“Tolong doakan Ibu Lies yang saat ini dirawat di rumah sakit.”, demikian bunyi pesan yang sampai di handphone suami saya. Saya buat janji dengan pemimpin BWA dan Dorkas jemaat Kemang Pratama, Ibu Meiske Tampubolon, untuk melawat ibu Lies. Hari Kamis, 6 Januari pagi kita tetapkan untuk melawat. Saya tiba di SPBU Petronas di ujung jalan Pekayon sekitar 10 menit lewat dari jam 10 pagi. Sesuai janji, dari kejauhan saya melihat Ibu Meiske tersenyum lebar melihat kedatangan saya. Tidak membuang waktu, segera kami meluncur ke Rumah Sakit Global Awal Bros Kalimalang Bekasi, dimana Ibu Lies Purnama dirawat sejak hari Selasa 4 Januari yang lalu.
Ketika kami masuk di kamar rawat no. 607, kami disambut oleh ibunda dari Ibu Lies, yang biasa kami panggil Oma di gereja. “Dorkas datang !”, kata kami serentak sebagai salam pembuka. Salam kami langsung disambut dengan senyum gembira dari Ibu Lies. Mewakili jemaat, Ibu Meiske menyampaikan bingkisan kasih kepada Ibu Lies. Setelah bercakap ringan sejenak, maka Ibu Meiske memimpin kebaktian untuk Ibu Lies. Lagu spesial yang dibawakan oleh Junior Tampubolon dan Oma sangat menghibur karena 4 ayat diselesaikan dengan baik dan merdu. Kemudian dilanjutkan dengan renungan yang disampaikan oleh Ibu Evelyn Sormin yang terdapat di dalam buku Matius tentang kekhawatiran. Renungan ini mengajak agar kita sama-sama mengingat bahwa khawatir adalah sesuatu hal yang memang akrab dengan kita manusia. Tetapi kita tidak boleh lupa apa yang Tuhan katakan, bahwa kekhawatiran tidaklah membantu. Apalagi dalam keadaan sakit, seringkali kita semakin khawatir.
“Yang namanya ibu pasti semakin banyak khawatirnya. Bukan hanya penyakit saja yang dikhawatirin, tetapi juga khawatirin apakah anak, suami dan rumah bisa baik-baik saja selama ditinggal di rumah sakit ini… ”, kata Oma menambahkan komentar dari isi renungan. “Makanya saya ingin cepat pulang nih !”, kata Ibu Lies menimpali sambil tersenyum. “Pulangnya kalau sudah disuruh dokter dong bu, daripada nanti enggak tuntas sembuhnya.”, tambah ibu Meiske yang disambut anggukan tanda setuju dari semua. Sebagai penutup kebaktian kami berdoa bersama yang dipimpin oleh Ibu Evelyn. Setelah selesai kebaktian, kamipun berbincang-bincang santai. Bicara tentang keluarga dan kehidupan sehari-hari. Tidak terasa sudah pukul dua belas lewat 10 menit. Kami pun segera pamit untuk pulang. Semua kita mendoakan agar Ibu Lies bisa segera sembuh dan kembali pulang berkumpul dengan keluarga, terutama Dave yang katanya sudah dikangenin banget! Cepat sembuh ya bu…! JTuhan memberkati.
Butterfly