membuka ayat dari Markus 4:14 yang berbunyi “Penabur itu menaburkan firman” . Bagaimana caranya menaburkan firman? Firman Tuhan dapat ditaburkan dengan cara menginjil melalui tulisan, lisan dan tindakan/perbuatan kita. Sdr. Adriel mengisahkan kebaktian yang dilakukan di kantor tempatnya bekerja pada hari Rabu siang akhir bulan April 2011 yang lalu. Kebaktian dilakukan pada jam istirahat siang sekali seminggu secara berkala. Hanya saja berhubung sedang masa Paskah, sehingga kebaktian pada hari Rabu siang tersebut diisi dengan perayaan Paskah. Kebaktian kali ini merupakan perayaan Paskah oleh umat Kristiani di seluruh dunia untuk mengenang bahwa Yesus sudah mati di salib di bukit Golgota. Biasanya yang hadir mengikuti kebaktian sekitar 16-18 orang setiap minggu, tapi kali ini waktu sdr. Adriel memasuki ruangan sudah penuh sesak dengan orang-orang yang ingin mengikuti kebaktian. Kemudian sdr. Adriel mencari tahu mengapa kali ini begitu banyak orang yang hadir, dan didapati ternyata pada pertemuan minggu lalu, pada undangan yang diberikan pada hadirin tertera 3 kupon undangan untuk dibagikan kepada para sahabat/kolega/kenalan untuk menghadiri kebaktian Paskah tersebut.
“Saudaraku”, kata sdr. Adriel, “Kita dapat melakukan hal yang sama, mari kita mengajak para sahabat kita, kolega, kenalan, bahkan relasi bisnis kita untuk datang kepada Tuhan, mempelajari FirmanNya dan menyampaikan bahwa Yesus sudah mati ganti kita dan menyelamatkan kita. Marilah kita menaburkan Firman Tuhan dan menginjil melalui tulisan, lisan dan tindakan/perbuatan kita”. Tuhan kiranya memberkati kita agar dapat menaburkan FirmanNya kepada sesama manusia. Amin
- james -
