Saturday, April 06, 2013

Kehidupan Di Pedesaan

Kebaktian Vesper


GMAHK Kemang Pratama
Jumat,  5 April 2013 
 “KEHIDUPAN DI PEDESAAN“
Oleh : Ibu Sitimey Kapitan
 
Kebaktian vesper dimulai tepatpukul 07.30. Acara diawali dengan mengundang hadirat Tuhan melalui Roh Kudus hadir dengan berdoa di dalam hati masing-masing yang dipimpin oleh ibu Diana Barnabas. Selanjutnya jemaat menyanyikan lagu sion nomor 242 “Enam Hari Sudah Lalu“  sebagai lagu pembuka an dan dilanjutkan dengan doa pembukaan oleh Pendeta Sonny Kapitan. Mengawali Firman Tuhan sebuah lagu pujian istimewa dibawakan oleh Kaum Pria.

Renungan Firman Tuhan pada malam Sabat ini dibawakan oleh Ibu Sitimey Kapitan, yang diambil dari buku Roh Nubuat yang berjudul “Peristiwa-peristiwa Akhir Zaman“ bagian yang ketujuh yang mengingatkan umat-umat Tuhan yang hidup pada zaman akhir ini untuk memilih akan tempat idaman Ilahi yaitu sebuah tempat yang asri dan alamiah jauh dari kota. Sebuah taman tempat tinggal manusia pertama yaitu Adam dan Hawa merupakan sebuah contoh tempat idaman . Demikian juga tempat tinggal Yesus semasa kanak-kanak dimana merupakan sebuah rumah sederhana di lingkungan terpencil di Galilea, sebuah keluarga dengan pekerjaan jujur dan penuh harga diri, kehidupan yang bersahaja, pelayanan, berhemat, sabar, dan senantiasa belajar akan gulungan kitab-kitab Suci di lembah nan-hijau, serta pelayanan–pelayanan khusus di alam. Dan Kitab Wahyu 11 merupakan himbauan kepada umat-umat Tuhan untuk tinggal jauh dari kota, dengan membacas etiap ayat dan pelajari hal-hal yang terjadi di kota-kota serta kitab Wahyu 18  yang memberikan pemandangan-pemandangan yang dilukiskan akan kehidupan jauh dari kota. Banyak berkat tinggal dilingkungan pedesaan yang alami yaitu dapat berada sendirian dengan Allah untuk mempelajari kehendakNya, menyaksiakan pemandangan alam karya sang pencipta, dan dapat mempelajari pekerjaan tangan Allah dan tak terasa dapat berubah kepada citra yang Allah inginkan. Pembangunan tabiat akan lebih mudah di pedesaan, kesehatan jasmani akan lebih baik pula dilingkungan pedesaan. Prinsip Rohaninya adalah sebagai umat-umatNya hendaklah senantiasa menjaga kemurnian Umat TUHAN, meskipun tinggal di kota tetapi tidak terkontaminasi dengan gaya dunia, bentuk-bentuk secular dunia.


Himbauan kepada umat-umat Tuhan pada malam ini, 2 SM 356 (1903), Keluarlah dari kota-kota sesegera mungkin dan belilah sebidang tanah dimana engkau dapat berkebun, dimana anak-anakmu dapat memperhatikan bunga-bunga yang sedang bertumbuh dan belajarlah daripadanya pelajaran kesederhanaa dan kemurnian.


Untuk mengakhiri Firman Tuhan jemaat menyanyikan lagu penutup “Ada Taman Tempat Yesus Tunggu“ dan diakhiri dengan doa oleh ibu Sitimey Kapitan. Kiranya menjadi berkat…


-Mei-