Kebaktian Vesper
GMAHK Kemang Pratama
Jumat, 5 April 2013
“KEHIDUPAN DI PEDESAAN“
Oleh : Ibu Sitimey Kapitan
Jumat, 5 April 2013
“KEHIDUPAN DI PEDESAAN“
Oleh : Ibu Sitimey Kapitan
Kebaktian vesper dimulai
tepatpukul 07.30. Acara diawali dengan mengundang hadirat Tuhan melalui Roh
Kudus hadir dengan berdoa di dalam hati masing-masing yang dipimpin oleh ibu
Diana Barnabas. Selanjutnya jemaat menyanyikan lagu sion nomor 242 “Enam Hari Sudah
Lalu“ sebagai lagu pembuka an dan dilanjutkan
dengan doa pembukaan oleh Pendeta Sonny Kapitan. Mengawali Firman Tuhan sebuah
lagu pujian istimewa dibawakan oleh Kaum Pria.
Renungan Firman Tuhan pada
malam Sabat ini dibawakan oleh Ibu Sitimey Kapitan, yang diambil dari buku Roh Nubuat
yang berjudul “Peristiwa-peristiwa Akhir Zaman“ bagian yang ketujuh yang
mengingatkan umat-umat Tuhan yang hidup pada zaman akhir ini untuk memilih akan
tempat idaman Ilahi yaitu sebuah tempat yang asri dan alamiah jauh dari kota.
Sebuah taman tempat tinggal manusia pertama yaitu Adam dan Hawa merupakan sebuah
contoh tempat idaman . Demikian juga tempat tinggal Yesus semasa kanak-kanak dimana
merupakan sebuah rumah sederhana di lingkungan terpencil di Galilea, sebuah keluarga
dengan pekerjaan jujur dan penuh harga diri, kehidupan yang bersahaja,
pelayanan, berhemat, sabar, dan senantiasa belajar akan gulungan kitab-kitab Suci
di lembah nan-hijau, serta pelayanan–pelayanan khusus di alam. Dan Kitab Wahyu
11 merupakan himbauan kepada umat-umat Tuhan untuk tinggal jauh dari kota,
dengan membacas etiap ayat dan pelajari hal-hal yang terjadi di kota-kota serta
kitab Wahyu 18 yang memberikan pemandangan-pemandangan
yang dilukiskan akan kehidupan jauh dari kota. Banyak berkat tinggal dilingkungan
pedesaan yang alami yaitu dapat berada sendirian dengan Allah untuk mempelajari
kehendakNya, menyaksiakan pemandangan alam karya sang pencipta, dan dapat mempelajari
pekerjaan tangan Allah dan tak terasa dapat berubah kepada citra yang Allah
inginkan. Pembangunan tabiat akan lebih mudah di pedesaan, kesehatan jasmani akan
lebih baik pula dilingkungan pedesaan. Prinsip Rohaninya adalah sebagai umat-umatNya
hendaklah senantiasa menjaga kemurnian Umat TUHAN, meskipun tinggal di kota tetapi tidak terkontaminasi dengan gaya
dunia, bentuk-bentuk secular dunia.
Himbauan kepada umat-umat Tuhan
pada malam ini, 2 SM 356 (1903), Keluarlah dari kota-kota sesegera mungkin dan belilah
sebidang tanah dimana engkau dapat berkebun, dimana anak-anakmu dapat memperhatikan
bunga-bunga yang sedang bertumbuh dan belajarlah daripadanya pelajaran kesederhanaa
dan kemurnian.
Untuk mengakhiri Firman Tuhan
jemaat menyanyikan lagu penutup “Ada Taman Tempat Yesus Tunggu“ dan diakhiri dengan
doa oleh ibu Sitimey Kapitan. Kiranya menjadi berkat…