Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. Maleaki 3:10.
Kita tidak boleh memandang harta yang kita miliki sebagai kepunyaan kita sendiri, sehingga kita memperlakukannya sesuka hati kita. Itu adalah milik Allah, yang harus kita atur sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Allah mau agar semua pelayan-Nya mengikuti aturan-Nya dengan tepat. Mereka tidak boleh mengganti rencana Allah dengan pemberian derma, pemberian atau persembahan yang dilakukan atau diberikan bilamana manusia memandang perlu dan tepat untuk melakukannya. Allah telah mengumumkan rencana-Nya dan semua yang bekerjasama dengan Dia akan melaksanakan rencana-Nya gantinya mencoba memperbaiki rencana itu dengan aturan mereka sendiri. Allah akan menghormati mereka dan bekerja demi mereka, karena kita mempunyai janji-Nya bahwa Ia akan membukakan tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat-berkat yang berkelimpahan, sehingga tidak ada tempat untuk menampung.
Adalah kebijaksanaan yang paling buruk bagi manusia untuk mencoba memperbaiki rencana Allah dan menciptakan pengganti sementara, merata-ratakan gerakan hati mereka yang baik, dan menggantikan semua yang dituntut oleh Allah. Kita harus memberikan dengan angka yang benar dan setia dalam perpuluhan, dan kemudian berkata kepada TUHAN, aku telah melakukan sebagaimana yang TUHAN perintahkan kepadaku. Jikalau TUHAN akan menghormati aku oleh mempercayakan kepadaku kekayaan-Mu untuk deperdagangkan, aku mau oleh rahmat-Mu menjadi pelayan yang setia yang melakukan dengan segenap tenagaku untu membawa makanan kerumah-Mu.
Manusia yang mempunyai tanggung jawab yang besar harus dipastikan bahwa mereka tidak merampok Allah dalam setiap catatan atau hak milik, bilamana menyangkut banyak, seperti yang dengan jelas disebutkan dalam buku Maleakhi. Di sini dinyatakan kepada kita bahwa berkat-berkat diberikan kepada yang setia memberikan perpuluhan, dan kutuk kepada mereka yang dengan tamak menahan uang yang seharusnya diberikan kepada perbendaharaan. Lalu, bukankah sebaiknya kita bekerja dipihak yang aman dalam menangani harta yang dipinjamkan Allah kepada kita dengan suatu kepercayaan bahwa tidak akan ada teguran yang ditujukan kepada kita? Akankah Allah memberkati mereka yang setia? Ia telah berjanji kepada kita.