Monday, June 28, 2010

SATU KELUARGA DALAM KRISTUS

Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam surga dan di bumi menerima nama-Nya. Efesus 3:14,15.


Melalui iman dalam Kristus kita menjadi keluarga kerajaan, ahli waris Allah, dan bersama-sama menjadi ahli waris dengan Yesus Kristus. Di dalam Kristus kita adalah satu, sementara kita datang memandang Golgota, dan memandang penderita kerajaan yang dalam sifat alamiah manusia memikul kutuk hukum demi kita, semua perbedaan kebangsaan, semua perbedaan golongan agama dihapuskan; semua kehormatan kedudukan, semua kebanggaan kasta dihilangkan. Terang yang bersinar dari takhta Allah ke atas salib Golgota mengakhiri perbedaan untuk selama-lamanya antara golongan dan ras buatan manusia. Manusia dari semua golongan menjadi anggota dari satu keluarga, anak-anak Raja surgawi, bukan melalui kuasa duniawi, tetapi melalui kasih Allah yang memberikan Yesus mengalami hidup kemiskinan, penderitaan dan kehinaan, mati dalam kehinaan dan penderitaan, supaya Ia bisa membawa laki-laki dan perempuan ke dalam kemuliaan.

Bukan kedudukan, bukan hikmat tertentu, bukan keahlian, bukan sumbangan atau kebajikan seseorang yang membuat tinggi kedudukannya dalam anggapan Allah. kepintaran, pertimbangan, bakat manusia adalah karunia Allah yang akan digunakan untuk kemuliaan-Nya, untuk membangun kerajaan-Nya yang kekal. Tabiat kerohanian dan morallah yang berharga di pemandangan Surga, dan itu akan menyelamatkan nyawa. Semua yang diperhitungkan layak menjadi anggota keluarga Allah di surga, akan mengenali satu sama lain sebagai anak-anak laki-laki dan perempuan Allah. Mereka akan menyadari bahwa mereka menerima kekuatan dan pengampunan dari sumber yang sama, dari Yesus Kristus yang telah disalibkan oleh karena dosa-dosa mereka. Mereka mengetahui bahwa mereka harus membasuh jubah tabiat mereka dalam darah-Nya, mencari perkenaan Bapa dalam nama-Nya, jikalau mereka akan berada dalam perkumpulan orang-orang kudus, yang berpakaian jubah putih kebenaran. Keluarga itu dinamai menurut nama Bapa. Mereka yang memasuki rumah surgawi akan tertulis di dahi mereka nama Bapa dan nama kota Allah. Mereka akan membawa nama surgawi itu dan mengambil bagian dalam sifat Ilahi.