Kepedulian seyogianya dilandasi oleh motif yang benar, motif yang didasarkan oleh kasih Allah. Biasanya kepedulian ini melibatkan uang. Rasul Paulus berkata: “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka” (I Tim. 6:10). Sebaliknya, tidak sedikit orang haus akan kekuasaan dan uang, dan ini agak jarang ditegur dibandingkan dengan pemakai ganja/obat terlarang dan pornografi. Padahal bahaya haus akan kekuasaan dan akan uang tidak kurang bahayanya dibandingkan dengan pemakaian obat-obat terlarang dan pornografi. Janganlah kita menghalalkan cara yang tidak terpuji untuk memperoleh uang.
Firman Tuhan juga mengatakan dalam buku Amsal: “Neraca serong adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi Ia berkenan akan batu timbangan yang tepat” (Amsal 11:1). Jangan kita berlaku serong/curang, berlaku tidak terpuji dalam hubungan kita dengan sesama manusia.
Pada akhir dari PP, kita dihimbau untuk mencari Tuhan gantinya kekuasaan dan uang, mempedulikan sesama dengan motif yang benar, yaitu dilandaskan oleh kasih Allah.