Wednesday, September 21, 2016

Pakaian Yang Pantas


Matius 22 : 11,12 “Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.  Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta?  Tetapi orang itu diam saja.”

“Yuk,  kita masuk ke kelas sekarang… sebentar lagi dosen nya datang…” ajakku kepada teman-teman usai makan siang.  Kami bergegas menuju ke ruang kelas.  Sudah tiga minggu aku berada di kampus ini dan menikmati suasana baru, menjadi seorang mahasiswa.  “Besok kita akan berkunjung ke kantor KASKUS. Kalian nanti bisa banyak belajar bagaimana bisnis di dunia maya seperti mereka bisa sukses seperti sekarang ini,” ujar dosen mengakhiri kelas hari itu.  “Wah, asik nih… Banyak yang aku mau tanya-tanya nanti sama mereka.  Siapa tahu kita bisa ikutin jejak mereka nanti, iya nggak?”  kataku bersemangat kepada teman di sampingku.  Sudah lama aku mengagumi situs jual-beli online ini yang diciptakan oleh orang-orang muda kreatif.  “Iya, pasti dong! Aku juga penasaran ingin lihat bagaimana mereka mengelola bisnis mereka…” timpal temanku tidak kalah serunya. Teman-teman lain ikut berceloteh riang sambil berjalan keluar kampus untuk pulang.  “Hmmm…papa juga pasti senang nanti kalau aku beritahu kabar ini,” gumamku dalam hati sambil menikmati kemacetan Jakarta di dalam bis menuju pulang ke rumah.

“Wah, asik tuh bang…kamu pasti bisa dapat banyak pengetahuan di sana.  Siapkan pertanyaan dari sekarang.  Kamu termasuk yang suka memakai jasa mereka, kan?” kata papa menggoda aku sambil tersenyum lebar. Aku tersenyum simpul.  “Oke pa…aku siapin semua buat besok ya,” balasku sebelum pergi ke kamarku untuk berberes.   Jam 5 pagi aku sudah rapih siap untuk berangkat dengan mengenakan kaos Polo warna hitam.  “Loh, abang kok pakai kaos Polo?”  tanya papa sedikit heran.  “Kan ini rapih, pa?  Memangnya tidak boleh ya?” tanyaku tidak kalah heran.  “Abang kan mau berkunjung ke kantor.  Biasanya pakaian ke kantor harus formil bang.  Mereka biasa pakai baju yang pantas untuk ke kantor.  Jadi kita sebagai tamu, sebaiknya juga pakai baju yang pantas kalau berkunjung ke kantor mereka,” papa menjelaskan sambil tersenyum.  “Oh oke, kalau gitu aku ganti baju dulu ya pa…” dengan cepat aku masuk lagi ke rumah untuk berganti pakaian yang pantas.

Kita harus memakai pakaian yang pantas ke tempat mana kita pergi. Pakaian resmi dipakai di tempat yang resmi pula.  Ayat Roti Pagi hari ini menggambarkan raja yang terkejut dan marah karena seorang undangan datang tanpa pakaian yang pantas. Orang itu akhirnya dicampakkan ke tempat yang gelap.  Undangan masuk ke surga diberikan kepada semua orang. Setiap yang menerima undangan patut mengenakan pakaian yang pantas. Yesus menawarkan pakaian yang layak kita pakai.  Tabiat yang baru yang sesuai dengan tabiat Kristus dilambangkan oleh pakaian yang layak itu.  Maukah kita menerima tawaran Yesus, mengenakan tabiat yang serupa dengan Dia?  Kita harus menerima tawaranNya sekarang  agar kita disiapkan untuk turut dalam pesta kerajaan Surga saat Yesus menjemput kita. 


Have a wonderful day !