaikan dan mengatakan sesuatu yang berharga setiap kali berbicara dengan orang lain setiap hari merupakan sebuah nasihat bijak bagi kita. Jika saja kita bersedia jujur pada diri sendiri, mau tak mau kita harus mengakui bahwa sebagian pembicaraan kita merupakan perkataan yang sia-sia, sementara Yesus memperingatkan, "Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman". Ambillah waktu sejenak untuk merenungkan percakapan anda sehari-hari. Topik apakah yang paling sering anda bicarakan? Apakah anda terlalu banyak bicara sehingga tidak memberi kesempatan kepada orang lain untuk berbicara?. Apakah perkataan anda bermanfaat bagi orang lain? Juga hal yang terpenting, apakah perkataan anda memuliakan Tuhan? Allah dapat memampukan anda berbicara dengan perkataan yang membangun sesama dan tidak sekadar berbicara. Hari ini, marilah kita jadikan perkataan Daud sebagai doa kita: "Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku." Tuhan memberkati kita semua.
Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.