Kebaktian SABAT
GMAHK Kemang Pratama
6 April 2013
“KRISTUS
YANG HIDUP DALAM
AKU”
Gembala Jemaat : Pendeta Sonny Kapitan
Kebaktian khotbah dimulai dengan jemaat menyanyikan lagu
sambutan yang dengan korister saudara Robert Rihihina dan pianis oleh Velan
Sormin. Lagu pem bukaan LS no 50 ‘Hiduplah Dalam Aku’. Dilanjutkan dengan
bacaan bersahutan oleh bapak Munas
Tambunan dalam Kitab Galatia 5 : 22 - 25.Doa syafaat oleh bapak Mulana Simanjuntak mendoakan FOM
keluarga bapak Dikson Simanjuntak, Pelmas di Cibadak dan beberapa pokok doa
lainnya. Pelayanan bacaan persembahan
dan doa oleh saudara Daniel Tambunan yang dilanjutkan dengan pemungutan
persembahan oleh diakon. Sebuah lagu
pujian dibawakan oleh “Disciples Woman of Worship“…
Cerita
anak-anak disampaikan oleh Yehezkiel Kapitan dengan judul “ Orang Samaria Yang
Murah Hati “ yang menghimbau anak-anak untuk mengasihi sesame terlebih kepada
Tuhan. Sebelum ayat inti dibacakan maka sebuah lagu pujian kembali di sampaikan
oleh "Disciples Woman of Worship".
Bacaan ayat inti khotbah terdapat dalam Galatia 2 : 20 dan Firman Tuhan diiringi oleh lagu setengah suara oleh jemaat "Tuhan bersabda Padaku"
Firman Tuhan pada siang Sabat ini
menekankan “KRISTUS YANG
HIDUP DALAM AKU” dengan Adanya Kristus
yang hidup dalam diri. Adanya
Kristus yang hidup dalam diri
akan menunjukkan rasa
cemburu yang sirna ditelan oleh kasih, kepengecutan berganti menjadi
keberanian, kepentingan diri menghilang menjadi perhatian seorang saudara, dosa
tidak memiliki tempat di dalam hati, diri telah disalibkan sehingga kelakuannya
mengenakan manusia baru yang terus menerus
diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar
khaliknya. Darah Yesus di
salib memberikan kepastian
pengampunan dari dosa
dan menaburkan benih bagi pertumbuhan kehidupan Kristiani. Salib tidak membuat perbedaan di antara semua
karena Salib itu menghakimi mereka semua sebagai orang-orang berdosa, salib itu menawarkan
jalan pendamaian Ilahi, di kaki
salib itu tanahnya rata, semua orang dikumpulkan dan
tidak ada lagi yang memisah-misahkan
umat manusia. Satu persaudaraan
baru telah dimulai yakni, Timur bergabung
dengan barat, utara turun ke
selatan, putih berjabat tangan dengan
hitam yang artinya Salib itu
menawarkan kepada semua orang curahan
darah itu---untuk merasakan
manisnya kehidupan, untuk sama-sama memiliki pengalaman kasih
karunia, untuk memberitakan
pada dunia adanya satu keluarga umat TUHAN. Jadi yang dimaksud Kristus
hidup dalam diri adalah Suatu panggilan
kepada salib itu—untuk senantiasa
menyangkal diri dari keinginannya yang kuat untuk
menjadi penyelamat sendiri digantikan dengan menuruti Manusia yang
tergantung di salib itu, supaya imanmu jangan bergantung pada hikmat manusia,
tetapi pada kekuatan Allah.
Himbauan, Kerinduan Segala Zaman, 638 “Mereka yang Kristus puji di hari pehakiman mungkin
saja memiliki pengenalan yang sedikit
tentang teologi, tetapi mereka telah menghargai
prinsip-prinsipNya. Melalui
pengaruh dari Roh
Ilahi mereka telah
menjadi suatu berkat
bagi orang-orang yang
berada di sekeliling mereka. Di
antara para bangsa lain ada
orang-orang yang menghargai roh keramahtamahan ini; mereka
telah mendengar suaraNya
berbicara kepada mereka dalam
alam, dan telah melakukan perkara-perkara yang dituntut oleh
hukum. Perbuatan mereka membuktikan bahwa Roh
Kudus telah menjamah hati mereka
dan mereka dikenal
sebagai anak-anak Tuhan.” --kasih karunia murahan tidak menunjukan
pertobatan/perubahan—Buku 28 Doktrin, 158. Marilah setiap putra-putri Allah
menyatakan melalui kehidupan bahwa Kristus hidup di dalam aku…
Untuk menutup kebaktian khotbah jemaat
menyanyikan lagu sion nomor 313
“Hatiku
Rindu“ dan dilanjutkan dengan doa berkat oleh Pendeta Sonny Kapitan.
Jemaat keluar dengan teratur dan
bersalaman dengan partisipan. Sabat ini merupakan Sabat berpuasa. Tuhan Memberkati…
-Mei-