Thursday, June 24, 2010

IMAN MELIHAT DI BALIK KEGELAPAN

Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia. Maz 37:3.



Percayalah kepada TUHAN. Tiap-tiap hari ada beban, kekuatiran dan kebingungannya sendiri, dan bilamana kita bertemu betapa kita bersedia membicarakan kesulitan dan pencobaan kita. Sebagian orang selalu takut dan gelisah tanpa alasan. Setiap hari mereka dikelilingi oleh tanda-tanda kasih Allah, setiap hari mereka menikmati kelimpahan pemeliharaan-Nya, tetapi mereka tidak memperhatikan berkat-berkat sekarang ini. Mengapa kita tidak berterimakasih dan selalu ragu? Yesus adalah sahabat kita. Seluruh surga menaruh perhatian kepada kesejahteraan kita dan kecemasan serta kekuatiran kita mendukakan Roh Kudus Allah. kita tidak boleh hanyut dalam kekuatiran yang hanya menjengkelkan dan merusakkan kita saja, tetapi tidak menolong kita untuk menanggung pencobaan. Tidak boleh memberikan tempat kepada kebimbangan yang akan menuntun kita untuk tidak membuat persediaan kepada kebutuhan utama bagi kehidupan yang akan datang, seolah-olah kebahagiaan kita hanya terdiri dari perkara-perkara duniawi saja.

Anda mungkin bingung dalam usaha dagang; harapanmu mungkin semakin gelap dan terancam akan rugi. Tetapi jangalah tawar hati; serahkanlah kekuatiranmu kepada Allah dan tetaplah tenang dan gembira,mulailah setiap hari dengan doa yang sungguh-sungguh, jangan lupa memberikan pujian dan ucapan syukur kepada Allah, mintalah akal budi untuk mengatur masalahmu dengan bijaksana sehingga dengan demikian mencegah kerugian dan malapetaka. Lakukanlah segala sesuatu yang bisa Anda lakukan untuk membawa hasil yang memuaskan. Bilamana sambil bergantung kepada Penolongmu yang telah teruji Anda telah melakukan segala sesuatu yang bisa Anda lakukan, terimalah hasilnya dengan gembira. Tidak selamanya menguntungkan dari sudut pandang duniawi, tetapi mungkin keberhasilan adalah sesuatu yang paling buruk bagimu. Kita mau memusatkan pandangan kita kepada Allah atas segala masalah dalam hidup kita; kita mau mempunyai iman yang hidup yang berpegang teguh kepada janji-janji Allah, tidak perduli betapa gelapnya harapanmu. Kita tidak memandang kepada perkara-perakara yang kelihatan, dan menilai dari sudut pandang dunia dan diatur menurut prinsip-prinsip dunia, tetapi kita memandang kepada perkara-perakra yang tidak kelihatan, yang kekal.