Kebaktian Sabat
GMAHK Kemang Pratama
16 Februari 2013
GMAHK Kemang Pratama
16 Februari 2013
“ Siapakah Diriku “
Ayat Inti : Mazmur 143 : 5
Penghotbah oleh Bendahara : Bapak Viertin
Tobing
Kebaktian pada jam khotbah dimulai dengan
menyanyikan lagu-lagu pujian yang dipimpin oleh ibu Sari Tobing dan diiringi
pianis saudara Timothy Purnama. Selanjutnya
bacaan Alkitab bersahutan dipimpin oleh Daniel O. Tambunan dan dilanjutkan dengan nyanyian pembukaan lagu
Sion nomor 150 “Damai Ajaib“. Doa
syafaat dipimpin oleh bapak Munas Tambunan. Bacaan persembahan dibawakan oleh saudara
Robert Rihihina dilanjutkan dengan respon jemaat melalui pemberian persembahan
oleh diakon. Cerita anak-anak penghantar khotbah dibawakan oleh ibu Sari Tobing
yang berjudul “Bersyukur“ yang
menghimbau anak-anak untuk selalu bersyukur dan tidak boleh bersungut-sungut. Selanjutnya
sebuah lagu pujian mengawali khotbah yang dibawakan oleh saudari Fidella T. dan Ibu Natalia H. dengan judul “ Ku Datang Hampir KepadaMu “.
Firman Tuhan pada Sabat ini diiringi dengan
lagu setengah suara oleh jemaat “ Tuhan Bersabda Padaku “ dan dilanjutkan dengan Firman Tuhan yang
menekankan akan pertanyaan yang seringkali muncul yakni, ‘ Apakah jawaban yang
saya harapkan ketika pertanyaan “ Siapakah Aku ? “, ditanyakan orang lain ?...’
, ada banyak jawaban orang dari
pertanyaan tersebut yang mana ada jawaban positif dan ada juga jawaban
negative. Nilai sebuah harga diri terkadang dinilai orang dari kelengkapan menulis nama, pangkat, kedudukan , jabatan dan banyak hal
lainnya. Seorang tokoh Alkitab yang bernama Daud, seorang yang sangat
sederhana, rendah hati, seorang gembala domba, dia ditempa untuk siap menjadi seorang raja yang
besar yang menggantikan raja Saul, meskipun untuk itu Daud harus menghadapi
banyak kesulitan yang dibuat oleh Saul.
Namun Daud dapat menghadapi segala kesulitan dengan selalu bertanya dan
bersandar hanya kepada Allah. Banyak pelajaran yang diterima Daud dari
kesulitan kesulitan yang dihadapinya
yang membuat dia menjadi kuat berkat campur tangan Allah. Demikian pula tokoh Alkitab yang bernama Ayub,
dimana meskipun setan bekerja menghancurkan apa yang dimilikinya, Ayub
menyadari bahwa dia hanyalah mahluk yang berasal dari debu tanah yang hanya
akan mampu bertahan terhadap segala pencobaan yang datang hanya dengan bergantung sepenuhnya kepada
Allah. Seringkali manusia merasa Allah jauh dan tidak perlu bersyukur kepada
Allah, manusia sering melupakan hal-hal kecil yang perlu diberikan dan di syukuri kepada Allah. Allah
menginginkan umat-umat-Nya untuk selalu bersyukur untuk segala hal, baik hal kecil ataupun besar, sehingga
umat-umat Tuhan dapat mengerti siapakah diri ini, yang sangat berharga dimata
Tuhan. Himbauan pada Sabat ini, marilah umat-umat
Tuhan selalu berharap dan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan dengan selalu
bernyanyi dan bersyukur kepada Tuhan dan selalu merendahkan hati satu dengan
yang lain.
Kebaktian Sabat siang ini ditutup dengan nyanyian penutup dari lagu
sion nomor 327 “ Cerita Itu “ dan
dilanjutkan dengan doa berkat oleh Pendeta
Sonny Kapitan. Selesai acara perbaktian, jemaat dan para tamu yang hadir saling
bersalaman. Selanjutnya jemaat dan para tamu yang hadir diundang untuk potlak
bersama dan mengikuti baby shower dari keluarga Herris Kore dan acara –acara
selanjutnya.
-Mei-