Ulangan 3:28, “Dan berilah perintah kepada Yosua, kuatkan dan teguhkanlah hatinya …… memiliki negeri yang akan kau lihat itu.”
Saya membaktikan diri dalam pelayanan di ladang pekerjaan Tuhan. Dalam suatu wawancara pada satu acara kebaktian pemuda/i di gereja, terlontar satu pertanyaan yang ditanyakan oleh moderator kepada saya, “Bolehkah bapak menceritakan satu pengalaman yang berhubungan dengan sikap dan perkataan seseorang selama sekian lama bertugas sebagai penjaga kawanan domba Allah di jemaat?” Aku pun menjawab singkat yakni, “Selama puluhan tahun memimpin umat Tuhan, maka selalu ada saja kata-kata yang tidak menguatkan yang dilontarkan di antara umat Tuhan kepada saya. Hal ini tentu terjadi karena berbagai perilaku dan latar belakang yang berbeda serta pola pemikiran tiap-tiap orang berbeda pula.”
Salah satu peristiwa yang saya saksikan saat mengggembalakan kawanan domba Allah di jemaat adalah pada suatu perkumpulan, setelah selesai kebaktian, tiba-tiba saya mendengar dua orang ibu yang masih muda terlibat dalam pertengkaran dan menyebabkan salah seorang di antara mereka menangis sekuatnya karena tidak tahan mendengar kata-kata penghinaan yang dilontarkan kepadanya oleh ibu yang menjadi lawan bicaranya. Sudah tentu saya harus segera turun tangan untuk melerai pertengkaran mereka sekaligus berusaha untuk mendamaikan hubungan di antara mereka berdua.
Dalam ayat kita pagi ini, kita membaca bahwa Musa memberikan dukungan kepada Yosua ketika ia hendak menjalankan tugas sebagai pemimpin bangsa Israel. Tak diragukan lagi, Yosua dihinggapi perasaan takut dan tidak layak untuk menggantikan kepemimpinan Musa. Oleh sebab itu, Tuhan meminta Musa untuk meneguhkan Yosua. Saudaraku, dari waktu ke waktu, kita semua membutuhkan perkataan yang meneguhkan agar dapat maju terus saat menghadapi tantangan baru yang lebih besar. Selain itu, kita juga membutuhkan kata-kata penghargaan dan pujian saat melaksanakan tanggung jawab kita sehari-hari, baik di rumah maupun di kantor. Banyak orang sangat membutuhkan pujian, sekecil apapun. Mereka membutuhkan kata-kata pengakuan, senyuman penuh perhatian, jabat tangan yang hangat dan ungkapan penghargaan yang jujur atas semua hal baik pada diri maupun pekerjaan mereka. Sebab itu, marilah kita bertekad untuk setiap hari memberikan peneguhan dengan tulus, setidaknya kepada satu orang. Marilah kita melakukan bagian kita untuk menolong orang-orang di sekeliling kita yang mendambakan kata-kata peneguhan sebab untuk hal seperti itulah engkau ditugaskan Allah menjadi pembawa damai bukan perusuh, menjadi penyegar bagi orang yang dahaga. Allah memberkati kita semua. Amin.
Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.
