Saturday, April 20, 2013

Undang-Undang Hari Minggu


Kebaktian Vesper
GMAHK Kemang Pratama
Jumat,  19 April 2013

UNDANG-UNDANG HARI MINGGU“

Wahyu 14 : 8
Pdt. Sonny Kapitan
Malam kebaktian vesper dimulai tepat pukul 07.30. Acara di awali dengan mengundang hadirat Tuhan melalui Roh Kudus hadir dengan berdoa di dalam hati masing-masing yang dipimpin oleh bapak Willy Wuisan. Selanjutnya jemaat menyanyikan lagu sion nomor 244 “Hari Kudus Hu Allah“  sebagai lagu pembukaan dan dilanjutkan dengan doa pembukaan oleh saudara Sarif Panjaitan.

Sebuah lagu pujian istimewa dibawakan oleh anak-anak dengan judul 
“Rejoice In The Lord". Gembira di dalam Yesus harus lah menemani perjalanan umat-umat Tuhan selamanya. Renungan malam ini dibawakan oleh Pendeta Sonny Kapitan, yang merupakan bacaan lanjutan yang diambil dari buku Roh Nubuat yang berjudul “Peristiwa-peristiwa Akhir Zaman“ bagian yang kesembilan. Dalam kitab Wahyu terdapat pekabaran tiga malaikat yang Tuhan sampaikan. Sudah rubuh babel merupakan system percabulan yang dilakukan melalui perubahan hari, namun tidak dapat merubah urutan hari. Ada lima hal yang Setan gunakan untuk menandingi kuasa Allah. Setan ingin meyamai  yang maha tinggi dalam bentuk merubah mandate hari yang harus dikuduskan oleh manusia yaitu Sabat. Pertama, Setan merubah hari dimana hari Sabat dirubah menjadi hari Minggu melalui agen-agennya, kedua, Setan juga membuat agar hari Sabat tidak timbul di dalam pikiran manusia, ketiga menghapus Sabat dari ingatan manusia, keempat, Setan merubah mandat Allah hari Sabat menjadi hari yang lain untuk di kuduskan, kelima, Hari Sabat di buat untuk tidak menjadi tanda kepada umat-umatNya. Setan berusaha untuk merubah pengertian akan hari Sabat , namun Kitab Suci menyatakan bahwa hari Sabat akan tetap ada turun-temurun meskipun banyak tantangan yang datang untuk menghapuskan dari ingatan. Tantangan akan hari Sabat selalu ada dari zaman ke zaman. Banyak orang yang belum mengetahui akan hari Sabat, himbauan sebagai umat-umat adalah tugas setiap orang untuk menyampaikan pekabaran kebenaran kepada banyak orang yang belum mengetahui akan hari Sabat dengan pena dan juga suara melalui terompet untuk mengalahkan undang-undang hari Minggu. Setan akan menimbulkan kepalsuan –kepalsuan untuk menjatuhkan umat-umat Allah.

Himbauan, marilah setiap umat-umat Tuhan untuk bergerak maju menyampaikan kabar kebenaran akan hari Sabat kepada orang-orang yang belum mengenal hari Sabat, agar Allah memberikan jaminan akan perlindungan dan juga keselamatan untuk memperolah kehidupan  yang kekal.
Untuk mengakhiri Firman Tuhan jemaat menyanyikan lagu penutup Ls. No. 297 “Pertahankan Benteng“ dan diakhiri dengan doa oleh Pendeta  Sonny  Kapitan. Selanjutnya jemaat keluar dan membentuk lingkaran di halaman gereja sambil menyanyikan “God Is So Good“ dan mengucapkan yel-yel sabat…..Kiranya menjadi berkat…

-Mei-