Wednesday, August 01, 2012

Mengapa Burung Terbang Membentuk Formasi V ?

Kebaktian Vesper
GMAHK Kemang Pratama
Jumat 27 Juli 2012
Phd. Piter Ling
“Salomo memberi perintah kepada seluruh Israel, 
kepada kepala-kepala pasukan seratus, kepada para 
hakim dan kepada semua pemimpin di seluruh Israel, 
yakni para kepala puak.”
2 Tawarikh 1: 2
Acara kebaktian Vesper, dimulai tepat mulai pukul 19.30. Kebaktian dimulai dengan terlebih dahulu mengundang kehadiran Roh Kudus melalui kehadiran Roh Kudus melalui berdoa di dalam hati masing-masing. Untuk memulai acara Jemaat menyanyikan lagu Sion nomor 154 dengan judul “Aku Klak Pandang Raja Di Surga” dengan pianis Junior Tampubolon dan dilanjutkan dengan doa buka oleh bapak Aswin. Sebelum mendengarkan Firman Tuhan, sebuah lagu pujian dipersembahkan yang dibawakan oleh orang muda dengan judul “Yesus Sahabat Terindah.”
Firman Tuhan pada malam ini dibawakan oleh PHD. Reey Piter Ling berjudul “Mengapa Burung Terbang Membentuk Formasi V ?”, dimana Firman Tuhan pada malam ini menekankan bagaimana kita harus jadi pemimpin yang baik dan benar. Ada 5 fakta burung terbang selalu membentuk vormasi “V” Fakta pertama, Kepakan sayap angsa di depan, memberi “daya dukung” bagi angsa dibelakangnya. Angsa di belakang tidak perlu susah-payah menembus ‘airwall’ di depannya. Hasilnya, seluruh kawanan angsa dapat menempuh jarakterbang 71 % lebih Jauh dari pada kalau setiap angsa harus terbang sendiri-sendiri. Bila arah dan tujuan kita sama, dan kita mau saling berbagi dalam perserikatan, maka pencapaian tujuan kita akan menjadi lebih cepat dan lebih mudah. Mampukah kita untuk saling dorong dan saling dukung satu sama lain dalam pencapaian tujuan bersama?. Sudah seharusnya! Karena angsa saja bisa. Fakta kedua, kalau seekor angsa terbang keluar dari formasi rombongan, ia akan merasa berat dan sulit untuk terbang sendirian. Dengan cepat ia akan kembali ke dalam formasi untuk mengambil keuntungan dari daya dukung yang diberikan angsa di depannya. Kalau kita memiliki cukup logika umum, kita akan tetap berada dalam perserikatan bersama partner lain dan pengelolanya. Kita membuka diri untuk menerima dan memberi bantuan dari dan kepada partner lainnya. Lebih sulit untuk melakukan sesuatu seorang diri daripada melakukannya bersama-sama dalam perserikatan yang akan menjadi milik kita bersama.
Fakta ketiga, Ketika angsa pemimpin yang terbang di depan menjadi lelah, ia terbang memutar ke belakang formasi, dan angsa lain akan terbang menggantikan posisinya. Adalah masuk akal untuk melakukan tugas-tugas yang sulit dan penuh tuntutan secara bergantian dan memimpin secara bersama. Kita yakin potensi semua partner. Tapi, manusia saling bergantung satu sama lain dalam pengetahuan, keterampilan, kemauan, kapasitas, karunia lain yang unik, serta talenta atau sumber daya lainnya. Fakta keempat, angsa-angsa yang terbang dalam formasi mengeluarkan suara riuh-rendah dari belakang memberi semangat kepada angsa yang terbang di depan sehingga kecepatan terbang dapat dijaga. Kita harus memastikan bahwa ucapan kita akan memberi dukungan kekuatan, bukan melemahkan. Semua partner dalam perserikatan akan saling memperkuat, sehingga hasil yang dicapai akan menjadi lebih besar. Dukungan dalam satu kesatuan hati dilandasi nilai-nilai luhur adalah kualitas suara dan ucapan partner yang diharapkan bersama oleh semua partner dalam perserikatan . Fakta kelima, ketika seekor angsa menjadi sakit, terluka, atau ditembak jatuh, dua angsa lain akan ikut keluar dari formasi bersama angsa tersebut dan mengikutinya terbang turun untuk membantu dan melindungi. Mereka tinggal dengan angsa yang jatuh dan berusaha untuk mendorongnya agar dapat terbang lagi, tidak sampai mati. Setelah itu mereka akan terbang dengan kekuatan mereka sendiri atau dengan membentuk formasi lain untuk mengejar rombongan mereka. Kalau saja kita berperasaan seperti seekor angsa, kita akan tinggal bersama partner yang berada dalam kesulitan, seperti ketika segalanya baik, dan berusaha untuk mendorongnya agar dapat bangkit kembali. Himbauan, marilah kita menggunakan karunia yang Allah telah berikan untuk dapat mendukung dan bekerjasama di dalam pelayanan dan pekerjaan Tuhan.
Untuk menutup acara kebaktian jemaat menyanyikan lagu penutup lagu sion nomor 193 “Aku mau Tutut Ya Tuhan” dan di lanjutkan dengan doa oleh Reey Piter Lien. Selanjutnya jemaat keluar dengan teratur sambil bersalaman. Dan sebelum berpisah jemaat membentuk lingkaran di halaman gereja dan sambil bergandengan tangan menyanyikan lagu “God Is So Good” dan mengucapkan yel-yel Sabat. Sampai berjumpa Sabat pagi. Tuhan Memberkati. Amin.

-Mei-