Friday, May 14, 2010

MENYANGKAL DIRI SETIAP HARI

Karena itu saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah; itu adalah ibadahmu yang sejati. Roma 12:1.


Mengapa orang-orang muda tidak mempelajari pelajaran dari kasus Adam? Kegagalannya dalam menghadapi ujian yang paling kecil dari Allah telah diikuti oleh hukuman yang mengerikan. Dan Setan mempunyai kuasa untuk mempesona pikiran, yang dengan ini menyalakan suatu amaran bagi kita yang banyak membicarakan liberalitas (kebebasan) dan bukan secara khusus sehubungan dengan tuntutan Allah. Adalah persembahan yang paling kecil, yang terbaik, yang bisa kita berikan kepada Bapa surgawi kita. Dengan memandang kepada tanggung jawab kita kepada Allah, kita semua mempunyai kewajiban yang kuat untuk menaruh keinginan-keinginan dan hawa nafsu kita di bawah pengendalian kehendak yang intelek. Selera atau citra rasa mempunyai pengaruh yang lebih besar untuk menyesatkan pengertian dan memendungkan langit kerohanian daripada semua yang lain-lain. Setan melumpuhkan intelek banyak orang melalui pemanjaan selera, lalu ia membuat keadaan tidak bertarak ini menjadi tujuan khusus pencobaan, untuk terus maju lebih jauh dari jalan penurutan dan kesucian. Mereka yang telah dipercayakan dengan talenta-talenta yang berharga akan kehilangan kehidupan yang kekal, kecuali mereka melihat perlunya penyangkalan diri setiap hari, yang berarti menjadi pemenang.


Tidak ada bagi banyak orang, separuh kekuatan yang tinggal oleh sebab penyakit yang terjadi melalui pemanjaan selera dan tabiat yang rendah. Betapa persepsi yang jelas akan dimiliki oleh para pemuda jika mereka dengan ketat memperhatikan hukum-hukum kesehatan, sebagaimana Daniel dengan tiga orang sahabatnya. Betapa mereka terbebas dari rasa sakit, dan betapa dengan ketenangan yang lebih besar mereka akan melakukan tugas-tugas mereka. Betapa akan lebih besar semangat kerohanian mereka, dan betapa lebih besar kebaikan oleh ajaran dan teladan yang mereka akan perbuat kepada orang-orang lain. Allah sanggup membuat semua kasih karunia melimpah bagi Anda. Kita tidak berhak menuntut janji-janji Allah sampai kita sudah mematuhi syarat-syarat yang dinyatakan dalam Firman-Nya. “Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka firman TUHAN, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu” (2Kor 6:17). Maukah Anda melakukannya?