Kebaktian Rabu Malam
GMAHK KEMANG PRATAMA
10 April 2013
Buku 28 Doktrin – Bab 12
“ UMAT YANG SISA DAN TUGASNYA “
Bapak Munas Tambunan
Permintaan doa pertengahan minggu Jemaat Kemang Pratama dimulai pada pukul
19.30. Acara kebaktian dimulai dengan diawali berdoa didalam hati untuk mengundang
kehadiran Roh Kudus Tuhan yang dipimpin oleh bapak Edward Simangungsong. Selanjutnya Jemaat menyanyikan lagu pembukaan
dari lagu Sion nomor 211 “ Kita Hidup
Skarang Ini “ dan dilanjutkan dengan doa.
Kesaksian malam ini dibawakan oleh jemaat yang
merupakan kesempatan untuk bersaksi akan
penyertaan Tuhan hingga pertengahan minggu ini. Kesaksian disampaikan oleh Pendeta Sonny Kapitan yang memberikan kesaksian dari
bapak Sipahutar yang beryukur kepada Tuhan oleh karena Tuhan telah menyertai
dalam perjalanan dari Amerika dan tiba di Jakarta hari ini dengan selamat. Dan
topik-topik doa lainnya malam ini, yaitu mendoakan yang sedang sakit yaitu, mendoakan
anak Aprilia Syalom yang berulang tahun, dan juga anak Bintang keduanya adalah cucu
dari ibu Adeline, mendoakan ibu Ester yaitu ibu dari ibu Sugiarto yang masih
dalam perawatan di rumah, juga mendoakan ibu Hotasoit yang masih dalam keadaan
sakit, serta anak-anak kelas enam juga
mendoakan anak-anak lainnya yang sedang mengikuti ulangan,
dan ujian try out. Mendoakan family of the month untuk bulan April yaitu
keluarga Dikson Simanjuntak, juga mendoakan perjalanan bapak Sontani Purnama ke
Negara Jepang dan topik – topik doa lainnya dapat ditambahkan dalam kelompok
doa masing-masing. Selanjutnya jemaat berdoa bertelut secara berkelompok dua atau tiga orang.
Untuk mengawali Firman Tuhan yang akan
disampaikan, sebuah lagu pujian disampaikan oleh ibu-ibu Kemang Pratama dengan
judul “Aku Tak Ingin Harta”
Firman Tuhan diambil dari buku 28 Doktrin yang
menekankan amaran tentang umat umat yang sisa yang memelihara hukum-hukum
Allah. Tugas umat-umat yang sisa terdapat didalam kitab Wahyu 12 dan Wahyu 14,
yang memberikan pemahaman akan apa yang dilakukan. Lambang-lambang didalam
kitab tersebut memiliki arti yang sangat penting. Setan menjadi marah dan
melakukan segala upaya untuk mengalahkan umat-umat Tuhan. Banyak kesulitan yang
diberikan kepada umat-umat yang Allah didalam menjalani kekristenan, Setan ingin membawa kepada kemurtadan kepada setiap
orang yang ingin mengikuti Allah. Jemaat yang setia kepada Tuhan akan mengalami
penderitaan di dalam menjalani iman kekristenannya. Umat-umat Allah akan
mengalami pula banyak tekanan-tekanan yang diberikan, bahkan gereja.
Peristiwa-peristiwa masa lampau pada zaman Kepausan Katholik menjadi masalah doktrinal yang sifatnya melenceng
menjadikan banyak orang menjadi bingung. Pada suatu waktu maka timbullah suatu
reformasi oleh Marthin Luther akan
ajaran-ajaran doktrinal yang telah dipaksakan kepada umat-umat Allah pada zaman
itu. Setan yang adalah lambang naga menjadi marah dan pergi memerangi umat-umat
Allah dalam bentuk penganiayaan. Sebagai umat Allah yang merupakan umat-umat
yang sisa memiliki ciri-ciri yaitu iman kepada Yesus, Yesus yang telah
dinubuatkan sebagai anak Allah dan Juruselamat, umat yang sisa juga harus
memiliki iman kepada Yesus serta meneladani apa yang Yesus telah lakukan
didalam kehidupanNya dan taat kepada hukum Taurat, dan sebagai
umat-umat yang sisa juga haruslah
memiliki kesaksian Yesus yaitu Roh Nubuat. Petunjuk Alkitab menyatakan bahwa
akan ada masa penganiayaan yang hebat bagi umat-umat Allah yang merupakan umat
sisa pada waktu yang tidak lama lagi. Tugas umat-umat Allah haruslah menyatakan
ketiga pekabaran dari pekabaran tiga malaikat sebelum Yesus datang yang kedua kali.
Himbauan, ketika umat-umat Allah mempercayai akan Allah dan telah memiliki ciri-ciri
umat yang sisa maka hendaklah setiap orang melakukan kehendak Allah serta selalu
bergantung sepenuhnya kedalam tangan Allah untuk menghadapi segala bentuk tipuan setan hingga kehidupan
berakhir.
Kebaktian ditutup dengan jemaat menyanyikan
lagu penutup nomor 287 “ Apa Kita Hidup
Dekat Yesus “ dan diakhiri dengan doa oleh bapak Munas
Tambunan. Kiranya menjadi berkat…
-Mei-