Lalu kata Yesus: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang. Yoh 8:11.
Ketika penuntut terakhir yang membenarkan diri sendiri meninggalkan Yesus, mata-Nya melihat perempuan yang gemetaran itu. Kata-kata-Nya “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu, menurut perempuan itu adalah suatu hukuman mati. Dia tidak berani mengangkat matanya kepada Juruselamat itu, tetapi dengan diam menunggu ajalnya. Yesus tidak menyikirkan hukum Musa atau tidak juga melawan otoritas penguasa Roma. Dia telah menghalangi musuh-musuh-Nya tetapi di sana masih tinggal perempuan itu. Memang benar bahwa perempuan itu telah berzina dan melanggar hukum. Yesus tidak membelanya, Dia tidak menyukai dosa (Mat 5:27-32), juga tidak menyukai cara menghakimi dengan menurut kebenaran diri sendiri (Mat 7:1-5).
Apa selanjutnya terjadi pada perempuan itu? Dia tetap gemetar di hadapan Yesus, dan orang-orang yang begitu gencar mau menghukum dia dan telah mendorong dia ke keramaian di dekat bait suci telah menghilang. Tiba-tiba ia mendengar suara yang paling indah yang pernah ia dengar ketika Yesus berakta: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi mulai sekarang. Hatinya luluh dan merendahkan dirinya di kaki Yesus menangis mencucurkan air mata untuk mengakui dosa-dosanya. Bagi perempuan itu, inilah hidup yang baru, hidup dengan kesucian dan damai yang diberikan pada pelayan TUHAN. Perempuan yang sangat menyesal itu menjadi salah satu pengikut Yesus yang setia. Dengan kasih penyerahan diri sendiri dan ketaatan dia membayar kemurahan yang memaafkan dari Yesus. Yesus datang ke dunia ini untuk menyelamatkan bukan untuk menuduh dan menghukum. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkan oleh Dia (Yoh 3:17). Kristus menyadari akan lingkungan yang mengitari orang berdosa. Semakin banyak dosa kita miliki, semakin banyak kita butuhkan kasih, belas kasihan dan pengampunan-Nya.
“Orang-orang yang menuduh orang lain dan menuntut keadilan pada orang lain, adalah sering lebih berdosa dari mereka yang dituduh. Mereka membenci orang berdosa tetapi mengasihi dosa. Kristus membenci dosa tetapi mengasihi orang berdosa. Ini merupakan roh dari semua yang mengenal Dia. Kasih orang Kristen adalah lambat mencela dan cepat menyesal, siap mengampuni, mendorong, menempatkan orang-orang yang berdosa pada jalan yang kudus dan menempatkan hidupnya disana.