Saturday, June 26, 2010

KESATUAN DENGAN KRISTUS DAN BAPA

Supaya mereka semua menjadi satu sama seperti Engkau ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang mengutus Aku. Yoh 17:21.


Biarlah kata-kata ini sering diulang-ulangi dan biarlah setiap jiwa melatih pikran dan rohnya dan tindakannya setiap hari agar ia boleh mengenapi doa Yesus Kristus ini. Ia tidak meminta hal-hal yang tidak mungkin dari Bapa-Nya. Ia mendoakan hal-hal yang harus ada pada murid-murid-Nya dalam hubungannya satu sama lain, kesatuan dan persatuan mereka dengan Allah dan Yesus Kristus. Sesuatu yang kurang dari ini tidak mencapai kesempurnaan tabiat Kristen. Mata rantai kasih yang mengikat hati orang-orang percaya dalam kesatuan dalam ikatan persekutuan dan kasih dan dalam kesatuan dengan Kristus dan Bapa, membuat hubungan menjadi sempurna dan membawa kesaksian kepada duni ini mengenai kuasa Kekristenan yang tidak dapat dilawan. Kemudian rasa mementingkan diri sendiri akan dihapus dan ketidaksetiaan tidak akan timbul. Tidak akan ada lagi pertentangan dan perpecahan. Tidak ada kedegilan pada setiap orang yang terikat kepada Kristus. Tak seorang pun akan bertindak keras kepala yang sukar dikendalikan, yang menuntunnya memilih tersandung sendiri.

Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi sama seperti Aku mengasihi kamu demikian pula kamu saling mengasihi. Dengan dmeikian semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi (Yoh 13:34,35). Setan mengerti kuasa kesaksian seperti itu kepada dunia ini mengenai kasih karunia yang bisa mengubahkan tabiat. Ia tidak senang bahwa terang seperti itu bersinar dari mereka yang mengaku percaya pada Yesus Kristus, dan ia akan melakukan segala usaha yang dapat memutuskan mata rantai emas yang menghubungkan hati dengan hati semua mereka yang percaya kepada kebenaran dan mengikat mereka dalam persatuan yang erat dengan Bapa dan Anak-Nya. Kita percaya kepada Yesus Kristus. Kita memeprsatukan jiwa kita dengan Kristus. Ia berkata, “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain” (Yoh 15:16,17).