Saturday, May 08, 2010

PANDANGAN YANG MELULUHKAN HATI

Lalu berpalinglah TUHAN memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa TUHAN telah berkata kepadanya: “Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku. Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya”. Lukas 22:61-62.


Setelah meninggalkan Gurunya di taman, dua orang murid dari jauh mengikuti rombongan yang menawan Yesus. Murid-murid ini adalah Petrus dan Yohanes. Para imam mengetahui bahwa Yohanes adalah seorang murid Yesus yang terkenal, dan mengizinkannya masuk di gedung pengadilan, dengan harapan jika ia menyaksikan Pemimpinnya dihinakan, ia akan mengejek pendapat yang mengatakan bahwa Ia adalah Anak Allah. Yohanes berbicara dan Petrus pun diizinkan untuk masuk. Di pengadilan itu api telah dinyalakan; saat itu adalah jam-jam yang terdingin pada malam sebelum fajar menyingsing. Petrus, walaupun berupaya untuk menyembunyikan dirinya, menghangatkan dirinya di dekat api. Sewaktu api menyinari wajahnya, wanita yang menutup pintu menyelidiki dirinya. Ia memperhatikan bahwa Petrus masuk bersama-sama Yohanes, ia mengamati adanya kekesalan di wajah Petrus, dan ia berpikir ia pasti salah seorang murid Yesus. Ia berkata, Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus , orang Nazaret itu. Tetapi ia menyangkalnya dan berkata: Aku tidak tahu dan tidak mengerti apa yang engkau maksud, lalu ia pergi ke serambi muka (dan bekokoklah ayam). Mark 14:67-68.

Ketika perempuan lain melihat Petrus lagi berkatalah ia pula kepada orang-orang berada di situ, “Orang ini adalah salah seorang dari mereka” Tetapi Petrus menyangkal katanya: “Bukan, aku tidak kenal Dia!” (Luk 22:57). Satu jam telah berlalu, ketika seorang saudari dari orang yang ditebas telinganya, bertanya kepadanya, ‘Bukankah aku telah melihatmu bersama-Nya di taman?’ “Engkau ini pasti salah seorang dari mereka, apalagi engkau seorang Galilea!” Dan pada saat itu Petrus pergi dengan marah….Petrus sekarang menyangkal Guru-Nya dengan omelan dan sumpah. Dan kembali ayam berkokok. Petrus mendengarnya, dan ia teringat ucapan Yesus yang berkata, “Sesungguhnya pada hari ini, malam ini juga, sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.” (Mark 14:30). Pada saat itu Yesus memalingkan wajah-Nya dari orang-orang yang menghakimi-Nya dan memandang ke wajah murid-Nya. Petrus melihat tidak ada pernyataan marah, hanya kesedihan, belas kasihan, dan pengampunan. Hatinya hancur, Petrus keluar dari kegelapan.