Saturday, June 12, 2010

DAFTAR NAMA-NAMA UNTUK SURGA

Ada seorang datang kepada Yesus dan berkata: “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Matius 19:16.

Seorang dari antara orang banyak itu mengamati berkat-berkat dari anak-anak itu. Ia sangat terharu sehingga ketika Yesus pergi, dia berlari menemui-Nya, dan berlutut di kaki Yesus, menanyakan dengan tulus dan sungguh-sungguh pertanyaan yang begitu penting bagi jiwanya dan bagi jiwa setipa umat manusia. “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat supaya aku hidup kekal?” Yesus memberitahu dia mengenai perintah-perintah TUHAN. Kristus mengatakan pentingnya penurutan bagi mereka, karena Dia katakan bahwa kita harus menurut hukum TUHAN untuk mendapatkan kerajaan surga. Pengacara muda itu dengan cepat menerima ini, karena dia telah menuruti hukum sejak masa mudanya. Yang mana harus saya lakukan? Dia bertanya lebih lanjut. Yesus memberikan sebuah contoh dari enam hukum terakhir. Masing-masing hukum itu berhubungan dengan hubungan manusia. Hingga saat ini, orang muda itu merasa agak puas. Dia tidak membunuh seseorang atau berbuat zina. Semuanya itu telah kulakukan, apa lagi yang kurang (Mat 19:20). Tahu bahwa orang itu tidak mengerti dengan sungguh-sungguh hukum dan bahwa keselamatannya bergantung kepada fakta itu, Yesus dengan cepat membawanya kepada suatu ujian. “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku (ayat 12)

Benar, bentuk hukum itu adalah negative, tetapi Rohnya melakukan perbuatan yang positif. Tidaklah cukup untuk menghindari membenci dan menyakiti sesama manusia; Pekabaran Injil memanggil kita untuk mencintai dan menolong mereka sebagaimana kita mencintai diri kita sendiri. Satu kurang dari ahli hukum itu adalah sangat penting. Dia memerlukan kasih Allah bagi orang lain supaya bisa mengaktifkan roh kedermawanan. Yesus rindu jawabannya, tetapi harta miliknya mengalahkan dia dan dengan perasaan sedih dia pergi. Tetapi sedikit orang yang menyadari kekuatan kasih mereka kepada kekayaan hingga suatu ujian dijatuhkan atas mereka. Banyak orang yang mengakui menjadi pengikut-pengikut Kristus kemudian menunjukkan bahwa mereka tidak siap untuk surga. Kita menggunakan talenta-talenta yang diberikan TUHAN untuk keuntungan pribadi ketimbang terhadap pekerjaan TUHAN. Ketakutan akan kebutuhan menyebabkan banyak orang membangun aset-aset secara terus menerut karena mereka tidak percaya kepada Allah dan mereka mementingkan diri.