If I could catch a rainbow, I would do it just for you, and share with you its beauty, on the days you're feeling blue. If I could build a mountain, you could call your very own, a place to find serenity, a place to be alone. If I could take your troubles, I would toss them in the sea, but all these things I'm finding, are impossible for me. I cannot build a mountain, or catch a rainbow fair, but let me be what I know best, a friend who's always there. - Kahlil Gibran -
Wednesday, September 07, 2016
SHARING IS CARING
Matius 25 : 40, "Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."
"Saya akan transfer hari ini, kalau masih kurang hubungi saya kembali", demikian saya mendengar teman saya berbicara kepada teman saya yang lain. Teman saya mengacungkan jempol dan mengangkat tangan keatas tanda ucapan terima kasih. Kami mulai berbincang tentang sahabat kami tersebut, dari hal kehidupan pribadi, rumah tangga, pekerjaan dan pelayanan di dalam gereja. Kami tiba pada kesimpulan sahabat kami yang dahulu biasa-biasa secara ekonomi ketika masih kuliah dan di tahun-tahun pertama mulai bekerja kini menjadi salah satu donatur rutin sebuah yayasan non profit dan selalu menjadi andalan saat teman2 membutuhkan bantuan finansial.
"Bagaimana persiapan kita untuk besok?", saya mendengar teman saya itu bertanya kepada teman saya yang lain. "So far so good, puji Tuhan", sambil mengacungkan jempolnya tanda beres. Saya kemudian tak tahan untuk tidak bertanya, "Apa kamu bisa hadir besok di kunjungan pelayanan angkatan kita?", saya mulai mendekatinya sambil menyodorkan draft run down acara untuk diketahuinya. "Ya, tentu saja saya bisa hadir", dia tersenyum penuh antusias. "Apa kamu tidak sibuk?"", saya bertanya lagi. "Saya memang sibuk, tapi saya selau ingin meluangkan waktu saya untuk orang-orang yang membutuhkan bantuan disekitar saya," "Apa acara kita tidak mengganggu jadwal sibuk kamu?", saya mulai menggali lebih dalam setelah cukup lama tidak berkomunikasi dan saling memberi kabar oleh karena kesibukan masing-masing. "Saya sudah berkomitment meluangkan waktu saya untuk hal-hal positif dalam pelayanan dan sosial, saya merasa terberkati atas apa yang telah saya lakukan 5 tahun terakhir", demikian dia menjelaskan sambil mencoba meyakinkan saya bahwa apa yang telah dilakukannya adalah sebuah commitment penatalayanan, yang mencakup tenaga, waktu dan materi.
Kami sedang asyik berbincang di salah satu cafe di ibukota, saat teman kami yang sedang kami bicarakan tiba dan bergabung dengan kami. Kami mengobrol sambil memesan makanan dan minuman. "Saya pesan air mineral dan satu porsi soto ayam", demikian dia berbicara kepada teman saya yg lain. "Hanya itu?", teman saya bertanya heran. "Jangan memesan makanan terlalu banyak jika tidak dihabiskan, masih banyak orang-orang di sekitar kita yang kurang beruntung tidak bisa menikmati makanan seperti kita", sambil tersenyum bergurau dia merangkul teman saya itu.
Saya mendapatkan pelajaran berharga dari persahabatan kami, dalam keadaan sesibuk apapun sedapat mungkin kita diharapkan dapat memberikan perhatian kepada lingkungan sekitar kita yang membutuhkan bantuan dan mau berbagi dengan mereka. Melakukan kebaikan dan kebajikan setiap hari adalah melatih hidup kita untuk menjalankan hidup yang berkemurahan. Teladan yang diberikan oleh Yesus Kristus, juruselamat hidup kita.
Selamat pagi, Tuhan memberkati.