Friday, August 13, 2010

DIDALAM LOH HATI MANUSIA

Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat, supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka. Yehezkiel 11 : 19–20



Akibat kejatuhan manusia ke dalam dosa, manusia harus mati, menderita, sakit dan masuk neraka. Memang masuk neraka ini merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Tetapi hal yang utama yang harus kita perhatikan ketika manusia jatuh dalam dosa adalah ketidakmampuan untuk mengerti kehendak TUHAN—apa yang baik, yang berkenan dan yang sempurna. Manusia tidak mampu melakukan kebaikan yang ideal, kebaikan menurut standar TUHAN. Ini yang mengerikan! Tetapi, bukankah manusia masih bisa berbuat baik? Ya, sebab TUHAN masih menulis hukum-NYA dalam hati manusia. Hukumyang tertulis tersebut mengkristal menjadi berbagai ajaran agama-agama. Agama juga menuntun manusia kepada kebaikan, tentu dengan cara pandang individu dari apa yang dimiliki agama tersebut. Itulah kebaikan yang relatif dan subjektif. Kebaikan yang TUHAN kehendaki adalah kebaikan yang ideal, kebaikan multak yang dipandang dari sudut pandang TUHAN, bukan dari sudut pandang manusia. Keselamatan yang TUHAN Yesusberikan memungkinkan manusia mencapai kebaikan ideal ini, sebab keselamatan itu memberi peluang bagi manusia untuk dipugar kembali agar kembali segambaran dengan TUHAN. Pemugaran manusia untuk memulihkan gambar ALLAH dalam diri manusia adalah usaha TUHAN mengembalikan manusia kepada rancangan-NYA yang semula, yaitu manusia sanggup mengerti kehendak TUHAN dengan sempurna. Jadi inti Injil adalah, TUHAN menyelamatkan manusia dan mengembalikannya kepada rancangan-NYA semula.

Inilah maksud dari Firman TUHAN dalam Perjanjian Lama bahwa IA akan memberikan perjanjian, yaitu akan menulis hukum-NYA dalam loh hati manusia, menggantikan hati yang keras menjadi hati yang lembut, dan memberi pengertian-pengertian baru dalam hati manusia. Bukan hukum yang ditulis di atas kertas, perkamen, papirus, atau juga di atas loh batu, tetapi hukum yang ditulis di dalam loh hati manusia. Manusia yang menerima keselamatan dari TUHAN Yesus dan mengambil peluang untuk rela dipugar kembali oleh TUHAN agar segambar dengan diri-NYA, kembali kepada rancangan-NYA semula. Oleh sebab itu, saat kita menjadi Kristen, kita sedang dibawa kepada proyek yang luar biasa ini, yaitu pengembalian kita kepada rancangan TUHAN yang semula. Ini proyek yang sangat penting; untuk itu kita harus bekerja keras mengerjakannya, harus mengerti semua yang diajarkan TUHAN Yesus, dan terus sungguh-sungguh belajar kebenaran TUHAN tiada henti, sebab kebenaran itulah yang akan memerdekakan. Inilah keistimewaan kekristenan yang tulen: bukan mengajari manusia hukum-hukum dan peraturan, tetapi mengubah hati manusia oleh pimpinan Roh Kudus.