Monday, February 08, 2010

BAWALAH KESUSAHANMU KEPADA ALLAH

Saudara-saudara, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurnan dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun. Yak 1:2-4



Firman Allah tidak mengatakan bahwa kita menganggap sebagai suatu kebahagiaan apabila kita jatuh kebawah pencobaan, tetapi apabila kita jatuh ke dalam pencobaan. Kita tidak perlu jatuh ke bawah pencobaan, karena pencobaan datang kepada kita untuk mencobai iman kita. Dan cobaan kepada iman kita itu akan menghasilkan ketekunan, bukan ketakutan dan persungutan. Jika kita percaya kepada Yesus, ia akan memelihara kita dan ia akan menjadi kekuatan dan perisai kita. Kita harus mempelajari pelajaran yang berharga dari pencobaan-pencobaan kita. Rasul Paulus berkata, “Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan” (Roma 5:3-5)
Kelihatannya banyak orang berpikir bahwa adalah tidak mungkin untuk tidak jatuh ke bawah pencobaan sehingga mereka tidak sanggup untuk mengalahkan pencobaan itu dan mereka berdosa kepada Allah dengan bibir mereka karena membicarakan tawar hati dan kebimbangan gantinya membicarakan iman dan keberanian. Kristus telah dicobai dalam segala hal sama seperti kita namun tapa berbuat dosa. “Penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuatan sedikit pun atas diri-Ku” (Yoh 14:30). Apakah artinya ini? Artinya bahwa penguasa kejahatan tidak menemukan tempat berpijak yang menguntungkan dalam Kristus untuk pencobaannya. Demikianlah juga halnya dengan kita…

Bilamana kita berbicara mengenai tawar hati dan kemurungan, Setan mendengarkan dengan sukacita, karena ia senang mengetahui bahwa Ia telah berhasil membawa kita ke dalam perhambaannya. Setan tidak bisa membaca pikiran kita tetapi ia bisa melihat gerak gerik kita, mendengarkan kata-kata kita dan dari pengetahuannya yang sudah lama mengenai manusia ia bisa membuat pencobaannya sesuai dengan kelemahan tabiat kita. Dan betapa sering kita membiarkan dia mengetahui rahasia bagaimana ia boleh memperoleh kemenangan atas kita!
Kita harus belajar datang kepada Allah dalam setiap dan segala keadaan darurat, sebagaimana seorang anak datang kepada orang tuanya…jangan pergi kepada yang lain dengan pencobaan dan penggodaanmu; Allah sendiri sanggup menolongmu. Jika Anda memenuhi syarat janji Allah, maka janji itu akan digenapi kepadamu…Engkau akan mempunyai jangkar bagi jiwamu yang pasti dan kokoh.