Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Roma 8 : 14
Alkitab tegas mengatakan bahwa hanya orang-orang yang dipimpin oleh Roh ALLAH adalah anak-anak ALLAH. Jadi, supaya kita pantas disebut sebagai anak-anak ALLAH, maka kita harus hidup dalam pimpinan Roh. Pernyataan Alkitab ini sungguh sangat jelas, bahwa siapa pun kita yang mengaku Kristen, apa pun posisi yang kita emban di gereja, kalau kita tidak hidup di bawah pimpinan Roh ALLAH, kita bukan anak ALLAH. Apa yang dimaksud dengan “hidup dipimpin Roh” itu? Kata-kata “dipimpin Roh ALLAH” dalam bahasa aslinya πνεύματι θεοῦ ἄγονται (pnévmati Theú ágondai) memberi isyarat seolah-olah TUHAN akan aktif memimpin kita, sehingga otomatis membuat kita mampu menuruti kehedak-NYA. Seakan-akan Roh-NYA sendiri yang aktif memimpin kita dan otomatis kita dapat mengikuti. Tetapi sebetulnya “dipimpin” (ágondai) juga bermakna “dibimbing” atau “dipengaruhi”. Kalau kita dibimbing oleh Roh ALLAH, itu berarti keaktifan kita juga penting. Harus ada proses penyesuaian terhadap kehendak Roh, bukan TUHAN yang harus menyesuaikan diri dengan kita, tetapi kita yang harus menyesuaikan diri dengan TUHAN. Maka orang yang memberi diri dipimpin oleh Roh ALLAH harus rela tunduk kepada Roh, harus rela berserah kepada Roh. Dengan kata lain, jika kita mau dipimpin oleh Roh ALLAH, kita harus mau menyangkal diri (Mat. 16:24). Penyangkalan diri ini menuntut keseriusan kita sebagai orang percaya untuk senantiasa bergumul melawan diri kita sendiri, dan membutuhkan pengorbanan waktu guna mencapai tahap-tahap penurutan terhadap kehendak Roh yang semakin tinggi.
Dengan penjelasan ini tampak bahwa “dipimpin Roh ALLAH” hendaknya tidak dipahami bahwa orang percaya menjadi seperti robot yang diatur TUHAN dengan sebuah remote control. Pemahaman yang menghilangkan atau melemahkan prinsip kebebasan dan tanggung jawab manusia seperti itu tidak sesuai dengan Alkitab. Harus selalu dicamkan bahwa TUHAN tidak akan merenggut atau mengambil alih kesadaran dan kebebasan seseorang dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Roh memang memimpin, tetapi apakah manusia mau tunduk dan mengikuti pimpinan itu, tergantung kepada manusia itu sendiri. Roh Kudus menuntun orang percaya dengan lembut dan mereka harus belajar dan terus berlatih unuk mengerti kehendak-NYA guna dilakukan. Latihan demi latihan akan menyanggupkan kita hidup sesuai dengan kehendak TUHAN tanpa perlu diatur oleh suatu peraturan atau hukum.