Kebaktian Sabat
GMAHK Kemang Pratama
30 Maret 2013
“HIDUP
PENUH DENGAN KETERGANTUNGAN”
Pemimpin Rumah
Tangga Jemaat : Bapak Karman AK
Maz 62 : 6 - 7
"Hanya pada Tuhan saja kiranya aku tenang, sebab daripadaNya-lah
harapanku, hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku,
kota bentengku, aku tidak akan goyah".
Korister pada jam khotbah oleh Ibu
Sari Tobing dengan pianis saudari Velan Sormin. Lagu pembukaan LS no 188
‘Kuperlu padaMu Tuhan’. Dilanjutkan dengan bacaan bersahutan yang terdapat dalam buku Ratapan 3:21-25 oleh Bapak Karel Arsyad. Doa syafaat oleh Ketua jemaat
bapak Munas Tambunan yang mendoakan FOM keluarga bapak Dikson Simanjuntak,
Pelmas di Cibadak dan beberapa pokok doa lainnya. Pelayanan bacaan persembahan dan doa oleh bapak Willy Wuisan yang dilanjutkan dengan
pemungutan persembahan oleh diakon. Cerita anak-anak disampaikan oleh Ibu Lynda
Karman diambil dari ayat Efesus 4:29 -- "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, dimana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia". Tema cerita : Mengeluarkan kata2 dari mulut kita sama mudahnya seperti ketika mengeluarkan pasta gigi dari tempatnya. Tidak mudah untuk menarik dan memasukannya kembali ke tempat semula agar kembali utuh seperti sediakala. Mengajarkan kepada anak2 agar menjaga perkataan yang keluar dari mulut kita untuk tidak mengeluarkan kata2 kotor dan menyakitkan hati. Tetapi belajar untuk selalu mengeluarkan ucapan yang manis budi, berkata yang baik dan benar kepada sesama.
Selanjutnya sebuah lagu pujian untuk TUHAN disampaikan
oleh VG Ibu-Ibu Kemang Pratama dengan judul “Thy Word“, yang diambil dari ayat Alkitab yang terdapat dalam Mazmur 119 : 105 - "Firman-Mu itu Pelita bagi kakiku dan Terang bagi jalanku". Bacaan ayat inti khotbah terdapat
dalam Mazmur 62:6,7--"Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari padaNya-lah harapanku, hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah". Firman Tuhan diiringi dengan lagu setengah suara oleh
jemaat “Tuhan bersabda Padaku".
Pembicara Khotbah Sabat ini mengetengahkan akan pola kehidupan Kristen yang terus-menerus penuh dengan ketergantungan.
Setiap orang tentunya memiliki jawaban yang berbeda-beda akan kehidupan yang
bergantung kepada Tuhan, oleh karena setiap orang memiliki cara-cara tersendiri untuk
bergantung kepada Tuhan. Manusia
memiliki keadaan yang tidak sempurna, penuh dengan kekurangan baik rohani,
jasmani bahkan pikiran, itu sebabnya manusia memerlukan penghibur, penolong, perlindungan, dan tuntunan untuk mendapatkan keselamatan. Semua manusia menginginkan keselamatan, itu sebabnya kita perlu bergantung hanya kepada Kristus Yesus. Ada beberapa hal mengapa kita harus bergantung kepada Dia. 1. Untuk keselamatan kita. 2. Untuk pertumbuhan rohani kita. 3. Untuk kekuatan rohani kita. 4. Untuk saling memberi dorongan. Banyak manusia
memiliki kesombongan diri, sehingga lupa untuk bergantung kepada Tuhan dan
lebih mengandalkan kekuatan sendiri dalam menghadapi masalah. Setiap umat-umat
Tuhan agar dapat bertumbuh dan berbuah. Tentu oleh karena dosa kita telah jatuh dan kita perlu
keselamatan. Kristus telah memberikannya dengan cuma-cuma kepada
kita untuk kita agar kita selamat. Bukan oleh perbuatan kita yang baik kita diselamatkan, tetapi karena rahmat-Nya oleh pemandian kelahiran kembali dan pemandian yang dikerjakan
oleh Roh Kudus. Rasul Paulus katakan dalam kitab Titus 3 : 14, agar kita belajar
melakukan pekerjaan yang baik sehingga hidup kita dapat berbuah.
Bertumbuh dan berbuah adalah satu kehidupan Kristen.
