Friday, August 27, 2010

MEMBUTUHKAN RESPON

Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat. Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.Sebab AnakManusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." Lukas 19 : 8-10



Seseorang yang menerima karya penebusan Yesus di kayu salib dan masuk proyek kemustahilan menuju kesempurnaan seperti BAPA di Surga harus memberikan respons yang baik. Seperti apakah respons yang baik itu? Orang muda kaya dalam Mat. 19:16–26 tidak memberikan respons yang baik ketika TUHAN memintanya menjual segala hartanya dan membagikannya kepada orang miskin. Ia tidak melakukannya, sebaliknya pergilah ia dengan sedih. Ia tidak sanggup melakukannya, sebab banyak hartanya; ia masih menyayangi hartanya. Respons orang muda kaya tersebut berbeda dengan Zakheus. Zakheus juga seorang kaya. Ia mempunyai jabatan sebagai kepala pemungut cukai, dan hartanya banyak (ay. 2). Tetapi ketika ia bertemu dengan TUHAN Yesus, ia menyambutnya dengan respons yang baik. Tanpaperlu diperintah dan dikomando oleh TUHAN Yesus, ia dengan serta-merta menyatakan rela membagikan separuh hartanya kepada orang miskin, dan iapun mengembalikan empat kali lipat kepada orang yang pernah diperasnya (ay. 8). Apa yang dilakukan oleh Zakheus ini adalah buah dari responsnya yang baik terhadap panggilan TUHAN. TUHAN Yesus membawa anugerah keselamatan, dan Zakheus menerimanya. Hendaknya respons ini tidak dianggap sebagai jasa. Keselamatan adalah sepenuhnya karya ALLAH, bukan jasa manusia. Manusia hanya meresponinya. Jikalau Zakheus mengikuti TUHAN Yesus dengan sungguh-sungguh sejak itu, pastilah Zakheus menjadi orang yang memiliki standar hidup yang luar biasa, yaitu standar hidup kekal yang berkualitas.


Oleh karena itu kebaikan sempurna bisa dicapai oleh seseorang melalui kemampuan untuk mengerti kehendak TUHAN serta melakukannya. Hal ini tidak bisa dicapai tanpa barter dan tanpa perjuangan, bahkan juga tidak bisa dicapai tanpa pengorbanan. Seperti Zakheus yang menunjukkan responsnya yang baik dengan merendahkan dirinya dan memperlihatkan perubahan perilakunya melalui tindakannya, sudahkah kita yang mengaku beriman kepada TUHAN Yesus menunjukkan respons kita melalui tindakan kita? Dengan respons yang baik, kita akan masuk ke dalam proses pertumbuhan terus-menerus, sampai kita bisa mencapai standar kebaikan yang ALLAH inginkan: standar moral ilahi, standar kesempurnaan-NYA. Sehingga benarlah bahwa tidak ada yang mustahil bagi ALLAH.