Tuesday, June 08, 2010

KESELAMATAN

Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir. Filipi 2 : 12

Sudut pandang kedua mengenai keselamatan ialah keselamatan ditinjau dari masa sekarang. Keselamatan yang ditinjau dari masa sekarang adalah pergumulan meresponi keselamatan yang TUHAN tawarkan. Inilah pergumulan untuk menjalankan hidup baru yang TUHAN berikan kepada seseorang: mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar (ay. 12). Mengerjakan keselamatan adalah berlajar bertumbuh mengenakan pikiran dan perasaan Kristus (ay. 5-7). Di sini jelaslah bahwa keselamatan adalah usaha ALLAH mengembalikan manusia kepada rancangan-NYA.Keselamatan harus dikerjakan, supaya menjadi milik yang pasti (Ibr. 6:9–11). Menjadi milik yang pasti, atau memiliki hak penuh masuk Kerajaan Surga, artinya kalau seseorang menyambut keselamatan dengan sikap yang benar maka ia sampai pada taraf tidak mungkin binasa. Di sini barulah kita dapat mengatakan “Sekali selamat, tetap selamat”. Jadi, mengaku percaya kepada Yesus sebagai TUHAN dan Juruselamat barulah awal dari perjalanan panjang bergumul mengerjakan keselamatan. Maka sekadar mengatakan percaya kepada TUHAN Yesus belum dapat dikatakan beriman. Iman bukan hanya sebuah perkataan, bukan sekadar persetujuan pikiran atau pengaminan akali, melainkan tindakan.
Dalam Ef. 2:8, Alkitab berkata, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman.” Iman dan pengorbanan Yesus Kristusdi kayu salib adalah kasih karunia atau anugerah yang diberikan ALLAH. Kita tidak perlu melakukan apa-apa kecuali percaya dan menerima. Ini adalah bagian ALLAH. Menjadi bagian kita adalah mengekspresikan iman kita kepada ALLAH melalui kehidupan kita setiap hari sampai pada akhirnya nanti. Iman adalah cara menyambut keselamatan itu. Iman dinyatakan melalui penurutan terhadap kehendak ALLAH. Alkitab mengatakan, orang-orang yang menerima TUHAN disahkan menjadi anak-anak ALLAH (Yoh. 1:12). Menerima di sini bukan sekadar perkataan, melainkan tindakan iman yang nyata dalam kehidupan, yaitu menuruti kehendak ALLAH.Kita disebut beriman bukan karena perkataan di mulut, tetapi karena tindakan kita dan keseriusan kita bergumul mengerjakan keselamatan itu dengan takut dan gentar.