Tuesday, June 01, 2010

AMARAN TERHADAP KEPURA-PURAAN

Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya, maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu. Kisah 5:5.


Banyak dari orang-orang percaya mula-mula dipisahkan dengan cepatnya dari keluarga dan sahabat-sahabat oleh orang-orang Yahudi yang marah, sehingga mreka perlu disediakan makanan dan naungan. Tetapi orang-orang percaya mereka sehati dan sejiwa dan tidak seorang pun yang berkata bahwa sesuatu dari kepunyaanya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama (Kisah 4;32. Untuk itu Ananias dan Safira telah membuat perjanjian melakukan kebajikan. Bersama yang lainnya, orang-orang yang mengaku pengikut ini telah mendengarkan pekabaran Injil; mereka hadir pada hari Pentakosta. Dengan keyakinan yang kuat terhadap Roh Kudus pasangan itu telah mengadakan perjanjian kepada TUHAN untuk memberikan hasil penjualan dari harta tertentu kepada gereja. Tetapi mereka berserah pada sifat tamak, menyesali janji mereka dan merasa bahwa mereka terlalu terburu-buru. Setelah membicarakan masalah itu kembali, mereka memutuskan untuk tidak memenuhi perjanjian mereka dan menahan sebagian besar uang untuk diri mereka sendiri.

Allah membenci kepura-puraan dan kepalsuan. Petrus diberikan terang oleh Roh tentang penipuan itu, dan ia menegur Ananias dan Safira. Pengungkapan itu mengakibatkan kematian mereka. Dalam kebijaksanaan Allah teguran ini diperlukan untuk menjaga gereja muda itu menjadi kacau. Ini merupakan peringatan kepada gereja Kristen sepanjang zaman untuk menghindari kepura-puraan dan kepalsuan. Tetapi hati manusia menjadi keras oleh sifat cinta diri, dan seperti Ananias dan Safira, mereka tergoda untuk menahan sebagian dari harganya, sementara berpura-pura memenuhi tuntutan Allah. Banyak orang yang menggunakan uang dengan borosnya dalam pemuasan diri sendiri. Pria dan wanita mempertimbangkan kesenangan mereka sendiri dan memuaskan citarasa mereka sendiri sementara mereka membawa kepada Allah suatu persembahan yang tak rela dan terpaksa. Mereka lupa bahwa Allah pada suatu hari akan menuntut suatu perhitungan yang keras bagaimana kekayaan-Nya telah digunakan, dan Ia tidak lagi akan menerima jumlah yang sedikit sekali yang mereka berikan ke dalam perbendaharaan dari pada Ia menerima persembahan Ananias dan Safira (Alfa dan Omega jld 7, hlm. 63).