Sabat tanggal 15 Januari 2011, disepakati untuk mengadakan acara serah terima gembala dari Pdt. Saiman Saragih kepada Pdt. Sonny Kapitan. Pdt. Sonny Kapitan menikah dengan ibu Siti Mei Silitonga dan dikaruniai 3 orang anak yaitu Yehusom Paulsen Parsaulian Kapitan, Yehezkiel Paulson Parsauran Kapitan dan Angela Paula Kapitan.
Ketua Munas Tambunan memimpin acara serah terima ini dengan membacakan berita acara serah terima. Setelah itu, masing-masing gembala, Pdt. Saiman Saragih dan Pdt. Sonny Kapitan membubuhkan tanda tangan pada berita acara tersebut. Sebagai saksi, ditunjuk Ketua Munas Tambunan dan Sekretaris sidang Sontani Purnama.
Acara kemudian dilanjutkan dengan bacaan bersahutan serah terima gembala. Ketua jemaat, anggota, keluarga gembala, dan utusan konferens – yang diwakili oleh Direktur Roh Nubuat, Pdt. Saiman Saragih, secara bergantian membaca bacaan serah terima gembala ini. Dan pada bagian akhir, semua membaca secara bersama-sama: ”Kami berjanji, di hadapan Kristus dan di hadapan masing-masing kami pada hari ini, untuk menempatkan Kristus yang pertama, memohon tuntunan Roh-Nya, dan bekerja bersama-sama untuk mempercepat kedatangan-Nya”
Usai acara serah terima gembala, jemaat Kemang Pratama juga mengadakan acara perpisahan untuk Pdt. Saiman Saragih. Acara ini dipimpin oleh Bapak Viertin Tobing – Pemimpin departemen Rumah Tangga. Acara diawali dengan puji-pujian yang dibawakan anak-anak Kemang Pratama, lengkap dengan berbagai instrumen musik mereka - Piano, Bas, Pianika dan Suling.
Ketua David Tampubolon mewakili jemaat memberikan sambutannya dengan mengutip 1 Tesalonika 5 : 12-19 dan 1 Timotius 5 : 1-2 yang intinya adalah kita sebagai kawanan domba dan Pendeta adalah gembalanya. Seorang gembala perlu menggunakan tongkatnya dan tongkatnya itu adalah teguran. Jemaat membutuhkan teguran dari pendeta, sama seperti orang tua menegur anaknya agar tidak melenceng.
Tanda Kasih diberikan oleh Ketua Jeff Eman dan Bendahara Willy Wuisan. Dalam kesempatan itu, sekali lagi, ketua Jeff Eman mengucapkan terima kasih atas penggembalaan pdt. Saiman Saragih kepada jemaat Kemang Pratama.
Menyambut tanda kasih, ibu Fanny Saragih mengatakan bahwa di jemaat Kemang Pratama ini beliau menemukan kakak, saudara, dan anak sehingga tidak mau berpisah. Namun oleh karena tugas, beliau harus meninggalkan jemaat ini. Beliau juga mengatakan bahwa waktu satu tahun adalah waktu yang singkat, sehingga belum dapat berbuat apa-apa, kendati sudah berusaha memberikan apa yang bisa diberikan. Beliau juga memohon maaf atas kelemahannya dan mohon agar didoakan agar diberikan kemampuan dalam melayani pekerjaan yang baru.
Sedangkan Pdt. Saiman Saragih mengingatkan jemaat untuk tetap setia di dalam Tuhan. Sebagai prajurit Kristus, Tuhan akan memberikan pertolongan dalam pelayanan jemaat. Pembenaran oleh iman, keselamatan oleh kasih Yesus Kristus menuntun kita menerima kebenaran. Gereja adalah sarana yang menuntun kita mengenal kebenaran dan biarlah kita akan tetap setia di dalam Tuhan. Beliau juga mengharapkan agar Pdt. Sonny Kapitan dapat melayani jemaat ini dengan lebih baik lagi, karena anggota jemaat ini mempunyai potensi dan semangat persatuan dan kesatuan. Di akhir sambutan, beliau juga memohon maaf, baik pribadi maupun anggota keluarga atas sesuatu yang tidak berkenan.
Acara perpisahan ini diakhiri dengan doa penyerahan yang dilayangkan oleh Pdt. Sonny Kapitan.