Sebuah perumpamaan di dalam Alkitab yang menceritakan anak
yang hilang, bagaimana saat anak tsb meminta warisan kepada ayahnya, dan kemudian pergi meninggalkan ayahnya untuk hidup terpisah dan menghambur-hamburkan uang yang dibawanya. Hidup mewah dan berfoya-foya. Sampai satu ketika saat kelaparan melanda, anak yang hilang itu pulang dan kembali ke rumah ayahnya. Pulang dan kembali ke rumah ayahnya adalah sebuah bentuk penyesalan dan pertobatan. Dan sikap ayah yang saleh itu dimana dia menerima dan menyambut dengan sukacita akan kedatangan anaknya, bahkan memakaikannya jubah kebesaran, memberikan gambaran bagaimana ayahnya menyambut gembira pertobatan anaknya. Allah kita bersukacita saat kita bertobat dari dosa2 kita. Bertobat, mengakui dosa, menyesali dosa tsb, dan datang
kepada Kristus adalah gagasan untuk sebuah keselamatan oleh iman atas
pembenaran Yesus Kristus, bukan atas jasa dan perbuatan kita manusia. Kristus
memanggil kita untuk bertobat dari jalan2 kita yang dahulu sesat.
Dan Dia
datang ke dunia ini untuk menyelamatkan orang2 berdosa, membawa kabar baik,
melalui pengorbananNya, kematianNya, dan kebangkitanNya, dan oleh percaya kepadaNya, melalui anugrahNya, kita akan selamat. Perumpamaan diatas menggambarkan sikap Allah terhadap
manusia dan respon manusia terhadap panggilan keselamatan itu. Bergantung kepada Tuhan
melalui doa untuk pertumbuhan rohani, dapat menyembuhkan dan
memberikan kekuatan rohani, bahkan dapat menyelamatkan dan
mendapat pengampunan serta kelepasan.
Semakin kuat dan kokoh rohani kita maka semakin rajin kita berdoa. Dalam 2 Tesalonika 1:3 -- Wajib mengucap syukur kepada Allah
karena iman makin bertambah dan kasih yang makin kuat. Melalui apa kita berterima kasih dan mengucap
syukur? Melalui doa yang kita dipanjatkan. Banyak pengalaman yang Bapak Karman alami dimana
banyak doa yang langsung dijawab oleh
Tuhan. Sebagai ucapan syukur atas berkat yang telah diterima, sebuah lagu pujian di tengah khotbah dibawakan oleh
Kayla Karman dengan judul “Bapa Engkau Sungguh Baik", diiringi pianist Felisya Tambunan.
Himbauan, manusia
berdosa merupakan ciptaan Allah yang sempurna pada awalnya. Akan tetapi Allah membiarkan manusia jatuh ke
dalam dosa agar manusia bergantung, berpegang, dan berharap kepada sang Pencipta
– Yesus Kristus. Keselamatan yang Dia
janjikan bagi kita umatnya bukanlah sesuatu yang diberikan secara Cuma2 dalam
arti harafiah - menerima keselamatan tanpa berbuat sesuatu kebaikan dalam
konsep kebenaran. Tetapi Allah inginkan kita bergantung sepenuhnya kepada Dia
untuk mendapatkan keselamatan yang hakiki, yaitu keselamatan yang diberikan
melalui Anugrah Allah. Hubungan yang berkesinambungan dengan Dia memungkinkan
kita memiliki pertumbuhan dan kekuatan secara rohani, bahkan memiliki
persekutuan untuk saling memberikan dorongan diantara sesama umat, yang pada
akhirnya mendorong kita untuk berbuah melalui perbuatan. Perbuatan yang
dihasilkan inilah yang membawa kita mendapatkan keselamatan yang di janjikan
itu.
Upah
dosa adalah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus
Yesus, Tuhan kita – Roma 6:23. Allah menginginkan
umat-umatNya bersekutu dengan Dia oleh karena hanya pada Tuhan ada terang dan
tidak ada kegelapan, dan dengan memberikan hidup melalui ketergantungan kepada
Allah, maka terang akan selalu ada pada umat-umat Tuhan dan janji keselamatan
akan menjadi doa dan harapan setiap umat Tuhan.
Untuk menutup kebaktian khotbah jemaat menyanyikan lagu sion nomor 129 “Sedap Harap Pada Yesus“ dan dilanjutkan dengan doa oleh Bapak Karman.
Untuk menutup kebaktian khotbah jemaat menyanyikan lagu sion nomor 129 “Sedap Harap Pada Yesus“ dan dilanjutkan dengan doa oleh Bapak Karman.
Jemaat keluar dengan teratur dan
bersalaman dengan partisipan. Selanjutnya jemaat dan para tamu yang hadir
diundang untuk potlak bersama dan mengikuti acara-acara Sabat sore. Tuhan
Memberkati…
-Mei-