Sunday, April 07, 2013

Kristus Yang Hidup Dalam Aku


Kebaktian SABAT  
GMAHK Kemang Pratama
6 April 2013

“KRISTUS  YANG  HIDUP  DALAM  AKU”

Gembala  Jemaat : Pendeta Sonny Kapitan


Kebaktian  khotbah dimulai dengan jemaat menyanyikan lagu sambutan yang dengan korister saudara Robert Rihihina dan pianis oleh Velan Sormin. Lagu pem bukaan LS no 50 ‘Hiduplah Dalam Aku’. Dilanjutkan dengan bacaan bersahutan  oleh bapak Munas Tambunan dalam Kitab Galatia 5 : 22 - 25.Doa syafaat oleh bapak Mulana Simanjuntak mendoakan FOM keluarga bapak Dikson Simanjuntak, Pelmas di Cibadak dan beberapa pokok doa lainnya. Pelayanan bacaan persembahan  dan doa oleh saudara Daniel Tambunan yang dilanjutkan dengan pemungutan persembahan oleh diakon. Sebuah lagu pujian dibawakan oleh “Disciples Woman of Worship“…




Cerita anak-anak disampaikan oleh Yehezkiel Kapitan dengan judul “ Orang Samaria Yang Murah Hati “ yang menghimbau anak-anak untuk mengasihi sesame terlebih kepada Tuhan. Sebelum ayat inti dibacakan maka sebuah lagu pujian kembali di sampaikan oleh "Disciples Woman of Worship".



Bacaan ayat inti khotbah terdapat dalam Galatia 2 : 20 dan Firman Tuhan diiringi oleh lagu setengah suara oleh jemaat "Tuhan bersabda Padaku"

Firman Tuhan pada siang Sabat ini menekankan “KRISTUS  YANG  HIDUP  DALAM  AKU” dengan Adanya  Kristus  yang hidup dalam diri. Adanya  Kristus  yang hidup dalam diri akan menunjukkan rasa cemburu yang sirna ditelan oleh kasih, kepengecutan berganti menjadi keberanian, kepentingan diri menghilang menjadi perhatian seorang saudara, dosa tidak memiliki tempat di dalam hati, diri telah disalibkan sehingga kelakuannya mengenakan manusia baru yang terus menerus  diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar khaliknya. Darah Yesus di salib  memberikan kepastian pengampunan  dari  dosa  dan  menaburkan  benih bagi pertumbuhan kehidupan Kristiani. Salib tidak membuat perbedaan di antara semua karena Salib itu menghakimi mereka semua sebagai  orang-orang berdosa, salib itu  menawarkan  jalan pendamaian Ilahi,  di kaki salib itu  tanahnya rata, semua orang dikumpulkan  dan  tidak ada lagi yang memisah-misahkan  umat  manusia. Satu persaudaraan baru telah  dimulai yakni, Timur  bergabung  dengan  barat, utara turun ke selatan, putih  berjabat tangan  dengan  hitam yang artinya Salib itu  menawarkan kepada semua orang curahan  darah  itu---untuk merasakan manisnya kehidupan, untuk sama-sama memiliki pengalaman  kasih  karunia,  untuk  memberitakan  pada dunia adanya satu keluarga umat TUHAN. Jadi yang dimaksud Kristus hidup dalam diri adalah  Suatu panggilan kepada salib itu—untuk  senantiasa menyangkal diri  dari  keinginannya yang  kuat untuk  menjadi  penyelamat sendiri  digantikan dengan menuruti Manusia yang tergantung di salib itu, supaya imanmu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan  Allah.


Himbauan,  Kerinduan Segala Zaman, 638 “Mereka  yang Kristus puji di hari pehakiman mungkin saja  memiliki pengenalan yang sedikit tentang teologi,  tetapi  mereka telah menghargai prinsip-prinsipNya.   Melalui pengaruh  dari   Roh  Ilahi  mereka  telah  menjadi  suatu  berkat  bagi  orang-orang  yang  berada di sekeliling  mereka.  Di  antara para  bangsa lain ada orang-orang  yang menghargai roh  keramahtamahan ini;  mereka  telah  mendengar  suaraNya  berbicara kepada  mereka  dalam  alam, dan telah melakukan perkara-perkara yang dituntut  oleh  hukum. Perbuatan  mereka  membuktikan bahwa  Roh  Kudus telah  menjamah hati  mereka  dan  mereka  dikenal  sebagai anak-anak Tuhan.” --kasih karunia murahan tidak menunjukan pertobatan/perubahan—Buku 28 Doktrin, 158. Marilah setiap putra-putri Allah menyatakan melalui kehidupan bahwa Kristus hidup di dalam aku…

Untuk menutup kebaktian khotbah jemaat menyanyikan lagu sion nomor 313
“Hatiku Rindu“ dan dilanjutkan dengan doa berkat oleh Pendeta Sonny Kapitan.

Jemaat keluar dengan teratur dan bersalaman dengan partisipan. Sabat ini merupakan Sabat berpuasa.  Tuhan Memberkati…


-Mei-